Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Rasman
"Penelitian ini tentang relasi antar organisasi dengan lingkungan tugas dalam konteks studi relasi antara PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung yang berlokasi di Bandung.
Masalah penelitian ini diajukan karena adanya perubahan dalam lingkungan tugas PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung, dimana masing-masing organisasi tersebut menyesuaikan strategi dan teknik relasi antar organisasi satu sama lainnya sesuai dengan posisi masing-masing organisasi dalam lingkungan tugas. Masalah penelitian tersebut dijabarkan dalam Pertanyaan penelitian yang meliputi:
1) Bagaimana pola relasi kerjasama antara PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung?,
2) Bagaimana strategi relasi antarorganisasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung? dan
3) Bagaimana teknik relasi antar organisasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung?.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola relasi kerjasama, strategi dan teknik relasi antarorganisasi yang digunakan oleh masing-masing organisasi terhadap satu sama lainnya. Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif yang dapat menggambarkan pola relasi kerjasama, strategi dan teknik relasi antarorganisasi yang digunakan oleh PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung. Data kualitatif diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi, sedangkan pemilihan infonnan secara purposive dengan theoretical sampling, informan diseleksi sesuai dengan topik penelitian ini dan jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 6 (enam) orang yang terdiri dari dari 2 (dua) orang pejabat struktural PSBN Wyata Guna Bandung, 2 (dua) orang pejabat struktural Kantor Sosial Kota Bandung dan 2 (dua) orang pengurus YGPPT Bandung, pemilihan informan tersebut berdasarkan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing informan dalam menjalin relasi antar organisasi sosial dengan organisasi-organisasi lainnya dalam lingkungan tugas.
Hasil penelitian menunjukan pola relasi kerjasama berdasarkan posisi dan garis relasi serta kewenangan masing-masing organisasi dalam relasi antar organisasi PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung berbentuk segitiga dengan salah satu sudut 90 derajat. Posisi dan garis relasi antara Kantor Sosial Kota Bandung dengan YGPPT Bandung adalah vertikal, dimana Kantor Sosial Kota Bandung berada di atas dan YGPPT Bandung berada di bawahnya, posisi dan garis relasi antara Kantor Sosial Kota Bandung dengan PSBN Wyata Guna Bandung adalah diagonal, dimana Kantor Sosial Kota Bandung berada diatas secara diagonal dengan PSBN Wyata Guna Bandung yang berada dibawah dan posisi antara PSBN Wyata Guna Bandung dengan YGPPT Bandung sederajat dengan garis relasi horizontal.
Strategi relasi antar organisasi sesuai dengan tujuan relasi antar organisasi masing-masing organisasi terhadap satu sama lainnya. Adapun strategi-strategi relasi antar organisasi yang digunakan sesuai dengan tujuan relasi antar organisasi sebagai berikut; Strategi-strategi relasi yang digunakan Kantor Sosial Kota Bandung terhadap YGPPT Bandung adalah strategi autoritatif dan strategi kooperatif dengan bentuk perjanjian kontrak dan kesepakatan formal dan strategi-strategi relasi yang digunakan terhadap PSBN Wyata Guna Bandung adalah strategi kooperatif dengan bentuk kesepakatan formal dan bentuk koalisi. Strategi-strategi relasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung terhadap Kantor Sosial Kota Bandung adalah Strategi kooperatif dengan kesepakatan formal dan bentuk koalisi, strategi-strategi relasi yang digunakan terhadap YGPPT Bandung adalah strategi kooperatif dengan kesepakatan informal, kesepakatan formal dan koalisi. Sedangkan strategi-strategi relasi yang digunakan YGPPT Bandung terhadap Kantor Sosial Kota Bandung adalah strategi kooperatif dengan perjanjian kontrak, kesepakatan formal dan koalisi, strategi-strategi relasi yang digunakan terhadap PSBN Wyata Guna adalah strategi kooperatif dengan bentuk kesepakatan informal, kesepakatan formal dan bentuk koalisi.
Sedangkan teknik relasi sesuai dengan tujuan relasi antar organisasi antara PSBN Wyata Guna Bandung, Kantor Sosial Kota Bandung dan YGPPT Bandung sebagai berikut; teknik-teknik relasi yang digunakan Kantor Sosial Kota Bandung terhadap YGPPT Bandung dan PSBN Wyata Guna Bandung adalah pengumpulan informasi, teknik "lobbying" dan teknik membentuk jaringan (networking). Teknik-teknik relasi yang digunakan PSBN Wyata Guna Bandung terhadap Kantor Sosial adalah pengumpulan informasi, teknik "lobbying", teknik pemasaran, teknik membentuk jaringan dan teknik kolaboratif, sedangkan terhadap YGPPT, teknik relasi yang digunakan adalah pengumpulan informasi, teknik lobbying", teknik pemasaran dan teknik membentuk jaringan. Teknik-teknik relasi yang digunakan YGPPT Bandung terhadap Kantor Sosial Kota Bandung dan PSBN Wyata Guna Bandung adalah pengumpulan informasi, teknik "lobbying" dan teknik "co-option".
Penggunaan strategi dan teknik relasi antar organisasi yang digunakan suatu organisasi social memiliki relevansi dengan tujuan relasi antarorganisasi yang akan dicapai sesuai dengan kebutuhan organisasi, posisi organisasi dalam lingkungan tugas serta elemenelemen yang dipertukarkan dan dikontrol oleh masing-masing organisasi. Oleh sebab itu, sebagai rekomendasi dalam penelitian ini perlu ada ketegasan dan kejelasan posisi dan wewenang masing-masing organisasi dalam relasi antarorganisasi, sehingga masing-masing organisasi untuk mendapatkan elemen-elemen yang dikontrol oleh organisasi lainnya dapat mempertimbangkan secara rata-rata strategi dan teknik relasi antar organisasi sesuai dengan posisi dan kewenangannya dalam lingkungan tugasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya penanganan persebaran propaganda ISIS di internet, yang menyebabkan sekelompok masyarakat di Indonesia terpengaruh untuk bergabung atau menjadi anggota atau simpatisan ISIS. Penelitian ini mempertanyakan mengapa persebaran propaganda ISIS di internet sulit untuk diatasi. Tesis ini menggunakan teori kontra radikalisasi di internet, yang secara spesifik membahas koordinasi dan komunikasi antara institusi Pemerintah dalam melakukan tindakan disruption, diversion dan pendekatan alternatif, serta counter-messaging. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis mendalam.
Hasil dari penelitian ini adalah persebaran propaganda ISIS di internet sulit untuk diatasi karena terdapat tiga hambatan dalam melaksanakan kebijakan kontra radikalisasi. Tindakan disruption atau pemblokiran terhambat karena mudahnya akses kepada internet oleh ISIS, sulitnya penegakan hukum pada layanan pesan instan, tingkat kepatuhan perusahaan multinasional di bidang internet terhadap peraturan di Indonesia, serta tata kelola ruang siber di Indonesia.
Pemerintah Indonesia belum memanfaatkan teknik pengalihan atau diversion untuk menyebarkan kampanye perdamaian di internet. Substansi pada tindakan counter-messaging yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mengedepankan isu nasionalisme, sehingga menjadi tidak tepat sasaran. Kemudian, tumpang tindih kewenangan dan tugas dalam pola koordinasi dan komunikasi interorganisasional antar institusi pemerintah yang terlibat juga mempengaruhi implementasi kebijakan kontra radikalisasi Pemerintah Indonesia di internet.

This research aims to analyze the factors that cause the difficulties of the Indonesian Government in countering the distribution of ISIS rsquo propaganda on the internet, that caused some Indonesians interested in joining or becoming ISIS sympathizer. This research questioned why the distribution of ISIS rsquo propaganda on the internet is still hard to overcome. This thesis used counter radicalization on the internet theory, particularly in the coordination and communication across government institutions in implementing disruption, diversion and alternative engagement as well as counter messaging measures. This research is qualitative study by using in depth analysis.
This research argues that the difficulties in countering ISIS propaganda on the internet is caused by three obstacles in the implementation counter radicalization on the internet policy. The government efforts in disruption measure or to shutdown ISIS websites and social media accounts are inhibited by the easy access to the internet, the difficulty of law enforcement on instant messaging apps, the obedience of the internet company, and cyber governance in Indonesia itself.
The diversion technique to promote peace campaign has not yet been utilized by the Indonesian Government. The nationalism issues in Indonesia rsquo s counter messaging measure may not reach the targeted audience. Futhermore, interorganizational coordination and communication problem across Indonesia rsquo s Government Institutions certainly affects the implementation of counter radicalization policy on the internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edmondson, Amy C.
"Extreme Teaming provides new insights into the world of increasingly complex, cross industry projects. Amy Edmondson and Jean-Francois Harvey show vividly through their international cases how the complex demands of collaboration impact on management and revolutionize our understanding of teams. "
United Kingdom: Emerald, 2017
e20469562
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Pfeffer, Peter
Stanford, Calif: Stanford Business Books, 2004
306.34 PFE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqy Azhar Hafizh
"ABSTRAK<>br>
Artikel ini membahas mengenai kekerasan kolektif yang terjadi dalam konflik antarorganisasi masyarakat Forum Betawi Rempug FBR dan Pemuda Pancasila PP . Konflik antarkedua organisasi masyarakat ormas ini seringkali terjadi di wilayah Jakarta, Tangerang, dan juga Depok dalam rentang tahun 2011 hingga 2016. Penulis berasumsi bahwa kekerasan kolektif yang terjadi dalam konflik antarormas FBR dan PP ini termasuk kedalam perilaku kolektif. Hasil analisa penulisan menunjukan adanya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan kolektif dalam konflik antarkedua ormas ini. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor kondusifitas struktural berupa kemajemukan wilayah konflik dan penandaan wilayah kekuasaan; faktor ketegangan struktural berupa pertentangan ekonomi seperti perebutan lahan; faktor tumbuh dan berkembangnya keyakinan umum berupa anggapan ormas lawan adalah musuhnya dan adanya sifat kekerasan yang melekat dalam kedua ormas; faktor pencetus berupa pencopotan atribut ormas, perusakan posko ormas, adanya provokator, dan adanya emosi; faktor mobilisasi berupa konsolidasi ikatan-ikatan dalam kelompok dan ukuran kolektivitas sehingga terjadi kekerasan kolektif; dan pengoperasian pengendalian sosial yang bersifat formal dan non-formal.

ABSTRACT<>br>
This article discusses the collective violence that occurred in the conflict between Forum Betawi Rempug FBR and Pemuda Pancasila PP community organizations. Conflicts between these two community organizations often occur in Jakarta, Tangerang and Depok areas from 2011 to 2016. The author assumes that the collective violence occurring in the conflict between FBR and PP organizations is included in collective behavior. The result of the writing analysis shows the factors that cause the collective violence in conflict between these two community organizations. These factors are the structural conduciveness factors in the form of territorial marking and the plurality of the conflict areas structural strain factor in the struggle for land due to economic factors growth and spread of a generalized belief factors in the assumption of opponent that mass organizations are enemies and the existing stereotype of the two organizations precipitating factors in the form of removing attributes of mass organizations, destruction of community organizations posts, the presence of provocateurs, and the emotions mobilization factor in the form of consolidation of bonds within the group and the collectivity measure so that collective violence occurs and the operation of formal and non formal social controls."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Montague
German Town, Maryland: Aspen Systems Corporation, 1976
362.11 BRO h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library