Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lasijan
"Dalam kerangka pemikiran pasar bebas (WTO), negara sebagai anggota masyarakat dunia tidak sepenuhnya independent terhadap pengaruh dunia luar, khususnya dalam bidang ekonomi. Hal ini akan berdampak pada industri dalam negeri, baik barang maupun jasa. Para pelaku industri dalam negeri tidak bisa lagi berlindung pada proteksi/monopoli yang diberikan oleh negara. Sesuai kesepakatan dalam lingkup negara-negara ASEAN yang tertuang dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), liberalisasi ekonomi di regional ASEAN akan dimulai pada tahun 2003. Pada dasarnya kesepakatan tersebut adalah mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam General Agreement on Trade and Services (GATS).
Seiring dengan perubahan lingkungan makro, maka semua perusahaan, termasuk perusahaan asuransi yang selama ini mendapat fasilitas monopoli, perlu mengkaji ulang dan menyesuaikan strategi bisnisnya agar dapat tetap bertahan dan berkembang pada era persaingan pasar babas seperti dimaksud di atas. Untuk mengetahui sejauhmana kesiapan PT Jasa Raharja selaku BUMN yang bisnisnya mendapat fasilitas monopoli dalam mengantisipasi pengaruh globalisasi, perlu dianalisis mengenai strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini akan digunakan metode kualitatif deskriptif , dengan mengambil 11 orang responden yang terdiri dari para pejabat senior yang terlibat dalam penyusunan strategi bisnis, dan 2 (dua) orang konsultan yang pernah membantu menyusun rencana jangka panjang perusahaan tersebut untuk menguji validitas pendapat responden dari dalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi dasar yang cukup memadai, yaitu stable growth dan related diversification. Namun dalam aplikasinya masih kurang konsisten. Dari pengamatan ini juga dapat disimpulkan adanya beberapa kekuatan yang dimiliki, seperti jaringan distribusi dan pelayanan yang makin membaik. Kelemahan yang paling menonjol adalah rendahnya kualitas pendidikan SDM, yang kurang lebih 60% dari total jumlah pegawai hanya berpendidikan SLTA, dan masih kurangnya tenaga yang bergelar profesi asuransi. Untuk dapat bertahan pada era globalisasi, disarankan agar perusahaan lebih konsisten dalam menerapkan strategi bisnisnya. Sedangkan di bidang SDM, kiranya perlu meningkatkan pendidikan keahlian dan mengubah pola penerimaan SDM."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T3983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Tanding Suryandari
"Dalam setiap pengambilan keputusannya, individu diasumsikan sebagai pengambil keputusan yang rasional dan konsisten sehingga akan selalu memilih alternatif yang memberikan nilai yang tertinggi. Penelitian-penelitian tentang pengambilan keputusan individu dalam situasi ketidakpastian menunjukkan bahwa individu tidak selalu konsisten dan rasional. Teori prospek menyatakan bahwa cara memformulasikan alternatif yang ditawarkan kepada individu mempengaruhi keputusan yang diambil individu tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah dalam menilai dan memutuskan membeli produk asuransi, individu dipengaruhi oleh formulasi polis asuransi dan endownment.
Pengambilan data dilakukan dengan metode eksperimen. Untuk mengetahui adakah perbedaan perilaku memilih antara individu yang memiliki polis asuransi mobil dan individu yang tidak memiliki polis asuransi mobil, digunakan dua kelompok partisipan dengan jumlah keseluruhan partisipan adalah 104 orang.
Ada dua eksperimen yang dilakukan. Eksperimen pertama untuk melihat pengaruh efek framing dalam perilaku memilih individu. Eksperimen ini menggunakan tiga kasus hipotetikal. Uji signifikansi menunjukkan bahwa individu dipengaruhi oleh efek framing. Akan tetapi dalam kasus membeli asuransi hipotetikal, hasil penelitian dari kelompok yang memiliki asuransi konsisten dengan penelitian terdahulu, sedangkan dari kelompok yang tidak memiliki polis asuransi mobil, hasilnya tidak konsisten.
Hasil dari eksperimen efek endownment menunjukkan bahwa dalam menilai alternatif, individu dipengaruhi oleh efek endownment, konsisten dengan penelitian terdahulu. Secara agregat, kedua kelompok menunjukkan efek endownment yang signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T7947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Dewi Zahara
"Untuk memperoleh kredit diperlukan jaminan. Jaminan yang umum diminta adalah Hak Tanggungan. Karena Hak Tanggungan menekankan adanya kedudukan diutamakan. Demikian halnya dalam kepailitan, walaupun pernyataan pailit mengakibatkan kedudukan yang berimbang bagi para kreditor, akan tetapi sebagai kreditor separates, pemegang Hak Tanggungan tidak terkena akibat kepailitan. Sehingga ia dapat melelang/menjual agunan untuk mengambil pelunasan utang, bahkan bila hasil penjualan tidak mencukupi ia masih berhak menagih sisa piutangnya melalui permohonan hak, seperti yang dimiliki oleh kreditor konkuren, akan tetapi agar dapat menggunakan hak eksekusinya kreditor dimaksud harus menunggu selambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak pernyataan pailit. Selama penangguhan eksekusi yang berbarengan dengan proses kepailitan ada kemungkinan akan timbul dampak, berupa; okupasi ilegal, beralihnya status agunan serta berkurangnya nilai agunan. Selain itu, kewenangan kreditor melelang/menjual agunan dibatasi selambatnya 2(dua) bulan bila terjadi insolvensi. Permasalahan dalam tesis ini adalah kedudukan kreditor pemegang Hak Tanggungan dengan adanya lembaga penangguhan eksekusi, Bila penangguhan eksekusi diakhiri oleh karena debitor insolven, apakah hak eksekusi pemegang Hak Tanggungan dapat segera dilaksanakan dan konsistensi UU Kepailitan terhadap kedudukan diutamakan kreditor pemegang Hak Tanggungan, bila dikaitkan antara Pasal 56 dan Pasal 56 A UU Kepailitan dengan Pasal 6 dan Pasal 21 UUHT. Metode penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian hukum normatif, dengan menggunakan tipologi penelitian deskriptif, jenis data primer dan sekunder, alat pengumpulan data berupa studi dokumen dan wawancara, serta metode pendekatan kualitatif. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa kedudukan kreditor pemegang Hak Tanggungan tidak lagi diutamakan seratus persen, karena adanya pembatasan jangka waktu bagi kreditor pemegang Hak Tanggungan untuk melaksanakan sendiri hak eksekusi atas objek Hak Tanggungannya. Dengan demikian UU Kepailitan tidak konsisten terhadap UUHT."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T19189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardis, Patrick M.
London: McGraw-Hill , 1987
368 ARD r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ocleydis Prinzenda Quintivo Ratulangi
"ABSTRAK
Kegiatan bancassurance merupakan kerjasama bank dengan perusahaan asuransi yang memiliki banyak manfaat baik bagi bank, perusahaan asuransi, maupun nasabah. Kerjasama ini semakin banyak dilakukan di Indonesia, dan bank memiliki peran yang penting di dalamnya. Skripsi ini membandingkan tanggung jawab hukum bank dalam bancassurance di Indonesia dan Inggris, di mana Inggris merupakan salah satu negara yang mengenal kegiatan bancassurance terlebih dahulu, sebelum banyak negara-negara lain yang mengenalnya. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan bancassurance di Indonesia dan Inggris dan bagaimana perbandingan tanggung jawab hukum bank dalam kerjasama bancassurance antara di Indonesia dan Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perbandingan hukum micro-comparison yang menghasilkan bentuk penelitian yuridis-normatif. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan mengenai tanggung jawab hukum bank dalam bancassurance berdasarkan peraturan yang berlaku pada kedua negara tersebut.

ABSTRACT
Bancassurance activity is a collaboration between banks and insurance companies that has a lot of benefits for banks, insurance companies, and also the customers. This collaboration is increasingly carried out in Indonesia, and banks have an important role in it. This thesis compares the responsibilities of banks in bancassurance between Indonesia and the United Kingdom, where United Kingdom is one of the countries who knew bancassurance first, before many other countries did. The main issues in this thesis are how is bancassurance regulated in Indonesia and the United Kingdom, and how is the comparison of legal responsibilities of banks between Indonesia and the United Kingdom. The method used in this study is a micro-comparison method that produces a form of juridical-normative research. This research concludes that there are similarities and differences regarding legal responsibilities of banks in bancassurance based on the regulations that apply to the two countries."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
White, Edwin H.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1980
346.73 WHI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 1992
346.086 IND l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannie Firstonimirza
"Bancassurance di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, Bancassurance adalah penjualan produk asuransi jiwa kepada nasabah bank. Sebaliknya kerjasama ini juga membuka kemungkinan untuk menarik nasabah asuransi jiwa meniadi nasabah bank salah satunya adalah AXA Mandiri merupakan joint venture Bank Mandiri dan AXA Asia Pacific Holdings pada 2003. Perusahaan patungan ini terpisah dari AXA Life Indonesia yang merupakan perusahaan patungan antara AXA Asia Pacific Holdings dan Tempo Grup. Dalam perjanjian kerjasama tersebut, AXA Asia Pacific akan memiliki 51 persen saham dan 49 persennya akan dimiliki oleh Bank Mandiri.
Perusahaan patungan ini menawarkan produk-produk bancassurance kepada lebih dari 7 juta nasabah Bank Mandiri. Semakin gencamya produk sejenis yang diluncurkan membuat AXA Mandiri harus merencanakan strateginya dengan matang agar dapat bersaing dan menjadi pemimpin di pasarnya.
Pada penelitian ini Penulis ingin melihat Sejauh mana tingkat kepuasan nasabah yang telah diberikan oleh AXA Mandiri di mana lebih dititikberatkan pada penerapan operational excellence, customer intimacy, product leadership sehingga nasabah merasa puas dan membuat meraka akan melakukan pembelian kembali terhadap produk jasa tersebut.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis terlihat bahwa Operational excellence mendominasi pada pemilihan tingkat kepuasan nasabah, terutama pada proses claim nasabah merasa senang dengan proses claim yang mudah, dan diharapkan AXA Mandiri dapat lebih fokus dalam operational excellence, karena masih kurangnya kecepatan dan kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah. Semua itu dapat Iebih ditingkatkan dengan melakukan evaluasi kinerja seluruh staff yang berkaitan dalam proses layanan jasa investasi nasabah AXA Mandiri. AXA Mandiri dapat memberikan informasi terkini Tentang investasi dengan mengeluarkan bulentin setiap sebulan sekali, melakukan event - event buat nasabah mengingat produk bancassurance ini masih baru maka perlunya untuk meningkatkan core competitive.

Bancaassurance in Indonesia is progressing tremendously, apparently Bancaassurance is the life insurance for bank customers. In fact, this partnership also provides opportunity to absorb more and more bank customers to join life insurance customers and one of our product is the AXA Mandiri that is joint venture of Bank Mandiri and AXA Asia Pacific Holdings in 2003. This joint venture company is separated from AXA Life Indonesia which is the joint venture company between Axa Asia Pacific Holdings and Tempo Group. In such agreement, Axa Asia Pacific shall have 51 percent of shares and 49 percent shall be owned by Bank Mandiri.
This joint venture company offers bancaassurance product to more than 7 millions Bank Mandiri customers. The launching of this kind of product is getting more tremendous and it has encouraged AXA Mandiri to plan its strategy thoroughly so that they can compete well and become the most outstanding leader in its market.
In this research, the Writer wishes to observe how far the customers have been satisfied by AXA Mandiri service where it is focused more on the aspect of operational excellence, customer intimacy, product leadership so that the customers will satisfy and they will be encouraged to consume again such product.
Research made by Writer has proved that operational excellence has dominated the customers satisfaction option, mainly in customer claim process where they have been satisfied with uncomplicated claim process, and hopefully Axa Mandiri may focus more in operational excellence. because they have to make customers feel more comfortable and enjoy the faster service.
This issue can be improved through implementing performance evaluation enhancement of all staff who are responsible for accelerating Axa mandiri customer investment service process. Axa Mandiri may provide the updated information on investment through their monthly newsletter, performing customer event that may remind customers on the recent bancaassurance product, so it is important to improve the competitive core.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triatmoko Nugroho
"Perubahan-perubahan dunia yang sangat pesat dewasa ini juga dialami oleh bidang pemasaran produk atau jasa. Setiap perusahaan harus mencari bentuk-benluk altematif baru saluran pemasaran guna memasarkan produknya. Bentuk-bentuk kerjasama antar perusahaan dalam menciptakan produk baru atau memasarkan suatu produk merupakan salah satu pilihan yang banyak ditemukan saat ini.
Demikian pula halnya yang terjadi pada perusahaan-perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi jiwa maupun perusahaan asuransi kerugian (umum). Perusahaan asuransi di dalam meningkalkan penjualan produknya serta memperluas jaringan pemasarannya rnenggandeng institusi bank.
Bentuk pemasaran produk asuransi melalui jasa bank dikenal dengan nama Bancassurance. Bancassurance merupakan satu perubahan besar di dunia jasa keuangan untuk beberapa tahun belakangan. Pemasaran produk asuransi dengan menggunakan pola bancassurance, merupakan sebuah altematif saluran pemasaran produk asuransi. Saluran-saluran pemasaran asuransi lainnya yang telah eksis sebelumnya adalah pola penjualan langsung (direct selling), agen dan broker.
PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau dikenal dengan sebutan Asuransi Jasindo, saat ini juga menerapkan bancassurance dalam memasarkan beberapa kelas bisnis (class of business) dari produknya. Sebelumnya dan sampai dengan saat ini, seperti juga yang dilakukan oleh umumnya perusahaan-perusahaan asuransi di dunia, Jasindo memasarkan produknya dengan menggunakan cara pemasaran konvensional, yakni penjualan langsung (direct selling), menggunakan agen dan menjalin kerja sama dengan pialang (broker) asuransi.
Dengan alasan tesebut ditetapkan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektivitas bancassurance sebagai altematif saluran pemasaran Asuransi Jasindo.
Penelitian ini menggunakan pendekamn Studi komparatif yang memakai Desain Deskriptif; yang bertujuan untuk mengevaluasi saluran-saluran pemasaran produk asuransi Jasindo yang sudah eksis sebelumnya dan saluran pemasaran Bancassurance yang diterapkan Asuransi Jaslndo kemudian. Dengan studi evaluatif peneliti ingin mengetahui gambaran terhadap komparasi di antara saluran-saluran pemasaran yang digunakan dalam pemasaran produk asuransi di Jasindo.
Dalam penelitian ini, data yang menjadi bahan analisis adalah laporan-laporan perusahaan mengenai Produksi Premi dan laporan-laporan perusahaan mengenai Biaya yang dikeluarkan dalam memasarkan produk asuransi, dalam hal ini adalah Komisi dan Diskon. Selanjutnya terhadap data yang terkumpul dianalisis efektivitas (E) saluran pemasaran dengan menggunakan pendekataan analisis biaya dan pendapatan (cost and revenue analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bancassurance menghasilkan nilai rata-rata efektivitas (E) = 26,77%. Apabila dibandingkan dengan salnran pemasaran lain yang digunakan oleh Asuransi Jasindo, saluran pemasaran direct selling menghasilkan nilai rata-rata E = 24,91% ; saluran pemasaran agen menghasilkan nilai rata-rata E = 16,15% dan saluran pemasaran broker menghasilkan nilai rata-rata E = 3,34%.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa saluran pemasaran bancassurance memiliki nilai efektivitas yang paling rendah. Sedangkan saluran pemasaran broker menjadi saluran pemasaran Asuransi Jasindo yang memiliki nilai efektivitas yang paling tinggi.

The rapid changes in the world are happen also in the marketing of goods or service sector. Consequences of this matter, every corporation must creates the innovation of distribution channel to sell their product. Various types of cooperation between the companies created recently. This happen also in the insurance ndustry, both in the life insurance company and general insurance company. lnsurance company now they extend their networking by cooperation with banking industries.
Marketing of insurance product through the bank, are well known as bancassurance. Bancassurance is one of the most significant changes in the financial services sector over the past few years has been the appearance and development of bancassurarrce. Banking institutions and in urance companies have found bancassurance to be an attractive - and often profitable - complements to their existing activities.
Bancassurance is in one of the alternative of distribution channel as an addition to the previous marketing system to sell the insurance product, such as direct selling, agent and broker. PT. Asuransi Jasa Indonesia, currently has applied bancassurance in the marketing of its class of business which previously like any other insurance company using conventional marketing channel such direct selling, agent and broker.
In view of several reason above, this research / writing is to find out the effectiveness of bancassurance as an alternative of distribution channel of Asuransi Jasindo to sell its insurance products.
The research here applied comparative study, using descriptive design, which the objective is to evaluate several marketing method exists in Asuransi Jasindo to compare with the current bancassurance applied in the company.
In this research, the data being used for analysis is company?s premium report of cost incurred to market insurance product, in this case is commission and discount. Furthermore, all data collected will be evaluated the effectivity of E by applying cost and revenue analysis approach The result of this research show that bancassurance has average effectivity 26.77% compared to the other previous marketing method such as : direct selling with E = 24.91%, agent with E = 16.15%, and broker with E = 3.84%.
The conclusion of this research shows that the effectivity of bancassurance method is lower than the other method. The distribution channel through brokering has more effective than any other method. Furthermore in the analysis with class of business approach, bancassurance is not lowest effectivity of distribution channel when its selling marine cargo, fire and motor vehicle insurance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kabul
"Di Indonesia masyarakat belum banyak mengenal dan mengetahui apa dan bagaimana itu broker asuransi, karena di Indonesia broker asuransi baru dibuka ijin usahanya oleh pemerintah pada permulaan tahun 1970-an. Hal ini disebabkan oleh semakin besar dan semakin banyaknya ragam dan jenis asuransi yang ada, disamping itu volume bisnis asuransi di indonesia yang masih kecil dibandingkan
potensi asuransi yang sebenarnya sehingga membutuhkan perantara yang memiliki kepentingan untuk mencari para nasabah atau pelanggan, oleh karena itu kehadiran broker
asuransi sangat dibutuhkan.
Kedudukan broker asuransi adalah diantara tertanggung dan penaggung. Perusahaan broker asuransi beroperasi untuk mencari nasabah-nasabah bagi perusahaan asuransi dengan mendapatkan imbalan berupa komisi.
PT XYZ merupakan salah satu perusahaan broker asuransi yang berkedudukan di Jakarta. Sebagai perusahaan jasa
yang menghubungkan tertanggung dengan penanggung, maka PT XYZ sebagai broker asuransi mempunyai masalah akuntansi
yang berbeda dengan perusahaan tertanggung maupun perusahaan
asuransi.
Penulis melakukan penelitian dengan membaca buku-buku dan artikel-artikel yang menunjang dan berhubungan dengan
brokerasuransi. Disamping itu penulis juga melakukan penelitian secara langsung kepada PT XYZ.
PT XYZ sebagai perusahaan broker asuransi melakukan cara pencatatan at au met ode akuntansinya secara akkrual basis. Pada saat ini Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yaitu perusahaan broker asuransi adalah Pengusaha Kena Pajak yang atas penyerahannya terhutang Pajak Pertambahan Nilai, berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
No SE-06/PJ.53/1993 tanggal 6 Maret 1993. Dengan berlakunya peraturan tersebut maka PT XYZ mengalami
penurunan laba yang sangat drastis pada tahun 1992.
Disamping itu PT XYZ melakukan pencatatan dengan mencantumkan
perkiraan piutang premi dan hutang premi. Dalam hal ini PT XYZ harus menghilangkan perkiraan piutang
premi dan hutang premi tersebut agar tidak menimbulkan pengertian yang salah bagi para pembaca laporan keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>