Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mundiharno
Abstrak :
ABSTRAK Pada tahun 1997 ini Indonesia sudah memasuki tahap "penduduk tua" dimana persentase penduduk lansia sudah mencapai 7 persen atau lebih. Bahkan untuk beberapa propinsi seperti D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan Sumatera Barat proses penuaan penduduk sudah berlangsung lebih cepat dibanding yang terjadi di tingkat nasional. Salah satu konsekuensi yang amat kritis dari penuaan penduduk adalah bagaimana memberikan iklim dan pelayanan yang memadai sehingga penduduk lansia dapat mempertahankan standar kehidupannya secara wajar dan normal. Sayangnya, di Indonesia dukungan institusional terhadap lansia masih terbatas. Dalam kondisi dimana dukungan institusional yang diberikan pemerintah masih amat terbatas maka keberadaan lansia amat ditopang oleh besarnya dukungan keluarga. Dukungan keluarga terhadap keberadaan lansia antara lain dapat diwujudkan melalui dua pola yaitu (-1) koresidensi anak dewasa dengan orang tua mereka, dan; (2) adanya transfer dari anak kepada orang tua (intergenerational transfer). Chan (1997) menyebut koresidensi dan intergenerational transfer sebagai informal social security bagi lansia. Namun beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat koresidensi -sebagai bentuk panting dukungan anak kepada orang tua di banyak negara mengalami penurunan sejalan dengan perubahan sosial ekonomi yang terjadi. Sejalan dengan makin menurunya tingkat koresidensi, dukungan anak kepada orang tua diharapkan mengambil pola intergenerational transfer. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi intergenerational transfer. Analisis determinan sosial ekonomi intergenerational transfer dalam studi ini rnenggunakan data Indonesia Family Life Survey I (IFLS I). Analisis dilakukan secara deskriptif maupun secara inferensial. Analisis inferensial dilakukan dengan menggunakan model logistik untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya intergenerational transfer. Hasil analisis menunjukkan bahwa 55,1 persen responden (anak) pemah memberikan transfer kepada orang tua mereka selama 12 bulan terakhir sebelum survei. Dari model logistik yang digunakan dalam studi ini diketahui bahwa faktor-faktor yang secara statistik berpengaruh nyata terhadap probabilitas anak memberikan transfer kepada orang tua adalah status kawin anak, usia anak, pendapatan anak, pendidikan orang tua, kedekatan tempat tinggal orang tua, frekuensi anak bertemu orang tua, status bekerja orang tua, usia orang tua dan kesehatan orang tua. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap probabilitas anak menerima transfer dari orang tua adalah pendidikan anak, jenis kelamin anak, daerah tempat tinggal anak, status kawin anak, usia anak, pendapatan anak, pendidikan orang tua, kedekatan tempat tinggal orang tua, frekuensi anak bertemu orang tua, status kawin orang tua, status bekerja orang tua dan kesehatan orang tua. Berpengaruhnya faktor interaksi antara variabel kedekatan tempat tinggal dan frekuensi bertemu dapat diinterpretasikan bahwa quasi corresidence merupakan variabel yang berpengaruh terhadap terjadinya intergenerational transfer.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Nafah Rizali
Abstrak :
Abstrak Penelitian mengenai manfaat penduduk lansia orang tua kepada anak-anak mereka yang sudah dewasa sudah banyak dibahas pada penelitian-penelitian mengenai transfer antar generasi yang sudah berkembang sejak akhir abad ke-20. Walau demikian, hanya sedikit dari penelitian-penelitian ini yang memperhatikan aspek agama dalam keluarga sebagai salah satu faktor pendorong terjadinya transfer, padahal agama juga bisa menjadi salah satu penentu kualitas hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Hal ini perlu diteliti karena banyak penelitian konvensional yang telah membuktikan bahwasannya hubungan emosional dan service yang terjadi antara anak dengan orang tuanya justru menjadi hal yang paling signifikan dalam mempengaruhi probabilitas terjadinya transfer, baik itu yang sifatnya warisan atau inter-vivos. Indonesia sendiri memiliki masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di sisi lain, dengan silaturahmi yang sudah menjadi bagian dari budaya pada masyarakat Indonesia, yang dimana bersilaturahmi itu juga merupakan sebuah kewajiban pada ajaran Islam yang bertujuan untuk mempererat tali kekeluargaan dan menjadi wadah bagi anggota keluarga untuk saling membantu satu-sama lain, maka penelitian ini ingin mencari tahu apakah religiositas Islam dan perilaku silaturahmi pada masyarakat Indonesia dapat mempengaruhi probabilitas terjadinya transfer antara orang tua dengan anak-anak mereka. Dengan menggunakan data dari IFLS5, 2970 responden muslim Indonesia, serta menggunakan model probit, penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwasannya silaturahmi dapat mempengaruhi probabilitas terjadinya transfer inter-vivos antara orang tua dengan anak-anak mereka dan religiositas Islam yang dinilai dengan frekuensi dilaksanakannya salat oleh anak dapat membuat probabilitas transfer dari orang tua yang terjadi meningkat. ......Research on the benefits of the population of elderly people parents to their adult children has been widely discussed in studies of intergenerational transfers that have developed since the end of the 20th century. However, many of these studies never address religious aspects of the family as one of the drivers of transfer, although religion can also be a determinant of the quality of the relationship between parents and their children. This is worth investigating because in fact, many conventional studies have proved that the emotional and service relationships that occur between children and their parents are the most significant factors in influencing the probability of transfer, whether it is bequest or inter vivos transfers. Indonesia itself has a predominantly Muslim society. On the other hand, with silaturahmi has already become a part of the culture for many muslims Indonesians, and silaturahmi is also an obligation on Islamic teachings that aims to strengthen the kinship ties between family members and also acts as a vessel for mutual help between family members, thus this study wanted to find out whether the religiosity of Islam and the behavior of silaturahmi in Indonesian society can affect the probability of transfer between parents and their adult children. Using data from IFLS5 and using 2970 Muslim respondents in Indonesia, and using the probit model, this study succeeded in making the conclusion that the silaturahmi could affect the probability of inter vivos transfers between parents and their children and deep Islamic religiosity that is judged by the frequency with which the prayer is performed by the child can make the transfer probability of the parents increases. keywords intergenerational transfer inter vivos transfer islamic religiosity transfer silaturahmi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purbowati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur mobilitas pendapatan antargenerasi dan melihat pengaruh transfer modal manusia antargenerasi terhadap mobilitas pendapatan antargenerasi di Indonesia. Data yang digunakan adalah pasangan bapak dan anak yang bersumber dari IFLS periode 2000 sampai 2014. Dengan menggunakan metode 2SLS diketahui bahwa modal manusia secara langsung diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Elastisitas pendapatan antargenerasi IGE meningkat dari 0.123 menjadi 0.172 ketika transfer langsung modal manusia diperhitungkan. Dengan kata lain transfer langsung modal manusia memperkuat IGE. Hal ini memberikan indikasi bahwa ketika pengembangan modal manusia anak diserahkan sepenuhnya kepada keputusan rumah tangga, maka kesenjangan pendapatan yang terjadi pada generasi orang tua akan cenderung diwariskan atau dipertahankan kepada generasi anak. ...... The purpose of this study are to estimate the intergenerational income mobility and the effect of intergenerational transfer of human capital on intergenerational income mobility in Indonesia. The intergenerational income elasticity is estimated by using father child pairs from Indonesia Family Life Survey IFLS 2000 until IFLS 2014. This study apply 2SLS method and the estimation resuts suggests that human capital is directly transmitted from parent to child. IGE increased from 0.123 to 0.172 when the direct transfer of human capital are taken into account. In other words, the direct transfer of human capital strengthening IGE. This is an indication that when the human capital development of children left entirely to household decisions, then the income gap that occurs in the older generation tends to be inherited or maintained for generations of children.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T50268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taipale, Sakari
Abstrak :
This book provides a comprehensive review of how digital communication technology can help families network and communicate across generations, despite differences in family composition, residential location, cultural values and orientations. Covering the full spectrum of intergenerational relations (including child to parent, and parent to grandparent), it offers a positive view of the value of digital technology usage within families. The author focuses on three European countries: Finland, Italy and Slovenia, but also touches on other European countries and parts of the United States, revealing evidence that challenges ideas of universal adoption of information communication technology (ICT) and consistency in the social effects of such adoption in different regions and cultures. Further, the book discusses numerous other challenges and issues, such as: - the social transformations and technological developments that have made digital families possible; - the resulting changes in family roles, responsibilities, and practices; and - the theoretical and conceptual implications of digital communication-technology use in families. The author illustrates how ICT can facilitate family solidarity and how it helps to provide new ways of being together, and they discuss how social media, particularly instant messaging applications, helps develop affinity between family members better than traditional one-to-one personal communication tools.
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509072
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Restananda Nabilla Yusacc
Abstrak :
Dalam studi mobilitas pendapatan antargenerasi di negara berkembang, fokus pada perbedaan gender tidak banyak ditemukan karena adanya keterbatasan dalam data. Anak laki-laki dan perempuan pada masyarakat yang cenderung tradisional seperti di Indonesia memiliki perbedaan karakter. Di masyarakat yang berkembang, tidak hanya terjadi ketimpangan di antara gender namun juga ketimpangan antargenerasi. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi mobilitas pendapatan antargenerasi di Indonesia serta perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Menggunakan data Indonesia Family Life Survey 5, estimasi dilakukan menggunakan Ordinary Least Squared dan Heckman Selection. Ditemukan bahwa Indonesia berada di tingkat menengah mobilitas pendapatan antargenerasi, dan terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan jika mengkontrol karakteristik individu. Pendidikan anak memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan pendidikan orangtua, indikasi dari kesetaraan kesempatan. Untuk anak laki-laki, pernikahan memberikan manfaat yang lebih besar sementara untuk anak perempuan tinggal di kota dan bekerja di sektor formal memberikan manfaat yang lebih besar. ...... In research of intergenerational income mobility studies, it has only a handful studies covering developing country and gender differences due to limitations in data. Sons and daughters in more traditional society like Indonesia is expected to fill certain roles. Therefore, sons and daughters will possess different characteristics, whether it is in childhood or in adulthood. As a society advances, not only difference in sons and daughters that persisted but also difference among generations. This study aims to explain the condition of intergenerational income mobility in Indonesia and differences among sons and daughters. Using data from Indonesia Family Life Survey 5, estimation is done through Ordinary Least Squared and Heckman Selection. This study found that Indonesia is in intermediate level of intergenerational income mobility, and differences among sons and daughters existed when controlling for personal characteristics. Child rsquo s own education give greater benefit than parents education, an indication equality of opportunity. For sons, marriage give greater benefit as a means to increase personal income. For daughters, living in urban area and formal employment give greater benefit as a means to increase personal income.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citrawati Pusporini
Abstrak :
Salah satu tugas perkembangan dewasa muda adalah memilih pasangan hidup setelah sebelumnya individu melibatkan diri dalam hubungan cinta dan membina perasaan cinta (Duval & Miller, 1985). Hubungan cinta ini akan berhubungan dengan pemijihan pasangan hidup yang biasanya dilalui pada masa pacaran, yang merupakan bentuk hubungan heteroseksual antar individu. Sejalan dengan berkembangnya waktu, banyak dijumpai pria yang berpacaran dengan wanita yang berusia lebih tua dan bahkan berpendidikan lebih tinggi. Sementara di tahun-tahun terdahulu, masyarakat kebanyakan berpandangan tradisional dan menganggap tabu wanita yang berpacaran/ menikah dengan pria yang berusia lebih muda (Houston, 1987). Salah satu masalah yang mungkin timbul jika pasangan pria dan wanita yang berusia lebih tua memutuskan untuk menikah adalah apabila pria tersebut belum menyelesaikan studinya. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti ada tidaknya pengaruh pacaran antara pria dengan usia lebih muda dari pasangan wanitanya terhadap motivasi pria tersebut agar dapat segera menyelesaikan studi.

Penelitian dilakukan secara kualitalif dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga subyek pria dewasa muda dengan rentang usia 22 - 25 tahun, yang dianggap peneliti memenuhi karakteristik subyek yang diperlukan berdasarkan teori dan konstruk operasional agar benar-benar mewakili fenomena yang akan diteliti.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa motivasi berprestasi dari subyek yang diteliti dipengaruhi oleh pasangannya masing-masing. Pada subyek 1, yang mempengaruhinya adalah perbedaan umur pasangan dan tahun angkatan perkuliahan. Pada subyek 2, motivasi berprestasinya dipengaruhi oleh kecerdasan pasangan wanitanya. Sementara motivasi berprestasi subyek 3 dipengaruhi oleh keberadaan pasangan yang membuat subyek 3 selalu ingin membahagiakan pasangannya.

Saran unluk penelitian selanjutnya, rentang usia pasangan dari subyek sebaiknya ditetapkan minimal 2 tahun/ 2 angkatan di atas subyek, sehingga pengaruh pasangan terhadap motivasi berprestasi subyek dapat terlihat benar- benar dipengaruhi oleh perbedaan usia. Hendaknya penelitian dilakukan pada jumlah subyek yang lebih besar dan pasangan wanitanya pun dapat juga diwawancarai.
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Maudina
Abstrak :
Over time, children were expected to gain more financial independence as they got older, but it is not something that could be achieved in one sitting. The process of children becoming an adult that could handle their financial responsibilities are determined by their parents’ assistance, in which wealthier parents are able to help their children financially, thus making them less independent. This study uses a multivariate analysis using logit regression to see how children’s financial independence affected by their parental wealth during their transition to adulthood period. Using data from 2014/2015 by the Indonesia Family Life Survey (IFLS), this study found the evidence that parents with higher monthly expenditure, which indicates their affordability to support children, have an impact on their children’s financial independence. ......Anak diharapkan untuk menjadi mandiri secara finansial seiring dengan bertambahnya usia, namun hal ini bukanlah sesuatu yang dapat dicapai dalam sekejap. Proses ini ditentukan dan dibantu oleh orang tua, di mana orang tua yang berasal dari kelas ekonomi yang lebih tinggi dapat memberikan bantuan financial lebih kepada anak-anak mereka, sehingga membuat anak menjadi kurang mandiri. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat dengan regresi logit untuk melihat bagaimana kemandirian finansial anak dipengaruhi oleh kekayaan orang tua mereka pada masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Menggunakan data dari 2014/2015 oleh Indonesia Family Life Survey (IFLS), penelitian ini menemukan bukti bahwa orang tua dengan pengeluaran bulanan yang lebih tinggi, dimana hal tersebut menunjukkan kemampuan mereka untuk menolong anak-anak, akan memiliki dampak negatif pada kemandirian finansial anak mereka.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebrina Citra Afifa
Abstrak :
Mobilitas Ekonomi Antargenerasi mencoba menjelaskan bahwa kondisi sosial dan ekonomi orang tua akan sangat berpengaruh pada kondisi sosial dan ekonomi anak di masa depan. Namun, faktor lain berupa susunan saudara kandung yang juga dapat memengaruhi mobilitas ekonomi antargenerasi. Susunan saudara kandung (sibling structure) berupa jumlah saudara, urutan kelahiran dan jarak kelahiran dapat memengaruhi berapa jumlah sumber daya yang akan didapatkan oleh tiap anak yang nantinya digunakan sebagai modal untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dengan data IFLS dan metode Unconditional Quintile Regression (UQR) penelitian ini berusaha melihat bagaimana pengaruh susunan saudara terhadap mobilitas ekonomi antargenerasi. Pada seluruh observasi hasil signifikan hanya ditemukan pada variabel urutan kelahiran. Hasilnya urutan kelahiran lebih awal justru mengurangi angka mobilitas ekonomi antargenerasi. Namun hasil yang berbeda ditemui pada sub sample Jawa, non Jawa, perkotaan, pedesaan. ......Intergenerational Economic Mobility tries to explain that the social and economic conditions of parents will greatly affect the social and economic conditions of children in the future. However, other factors such as sibling arrangement can also affect intergenerational economic mobility. Sibling structure in the form of the number of siblings, birth order and birth distance can affect how much resources each child will get which will be used as capital to get a better life in the future. Using IFLS data and the Unconditional Quintile Regression (UQR) method, this study attempts to see how sibling structure affects intergenerational economic mobility. In all observations, significant results are only found in the birth order variable. Where the results of earlier birth order actually reduce the rate of intergenerational economic mobility. However, different results were found in the Java, non-Java, urban, rural sub-samples.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isabella Tasya
Abstrak :
Sebuah gedung apartemen multi-generasi akan dibangun di Bowen Hills, Brisbane. Dengan harapan untuk membuat populasi di Bowen Hills lebih beragam, klien yang ditargetkan adalah profesional lajang dari pertengahan 20-an hingga pertengahan 30-an dan pasangan tua pensiunan yang keluarganya sering datang berkunjung. Konsep ini didasarkan pada pengurangan dan ekstrusi bentuk persegi panjang yang memberikan cahaya alami yang layak, dan aliran udara pasif. Bangunan ini juga menyediakan anti silau matahari dengan menggunakan kisi-kisi vertikal kayu. Menanggapi iklim, kisi-kisi serta bukaan juga berfungsi untuk memberikan cahaya alami yang layak dan angin semilir ke unit. Jendela dari lantai ke langit-langit membawa sensasi luar ke dalam. Pendekatan berkelanjutan dari bangunan ini mencakup energi matahari dan atap hijau. Taman podium adalah ruang komunal bagi penghuni karena untuk melibatkan komunitas yang berkelanjutan secara sosial melalui interaksi yang beragam di lingkungan sekitar. Dengan pendekatan antargenerasi yang dipadukan dengan desain yang berkelanjutan, bangunan ini dimaksudkan untuk menyatukan komunitas di dalam kawasan baik dalam keterlibatan sosial dan fisik. ......A multi-generational apartment building is set to be built in Bowen Hills, Brisbane. In hope to make the population in Bowen Hills more diverse, the targeted clients are single professionals from mid 20s to mid 30s and retired old couples whose family often come to visit. The concept is based on subtraction and extrusion of rectangular form which provide decent natural light, and passive airflow. The building also provides combat sun glare by using timber vertical louvres. In response to the climate, the louvres as well as the openings also work to give decent natural light and breezy wind to the unit. The floor to ceiling windows bring the sensation of outside to inside. Sustainable approach of this building includes solar energy and a green roof. Podium garden is a communal space for the resident as it is to engage a socially sustainable community through diverse interaction in the neighborhood. By approaching intergenerational combined with sustainable design, this building is meant to weave together the community within the precinct in both social and physical engagement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Yokomori
New York: Duckworth Overlook, 2006
895.636 RIK bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>