Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Deliar Noer
Jakarta: LP3ES, 1994
297.059 8 DEL g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Syamsu AS
Jakarta: Lemtera Basritama, 1996
297.67 MUH u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yogyakarta : Pustaka, 2006
297. 211 SEJ
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Deliar Noer
Jakarta: LP3ES, 1982
297.059 8 DEL g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Deliar Noer
Jakarta: LP3ES, 1996
297.059 8 DEL g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ita Syamtasiyah Ahyat
Fakultas Sastra Universitas Indonesia , 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bandung: Mizan , 1999
297 JAL
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ricklefs, Merle Calvin, 1943-
Singapore: NUS Press Singapore, 2007
959.802.23 RIC p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kong, Yuanzhi
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011
297.211 4 KON m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ade Fajrul Muttaqin
Abstrak :
Skripsi ini menceritakan tentang peranan lembaga-lembaga yang mendahului lahirnya Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh KH Wahab Chasbullah. Ia merupakan salah seorang ulama besar dan motor penggerak dalam pendirian Nahdlatul Ulama. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi masyarakat Jawa saat itu yang serba kekurangan dengan tingkat kesejahteraan yang rendah akibat penjajahan Belanda. Kondisi tersebut kemudian menggugah hati sejumlah kalangan, salah satunya adalah kalangan ulama. Mereka berupaya untuk mendirikan lembaga-lembaga tertentu sebagai sarana memperbaiki tingkat kehidupan rakyat dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, berdirilah beberapa lembaga diantaranya, Taswirul Afkar (1914), Nahdlatul Wathan (1916), dan Nahdlatul Tujjar (1918) yang diprakarsai oleh KH Wahab Chasbullah. Sebab lain berdirinya ketiga lembaga tersebut ialah berkaitan dengan berkembangnya paham pembaharuan di Timur Tengah yang mempengaruhi pemikiran ke-Islaman di Indonesia. Paham tersebut kemudian mempengaruhi sejumlah ulama di Indonesia untuk melakukan pembaharuan ajaran Islam di Indonesia dengan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan lama di luar ajaran agama Islam. Berkaitan dengan hal tersebut, para ulama yang masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama kemudian mendirikan beberapa lembaga yang berfungsi sebagai wadah pemersatu para ulama untuk menentang ajaran pembaharuan yang disebarkan oleh para ulama pembaharu di Indonesia. Namun, dengan banyaknya persoalan yang terjadi berkaitan dengan pembaharuan Islam yang terjadi di Indonesia maupun di Timur Tengah, para ulama yang lebih dikenal dengan ulama tradisional ini membutuhkan wadah yang lebih besar sebagai pemersatu mereka. Melalui lembaga-lembaga seperti Taswirul Afkar dan Nahdlatul Wathan inilah para ulama berhasil merumuskan berdirinya sebuah komite yang dinamakan komite Hijaz. Komite Hijaz inilah yang pada akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12294
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library