Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayuningdyah Sekararum
Abstrak :
Masa perkuliahan merupakan masa-masa yang penuh tuntutan.Mahasiswa harus menghadapi tugas perkembangan maupun masalah-masalah lain yang harus diselesaikan dan seringkali tekanan ini menimbulkan distres psikologis bagi para mahasiswa. Hal ini juga terjadi pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa salah satu sumber distres psikologis yang banyak dialami oleh mahasiswa UI adalah permasalahan dalam hubungan interpersonal. Penelitian memang menunjukkan bahwa tuntutan mahasiswa untuk menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain memiliki pengaruh lebih besar terhadap kesehatan mental dibandingkan dengan pengaruh dari tuntutan akademik. Mahasiswa yang memiliki hubungan interpersonal yang suportif akan jauh lebih sehat mental dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memilikinya. Dengan demikian, penting bagi mahasiswa, termasuk mahasiswa UIuntuk memiliki keterampilan sosial yang baik agar dapat membina hubungan sosial yang optimal. Meskipun sejauh ini UI telah melaksanakan beberapa program serupa pelatihan untuk membekali mahasiswa dalam proses penyesuaian diri mereka di lingkungan perkuliahan, keluhan mengenai permasalahan ini masih tetap muncul. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu program intervensi untuk membantu mahasiswa dengan keterampilan sosial yang kurang baik. Metode intervensi yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial pada penelitian ini adalah Interpersonal Psychotherapy. Partisipan yang terlibat sebanyak dua orang dan keduanya mengikuti intervensi sampai sesi terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini efektif meningkatkan keterampilan sosial pada mahasiswa yang mengalami distres psikologis. Ini terlihat dari peningkatan skor keterampilan sosial dan penurunan skor distress psikologis serta refleksi partisipan yang menunjukkan kemampuan untuk dapat nyaman dalam interaksi sosial, berkurangnya emosi negative dan perubahan perilaku saat terlibat dalam interaksi sosial. ......Being a college student brings certain pressure. Students must encounter developmental task along with various other problems to be solved which can evoke psychological distress to the students. This also happens to the students of University of Indonesia in which in previous researches it has been established that one of the sources of these psychological distresses is problems on interpersonal relationship. Research had shown that the social pressure to bond with fellow students has a profound and greater effect to the mental health compared to academic pressure. Students who have supportive interpersonal relationship is proven to have significantly better mental health compared to those who lack or unable to foster it. Therefore, it is important for them to develop adequate social skills in order to maintain satisfactory level of social relationship. Although the University of Indonesia has a range of programs similar to trainings designed to help students to adjust to the college environment, a number of complaints regarding this problem still occurs. Based on this ground, there is a need for an intervention program to help students who encountered these social skills problems. The intervention method used to increase the social skills in this research is Interpersonal Psychotherapy. This program involved two participants who were able to go through until the last intervention session. The result suggests that this intervention effectively increased the social skills of participating students with psychological distress. This end result can be measured quantitatively based on the increase of social skills score and the reduction of psychological distress score. It is also reflected from the participant that they show the ability to interact with their surrounding more comfortably along with reduced negative emotion and the change of their behavior to a more positive side.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30583
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raisatul Umami
Abstrak :

Remaja yang ditinggal orangtuanya lebih rentan mengalami masalah emosional karena ketidakhadiran orangtua dalam masa perkembangannya. Beberapa penelitian menemukan bahwa masalah emosional memiliki kaitan yang sangat erat dengan hubungan interpersonal. Intervensi ini bertujuan untuk mencari tahu apakah Group Interpersonal Psychotherapy (IPT-G) dapat mengurangi masalah emosional pada remaja anak buruh migran yang ditinggal orangtuanya bekerja ke luar negeri. Intervensi ini berfokus untuk membantu meningkatkan keterampilan interpersonal dan komunikasi para partisipan, sebagai cara untuk mengurangi masalah emosional. Intervensi ini menggunakan desain one-group pretest-posttest dan dilakukan sebanyak enam sesi pertemuan. Partisipan dalam intervensi ini berjumlah delapan orang yang berusia 13-16 tahun dan merupakan anak pekerja migran di wilayah Cilamaya Kulon, Karawang. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah Strength and Difficulties Questionaire (SDQ) untuk mengukur masalah emosional partisipan. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada saat pre-test, post-test, dan follow-up test. Penilaian kualitatif dari observasi dan wawancara juga dianalisis untuk mengetahui gambaran perubahan masalah emosional para partisipan di tiap sesi. Hasil intervensi ini menunjukkan skor individual dan skor rata-rata masalah emosional para partisipan mengalami penurunan secara berkala dari pre-test ke post-test. Pada sebagian partisipan skor follow-up meningkat dibandingkan skor saat post-test. Dari hasil observasi dan wawancara, partisipan juga menunjukkan penurunan gejala masalah emosional dari sesi ke sesi. Mereka juga mempelajari dan dapat mempraktikkan solusi-solusi IPT dalam kehidupannya, seperti berkomunikasi secara terbuka dan menjalin hubungan interpersonal yang lebih baik dengan orang terdekat. IPT-G merupakan intervensi yang dapat mengurangi masalah emosional pada remaja anak pekerja migran yang ditinggal orangtuanya ke luar negeri.

Kata Kunci: Masalah emosional, group interpersonal psychotherapy, remaja anak pekerja migran

 

 

 


Adolescents who were left behind by their parents are more susceptible to emotional problems because of the absence of parents during their developmental period. Some studies have found that emotional problems was correlated with interpersonal relationships. This intervention aimed to explore the Group Interpersonal Psychotherapy (IPT-G) to reduce emotional problems among left-behind adolescents. This intervention focused on improved interpersonal and communication skills among the participants as a way to reduced emotional problems. This intervention used a one-group pretest-posttest design and conducted six sessions. There were 8 participants in this intervention aged 13-15 in the Cilamaya Kulon, Karawang. The assessment tool was Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ). Measurement was done three times: pre-test, post-test, and follow-up test. Qualitative assessment obtained from observations and interviews was also conducted to describe the emotional problem changes of the participants in each session. The results of this intervention showed that individual scores and score of average emotional problem scores of participants decreased periodically from pre-test to post-test. In some participants, the follow-up score increased in comparison to the score at the post-test. IPT-G is an intervention that can be reduced emotional problems among left-behind adolescents.

 

Keywords: Emotional problem, interpersonal psychotherapy, left-behind adolescents

 

 

2019
T53264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nurfitriani Listyanti
Abstrak :
Memasuki masa perkuliahan menjadi transisi hidup yang rentan menimbulkan stres karena menuntut individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan sosial yang sepenuhnya baru. Sebuah hasil penelitian menemukan bahwa 39% mahasiswa UI mengalami distres psikologis yang tinggi, dan 10.6% melaporkan adanya masalah Adjustment to College World (ACW). Self-esteem merupakan prediktor yang krusial dari college adjustment. Mahasiswa dengan self-esteem rendah rentan mengalami distres psikologis. Salah satu teknik untuk meningkatkan self-esteem adalah melalui dukungan sosial. Oleh karena itu, dilakukan intervensi psikologis berupa Interpersonal Psychotherapy (IPT) untuk mengoptimalkan dukungan sosial dari hubungan interpersonal yang dimiliki. Metode: Penelitian randomized controlled trial dilakukan menggunakan desain one-group pretest-posttest dan teknik accidental sampling. Intervensi dilakukan sebanyak enam pertemuan setiap satu minggu sekali dengan melibatkan empat partisipan yang memiliki self-esteem di bawah rata-rata menurut Rosenberg Self- Esteem Scale (RSES) distres psikologis tinggi menurut Hopkins Symptoms Checklist-25 (HSCL-25), dan masalah pada ranah adjustment to college world. Hasil: Keempat partisipan mengalami peningkatan self-esteem berdasarkan alat ukur RSES dan penurunan distres psikologis berdasarkan alat ukur HSCL-25. Secara umum, keempat partisipan merasakan adanya pandangan yang lebih positif mengenai dirinya dan berkurangnya kecemasan terhadap penilaian orang lain. Kesimpulan: IPT efektif untuk meningkatkan self-esteem dan mengurangi distres psikologis pada mahasiswa UI. Hasil refleksi dari partisipan menunjukkan adanya peningkatan keterbukaan dalam mengekspresikan perasaan. Teknik-teknik yang dianggap paling membantu adalah survei kualitas positif diri dan role play.
Attending college is a stressful life transition for many students as they have the demands to adapt with new educational and social environments. A preliminary study showed that 39% of undergraduate students at Universitas Indonesia was considered to have high level of psychological distress, and 10.6% of this population reported to experience Adjustment to College World (ACW) problems. Self-esteem was found to be a crucial predictor of college adjustment. Students with low self-esteem are predicted to have poor adjustment and also susceptible to psychological distress. One of the treatments to increase self-esteem is through social support enhancement. Therefore, Interpersonal Psychotherapy (IPT) is conducted to assist participants in establishing and maintaining supportive relationships as well as enhancing self-appreciation skills. Methods: Randomized controlled trial was conducted using one-group pretestposttest design and accidental sampling to recruit participants. The treatment was conducted in 6 (six) weekly sessions to each of four undergraduate students with low self-esteem according to the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), high level of psychological distress according to the Hopkins Symptoms Checklist-25 (HSCL-25), and some adjustment to college world problems. Result: All participants reported improvements in self-esteem and reductions in psychological distress symptoms according to the RSES and HSCL-25. Overall, the four participants explained that the treatment had built more positive feelings about themselves and made them less anxious about people?s judgements. Conclusion: IPT is considered effective to increase self-esteem and reduce psychological distress symptoms among undergraduate students at Universitas Indonesia. Participants reported some improvements in their self-disclosure and self-appreciation. Techniques that are considered helpful were positive qualities survey and role play.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30612
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library