Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Fransiska Prihatini
"PT. Semen Baturaja (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi semen di Indonesia. Perusahaan belum pernah melakukan penilaian keselarasan strategi teknologi informasi (TI) terhadap strategi bisnis, dan belum pernah melakukan pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI, padahal hal tersebut merupakan hal yang penting. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah strategi TI yang selama ini diterapkan sudah mendukung strategi bisnis, sejauh mana hasil dan pencapaian strategi tersebut, dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil implementasi strategi TI dalam mendukung strategi bisnis. Penilaian keselarasan strategi TI terhadap strategi bisnis pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang menggunakan Strategic Alignment Model (SAM). Sedangkan pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa strategi TI selaras terhadap strategi bisnis pada perusahaan dan berada pada perspektif transformasi teknologi. Sedangkan tingkat kematangan tata kelola TI bernilai 3,36 atau berada pada level tiga (defined process).

PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang is one of the companies that produce cement in Indonesia. The Company has not been assessed alignment of IT strategy against business strategy, and have not been measuring the maturity level of IT governance, yet they are important. This research can be used to determine whether an IT strategy that has been applied already support the business strategy, the extent to which the results and the achievement of the strategy, and what should be done to improve the results of the implementation of the IT strategy in support of business strategy. Alignment assessment of IT strategy against business strategy in PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang using the Strategic Alignment Model (SAM). While measuring the maturity level of IT governance using the COBIT 4.1 framework. The results of this research note that the IT strategy is aligned against business strategy of the company and are in the technological transformation perspective. The maturity level of IT governance is worth 3.36 or at three level (defined process)."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Addini Ainul Haq
"Teknologi informasi TI memiliki peran penting dalam mendukung operasional tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Kemenkumham RI untuk mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik. Grand design TI Kemenkumham RI mengidentifikasi manajemen pengelolaan TI sebagai salah satu kendala implementasi pemerintahan berbasis elektronik. Karya akhir ini menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola TI Kemenkumham RI saat ini dan menyusun rekomendasi untuk memperbaiki tingkat kapabilitas. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Process Assesment Model PAM dimana hasil pengukuran tingkat kapabilitas Kemenkumham RI saat ini adalah tingkat 1 Performed Process, yang berarti telah ada proses-proses COBIT 5 yang diterapkan untuk mencapai tujuan proses tersebut. Terdapat tujuh proses COBIT 5 yang menjadi prioritas perbaikan yang ditentukan dengan memetakan permasalahan pain point dan proses COBIT 5 dengan rencana pengembangan TI Kemenkumham RI tahun 2018.

Information technology IT has an important role in supporting the operational tasks and functions of The Indonesian Ministry of Law and Human Rights Kemenkumham RI to implement e-government. IT grand design of Kemenkumham RI identified IT governance as one of the obstacles to implement e-government. This research uses COBIT 5 framework to measure the current capability level of IT Governance in Kemenkumham RI and develop recommendations to improve the capability level. Measurement is done by using Process Assessment Model PAM where the result of Kemenkumham RI capability level assessment is level 1 Performed Process , which means there have been COBIT 5 processes implemented to achieve the objectives of the process. There are seven COBIT 5 processes which are the priority of improvement determined by mapping points pain points and COBIT 5 process with IT development plan of Kemenkumham RI in 2018."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca La Volla Nyoto
"Perkembangan teknologi informasi (TI), kondisi pandemi, dan himbauan pembelajaran jarak jauh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memacu pemanfaatan TI di dunia pendidikan. Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia (IBTPI) merupakan sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Pekanbaru yang turut mengindahkan himbauan ini dan mengembangkan sistem informasi untuk menunjang proses bisnisnya di tengah pandemi. Penelusuran awal mendapati masalah pada sistem informasi, infrastruktur TI, dan pengelolaan proyek TI. Melihat adanya dampak terhadap proses bisnis, maka penelusuran lanjutan difokuskan pada pencarian akar masalah pengelolaan TI yang belum optimal. Akar permasalahan mencakup belum adanya kontrol keamanan yang sesuai dengan investasi TI, belum ada evaluasi besaran kapabilitas tata kelola TI, kekurangan programmer, investasi jaringan belum sesuai dengan kebutuhan terkini, dan spesifikasi server tidak sesuai dengan kebutuhan riil. Berdasarkan temuan ini, dipilih fokus masalah evaluasi besaran kapabilitas tata kelola TI sebagai masalah yang ingin diselesaikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi posisi kapabilitas tata kelola TI IBTPI, serta dapat menjadi acuan penelitian serupa. Penelitian ini menggunakan mixed methods dan kerangka kerja COBIT 2019. Berdasarkan RACI chart COBIT 2019, dipilih kepala UTIK, dua orang staf UTIK, dan kepala umum kepegawaian sebagai responden. Dari delapan objektif terpilih, ditemukan kapabilitas BAI02 berada pada level 2, APO04, APO07, BAI03, DSS01, DSS05 berada pada level 1, BAI11 dan DSS04 berada pada level 0, dimana keseluruhan capaian ini belum mencapai tingkat ekspektasi yang berada pada level 3. Beberapa rekomendasi upaya peningkatan terkait temuan ini mencakup pembenahan pengelolaan proyek TI, pengelolaan kebutuhan SDM, dokumentasi pengujian dan penjaminan kualitas proyek TI, peninjauan keamanan TI, dan rekomendasi lainnya.

The rise of information technology (IT), pandemic, and online learning demand by the Ministry of Education and Culture (Kemdikbud) has fueled the adoption of IT in education. Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia (IBTPI) is a private institution in Pekanbaru that addressed the Kemdikbud demand and developed information systems to support its business processes during the pandemic. The initial search discovered problems with the institution's information systems, IT infrastructure, and IT project management. Further search is focused on finding the root cause of the IT governance problem that has not been optimal. The root causes discovered include the lack of security controls in accordance with IT investments, unknown IT governance capabilities, lack of programmers, network investments that are not in accordance with current campus needs, and server specifications that do not match actual needs. Based on these root causes, the study focused on the evaluation of IT governance capability as the problem that needs to be solved. This research is expected to provide information on the position of IBTPI's IT governance capabilities and be used as a reference for similar research. This study used mixed methods and COBIT 2019 framework. Based on the COBIT 2019 RACI chart, the head of UTIK, two UTIK staff, and the head of human resources were selected as respondents. Of the eight selected objectives, it was found that BAI02 is at level 2, APO04, APO07, BAI03, DSS01, DSS05 is at level 1, BAI11, and DSS04 is at level 0, and the current IT governance capability level has not yet reached the desired capability level in level 3. Several recommendations given based on these findings are mostly about improving IT project management, managing HR needs, documentation of the implementation of testing and quality assurance of IT projects, reviewing IT security, and other recommendations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Selda Shabrina
"Saat ini banyak perusahaan yang sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. TI menjadi semakin penting lagi bagi perusahaan multinasional untuk dapat berkoordinasi dengan baik. Chevron merupakan salah satu perusahaan multinasional yang memiliki unit bisnis di Indonesia dengan nama perusahaan Chevron Indonesia Company (CICO). Skripsi ini akan membahas hasil mapping atas tujuan bisnis dengan tujuan TI perusahaan serta membahas tata kelola TI CICO menggunakan 2 domain pada CobiT 4.1, yaitu domain plan and organize dan acquire and implement. Terdapat penilaian atas tata kelola TI menggunakan maturity level dalam kerangka CobiT. Hasil penilaian dari kedua domain tersebut, tata kelola TI pada CICO memperoleh level 4,38 (Managed and Measurable). Tingkat kematangan TI CICO pada kedua domain tersebut sudah baik. Meskipun begitu masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi agar TI dapat mendukung kegiatan operasional CICO dengan sempurna.

Nowadays, there are many companies that rely heavily on information technology (IT) in operating their activities. IT becomes more important for multinational companies to enable good coordination. Chevron is one of multinational company that has a business unit in Indonesia with the name of Chevron Indonesia Company (CICO). This paper presents the result of mapping business goals to IT goals and the result of analyzing CICO?s IT governance using 2 domains on CobiT 4.1, which are plan and organize with acquire and implement. There is an assessment of IT governance maturity level using CobiT framework. The result shows that CICO?s IT governance in domain PO and AI gain level 4,38 (Managed and Measurable). This level is good. However, there are still some things that need to be enhanced in CICO?s IT to support CICO?s activities perfectly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendi Rohandy
"Pembentukan unit bisnis baru yang fokus pada pengembangan produk aplikasi pada pemerintahan Kabupaten Kota yang dilakukan oleh PT Nata Solusi Pratama NSP mengakibatkan kebutuhan terhadap layanan teknologi informasi TI menjadi meningkat Layanan TI yang dimiliki NSP untuk mendukung kebutuhan bisnis tersebut masih memiliki banyak permasalahan yang diakibatkan kurang maksimalnya tata kelola terhadap TI di lingkungan kerja perusahaan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kapabilitas proses terkait tata kelola TI yang diterapkan NSP berdasarkan kerangka kerja COBIT 5 sehingga dapat diketahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melaksanakan proses tersebut Metode evaluasi yang digunakan dalam mengukur kapabilitas proses ini mengacu pada panduan COBIT 5 Process Assessment Model Evaluasi dilakukan dengan memilih delapan belas dari 37 proses COBIT 5 yang relevan terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan Hasil pengukuran terhadap penerapan proses COBIT 5 yang relevan menunjukkan terdapat sepuluh proses berada pada tingkat kapabilitas level 0 dan delapan proses berada pada level 1 Tingkat kapabilitas yang dicapai perusahaan memiliki nilai kesenjangan terhadap target tingkat kapabilitas yang diharapkan perusahaan sehingga perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk mengatasi nilai kesenjangan Tindakan perbaikan yang direkomendasikan mengacu pada base practices dan generic practices yang disediakan COBIT 5 Enabling Processes.

The new business unit that was created by PT Nata Solusi Pratama NSP which focus on development of application product for district government effects the use of information technology IT services is increase There are problems relate to IT services faced by NSP for support business need that is caused by shortage of NSP rsquo s IT governance implementation The objective of this research is to evaluate capability level of processes relate to IT governance that implemented in NSP based on COBIT 5 framework Evaluation methode was used to assess the processes capability level refer to COBIT 5 Process Assessment Model guide Evaluation is performed by selecting eighteen from thirty seven COBIT 5 processes which relevan to company rsquo s problems The measurement result ten processes in level 0 and eight processes in level 1 There are gaps between levels achievement and targets were expected so that NSP need to performe improvement action to solve the gaps The improvement action recommendation refer to base practices and generic practices in COBIT 5 Enabling Processes."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afrianda Gaza Ontoreza
"Perkembangan dan implementasi Teknologi Informasi (TI) saat ini berkembang pesat seiring dengan kebutuhan yang turut berkembang. Hal ini mendukung inovasi organisasi untuk mendukung proses bisnis menjadi efektif dan efisien. Menanggapi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 menerbitkan ketentuan untuk instansi pusat dan daerah mengadopsi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government. SPBE atau e-government adalah penyelenggaraan pemerintah yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memberikan layanan kepada penggunanya. Dalam penerapan SPBE terdapat komponen tata kelola TI yang berperan untuk memastikan investasi TI yang dilakukan mendukung tujuan utama organisasi. Penelitian ini dilakukan di Sekretariat Kabinet (Setkab) dengan capaian indeks SPBE yang masih dapat dioptimalkan, khususnya pada domain tata kelola yang memiliki capaian sebesar 2,90. Selain hal tersebut, Setkab belum memiliki dokumen tata kelola TI dalam pengelolaan TIK internal organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas dan memberikan rekomendasi rancangan tata kelola TI yang sesuai dengan arah strategis Setkab menggunakan COBIT 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatif dan pengukuran tingkat maturitas tata kelola TI dilakukan dengan metode kuantitatif dari data yang diperoleh menggunakan COBIT 2019 Performance Management (CPM). Penilaian tingkat kapabilitas dilakukan pada 15 objektif COBIT 2019 terpilih sesuai dengan tujuan Setkab. Berdasarkan penilaian terdapat dua objektif di level 3 dengan tingkat kematangan Defined (BAI01 dan BAI05), satu objektif di level 2 dengan Tingkat kematangan Managed (APO07), tiga objektif di level 1 dengan tingkat kematangan Initial (APO01, APO02, dan APO08), dan sembilan objektif di level 1 dengan tingkat kematangan Incomplete (EDM02, EDM04, APO03, APO04, APO05, BAI02, BAI03, BAI08, dan BAI11). Analisis kesenjangan antara tingkat kematangan saat ini pada 13 objektif dengan yang ditargetkan oleh organisasi atau yang berada di bawah level 3 (Defined) dilakukan untuk merumuskan rekomendasi rancangan tata kelola TI. Hasil yang diharapkan adalah perbaikan layanan TIK sesuai dengan kebutuhan dan arah strategis Setkab, serta mendukung peningkatan indeks capaian SPBE.

The rapid advancement of Information Technology (IT) development and implementation is in line with evolving needs and demands. This fosters organizational innovation, enabling effective and efficient business processes. In response, the Indonesian government issued Presidential Regulation No. 95 of 2018, mandating central and regional agencies to adopt Electronic-Based Government Systems (SPBE) or e-government. SPBE or e-government is the implementation of government utilizing information and communication technology (ICT) to deliver services to its users. SPBE implementation encompasses an IT governance component that ensures IT investments align with the organization's primary objectives. This research was conducted at the Cabinet Secretariat (Setkab), where the SPBE index achievement can be further optimized, particularly in the governance domain, currently at 2.90. Additionally, Setkab lacks an IT governance document for managing internal organizational ICT. This study aims to measure the capability level and provide recommendations for an IT governance framework aligned with Setkab's strategic direction using COBIT 2019. Data collection employed qualitative methods, while IT governance maturity level assessment utilized quantitative methods from data obtained using COBIT 2019 Performance Management (CPM). Capability level assessment was conducted on 15 selected COBIT 2019 objectives aligned with Setkab's goals. The assessment revealed two objectives at level 3 with Defined maturity (BAI01 and BAI05), one objective at level 2 with Managed maturity (APO07), three objectives at level 1 with Initial maturity (APO01, APO02, and APO08), and nine objectives at level 1 with Incomplete maturity (EDM02, EDM04, APO03, APO04, APO05, BAI02, BAI03, BAI08, and BAI11). A gap analysis between the current maturity level of 13 objectives and the organization's target or those below level 3 (Defined) was conducted to formulate IT governance design recommendations. The expected outcomes are improved ICT services aligned with Setkab's needs and strategic direction, and enhanced SPBE achievement index.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library