Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Martani
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi ini bertujuan untuk melihat pengaruh hubungan manajemen informasi terhadap harga saham (harga penawaran, harga saham saat listing), initial return dan kinerja saham dalam jangka panjang. Manajemen informasi diukur dengan menggunakan variabel indek pertumbuhan penjualan sebelum IPO, indek pertumbuhan penjualan sebelum dan sesudah IPO dan pergantian auditor. Untuk melihat pengaruh hubungan tersebut digunakan data empiris di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1989 - 2000.

Anomali IPO dalam bentuk initial retuns positif dan penurunan kinerja saham jangka panjang merupakan obyek studi yang banyak digali oleh para peneliti (Mardiyah 2003, Sembel 1996, Ritter 1991). Salah satu alasan yang diberikan atas anomali tersebut adalah praktek window dressing yang dilakukan atas laporan keuangan yang disampaikan sebelum IPO (Jain dan Kini 1994). Gumanti (2002) menemukan adanya manajemen laba yang terjadi pada periode dua tahun sebelum IPO. Teoh et al. (1998) membuktikan adanya hubungan positif antara rnanajemen laba dengan initial return dan penurunan kinerja jangka panjang. Ukuran manajemen laba yang digunakan adalah discretionary accrual dengan menggunakan model Jones (1991) yang dimodifikasi.

Kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam disertasi ini merupakan sintesis dari dari beberapa teori IPO yang pemah diteliti oieh penelitia sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian Jain dan Kini (1994), disertasi ini mengasumsikan pemsahaan sebelum IPO melakukan manajemen informasi untuk memperbagus laporan keuangan. Tujuan manajemen inforrnasi ini adalah diperolehnya harga penawaran yang lebih tinggi dari nilai intrinsik perusahaan. Namun karena infomasi yang diberikan tidak mencerminkan nilai intrinsik perusahaan maka emiten akan menetapkan harga saham di bawah nilai informasi yang diberikan. Investor yang tidak menyadari adanya manajemen informasi tersebut menetapkan harga saham berdasarkan inforrnasi yang tersedia dan informasi lain yang ada di pasar yang belum diperhitungkan dalam menetapkan harga penawaran. Akibatnya akan muncul initial return positif. Dalam jangka panjang investor akan melakukan penyesuaian penilaian saham berdasarkan inforrnasi dan kinerja yang diberikan emiten. Akibatnya kinerja saham dan kinerja operasi akan turun dalam jangka panjang. Penurunan harga saham ini akan berada di bawah harga penawaran karena nilai intrinsik perusahaan berada di bawah harga penawaran. Jika harga saham dalam jangka panjang dijadikan proksi nilai intrinsik maka manajemen informasi akan memiliki korelasi negatif dengan indelaharga penawaran dibandingkan harga saham dalam jangka panjang dan abnormal' return dalam jangka panjang.

Riset empiris atas data perusahaan yang listing di BEJ dari tahun 1989 - 2000, menguatkan dugaan munculnya initial return positif sebesar 15,297%. Perusahaan terbukt melakukan manajernen informasi dengan menunjukkan tingkat pertumbuhan penjualan yang secara rata-rata lebih tinggi pada periode sebelum IPO dibandingkan pertumbuhan penjualan pada periode setelah IPO. Secara rata-rata perusahaan mengalami penurunan kinerja saham dalam jangka panjang, terbukti dari nilai rata-rata dan median abnormal buy and hold return negatif dalam jangka waktu 1 - 5 tahun (yang dihitung setiap akhir tahun), sementara nilai median komulatif abnormal return negatif untuk jangka waktu 2 - 5 tahun. Kinerja operasional yang diukur dengan tingkat pertumbuhan penjualan, net profil margin, operating profit margin, return on investment, return on equrity, operating profit to total asset, earning per share dan price to book value mengalami penurunan pada periode setelah IPO sampai dengan tahun kelima pengamatan dengan tingkat kinerja operasi tertinggi pada tahun IPO. kecuali untuk ROE dan operating profit to total asset pada periode satu tahun sebelum IPO.

Variabel manajemen informasi yang diproksi dengan tingkat pertumbuhan penjualan sebelum IPO memiliki pengaruh positif terhadap harga saham pengaruh variabel pertumbuhan penjualan sebelum IPO terhadap harga saham dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan penjualan sebelum dan sesudah IPO dengan pengaruh negatif. Perusahaan yang berganti auditor terbukti memiliki pengaruh pertumbuhan penjualan sebelum IPO yang lebih kecil dibandingkan perusahaan yang tidak berganti auditor. Variabel prosentase jumlah saham yang dipegang oleh pemilik lama, nilai offering dibagi dengan total asset, ROE dan nilai buku berpengaruh positif dengan harga penawaran saham dan harga saham saat listing, hal ini konsisten dengan hasil liset sebelumnya.

Variabel tingkat pertumbuhan penjualan sebelum dan sesudah IPO mempengaruhi intial return (IR) dengan pengaruh positif. Pengaruh variabel ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penjualan sebelum IPO dengan pengaruh negatif. Pengaruh variabel ini juga lebih rendah untuk perusahaan yang berganti auditor dibandingkan perusahaan yang tidak berganti auditor. Variabel return indek selama proses penawaran signifikan secara statistik mempengaruhi IR. Beberapa variabel lain yang digunakan dalam model IR. tidak signifikan secara stalistik.

Variabel tingkat pertumbuhan penjualan sebelurn dan sesudah IPO memiliki korelasi negatif dengan kinerja saham dalam jangka panjang yang diukur dengan menggunakan buy and hold return dan kumulatif abnormal return dalam jangka waktu 1- 5 tahun. Variabel IR dan indek harga penawaran dibandingkan harga dalam jangka panjang terbukti berkorelasi negatif dengan abnormal return jangka panjang. Hasil ini konsisten dengan hipotesis yang dikembangkan dalam kerangka pemikiran.

Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Sembel (1996) yang menghubungkan antara IR dengan return jangka panjang, dan penelitian Tech et al. (1998), Mardiyah (2003) serta Sulistyanto dan Wibisono (2003) yang menghubungkan manajemen informasi dengan IR dan return jangka panjang.

Hasil riset ini membuktikan adanya praktek manajemen informasi yang dilakukan dengan meningkatkan tingkat pertumbuhan penjualan pada periode sebelum IPO yang berakibat penurunan kinerja saham dalam jangka panjang. Untuk itu perlu diadakan pengawasan yang ketat atas laporan keuangan perusahaan IPO unluk menghindari praktek manajemen informasi.
2004
D874
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fawwaz Zufar Mokke
Abstrak :
Tesis ini menganalisis bagaimana implementasi kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) di Kementerian Dalam Negeri, dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia diharapkan Kementerian Dalam Negeri dalam melakukan pengelolaan data dan informasi tentang pemerintahan dalam negeri dapat menerapkan prinsip SDI dengan harapan data yang dihasilkan dapat dijadikan pedoman dalam mengatur penyelenggaraan tata kelola perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan, serta dapat dimanfaatkan maupun dilihat oleh masyarakat luas sesuai dengan kebutuhannya. Penelitian dilaksanakan di Pusat Data dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal Kemendagri untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Satu Data Indonesia di Kementerian Dalam Negeri. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan induktif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumen yang dianalisa untuk direduksi, disaji, dan memperoleh kesimpulan hasil penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Satu Data Indonesia di Lingkup Kementerian Dalam Negeri dilihat dari indikator komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi telah berjalan cukup baik, tetapi masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya karena terdapat faktor-faktor penghambat yang bersifat internal dan eksternal. Besar harapan, pelaksanaan kebijakan ini berjalan dengan baik sehingga terciptanya tata kelola data pemerintah akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagipakaikan serta membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian pembangunan. ......This thesis analyzes how the implementation of the One Data Indonesia (SDI) policy at the Ministry of Home Affairs, with Presidential Regulation Number 39 of 2019 concerning One Data Indonesia, it is expected that the Ministry of Home Affairs in managing data and information about domestic government can apply the principles of ODI with the hope that the resulting data can be used as a guide in regulating the administration of development planning, implementation, evaluation and control, and can be used and viewed by the wider community according to their needs. The research was conducted at the Data Center and Information Systems Secretariat General of the Ministry of Home Affairs to find out the Implementation of Indonesia's One Data Policy at the Ministry of Home Affairs. This qualitative research uses a descriptive research method with an inductive approach, with data collection techniques through observation, interviews, and documents that are analyzed for reduction, presentation, and conclusions from the research results. This research shows that the implementation of Indonesia's One Data Policy within the scope of the Ministry of Home Affairs seen from the indicators of communication, resources, disposition and bureaucratic structure has been going quite well, but there are still deficiencies in its implementation because there are internal and external inhibiting factors. It is hoped that the implementation of this policy will go well so that accurate, up-to-date, integrated, accountable, easily accessible and shared government data governance is created and assists in development planning, implementation, evaluation and control.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murdick, Robert G.
Jakarta : Erlangga , 1995
658.403 8 MUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murdick, Robert G.
Jakarta: Erlangga, 1997
658.403 8 MUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murdick, Robert G.
Jakarta : Erlangga , 1993
658.403 8 MUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Rahmawati
Abstrak :
ABSTRAK Skripsi ini bertujuan untuk membahas mengenai manajemen terhadap informasi publik yang diterapkan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Implementasi dari praktik manajemen informasi ANRI ini terdiri dari identifikasi sumber informasi publik ANRI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil temuan menjukkan bahwa pelaksanaan manajemen informasi publik di ANRI terbagi berdasarkan jenis sumber informasi publik itu sendiri, yaitu informasi publik yang bersumber dari arsip dinamis dan informasi publik yang bersumber dari arsip statis. Manajemen informasi publik yang diterapkan oleh ANRI mencakup tiga kegiatan utama, yaitu pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi publik. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, terdapat beberapa kekurangan ANRI dalam memberikan pelayanan keterbukaan informasi publik yang disebabkan oleh kekurangan ANRI dalam melakukan manajemen informasi terhadap informasi publik. Oleh karena itu, ANRI masih perlu meningkatkan perencanaan dan upaya yang lebih baik yang berkaitan dengan manajemen informasi publik ANRI.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library