Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parlindungan, Ucok
"Tujuan: Mengevaluasi kualitas sistem optik pengiihatan lensa intraokular (IOL) asferik Teenis TN ZA9003, Aeryso~ SN60WF and Akreos TM MI60.
Metode: Penelitian prospektif, uji klinis, aeak dan tersamar tunggal. Sebanyak 30 pasien katarak yang menjalani fakoemulsifikasi dialokasi seeara aeak menjadi 3 kelompok: TeenisTM ZA9003 (10 mata), Aeryso~ SN60WF (10 mata) dan Akreos™ MI60 (10 mata). Parameter utama yang dinilai adalah Strehl ratio (SR) dan modulation transfer function (MTF). Aberasi sferis internal dan sensitivitas kontras setiap kelompok juga dinilai dan dianalisa sebagai parameter tambahan. Pemeriksaan pada seluruh subyek penelitian dilakukan 1 minggu setelah operasi.
Hasil: Rerata SR dan MTF antara kelompok tidak berbeda bermakna baik pada diameter pupil 3,4 dan 5 nun (p>0.05). Aberasi sferis internal menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok Teenis dan Akreos pada diameter pupil 3,4 dan 5 nun (p<0.05) juga antara kelompok Aerysof dan Akreos pada diameter pupil 4 dan 5 nun (p<0.05). Namun perbedaan ini tidak dijumpai antara kelompok Teenis dan Aerysof pada semua diameter pupil (p>0.05). Rerata sensitivitas kontras tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok (p>0.05).
Kesimpulan: Ketiga IOL asferik tersebut menunjukkan kualitas optik yang setara dinilai dari SF dan MTF. Akreos™ MI60 memberikan aberasi sferis internal yang lebih positif pada pupil mesopik. Hasil penelitian ini memerlukan penelitian lebih lanjut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T59059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2024
617.752 4 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Yoneva
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar tunggal yang bertujuan
membandingkan TIO antara terapi timolol hydrogel 0,1% (®Cendo Timol hydrogel*)
satu kali sehari dengan timolol tetes 0,5% (®Cendo Timol ED*) dua kali sehari pada
pada glaukoma primer kronis terkontrol. Sebanyak 45 pasien dibagi secara acak
menjadi 2 kelompok. Dilakukan pemeriksaan TIO diurnal menggunakan applanasi
Goldmann pada minggu keempat (pk.07.00±2 jam) dan minggu kedelapan
(pk.12.00±2 jam dan pk.17.00±2 jam). Hasil penelitian ini mendapatkan timolol
hydrogel 0,1% satu kali sehari mempunyai kemampuan mempertahankan TIO setara
dengan timolol tetes 0,5% dua kali sehari.

ABSTRACT
This was a prospective, single blind randomized clinical trial. The purpose of this
study was to compare IOP between the use of timolol hydrogel 0,1% (®Cendo Timol
hydrogel*) once daily and timolol solution 0,5% (®Cendo Timol ED*) two times
daily on controlled chronic primary glaucoma. Forty five patients divided randomly
into two groups. Diurnal IOP measurement was followed using Goldmann
applanation at the fourth week (07.00 AM ± 2 hours) and the eighth week (12.00
noon ± 2 hours and 05.00 PM ± 2 hours). The result of this study was timolol
hydrogel 0,1% once daily have the ability to maintain IOP equal to timolol eyedrop
0,5% twice daily."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Simon Alberti
"ABSTRAK
Tujuan Membandingkan prediktabilitas refraksi pasca operasi katarak pada pasien yang telah dilakukan pemeriksaan kekuatan LIO menggunakan biometri optikal dengan dan tanpa sikloplegik.
Desain
Penelitian ini merupakan uji kuasi eksperimental 2 kelompok yang tidak berpasangan.
Metode
Sebanyak 34 mata dari 25 subjek penelitian dengan katarak senilis imatur yang memiliki axial length (AXL) 22-24.5 mm dilakukan pemeriksaan optikal tanpa dan dengan sikloplegik pada mata yang sama sebelum dilakukan operasi fakoemulsifikasi dengan implantasi lensa intraokular (LIO). Data pemeriksaan biometri optikal tanpa dan dengan sikloplegik merupakan dua kelompok tidak berpasangan. Lensa intraokular yang diimplantasikan kepada subjek penelitian ditentukan berdasarkan target refraksi minus terkecil pada mata tanpa pengaruh sikloplegik. Perhitungan power LIO dilakukan dengan menggunakan formula Haigis. LIO yang digunakan adalah 1 jenis berbahan akrilik foldable. Prediktabilitas refraksi dihitung berdasarkan selisih antara spherical equivalent (SE) pasca operasi 3 minggu dengan target refraksi pada masing-masing kelompok dalam nilai absolut.
Hasil
Rerata prediktabilitas refraksi pada kelompok tanpa sikloplegik 0,37 ± 0,22, sedangkan median kelompok dengan sikloplgeik 0,4 (0,04-1,21). Proporsi prediktabilitas refraksi pada kelompok dengan sikloplegik < 0,5 D adalah 70,6%, sedangkan kelompok dengan sikloplegik adalah 73,5%.
Kesimpulan
Prediktabilitas refraksi dan proporsi prediktabilitas refraksi dengan menggunakan rumus Haigis pada mata dengan AXL normal tidak berbeda signifikan secara statistik antara masing-masing kelompok penelitian

ABSTRACT
Aim Comparing the refractive predictability after cataract surgery in patients who undergo intraocular lens (IOL) calculation with and without effect of cycloplegia using optical biometry.
Design
This study is a quasi-experimental test of two unpaired groups.
Method
A total of 34 eyes from 25 subjects with immature senile cataract which has axial length 22-24.5 mm underwent intraocular lens (IOL) calculation with and without effect of cycloplegia using optical biometry before phacoemulsification and IOL implantation. The result data were separated into ?without cycloplegia? (first) group and ?with cycloplegia? (second) group. Implanted intraocular lenses were determined by the lowest myopic spheroequivalent residual refraction from the eye without effect of cycloplegia. Intraocular lens calculation were performed by using the Haigis formula. Intraocular lens used were made of acrylic foldable. Refractive predictability is calculated based on the difference between the refraction spherical equivalent (SE) 3 weeks postoperatively and target refraction for each group in absolute value.
Result
The refractive predictability mean in the first group is 0.37 ± 0.22, while the second group median is 0.4 (0.04 to 1.21). Proportion of refractive predictability in the first group <0.5 D is 70.6%, while the second group is 73.5%.
Conclusion
Refractive predictability and proportion of refractive predictability using the Haigis formula in eyes with normal AXL did not differ statistically significant between the respective research groups."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library