Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aziz Pratama Ryandito Kusuma Wardhana
Abstrak :
Bijih besi merupakan salah satu logam yang sudah digunakan di kehidupan sehari-hari sejak ribuan tahun lalu. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang marak melakukan eksplorasi bijih besi, salah satunya di daerah Subulussalam, Aceh. Penelitian ini dilakukan di daerah Subulussalam, Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan metode yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi persebaran dan keberadaan endapan bijih besi pada daerah penelitian, yakni di daerah Subulussalam, Aceh. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik berupa resistivitas 2D dan geomagnet. Pada metode geolistrik digunakan 6 lintasan yang terbagi menjadi blok 2 (TM01 dan TM02) dan blok 3 (TM12, TM13, TM14, dan TM15) yang masing-masing lintasan tersebut memiliki panjang sekitar 235 meter dan kedalaman sekitar 40 meter. Konfigurasi yang digunakan pada metode geolistrik adalah konfigurasi Wenner. Pada metode geomagnet digunakan 201 titik pengukuran yang tersebar secara menyeluruh di seluruh daerah penelitian dengan masing-masing titik dilakukan minimal 5 kali pengukuran. Koreksi yang digunakan pada metode geomagnet adalah koreksi harian dan IGRF dengan filter upward continuation. Pengolahan data geolistrik menghasilkan penampang 2D dan 3D, sedangkan untuk pengolahan data geomagnet menghasilkan peta kontur anomali medan magnet dan penampang 2D. Keberadaan endapan bijih besi pada Blok 2 berada pada TM01, sedangkan pada Blok 3 keberadaan dan persebarannya paling banyak berada pada TM14 dan TM15. Persebaran zona mineralisasi bijih besi diduga berarah barat laut-tenggara. ......Iron ore is a metal that has been used in everyday life for thousands of years. Currently, Indonesia is one of the countries that has been exploring iron ore, one of which is in the Subulussalam area, Aceh. This research was conducted in Subulussalam, Aceh. This research is a continuation of various studies that have been conducted previously with different methods. This research aims to analyze and identify the distribution and presence of iron ore deposits in the research area, namely in the Subulussalam area, Aceh. This research uses geoelectric methods in the form of 2D resistivity and geomagnetism. In the geoelectric method, 6 lines are used which are divided into block 2 (TM01 and TM02) and block 3 (TM12, TM13, TM14, and TM15), each of which has a length of about 235 metres and a depth of about 40 metres. The configuration used in the geoelectric method is the Wenner configuration. In the geomagnetic method, 201 measurement points are used, which are scattered thoroughly throughout the study area with each point taken at least 5 times. The correction used in the geomagnetic method is daily correction and IGRF with upward continuation filter. Geoelectric data processing produces 2D and 3D cross-section models, while geomagnetic data processing produces magnetic field anomaly contour maps and 2D cross-section models. The presence and distribution of iron ore deposits in Block 2 are in TM01, while in Block 3 the presence and distribution are mostly in TM14 and TM15. The presence of iron ore deposits in Block 2 is in TM01, while in Block 3 the presence is mostly in TM14 and TM15. The distribution of the iron ore mineralisation zone is assumed to be in a northwest-southeast direction.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Emawati
Abstrak :
ABSTRAK
Bijih besi di Indonesia digolongkan menjadi tiga jenis yaitu besi primer, besi laterit dan pasir besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil reduksi langsung bijih besi laterit dari pulau Sebuku, Kalimantan Selatan dan besi goethite sintetik secara karbotermik. Proses pembuatan komposit bijih besi laterit dimulai dari pulverisasi bijih besi laterit dan batubara, pengeringan oven pada temperatur 120 C, pencampuran, peletisasi, dan roasting dalam furnace pada temperatur 400 C. Reduksi langsung dilakukan menggunakan tube furnace dengan dua periode waktu yang berbeda yaitu 30 dan 60 menit serta tiga variasi temperatur yaitu 1000 C, 1100 C, dan 1200 C. Variasi komposisi batubara, temperatur, dan waktu tahan reduksi memberikan pengaruh terhadap hasil reduksi langsung yaitu penurunan derajat reduksi dan derajat metalisasi pada temperatur 1100oC dan kenaikan pada temperatur 1200oC. Derajat reduksi tertinggi dihasilkan oleh bijih besi goethite sintetik dengan komposisi batubara 24 pada temperatur 1000oC dan waktu tahan 60 menit sebesar 88,91 dan derajat reduksi terendah dihasilkan oleh bijih besi dari Sebuku dengan komposisi 16 batubara pada temperatur 1100oC dan waktu tahan 30 menit sebesar 69,81. Derajat metalisasi tertinggi dihasilkan dari bijih besi goethite sintetik dengan komposisi batubara 24 pada temperatur 1000oC dan waktu tahan 60 menit sebesar 94,35 dan derajat metalisasi terendah dihasilkan oleh bijih besi dari Sebuku dengan komposisi batubara 16 pada temperatur 1100oC dan waktu tahan 30 menit sebesar 72,53.
ABSTRACT
Iron ore in Indonesia has been classified into three types such as primary iron, iron laterite and iron sand. This study aimed to determine the results of direct reduction of Sebuku Lateritic Iron Ore from South Kalimantan and synthetic goethite iron with carbothermic reaction. Laterite ore composite making process was started from pulverizing of coal and laterite iron ore, drying oven in 120 C, mixing, pelletizing, and roasting. Direct reduction performed using tube furnace with two different time periods are 30 and 60 minutes and three temperature variation there are 1000 C, 1100 C, and 1200 C. Variation of coal compositions, temperature, and holding time have an influence on the results of direct reduction which is decreasing reduction degree and metallization degree in 1100oC and increasing in 1200oC. The highest of reduction degree is synthetic goethite with 24 coal composition in 1000oC and 60 minutes holding time at 88,91 and the lowest of reduction degree is lateritic iron ore from Sebuku with 16 coal composition in 1100oC and 30 minutes holding time at 69,81. The highest metallization degree is synthetic goethite with 24 coal composition in 1000oC and 60 minutes holding time at 94,35 and the lowest of metallization degree is iron ore from Sebuku with 16 coal composition in 1100oC and 30 minutes holding time at 72,53.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library