Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Philadelphia: Elsevier Saunders, 2011
616.028 TEX
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davies, Joanna H.
Philadelphia: Churchill Livingstone, 2001
616.028 DAV c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maqdhesy
Abstrak :
RSIA HERMINA Pasteur mempakan salah sam rumah sakit di Kota Bandung yang mengkhususkan pada pelayanan kesehatan ibu dan anak. RSIA HERMINA Pasteur memiliki fasilitas yang menjadi unggulan yaitu pelayanan Perinatologi, NICU, PICU, Fetomatemal dan Klinik Tumbuh Kembang. Seperti yang tercantum dalam Program Market Leader HERMINA Grup, Insialasi Perinatologi/NICU/PICU diharapkan menjadi pusal rujukan di wilayalmya. Hal ini menjadi peluang bagi RSIA HERMINA Pasteur untuk turut serw dalam penurunan AKB di Kota Bandung dan sekitamya. Salah saru instalasi yang menjadi unggulan RSIA HERMINA Pasteur adalah NICU yang merupakan nmng perawatan khusus bagi bayi risiko tinggi atau yang memerlukan pemantauan ketat dan membutuhkan alat bantu pemapasan khusus/ventilator. Setelah berjalan hampir tiga tahun BOR NICU masih belum menunjukkan peningkatan dibandingkan produk unggulan lainnya yaitu PICU dan ICU. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai kinenja NICU RSIA HBRMINA Pasteur. Untuk malakukan penilaian kincrja ini dipergunakan pendekatan Balanced Scorecard yang memiliki empat perspektif. Dalam penclitian ini, peneliti ingin memperoleh gambaran kinerja NICU rumah sakit yang sesuai (appropriate) dan layak (/kasible), rnenggunakan prinsip kemngka manajemen Balanced Scorecard (BSC), sebagai alat ukur dan perangkat manajcmen untuk meningkatkan kinerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, telaah dokumcn dan observasi lapangan untuk memperoleh gambaran kinerja dan model BSC yang sesuai dengan NICU rumah sakit. Dari penelitian ini didapatkan kinerja NICU RSIA HERMINA Pasteur berdasarkan perspcktif keuangan, perspektif pelanggan, perspelctjf bisnis internal dan perspelctif pertumbuhan dan pembelajaran, Kincrja NICU berdasarkan perspektif keuangan menunjukkan bahwa NICU merupakan unit kerja yang memerlukan biaya operasional besar tetapi tidak banyak mcnghasilkan kemmtungan bagi rumah sakit. Dengan demikian tidak dapat diharapkan untuk menj adi profit centre bagi rumah sakit. Gambaran kinerja NICU berdasarkan perspektif pelanggan menunjukkan bdrwa pada tahmm 2006 dan triwulan I tahun 2007 masih terjadi beberapa kasus penolakan pasien yang berkaitan dengan biaya. Hal ini bertolak belakang dengan perluasan pasar yang dilakukan rumah sal
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denok Mustika
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang analisis kebutuhan tenaga dokter umum berdasarkan beban kerja di Instalasi Gawat Darurat RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitain deskriptif dengan analisa data kuantitatif dengan menggunakan metode work sampling, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga dokter umum IGD yang sesuai dengan kegiatan sesungguhnya berdasarkan beban kerja kerjanya masing-masing. Penelitian ini dilakukan selama tujuh hari pada tanggal 16-22 Mei 2014 dengan responden dokter IGD, dimana segala aktivitasnya diamati setiap 5 menit. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan produktif dokter IGD mencapai 83,98 %, dinilai sudah mencapai standar waktu kerja dan beban kerjanya tinggi sehingga dinilai kegiatan produktifnya sudah optimal. Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah dokter yang dibutuhkan pada IGD RSUD Kabupaten Bogor untuk melayani pasien selama 24 jam dalam sehari adalah enam belas orang dokter. Hasil penelitian menyarankan pihak manajemen untuk merencanakan kebutuhan jumlah tenaga dokter di IGD sesuai dengan beban kerjanya. ...... The intent of this thesis is to discuss an analysis of general practitioner human resource requirements based on workloads at the Intensive Care Unit of Leuwiliang State Hospital, Bogor Regency, during 2014. The research presented is descriptive research found by means of analysing quantitative data using a work sampling method. This research proposes to to discern the number of general practitioners required at the ICU, based on actual individual workloads. The research was conducted over a period of seven days, from 16 - 22 May, 2014. The subjects were ICU doctors, whose activities were observed at five-minute intervals. The results of this research indicate that doctors have 83.98% workplace productivity, which is understood as being a standard rate of performance when completing heavy workloads, and therefore an optimal level of workplace productivity. Calculations applied to this research show that the number of doctors working 24-hours shifts needed at the Bogor Regency State Hospital ICU to attend to patients is sixteen. The results of this research suggest that management should assign general practitioner human resources to ICUs according to workloads.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zaid Alherisyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem informasi pemenuhan kebutuhan tenaga perawat ICU berdasarkan analisis beban kerja yang sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, dan berdasarkan kualifikasi standar minimal perawat ICU. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang berbasis prototyping. Pengembangan sistem dimulai dari tahap perencanaan dengan analisis kelayakan, analisis sistem informasi, desain interface dan perancangan database, serta implementasi yang dibatasi sampai pada uji coba prototipe sistem informasi yang menghasilkan informasi hasil analisis ABK, analisis pemenuhan kualifikasi standar minimal perawat ICU dan perawat pelamar. Dari hasil simulasi prototipe sistem informasi ini membantu memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan jumlah tenaga berdasarkan beban kerja ril berdasarkan ABK dan informasi pemenuhan kualifikasi standar minimal perawat ICU. Untuk implementasi yang berkelanjutan diperlukan peningkatan kemampuan dari pengguna dan dukungan manajemen seperti adanya aspek legal dan ketersediaan insfratruktur. ...... This study aims to develop an information system for the fulfillment of ICU nurses based on workload analysis according to recommendation of the Ministry of Health, and based on the minimum standard qualifications of ICU nurses. System development method used is SDLC (System Development Life Cycle) based on prototyping. The development of the system starts from the planning phase with feasibility analysis, information system analysis phase, interface design and database design, and implementation is limited to the prototype test of information system that produces workload analysi information, the analysis of fulfillment with minimum qualification of ICU nurses and applicant nurses. From the simulation it showed that this information system help the users to obtain information needs of the number of personnel based on the real workload based and information on the fulfillment of minimum qualifications of ICU nurses. For the implementation it will need user capabilities and management support as legal aspects and infrastructures.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Wihardja
Abstrak :
Beban kerja mental perawat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perawat. Faktor internal meliputi karakteristik individu dan motivasi perawat, serta faktor eksternal yang meliputi organisasi dan pekerjaan perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang paling berhubungan dengan beban kerja mental perawat saat berinteraksi dalam asuhan keperawatan di ruang perawatan intensif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pendekatan Cross Sectional. Analisis data menggunakan Chi-Square dan regresi logistik ganda. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total population sampling dan melibatkan sampel sebanyak 129 perawat pelaksana yang bekerja di ruang perawatan intensif. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor motivasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap beban kerja mental perawat dibandingkan variabel lainnya p=0,022; ?=0,05. Rumah sakit dapat mengoptimalkan dan melakukan resosialisasi regulasi pemberian reward bagi perawat, serta membuat program pengembangan kompetensi dan soft skill perawat. ...... The mental workload of nurses is influenced by internal and external factors. Internal factor are nurse individual characteristic and motivation, also external factor such as organization and nurse task. The aim of this research is to identify the factors most closely related to the mental workload of nurses during interactions in nursing care in intensive care unit. This research is a quantitative research with data collection with questionnaire using Cross Sectional approach. Data analysis using Chi Square and multiple logistic regression. Sampling in this study used total population sampling and involved a sample of 129 implementing nurses working in the intensive care unit. The result of logistic regression test shows that motivation factor is the most influential variable to the mental workload of the nurse compared to other variables p 0,022 0,05 . Hospitals can optimize and resocialization regulation of reward for nurse, and make competence development program and soft skill of nurse.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Permanasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kolaborasi antar profesi kesehatan di Instalasi Rawat Intensif RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel 110 orang dari berbagai profesi yang bertugas di Instalasi Rawat Intensif RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta selama bulan November 2023. Kuesioner AITCS II digunakan untuk menilai tingkat kolaborasi dan Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS) untuk menilai faktor-faktor yang dianggap berhubungan dengan kolaborasi seperti Budaya Organisasi, Komunikasi, Penghargaan dan Kepercayaan, Peran dan Tanggung Jawab, Ketersediaan Waktu dan Sumber daya, Dukungan Manajemen dan Kepemimpinan. Hasilnya menunjukkan tingkat kolaborasi baik dengan rata-rata skor AITCS II sebesar 4,14. Kesimpulan : Budaya organisasi, komunikasi, dan pemahaman terhadap peran dan tanggung jawab mempengaruhi secara signifikan terhadap kolaborasi antar profesi. Temuan ini menjadi masukan bagi rumah sakit untuk meningkatkan efektivitas layanan kesehatan dengan mengoptimalkan peran dan tanggung jawab tenaga kesehatan di rumah sakit. Budaya kolaboratif dan komunikasi efektif juga menjadi kunci dalam meningkatkan hasil perawatan pasien. ......This research aims to identify factors that influence collaboration between health professionals at the RSPON Prof. Intensive Care Installation. Dr. Dr. Mahar Mardjono Jakarta. This research uses a cross sectional design with a quantitative approach. The total sample is 110 people from various professions who work at the RSPON Prof. Intensive Care Installation. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta for November 2023. The AITCS II questionnaire was used to assess the level of collaboration and Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS) to assess factors considered to be related to collaboration such as Organizational Culture, Communication, Respect and Trust, Roles and Responsibilities, Availability of Time and Resources power, Management and Leadership Support. The results show a good level of collaboration with an average AITCS II score of 4.14. Organizational culture, communication, and understanding of roles and responsibilities significantly influence collaboration between professions. These findings provide input for hospitals to improve the effectiveness of health services by optimizing the roles and responsibilities of health workers in hospitals. A collaborative culture and effective communication are also key to improving patient care outcomes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lovia Lova
Abstrak :
Pendahuluan: Dengan ditetapkannya Covid-19 sebagai kondisi kegawatdaruratan kesehatan dunia oleh WHO pada bulan Januari 2020, dan angka kematian yang terlihat lebih tinggi pada pasien dengan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome), maka kebutuhan akan pelayanan unit intensif (ICU) sangat meningkat. Lonjakan pasien yang terjadi sangat cepat, mengharuskan rumah sakit beradaptasi dan segera mempersiapkan pelayanan khusus ICU Covid-19. Strategi manajemen keperawatan diperlukan untuk mengatasi kebutuhan tenaga keperawatan ICU yang ikut melonjak. Sementara jumlah tenaga keperawatan dengan kualifikasi ICU yang belum memadai kondisi pandemi Covid yang belum pernah dialami sebelumnya, menyebabkan tenaga keperawatan banyak yang menolak untuk melayani pasien Covid-19. Tujuan : Mengetahui bagaimana kesiapan dan hal apa saja yang dilakukan oleh manajemen keperawatan ICU Covid-19 RS Hasanah Graha Afiah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, sehingga pelayanan ICU Covid-19 dapat tetap berjalan dengan baik. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan dekriptif kualitatif, menganalisis hasil wawancara dengan informan terpilih. Hasil : Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, manajemen keperawatan ICU Covid-19 bekerjasama dengan seluruh unit terkait terutama dengan komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi, melakukan perencanaan dari pemetaan ketenagaan merekrut tenaga perawat secara internal maupun external dan pemberian insentif dari internal maupun external. Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari sistem manajemen keperawatan diatur berkesinambungan dengan tujuan untuk menyeimbangkan antara jumlah dan kualifikasi tenaga keperawatan Icu Covid-19 dengan beban kerja perawat dan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan mereka. Kesimpulan : Berdasarkan seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan penilaian dari daftar tilik kesiapan RS HGA dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini komponen Sumber Daya Manusia, Lonjakan Pasien, Komunikasi internal dan Pengendalian dan pencegahan Infeksi dapat dinyatakan bahwa manajemen keperawatan ICU Covid-19 RS HGA siap dalam menghadapi pandemi Covid-19. ......Introduction : With the determination of Covid-19 as a world health emergency by WHO in January 2020, and the higher mortality rate in patients with ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome), the need for intensive unit (ICU) services has greatly increased. The surge in patients is happening very quickly, requiring hospitals to adapt and immediately prepare for the Covid-19 intensif care unit. A nursing management strategy is needed to address the increasing need for ICU nursing staff. Meanwhile, the number of nursing staff with ICU qualifications has not been adequate in the conditions of the Covid-19 pandemic, which has never been experienced before, causing many nursing staff to refuse to serve Covid-19 patients. Aim : knowing how to prepare and what kind of things were done by the nursing management of the Covid-19 ICU at Hasanah Graha Afiah Hospital in the face of the Covid-19 pandemic, so that the Covid-19 ICU service could continue to run well. Method : This study is a case study research design with a qualitative descriptive approach, analyzing the results of interviews with selected informants. Results: In dealing with the Covid-19 pandemic, the Covid-19 ICU nursing management collaborated with all related units, especially with the Infection Control and Prevention committee, carried out planning from mapping the workforce to recruit nurses internally and externally and providing incentives from internal and external. Planning, organizing, directing and controlling the nursing management system is regulated continuously with the aim of balancing the number and qualifications of the COVID-19 ICU nursing staff with the workload of nurses and still prioritizing their health and safety. Conclusion : Based on all the actions that have been taken and the assessment of the HGA Hospital readiness checklist in the face of the Covid-19 pandemic, the components of Human Resources, Patient Surges, Internal Communications and Infection Control and Prevention can be stated that the nursing management of the Covid-19 ICU HGA Hospital is ready to face Covid-19 pandemic.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qori`ila Saidah
Abstrak :
Kondisi klinis dan perawatan di NICU pada Bayi Berat Lahir Rendah mempengaruhi status bangun-tidurnya dan menyebabkan kecemasan pada ibu. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh perawatan metode kangguru terhadap kecemasan ibu dan status bangun-tidur BBLR. Rancangan penelitian one group pretest posttest design dengan sampel 16 ibu dan BBLR di RSAL dan RSI Surabaya secara consecutive sampling. Kecemasan ibu diukur dengan PSS:NICU dan status bangun tidur dengan modifikasi skala Brazelton oleh Priya. Analisa statistik dengan Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan nilai p=0,000 dan hasil uji Friedman nilai p=0,000. PMK mempunyai pengaruh signifikan terhadap perubahan kecemasan ibu dan status bangun-tidur BBLR. ......Clinical condition and treatment in NICU might effect on sleep-wake state of Low Birth Weight baby and result on maternal anxiety. The aim of this study was to identifiy the effect of kangaroo mother care on maternal anxiety and sleep-wake state of LBW baby. This study use one group pretest-posttest design with 16 samples in Surabaya. PSS:NICU and sleep-wake state scale from Priya were used. The Wilcoxon sign rank test shows p value = 0,000 and the Friedman test shows p value = 0,000. There were significan effect of KMC on maternal anxiety and sleep wake state of LBW baby.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41463
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Irwansyah
Abstrak :
Pasien-pasien di unit-unit perawatan intensif {ICU) lebih banyak mengalami cedera akibat adverse events hila dibandingkan dengan pasien-pasien yang bukan dirawat di ICU. Banyaknya prosedur yang dilakukan pada pasien-pasien dalam kondisi yang kritis serta banyaknya jumlah dan jenis obat yang digunakan dalam pelayanannya juga meningkntkan resiko yang lebih tinggi hilngga dibandingkan dengan pasien lainnya. Tingginya data mortalitas dan insiden di beberapa ICU rumah saklt umum pusat bantuan regional Departemen Kesehatan menunjukkan belum ada suatu analisis yang mendalam terhadap faklor-faktor penyebab yang berkaitan dengan adverse events di unit perawatan intensif (ICU) pada rumah sakit tersebut. Hasil penelitian didapatkan bahwa adverse events di unit perawatan intensif (ICU) pada !8 (delapan belas) rumah sakit umum di Indonesia yaitu sebesar 42,7 %. Faktor faktor tidak baik, prosedur tidak lengkap, kurangnya kelengkapan dan pemeliharaan alat, berkontribusi dalarn terjarlinya adverse events di ICU pada 18 nrumah sakit. Pemahaman staf dan perawat ICU terhadap patient safety di unit perawatan intensif (ICU) sangat kurang. Penyebab dari beban kerja perawat tidak sesuai yaitu sumber daya manusia yang terbatas, uraian tugas yang tidak jelas, rasio antara petugas dengan pasien tidak sesuai, mengetjakan pekexjaan yang bukan wewenangnya dan kurangnya pelatthan. Behan kelja perawat yang tinggi berdampak stress kerja perawat. Penyebab komunikasi yang karang baik yaitu masib adanya gap antara perawat senior dan perawat yunior dalam berkomunikasi, kepala unit tidak mengikuti morning briefingkomunikasi yang kurang antara tim klinis. Miskomu­nikasi juga menyebabkan terjadinya medication error di lCU. Peralatan kesehatan tidak lengkap dan tidak sesuai standar lCU, scrta tidak adanya prosedur tertulis tentang pemakaian alat. Pimpinan unit dan supervisi klinis belum menjalankan tugrumya dengan baik. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada pihak rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat tentang patient safety, meningkatkan peranan kepala unit, kepala ruangan, komite keperawatan dan supervisi klinis, menetapkan standar prosedur asuhan keperawatan, prosedur pemakaian dan pemeliharaan alat serta prosedur komunikasi bagi perawat di ICU, menambab surnber daya manusia kesehatan {SDMK), meningkatkan pelatihan bagi perawat, menfasilitasi sistem infOnnasi kesehatan melalui Information Technology.
Patients in intensive care units (lCUs) may be more likely than non-ICU patients to be injured by adverse events. The procedures performed on critically ill patients and the quantity and type of drugs used in their care may also increase their risk relative to non-ICU patients. The height data incident and mortality in some ICU aids centers publics hospitals regional Department of Public Healths show there is no an circumstantial analyses to factors cause of related to adverse events intensive care units ( ICU) at the hospital. It was found from the research that adverse events in intensive care unit (!CU) at 18 (eighteen) public hospitals in Indonesia that is 42,7 %. Factors like: inappropriate nurse work load poor communications, incomplete procedure Jack of equipment and conservancy of appliance, contribution in the happening of adverse events in ICU at 18 hospitals. Understanding of nurse and staff!CU to patient safety in intensive care unit ( ICU) hardly less. The cause of inappropriate nurse work load that is limited resource, breakdown of ill defined duty, ratio between officers with inappropriate patients, do work which not the authority and lack of training, High nurse work load affect stress working nurse. The cause of unfavourable communications that is still existence of gap between senior and junior nurses in communicating, lead unit don't follow morning briefing, communications which less between teams. Miscommunication also cause medication errors in ICU. Incomplete equipments and also procedure inexistence. Leader of unit and clinical supervise not yet implement the duty. From this research result suggested to the side of hospital for increasing knowledge and understanding of nurse concerning patient safety increase role of unit director, room director, treatment committee and clinical supervise, specify treatment upbringing procedure standard, usage procedure and conservancy of appliance and also communications procedure for nurse in ICU add health human resource, increase training for nurse, health information system facility through Information Technology {IT) in the form of white line as decision support system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>