Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairi Pitono
Abstrak :
Kegiatan investasi perusahaan asuransi diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003. Disamping mengatur jenis investasi yang diperkenankan untuk dimiliki oleh perusahaan, peraturan ini jugs menetapkan capital charge untuk setiap jenis investasi. Untuk investasi pada reksadana dikenakan fak-tor sebesar 0% untuk reksadana yang sepenuhnya surat hutang pemerintah, 2% untuk reksadana yang sepenuhnya berupa surat utang swasta dan atau surat berharga pasar uang , 10% untuk reksadana yang sepenuhnya berupa surat berharga ekuitas. Kemudian untuk reksadana campuran dikenakan faktor risiko sebesar rata-rata tertimbang dari risiko aset yang membentuknya atau maksirnum 10%. Berdasarkan Laporan Keuangan per tanggal 31 Desember 2004, PT. Asuransi Astra Buana rrtempunyai eksposure investasi pada reksadana sebesar Rp 325 milyar, atas eksposure ini PT Asuransi Astra Buana dikenakan capital charge sebesar Rp 4,98 milyar atau 1,53% dari total investasi yang dialokasikan pada reksadana. Hasil perhitungan Value at Risk (VaR) terhadap portfolio reksadana tersebut didapat VaRponroiio(95%o, 360hari) = Rp 2,42 milyar atau sebesar 0,79% dari total nilai investasi pada reksadana. Hal ini menujukkan capital charge yang ditetapkan pemerintah lebih besar dari perhitungan risiko dengan menggunakan VaR, sehingga dapat meng-cover kerugian apabila terjadi kegagalan pengelolan kekayaan khususnya pengelolaan investasi pada reksadana untuk tahun 2004. Simulasi terhadap portfolio reksadana yang dimiliki PT Asuransi Astra Buana menunjukkan portfolio yang ada bukan portfolio optimal, portfolio optimal dapat dibentuk ini terdiri dari 3 unit reksadana yakni Reksadana Mandiri Dana Pendapatan Tetap sebesar 10.50%, Reksadana Nikko Bond Nusantara sebesar 24.50% dan Reksadana RIDO DUA sebesar 65.00%. Hasil simulasi ini menunjukkan return portfolio simulasi lebih tinggi sebesar 15% dari return portfolio awal pada tingkat risiko portfolio yang mina dengan tingkat risiko portfolio awal. Analisa skenario jika portfolio awal diterapkan pada tahun 2005 juga menunjukkan portfolio hasil simulasi menghasilkan return yang lebih baik dihanding portfolio awal.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parahita
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan dua model untuk mengetahui pengaruh net flow dan variabel-variabel lainnya terhadap imbal hasil reksadana. Model pertama menggunakan expense ratio dan income ratio sebagai tambahan dari net flow ratio untuk mengetahui pengaruhnya terhadap imbal basil reksadana. Selain itu, model pertama juga mengadopsi variabel dummy untuk mengetahui apakah net redemption reksadana berpengaruh secara siginifikan apabila jumlahnya lebih besar daripada jumlah kas reksadana. Model kedua menganalisis pengaruh selisih imbal hasil sebelum dan sesudah adanya net flow terhadap imbal hasil tanpa adanya net flaw. Model kedua ini mengadaptasi penelitian Greene dan Hodges (2001) yang menyatakan bahwa terdapat dilusi imbal hasil akibat adanya net flow berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil tanpa adanya net flow. Kedua model menggunakan data panel dari 127 reksadana yang terbagi atas 19 reksadana saham, 82 reksadana pendapatan tetap, dan 26 reksadana campuran dengan pertimbangan bahwa ketiga jenis reksadana tersebut memiliki underlying asset dan karakteristik investor yang berbeda. Untuk mengolah data, penelitian ini menggunakan metode regresi Generalized Least Squares (GLS) karma adanya gejala heteroskedastisitas pada basil regresi dengan menggunakan metode Pooled Ordinary Least Squares (Pooled OLS). Hasil penelitian pada model pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aliran dana terhadap imbal hasil reksadana saham dan reksadana campuran. Hasil regresi model I juga menunjukkan bahwa selisih net redemption dengan jumlah kas memiliki koefisien yang negatif dan signifikan terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Hasil penelitian untuk model kedua menunjukkan bahwa selisih imbal hasil sesudah dan sebelum adanya net flow berpengaruh secara signifikan terhadap imbal hasil tanpa adanya net flow.
This research use two models to find the effect of fund flows and other variables to its return. The first model use the expense ratios and income ratios as the additions to net flows ratio to find their effect on the funds' performance of the funds. In addition, the first model also adopt a dummy variable to find whether the difference between net redemptions and fund cash balance significantly affect the fund return. The second model analyze the effect of the difference between the fund return before and after fund flow exist to the funds' return. The last model adopt Green and Hodges' (2001) research stated that mutual fund flows correlated with a dilution impact on the fund performance. Both models use the panel data of 127 mutual funds consist of 19 equity mutual funds, 82 fixed-income mutual fiends, and 26 mixed mutual funds with a consideration of the difference underlying asset and the difference investors characteristics among those three kind of mutual funds. This research use Generalized Least Squares (GLS) method to process theose panel data because there is an indication of heteroskedasticity in regression results using Pooled Ordinary Least Squares (Pooled OLS) method. The result of the first model shows that there is a negative and significant effect of fund flows on the performance of equity funds and mixed funds. The result also shows that the difference between net redemptions and the fund's cash holding have a negative effect on the equity and fixed-income funds performance. The result of the second model shows that the difference of the funds' return before and after fund flows exist significantly affect the performance of the funds.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library