Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hisyam
Abstrak :
BAB I PENDAHULUAN Suatu masyarakat akan menjadi kokoh kalau didukung oleh pengetahuan kaum cendekiawan., keadilan para penguasa, kedermawanan orang-orang kaya, dan doa mereka yang tak punya. Jikalau masyarakat tidak didukung oleh pengetahuan orang pintar, maka yang bodoh akan menjadi rusak. Kalau penguasa tidak adil, maka rakyat menjadi sengsara. Kalau orang kaya tidak berderma, yang miskin kelaparan. Dan kalau si miskin tidak berdoa, masyarakat akan jauh dari rahmat. Begitulah gambaran masyarakat ideal menurut sebuah hadits. Yaitu masyarakat yang terbangun atas kerangka dasar kesucian, penghargaan terhadap pengetahuan, sistem kekuasaan yang adil, dasar ekonomi yang merata dan solidaritas sosial yang terbimbing oleh ketuhanan. Unsur-unsur masyarakatnya berfungsi secara utuh sehingga memperkokoh keseimbangan yang workable. Akan tetapi apakah gambaran masyarakat yang sedemikian imbangnya itu telah menjadi realitas dalam kebanyakan masyarakat muslim atau hanya ada dalam ajaran, agaknya merupakan pertanyaan yang tidak mudah dijawab tegas : "Ya? atau "tidak". Kalaupun pertanyaan demikian diajukan, tidak lebih dari sebuah "suasana kesadaran" dalam memulai kajian ini. Yaitu kesadaran yang menafikan kemestian persesuaian antara wacana dan realitas sosial. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak merdeka di tahun 1945 hingga sekarang, masyarakat Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu meliputi berbagai bidang kehidupan, baik politik, pemerintahan, ekonomi maupun sosial kemasyarakatan. kehidupan beragama Islam sebagai salah satu seginya juga mengalami peristiwa yang sama. Perubahan-perubahan dalam bidang kehidupan beragama Islam yang terjadi sesudah merdeka itu, tak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan agama ini yang telah dianut oleh sebagian besar penduduk kepulauan Indonesia sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Jika ditelusuri ke masa lampau, sejak terbentuknya masyarakat muslim sampai sekarang, maka didapatkan titik-titik penentu perubahan itu, baik yang menyangkut corak kemasyarakatan maupun orientasi keagamaannya. Islam di Jawa sebagai salah satu bagian terpenting dari pertumbuhan bangsa Indonesia mengalami dinamika perkembangan yang mengesankan. Islam masuk di Jawa adalah dalam masyarakat yang telah "terbentur?. Artinya ketika Islam sampai di Jawa masyarakat Jawa telah memiliki peradaban yang tinggi. Unsur-unsur agama Islam hanya mengganti unsur-unsur tertentu dari masyarakat dan budaya setempat, dan proses itupun terjadi secara perlahan-lahan. Akibatnya pada tahap awal itu kepercayaan Islam yang paling esensial tentang otoritas Qur'an, hadits dan ketauhidan Tuhan masih terkatung-katung di tengah sejumlah percaturan orientasi agama lama yang tetap bertahan dan semua itu bernaung di bawah label Islam. Dalam periode awal yang berlangsung sejak konversi Hindu ke Islam sampai pertengahan abad 19, orientasi agama lebih banyak ke-tarekat.3 Orientasi tarekat pada periode awal itu dapat dilihat pada warisan buku-buku agama Islam produk zaman ini, yaitu yang disebut dengan kitab-kitab suluk. Kitab-kitab suluk menggambarkan kehidupan agama Islam kala itu diwarnai oleh orientasi sufistik yang berciri heterodoks. Agana yang bersumber dari Allah terbaur dengan magi yang merupakan manipulasi kekuatan-kekuatan gaib. Kitab-kitab--suluk-itu dapat disebutkan -antara lain; Suluk Sunan Bonang, Suluk Sunan Kalijaga dan Wasiatjati Sunan Geseng, yang semua itu berisi aj aran-ajaran tarekat. 4 Kitab lain yang juga mewakili zaman ini dan sangat terkenal adalah Serat Centhini. Pada fase pertama selain terjadi proses Islamisasi secara damai, Islam juga diterima di kalangan penguasa tanpa menimbulkan perubahan radikal ataupun revolusi. Dalam proses penerimaan agama Islam terjadi akomodasi dengan struktur kekuasaan politik dan faham ideologi yang melegitimasikannya. Faktor-faktor ini telah menyebabkan aspirasi kemasyarakatan Islam bersifat laten meskipun mempunyai peranan khusus dalam kaitannya dengan pemberontakan terhadap penjajah, khususnya di sekitar abad 18-19. Pada perkembangan berikutnya, ajaran agama Islam yang relatif lebih dekat dengan asal peradaban agama Islam mulai mempengaruhi Islam di Jawa?.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffrey Lang
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004
297.61 LAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Ikhsan Asbani
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam upaya peningkatan ketahanan keluarga mustahiknya melalui program pengentasan kemiskinan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus pelaksanaan Program Bantuan Wirausaha Rumah Zakat Cabang Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Rumah Zakat sebagai salah satu kekuatan civil society dipercaya oleh sebagian masyarakat di Indonesia untuk menyalurkan zakatnya karena telah menerapkan prinsip-prinsip organisasi modern dan profesional. Peran Rumah Zakat dalam mengentaskan mustahik dari kemiskinan dilakukan dengan memberikan bantuan modal dana dan sarana usaha serta dengan melakukan pendampingan. Peran Rumah Zakat dalam peningkatan ketahanan keluarga dilakukan dengan melakukan optimalisasi nilai faktor komponen input yang terdiri dari karakteristik dan sumber daya keluarga; peningkatan nilai komponen proses dengan mendorong penanganan masalah keluarga secara optimal; serta peningkatan nilai komponen output (ketahanan keluarga) melalui peningkatan faktor pembentuk ketahanan fisik, ketahanan sosial dan ketahanan psikologis.
ABSTRAK
This thesis discusses the role of the Zakat Institution (LAZ) in increasing the zakat receivers? (mustahik) family resilience through poverty alleviation programs. This study is a qualitative study focusing on the implementation of the Entrepreneurship Fund Program hold by the Branch of Rumah Zakat in Yogyakarta. The study concludes that Rumah Zakat as one of the civil society element trusted by communities in Indonesia to distribute their zakat as Rumah Zakat implements the principles of professional and modern organization management. Rumah Zakat?s role in alleviating the mustahik?s poverty done by providing capital funding and business facilities as well as assistances. Rumah Zakat?s role in improving the mustahik?s family resilience is done by optimizing the value of the inputs factor of the family resilience component consisting of characteristics and family resources; improving the value of the processes factor by encouraging the handling of family problems; as well as improving the value of the outputs (family resilience) by increasing the physical resilience, social resilience and psychological resilience forming factors.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Moekti
Bandung : Ramaja Rosdakarya, 1998
297.5 HAR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rizqa
Abstrak :
Masyarakat Muslim di Indonesia memiliki wajah yang beragam. Sistem demokrasi di Indonesia secara paradoksikal turut mendukung bangkitnya kelompok konservatisme yang menolak paradigma Barat. Sehingga seringkali terjadi perdebatan sengit mengenai pluralisme agama, hak asasi manusia, dan kebebasan. Salah satunya adalah perdebatan mengenai kebijakan penghapusan kekerasan seksual. Berbagai aksi menentang pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) salah satunya adalah Indonesia Tanpa Jaringan Islam Liberal (ITJ) yang hingga saat ini menyuarakan penolakannya terhadap RUU P-KS di media sosial. Mereka menyebarkan pesan melalui ruang digital dan gerakannya semakin meluas. Namun, dengan beragamnya khalayak ITJ, setiap penerimaan pesan pun terjadi secara spesifik. Khalayak tidak selalu pasif menerima setiap pesan yang diterima. Oleh karena itu, penelitian ini melihat bagaimana penerimaan pengikut akun ITJ terhadap konten ITJ mengenai penolakan RUU P-KS dengan menggunakan teori Encoding-Decoding Stuart Hall (1980). Selain itu, peneliti akan menggunakan konsep liberal, moderat dan konservatif dalam melihat latar belakang ideologi informan untuk menjelaskan posisi penerimaan informan terhadap konten ITJ. Penelitian ini menggunakan studi kasus untuk menjelaskan polemik RUU P-KS, khususnya dalam konten ITJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan informan terhadap konten ITJ mengenai RUU P-KS melalui berbagai pertimbangan. Ideologi setiap informan mempengaruhi pertimbangan terhadap pemaknaan. ......Muslim society in Indonesia have various faces. The democratic system in Indonesia paradoxically supports the rise of groups that refuse Wersternization. So that there is often debate about pluralism, human rights and freedom. Various actions against the ratification on the anti-sexual violence (RUU P-KS), also voiced through the Indonesia Tanpa Jaringan Islam Liberal (ITJ) which is currently voicing its decision on the RUU P-KS on social media. Their voices and movements expand through digital space. However, with the diversity of ITJ audiences, each message reception was carried out specifically. Audiences are not always passive in accepting every message received. Therefore, this study will look at how the acceptance of ITJ account followers towards ITJ content regarding the rejection of the the anti-sexual violence bill by using Stuart Halls encoding-decoding theory (1980). In addition, the researcher will look at the background of the informants ideology to explain the position of the informants acceptance of the ITJ content. This research will use to explain the polemic of the anti-sexual violence bill especially in the ITJ content. In addition, researcher will use the concepts of liberal, moderate and conservative in looking at the background of the informants ideology to explain the position of the informants acceptance of ITJ content. This research uses a case study to explain the polemic of the P-KS Bill, especially in the ITJ content. The results of this study indicate that the interpretation of the informants toward the content of ITJ about the the anti-sexual violence bill through various consideration. These consideration depend on the ideology of informants.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 2003
297 ISL i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Anwar Adjis
Jakarta: ICRI, 2014
364.959 8 CHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukron Kamil
Abstrak :
Summary: On Islam and politics and social problems in Indonesia.
Rawamangun, Jakarta: Kencana, 2013
297.272 SUK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlul Fuad
Abstrak :
Penelitian ini membahas pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, dan ungkapan-ungkapan, serta tindakan-tindakan anak muda NU yang berada di P3M sebagai bentuk resistensi terhadap pandangan-pandangan dan tindakan-tindakan para elit NU. Hal ini muncul karena tindakan-tindakan, dan kebijakan-kebijakan beberapa tokoh NU tidak selalu sesuai dengan gagasan dan pandangan kaum muda NU di P3M. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan sekaligus pemahaman mengenai berjalannya budaya kekuasaan dan resistensi dalam suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini juga memberikan pemahaman reflektif terhadap budaya resistensi di Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara teoretis untuk memahami suatu budaya yang dinamis, melalui pendekatan yang holisitik terhadap suatu problem tertentu. Kerangka teori penelitian ini mengacu pada konsep kekuasaan yang dikemukakan Michel Foucault, yang menyatakan bahwa hubungan-hubungan kekuasaan sekaligus bersifat intensional dan tidak subyektif; di mana pun ada kekuasaan, di sana ada resistensi atau resistensi tidak pernah berada di luar kekuasaan. Kemudian, konsep resistensi menelaah terhadap kajian James C Scott dan Lila Abu-Lughod. Menurut Scott, resistensi tidak lebih dari sebuah hasrat yang dapat dipahami pada bagian rumah tangga untuk survive, untuk kepastian keamanan fisik, kebutuhan makanan, kebutuhan uang tunai, dan mengidentifikasi sumberdaya resistensi terhadap tuntutan tekanan geng, penagih pajak, tuan tanah, dan para pembantu. Sedangkan menurut Lila Abu-Lughod, bahwa resistensi hendaknya digunakan sebagai sebuah “diagnosa kekuasaan”. Oleh karena itu, Lughod menggunakan resistensi sebagai tanda kebabasa manusia yang bisa digunakan sebagai strategi untuk memberi informasi mengenai bentuk-bentuk kekuasaan dan bagaimana orang-orang mengejarnya. Melalui pendekatan interpretasi terhadap data-data yang diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan selain adanya ungkapan, gagasan, dan tindakan yang dilakukan oleh kaum muda NU di P3M sebagai bentuk resistensi mereka terhadap struktur kekuasaan yang sedang berjalan, mereka juga menujukkan kekuasaannya melalui jaringan-jaringan yang mereka bangun. Bentuk-bentuk resistensi yang mereka lakukan adalah dengan mengungkap kekurangan-kekurangan para elit NU melalui gosip, mengkritik, menggagas bentuk kegiatan untuk kepentingan NU, dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan warga NU.
This research discusses views, ideas, articulations, and actions of the NU youth in P3M, which were a form of resistance towards views and actions of NU elites. This resistance emerged because the actions of NU elites were not always in line with the ideas and views of the NU youth. The purpose of this research is to provide a picture as well as an understanding on the culture of power and its resistance in certain society. It is also intended to provide a reflective understanding on the resistance culture in Indonesia. Such a research is useful to understand a dynamic culture through a holistic approach towards a particular problem. The theoretical framework of the study is based on the concept of power introduced by Michael Foucault, which says that power relations are intentional and non-subjective; wherever there is power, there is resistance, and yet, or rather consequently, this resistance is never in a position of exteriority in relation of power. Furthermore, the concept of resistance in this study refers to the concept of resistance introduced by James C. Scott and Lila Abu-Lughod. According to Scott, a resistance is no more than a desire in a part of a household to assure physical safety, food needs, cash needs, and to identify resistant resources upon gang pressures, tax collectors, landlords and their guards. Lila Abu-Lughod argues that a resistance as a diagnose power. Therefore, she marks resistance as signs of human freedom will be use them as strategically to tell information on the forms and how people are caught up in them. Through interpretative approaches on some data, which were collected from direct observation and in-depth interview, this research discovers several articulations, ideas, and actions of the NU youth in P3M, which were the forms of their resistance toward the structure of power hold by NU elites. They also demonstrated their power through their networks. The resistance was articulated by gossiping the weaknesses of NU elites, criticizing them, and running several alternative activities for the interests of NU members.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlul Fuad
Abstrak :
Penelitian ini membahas pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, dan ungkapan-ungkapan, serta tindakan-tindakan anak muda NU yang berada di P3M sebagai bentuk resistensi terhadap pandangan-pandangan dan tindakan-tindakan para elit NU. Hal ini muncul karena tindakan-tindakan, dan kebijakan-kebijakan beberapa tokoh NU tidak selalu sesuai dengan gagasan dan pandangan kaum muda NU di P3M. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan sekaligus pemahaman mengenai berjalannya budaya kekuasaan dan resistensi dalam suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini juga memberikan pemahaman reflektif terhadap budaya resistensi di Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara teoretis untuk memahami suatu budaya yang dinamis, melalui pendekatan yang holisitik terhadap suatu problem tertentu. Kerangka teori penelitian ini mengacu pada konsep kekuasaan yang dikemukakan Michel Foucault, yang menyatakan bahwa hubungan-hubungan kekuasaan sekaligus bersifat intensional dan tidak subyektif; di mana pun ada kekuasaan, di sana ada resistensi atau resistensi tidak pernah berada di luar kekuasaan. Kemudian, konsep resistensi menelaah terhadap kajian James C Scott dan Lila Abu-Lughod. Menurut Scott, resistensi tidak lebih dari sebuah hasrat yang dapat dipahami pada bagian rumah tangga untuk survive, untuk kepastian keamanan fisik, kebutuhan makanan, kebutuhan uang tunai, dan mengidentifikasi sumberdaya resistensi terhadap tuntutan tekanan geng, penagih pajak, tuan tanah, dan para pembantu. Sedangkan menurut Lila Abu-Lughod, bahwa resistensi hendaknya digunakan sebagai sebuah “diagnosa kekuasaan”. Oleh karena itu, Lughod menggunakan resistensi sebagai tanda kebabasa manusia yang bisa digunakan sebagai strategi untuk memberi informasi mengenai bentuk-bentuk kekuasaan dan bagaimana orang-orang mengejarnya. Melalui pendekatan interpretasi terhadap data-data yang diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan selain adanya ungkapan, gagasan, dan tindakan yang dilakukan oleh kaum muda NU di P3M sebagai bentuk resistensi mereka terhadap struktur kekuasaan yang sedang berjalan, mereka juga menujukkan kekuasaannya melalui jaringan-jaringan yang mereka bangun. Bentuk-bentuk resistensi yang mereka lakukan adalah dengan mengungkap kekurangan-kekurangan para elit NU melalui gosip, mengkritik, menggagas bentuk kegiatan untuk kepentingan NU, dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan warga NU. ......This research discusses views, ideas, articulations, and actions of the NU youth in P3M, which were a form of resistance towards views and actions of NU elites. This resistance emerged because the actions of NU elites were not always in line with the ideas and views of the NU youth. The purpose of this research is to provide a picture as well as an understanding on the culture of power and its resistance in certain society. It is also intended to provide a reflective understanding on the resistance culture in Indonesia. Such a research is useful to understand a dynamic culture through a holistic approach towards a particular problem. The theoretical framework of the study is based on the concept of power introduced by Michael Foucault, which says that power relations are intentional and non-subjective; wherever there is power, there is resistance, and yet, or rather consequently, this resistance is never in a position of exteriority in relation of power. Furthermore, the concept of resistance in this study refers to the concept of resistance introduced by James C. Scott and Lila Abu-Lughod. According to Scott, a resistance is no more than a desire in a part of a household to assure physical safety, food needs, cash needs, and to identify resistant resources upon gang pressures, tax collectors, landlords and their guards. Lila Abu-Lughod argues that a resistance as a diagnose power. Therefore, she marks resistance as signs of human freedom will be use them as strategically to tell information on the forms and how people are caught up in them. Through interpretative approaches on some data, which were collected from direct observation and in-depth interview, this research discovers several articulations, ideas, and actions of the NU youth in P3M, which were the forms of their resistance toward the structure of power hold by NU elites. They also demonstrated their power through their networks. The resistance was articulated by gossiping the weaknesses of NU elites, criticizing them, and running several alternative activities for the interests of NU members.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>