Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Biancha Martha Puspamandana
Abstrak :
Saat ini persaingan di ranah komoditi semakin ketat. Tiap brand berlomba-lomba untuk dapat hadir di tengah masyarakat dan memikat hati konsumen agar membeli produknya. Untuk dapat memikat hati konsumen, salah satu caranya yaitu dengan mengolah penampilan produk pada toko brand tersebut. Dengan teori persepsi yaitu teori Gestalt, penulis meneliti kekuatan apa yang terkandung dalam suatu penampilan produk. Studi kasus dilakukan pada Toko Batik Danar Hadi yang terletak di Melawai, Jakarta. Hasil dari penulisan ini membuktikan bahwa ternyata penampilan produk suatu toko dapat menjadi kekuatan dalam membentuk citra brand tertentu.
Nowadays, the competition in the commodity is getting tighter. Each brand competes to be exist in the community and attract the customer to buy its product.To be able to attract the customer, one of the methods is to manage the product display in the brand store. According to the theory of perception, Gestalt theory, the Author researches the forces of the product display. Study case has been done towards Toko Batik Danar Hadi located in Melawai, Jakarta. The result of this research proves that the product display of a store could be the force to create brand image.
2013
S46092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Yohanes Oktavianus
Abstrak :
Arsitektur seringkali hanya dilihat dari elemen fisiknya yang terlihat yaitu bangunan sehingga elemen ruang sebagai salah satu pembentuknya seringkali terabaikan. Elemen ruang tidak terbatas hanya pada arsitektur juga tetapi juga terdapat pada berbagai seni seperti seni pertunjukan. Skenografi adalah contoh bagaimana pengaturan elemen ruang dapat menghasilkan pengalaman dalam sebuah pertunjukan.Dalam seni pertunjukan terdapat penonton dan pelaku pertunjukan yang menikmati pertunjukan dan juga ruangan sebagai lingkungannya. Skripsi ini menjabarkan dan menyimpulkan bagaimana pengalaman dapat muncul dalam sebuah pertunjukan dan bagaimana penonton sebagai sebuah grup sosial mengapresiasinya dalam bentuk tindakan, tidak hanya pertunjukan karya seni pertunjukan tapi juga elemen ruang didalamnya
Architecture oftenly seen just by its physical element which is building so space as one of its element was neglected. Actually, Space as element is not limited in architecture but also in art like performing art. Scenography is a example how setting space element can produce experience in a performance. In performing art there are audiences and performer who not only enjoy and experiencing the show buat also the stages and auditorium as the enviroment. This Thesis ini describes dan concludes how experience is created in a performance and how audience as the consumer appreciate not only the show but also the spatial element within it, by their responses in action.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjannah Bestaria
Abstrak :
Dunia bagi anak-anak adalah dunia bermain. Setiap anak, meskipun sedang dalam perawatan, tetap membutuhkan aktivitas bermain. Anak-anak yang berkunjung atau rawat inap di rumah sakit memiliki kebutuhan dasar untuk bermain dan harus dipenuhi secara rutin di semua departemen rumah sakit yang menyediakan layanan untuk anak-anak. Penyediaan area bermain di rumah sakit dapat membantu anak memahami perubahan antara keadaan di rumah dengan lingkungan rumah sakit, dengan konsep place identity yang mengacu pada hubungan antara place dengan identity, menekankan pada makna dan signifikansi place bagi pasien anak yang menggunakan ruang bermain. Skripsi ini membahas peran ruang bermain di rumah sakit anak yang dapat menciptakan adanya place identity anak terhadap ruang dan permainan, bila dilihat dari pola bermain anak. Dengan adanya pemenuhan bermain yang terpelihara dengan baik, maka dapat tercipta pula perasaan nyaman dan aman bagi anak-anak di lingkungan rumah sakit. Jadi bagi kita yang peduli tentang perkembangan dan kebutuhan anak-anak, sangatlah penting adanya penyediaan fasilitas permainan yang dipilih dengan cermat dan tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka. ......The world to children is a playground. Every child, eventhough under medical care still needs its playing activities. Children who are visiting or being hospitalized has the basic needs to play and must be regularly fulfill in all department that the hospital provides services for children. Providing playground in the hospital could help children under-going changes between condition at home and at the hospital, by the concept of place identity that sticks on relationship between place and identity, emphisize on the meaning and signifancy place to child patient who are using the playground. This script describes the role of playground in child hospital who could create a child’s place identity to the space and play tools, watching from a child’s play pattern. With the fulfillment of a playground that’s well preserve, could create a comfort and safe feeling to children in the hospital environment. For us that cares about the development and children needs, it’s very essential to decide the playground with care and precise, as the needs and condition of the child patient.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Nadira
Abstrak :
ABSTRAK

Arsitektur dan Tari menggunakan ruang sebagai medium untuk menghadirkan tempat bermakna bagi tubuh bereksplorasi secara bebas atau terpola. Ruang dapat bertransformasi dalam mengakomodir gerak yang terwujud akibat pemahaman dan pemaknaan seorang individu terhadap ruang itu sendiri. Seorang koreografer membutuhkan ruang untuk melakukan koreografi, sedangkan seorang arsitek menciptakan ruang dalam rancangannya. Setiap individu akan memaknai setiap ruang nyata dan ruang imajiner yang hadir di sekitarnya. Pemaknaan ini akan memberikan inspirasi penciptaan gerak tubuh dalam ruang. Seorang penari dapat merasakan ruang dengan caranya sendiri. Mereka memahami tubuhnya dan berinteraksi pada ruang melalui gerakan tari.


ABSTRACT

Architecture and Dance are using the space as a medium to present the meaningful space in which the body explores freely in a random or regular fashion. The space can be transformed to accommodate bodily movements as a result of an individual's understanding and meaning towards the space itself. A choreographer requires the space to perform a choreography, while an architect creates the space in his or her design. Every person will give meaning to any real as well as imaginary space present around him / her. The meaning inspires the creation of body movements in the space. A dancer can sense the space with his/her own way. They understand their bodies and interact with space through the dance movements.

Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Gemilang
Abstrak :
Ruang-ruang yang digunakan untuk aktivitas hiburan seks pada suatu kawasan kota kerap kali dipersepsikan sebagai ruang-ruang yang ?tersembunyi?. Skripsi ini mengkaji bagaimana fenomena ini dapat terjadi di suatu kawasan kota dengan menelusuri dinamika seksualitas dalam masyarakat serta melihat ruang-ruang untuk aktivitas seksual sebagai suatu dimensi yang lain, yang dikenal sebagai ruang heterotopia. ......The Spaces which accommodate sexual activities in a city, especially commercialized ones, are often perceived as ?hidden? or ?discreet? spaces. This Thesis analyzes how this phenomena could occur in a city by tracing the dynamics of sexuality in the society and also by recognizing this kind of spaces for sexual activities as another dimension of spaces, which is wellknown as heterotopian spaces.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mella Setyowati
Abstrak :
[Keterbatasan ruang pada pemukiman padat, membuat hunian seringkali tidak dilengkapi oleh sanitasi domestik yaitu kamar mandi. Untuk itu, masyarakat membuat kamar mandi komunal yang digunakan secara bersama-sama. Secara umum, kamar mandi komunal pada pemukiman padat berada di luar rumah dan melayani skala manusia dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, dilakukan pengamatan terhadap kamar mandi komunal di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan untuk mengetahui gambaran terhadappenggunaan kamar mandi komunal dan hubungan dengan teritorialitas, serta pengaruhnya terbentuknya interioritas pada ruang., Limitations of space in densely populated area, making shelters are often not equipped by domestic sanitary,namely bathroom. therefore, people make the communal bathrooms for sharing purposed. In general, the communal bathrooms in dense area, is located outside the home and serve people in large numbers. Therefore, carried out observations of communal bathrooms in the area Manggarai, South Jakarta to find a picture towards utilization of communal bathrooms and its relationship with territoriality, as well as the influence ofinteriority in space.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Nurika Aisyah
Abstrak :
[Perkembangan aktivitas kota dan proses industrialisasi menyebabkan pertumbuhan perumahan sebagai kebutuhan dasar manusia. Rumah sebagai kebutuhan dasar manusia bukan hanya berfungsi sebagai tempat berlindung melainkan bisa menjadi peluang usaha dalam meningkatkan ekonomi penghuni. Hal ini menjadi menarik ketika ruang ekonomi yang berada di dalam rumah tinggal pada kampung kota mempunyai luas yang sangat terbatas dan menyebabkan penghuninya melakukan berbagai macam cara untuk memanfaatkan ruang di sekitarnya. Pada akhirnya, studi ini bertujuan untuk melihat pola tatanan ruang Usaha Berbasis Rumah Tangga (UBR) yang terbentuk di RT 01/04 Manggarai sebagai kampung kota dengan luas rumah tinggal yang terbatas (kurang dari 20 m2) yang berakibat pada perubahan kualitas lingkungan fisik kawasan. , The development of the city and the process of industrialization to cause housing growth as basic human needs. House as the basic human needs not only serves as a shelter, but could also become business opportunities in improving the economic for people who live there. This seems to be interesting when economic space who inside a dwelling house in slum area have space that is very limited and cause its inhabitants do a great variety of ways to make use of space. In the and, this study tries to analyse the order space pattern home industry that is formed in RT 01/04 Manggarai as slum area with extensive a limited dwelling house (less than 20m2) that led to changes in the quality of the physical environment of the area.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Awaliyah Istighfarin
Abstrak :
ABSTRAK
Pertambahan penduduk mengakibatkan lahan-lahan pertanian harus digusur untuk perumahan. Bahkan, seiring dengan perkembangan media komunikasi dan informasi yang semakin pesat, gaya hidup masyarakat pun juga semakin meningkat. Lahan-lahan terbuka hijau juga turut tergusur demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan-kebutuhan tersier, seperti hiburan dan rekreasi. Salah satu contoh adalah lahan hutan kota di Kabupaten Lumajang yang dalam waktu kurang dari sepuluh tahun terakhir telah beralih fungsi menjadi area komersil. Di area tersebut, warung kopi menjadi tempat yang paling diminati daripada kafe atau restoran. Hal tersebut lantas menarik minat saya untuk meneliti lebih lanjut mengenai warung kopi. Dengan memilih Wagino Angkringan sebagai objek studi, saya mengamati bagaimana interioritas dalam warung terbentuk. Sinergi antara elemen ruang, aktivitas pengunjung, kebutuhan, serta konteks site menjadi sangat penting. Oleh karena itu, saya membahas masing-masing aspek fisik tersebut secara detail dalam pembahasan, sehingga pada akhirnya hasil penelitian ini tak hanya dapat digunakan untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana elemen-elemen fisik membentuk interioritas di ruang publik, tetapi juga dapat menjadi acuan dalam pengembangan ruang publik jenis tersebut di kemudian hari.
ABSTRACT
Population growth causes the eviction of farm for housing. In fact, along the development of communication and information media, people’s lifestyle was also increased. Green open space also evicted in order to meet the society needs of tertiary, such as entertainment and recreation. One example is urban forest in Lumajang Regency that was change into a commercial area in less than ten years. In this area, coffee shop becomes the most favored place rather than café or restaurant. It interests me to make a research about coffee shop. By choosing Wagino Angkringan as object of study, I observed how the interiority formed. The synergy between the elements of space, visitor activities, need, and the site context becomes very important. Therefore, I discussed each physical aspect in detail, so that research results not only can use for describe what and how the physical elements shape the interiority, but also can be a reference in the development of kind of public space in the future.
2015
S61723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Pramodya Wardani
Abstrak :
Tulisan ini merupakan studi yang mengungkap keterkaitan event temporer dengan pergeseran variabel interioritas. Event temporer yang dibahas dalam studi ini adalah gig musik yang diadakan secara berkala pada setting interior, Yesterday Backyard Kafe Bar. Variabel interioritas dalam ruang interior meliputi boundary, performance, intimacy, betweenness, dan atmosphere. Hal ini diakibatkan oleh adanya komponen yang terdapat dalam event temporer meliputi aspek visual tata cahaya, aksi performer, dekorasi , dan auditori genre, tempo, dinamika yang menjadi stimulan bagi variabel interioritas dalam ruang. Shifting variabel interioritas terjadi karena adanya pergeseran kondisi ruang interior yang berbeda dari kondisi awalnya. Masing- masing komponen yang terkandung dalam event temporer dapat membuat satu atau lebih variabel interioritas mengalami shifting. Hasil studi ini menunjukan bahwa event temporer dapat memengaruhi terjadinya shifting variabel interioritas dalam ruang interior. ......This study examines the interrelation between temporary event with the shifting of interiority variables. The temporary event discussed in this study is music gig held periodically at interior setting, Yesterday Backyard Cafe Bar. Interiority variables in interior space consist of boundary, performance, intimacy, betweenness, and atmosphere. The presence of components contained in temporary event are the visual aspect, including lighting, performer action, decoration, and auditori aspect, including genre, tempo, dynamics which become stimulant for interiority variables in space. Shifting variables interiority occurs because of the interior space conditions are changing from the initial conditions. Each component contained in a temporary event can maje various shifting of interiority variables. The results of this study show that temporary event can influence the occurrence of shifting interiority variables in interior space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Dwi Asri
Abstrak :
Video musik merupakan media penyampaian pesan dan emosi terutama video musik K-Pop hambatan dari segi bahasa karena penggunaan bahasa yang berbeda. Dalam menciptakan sebuah emosi video musik menggunakan beberapa elemen untuk nantinya membentuk interioritas dan didapatkan sebuah persepsi dari penontonnya. Pada video musik K-Pop elemen tersebut antara lain tubuh dan pergerakan, atmosfer, waktu berupa transisi, dan batasan berupa framing layar. Skripsi ini akan membahas bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk interioritas pada penonton, sehingga terciptanya sebuah emosi dan cerita dapat yang ingin disampaikan. Metodelogi yang dipakai pada skripsi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis terhadap video musik EXO-CBX yang berjudul Blooing Day. Video musik akan dianalisis dengan cara membagi cerita pada lirik Blooming Day menjadi tiga bagian, yaitu pembuka, klimaks dan penutup. Kemudian akan diambil beberapa potongan adegan yang menurut saya sebagai penonton sangat berpengaruh dalam pembentukan persepsi pada setiap bagiannya. Potongan adegan yang terpilih akan dianalisis menggunakan teori persepsi dan kognitif serta teori interioritas pada video musik (yang berisikan teori tentang tubuh dan pergerakan, framing, transisi dan atmosfer). ......Music video has become a media to convey emotions and stories of a song especially in K-Pop music video. It’s because K-Pop uses Korean language as lyrics that cause language barrier to the international listeners. To create emotions and stories music video uses various element for forming a viewer perception through interiority. In K-Pop music video those elements are body and movement, atmosphere, transition and framing. This thesis will explain how those elements are forming the viewer perception through interiority, so they can feel the emotion and understand the story of the song. The methodology used on this thesis is a qualitative method with case study and analysis approach on EXO-CBX’s music video titled ‘Blooming Day’. The music video will be analyzed by dividing the story to be three parts; opening, climax and closing. Afterward, I’ll be taking some scenes of each part that more affecting my perception as viewer. Those scenes will be analyzed by using theory of perception and congitive and theory of interiority in K-Pop music video (involve theory of body and movement, atmosphere, transition and framing).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>