Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarlinah
Abstrak :
Penelitian dilakukan di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Nopember ski Desember 1994 dengan melibatkan 117 Staf Pengajar Fakultas Pertanian sebagai responden dalam penelitian ini. Responden terdiri dari 32 orang bergelar sarjana, 53 orang bergelar magister dan 32 orang lainnya bergelar doktor. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi perilaku pencarian informasi Staf Pengajar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Metoda pengumpulan data dengan menggunakan teknik kuisioner, dengan pengolahan data secara deskriptif analistis. Pengujian kemungkinan adanya hubungan antara tingkat kepentingan informasi maupun tingkat kepentingan sumber informasi dengan strata pendidikan dilakukan dengan uji Khi-Kuadrat dan Uji Kemungkinan Yang Eksak dari Fisher. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden dari semua strata pendidikan menganggap penting informasi dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Hasil uji statistik membuktikan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara tingkat kepentingan informasi dengan jenis-jenis kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing strata pendidikan responden. Sumber informasi yang dianggap penting dan sangat diminati oleh responden semua strata pendidikan dalam kegiatan pendidikan/pengajaran berturut-turut adalah buku teks terbitan luar negeri, buku teks terbitan dalam negeri, majalah ilmiah terbitan dalam negeri dan majalah ilmiah terbitan luar negeri. Sumber informasi yang dianggap panting dan sangat diminati oleh semua strata pendidikan responden dalam pelaksanaan kegiatan penelitian berturut-turut adalah majalah ilmiah terbitan dalam negeri, majalah ilmiah terbitan luar negeri, buku teks terbitan Iuar negeri, indeks/abstrak serta prosiding konferensi, Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat hanyalah hubungan dengan sesama staf pengajar IPB. Alasan pemilihan sumber-sumber informasi pada umumnya terbanyak karena alasan mudah digunakan sedangkan alasan ketepatan masih merupakan alasan paling akhir yang dipilih responden. Sumber informasi yang dipilih terbanyak karena alasan kemudahan akses adalah berhubungan dengan sesama staf pengajar IPB, sedangkan buku pegangan, buku teks terbitan dalam negeri, indeks/abstrak serta reprint dipilih responden terbanyak karena alasan mudah digunakan. Sumber informasi yang dipilih responden semua strata pendidikan terbanyak karena alasan kualitas adalah tesis/disertasi, sedangkan majalah ilmiah terbitan luar negeri dan majalah ilmiah terbitan dalam negeri merupakan sumber informasi yang dipilih karena alasan mutakhir. Responden dari semua strata pendidikan pada umumnya meluangkan waktu antara 5 - 10 jam setiap minggu untuk mencari informasi. Prioritas cara pemenuhan kebutuhan informasi yang pertama adalah koleksi pribadinya dan menyusul perpustakaan jurusannya, sedangkan prioritas cara ketiga bagi responden sarjana memilih konsultasi kepada rekan yang lebih senior, kemudian responden magister dengan merawak ke toko buku serta responden doktor masih mengandalkan perpustakaan jurusannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) diikuti responden sarjana dan magister dengan cara pertama terbanyak adalah memanfaatkan perpustakaan jurusannya., sedangkan responden doktor menggunakan UPT Perpustakaan IPB. Cara kedua terbanyak untuk responden sarjana memilih konsultasi kepada rekan yang lebih ahli dan responden magister mendatangi toko buku, sedangkan responden doktor memilih perpustakaan jurusannya. Cara ketiga terbanyak dalam mengamati perkembangan IPTEK bagi responden sarjana adalah dengan melanggan majalah serta mendatangi perpustakaan lain di lingkungan IPB, sedangkan untuk responden bergelar magister. dengan cara mendatangi perpustakaan lain di lingkungan 1PB. Responden doktor memilih melanggan majalah sebagai cara ketiga untuk mengamati perkembangan IPTEK di bidangnya. Responden sarjana terbukti paling banyak menjadi anggota perpustakaan IPB, sedangkan responden magister dan doktor pada umumnya (sebagian besar) tidak memberikan jawaban (tidak merespon) pertanyaan keanggotaan perpustakaan. Namun demikian semua strata pendidikan responden menganggap bahwa pustakawan dari perpustakaan jurusannya sangat membantu mereka dalam mencari informasi. Sedangkan pustakawan dari Perpustakaan Fakultas Pertanian dianggap oleh responden sarjana serta doktor cukup membantu mereka dalam mencari informasi, hanya responden magister yang menyatakan bahwa tidak pernah minta bantuan pustakawan yang bersangkutan, Pustakawan dari UPT Perpustakaan IPB dianggap cukup membantu responden semua strata pendidikan responden. Pustakawan dari perpustakaan luar IPB dianggap cukup membantu oleh responden sarjana dan doktor, sedangkan responden magister menganggap sangat membantu mereka dalam mencari informasi di perpustakaan tersebut. Untuk dapat memperoleh gambaran seutuhnya tentang perilaku atau aktifitas lainnya yang diharapkan menjadi perilaku pencarian informasi staf pengajar di lingkungan IPB, maka perlu digali lebih lanjut dengan penelitian yang lebih komperehensif untuk seluruh fakultas yang ada. Sehingga UPT Perpustakaan IPB sebagai lembaga penyedia informasi di lingkungan IPB dapat mengantisipasi kebutuhan informasi staf pengajar IPB dengan merancang sistem layanan informasi yang tepat guna. ......The Study of Information Seeking Behavior of Staff Member of Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural UniversityThe research was conducted in the Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University during November - December 1994 which the sample size is 1 17 staff members. The samples consist of 32 S 1 degree, 53 Master degree and 32 Doctor. The objective of the research is to identify the information seeking behavior of the staff member of the Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University. The data were collected using questionnaire and analyzed using the descriptive analysis. Chi-Square and exact possibility test from Fisher were used to assess whether there were correlation between either the level of the importance of information or the level of the importance of information sources and the level of respondent's degree. The Result of the research indicate that all respondents believe that the information is very important in supporting the universities objectives such as Tridharrna. The statistical analysis prove that there is correlation between the level of the importance of information and the level of respondents` degree in supporting their activities. The information resources were considered important and highly needed by all respondents in supporting their activities such as education and lecture, respectively, are foreign textbooks, Indonesian textbooks, Indonesian publication scientific journals and foreign publication scientific journals. The information sources were considered important and highly needed by all respondents in supporting their research activities is Indonesian scientific journals, foreign scientific journals, foreign textbooks, indexes/abstracts and conference proceedings. The communication among the staff members considered as the most important in supporting their public service activity. Most of respondents considered that the reason of the use of information sources is the ease of use, while the exactness is not important to them. According to the ease of access communication among them is the most favorite choice as the information sources, while handbooks, Indonesian textbooks, indexes/abstracts and reprints are chosen because of those publication are easy to use. According to the quality of the information they choose theses and dissertations as their information resources, while according to the up-to-dateness they choose local journals and foreign journals. All respondent spend 5 - 10 hours a week in searching the information. The private collection were the first priority for them to fulfill their information needs, then respectively their department's library, consulting to their seniors, while the masters degree browsing at the bookstore and Ph.D. degree still use their department's library as the third priority. To maintain their knowledge and technology the S l and S2 degree used their department's Library. While Ph.D. degree used the central library. They also consult to their senior and colleague as the second choice while S2 degree chooses the bookstore and S3 degree still choose their department's library. The third way in keeping up with development of science and technology, the SI degree are subscribes journals and comes to other libraries, while S2 degree comes to IPB libraries, and S3 degree choose subscribing some journals. Most of the S l degree are members of the IPB Library while the S2 and S3 degree did not answer this questionnaire, All respondents consider that their department's librarians are very helpful in supporting their information needs. Most of the S 1 and S3 degree said that the Faculty librarians helpful enough in serving them, while the S2 degree has never asked the librarian's services. All respondents said that the librarians from the Central Library are helpful enough in serving their needs, only S2 respondents said that the librarian give them very good service. This research does not comprehensive enough in figuring the behavior of the 1PB lecturers in seeking information due to the limited samples. Further research is needed especially when we want to know the information seeking behavior of all IPB lecturers. It is very important to know the behavior so that the IPB Library can plan its goods services.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sanny Rahmawati
Abstrak :
Makalah proyek akhir ini menganalisis faktor uraian tugas dan spesifikasi kemampuan yang mempengaruhi perilaku pencarian informasi ASN-PNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan jabatan fungsional analis kebijakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh dari uraian tugas dan spesifikasi kemampuan terhadap perilaku pencarian informasi analis kebijakan Kementerian PANRB. Metode penelitian ini adalah survei dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Data penelitian dianalisis dengan PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modelling). Jumlah responden adalah 118 analis kebijakan yang terdiri dari jenjang jabatan pertama, muda, dan madya. Hasil penelitian yang didapatkan faktor uraian tugas berpengaruh positif terhadap perilaku pencarian informasi analis kebijakan Kementerian PANRB, sedangkan spesifikasi kemampuan tidak berpengaruh positif terhadap perilaku pencarian informasi analis kebijakan Kementerian PANRB. Kesimpulan penelitian ini yaitu terbukti bahwa perilaku dari analis kebijakan yang berkaitan dengan pencarian informasi sangat dipengaruhi oleh uraian tugasnya, sedangkan spesifikasi kemampuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pencarian informasi analis kebijakan. Penelitian ini menyarankan adanya dukungan dari unit kerja pengelola informasi seperti perpustakaan di instansi tersebut untuk dapat mengelola data dan informasi yang dihasilkan analis kebijakan dari masing-masing unit kerja agar dapat didayagunakan secara berkelanjutan sehingga dapat menunjang pekerjaan dari analis kebijakan yakni perumusan kebijakan publik. ......This final paper analyzed the factors such as job descriptions and capability specifications influence the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform’s policy analysts’ information seeking behavior. This study aims to identify the effect of job descriptions and capability specifications on the the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform’s policy analysts’ information-seeking behavior information. The method in this research is a survey using a questionnaire for data collection. Research data were analyzed using PLS-SEM (Partial Least Square-Structural Equation Modelling). The respondents were 118 policy analysts of first-class junior, junior, and middle levels. The results show that job descriptions positively effect the information-seeking behavior of the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform’s policy analysts. In contrast, capability specifications have no positive effect on information-seeking behavior of the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform’s policy analysts. Therefore, the research concludes that it is proven that policy analysts’ information-seeking behavior is strongly influenced by their job descriptions, while capability specifications do not significantly influence it. This study suggests the support of information management unit such as libraries to manage the data and information produced by policy analysts from each work unit, so that it can be utilized sustainably to support policy analysts in formulating the public policies
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rezcky Ramadhan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana kebutuhan dan perilaku jurnalis televisi dalam melakukan pencarian informasi sebagai materi utama dalam produksi berita. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi pada 20 April sampai 30 Juni 2021. Informan dalam penelitian ini merupakan jurnalis yang bertugas sebagai produser program berita buletin dan non-buletin (magazine) di Metro TV. Kebutuhan dan perilaku informan dianalisis menggunakan model perilaku pencarian informasi berbasis kompleksitas tugas dari Byström dan Järvelin. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan riset untuk membangun naskah berita beserta dukungan audio visual adalah faktor yang membedakan perilaku pencarian informasi jurnalis televisi dengan jurnalis lainnya. Penugasan dari redaksi mencakup tema dan format berita akan mempengaruhi kompleksitas tugas yang harus diselesaikan. Perilaku pencarian informasi berdasarkan kompleksitas tugas pada produser yang bertugas dalam program buletin dan non-buletin memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kesimpulannya adalah produser program berita berdasarkan kategori kompleksitas tugasnya adalah tugas keputusan normal dan tugas keputusan asli dengan pengetahuan; kebutuhan informasi diidentifikasi berdasarkan jenis berita dan format yang disajikan; sumber dan saluran informasi yang disadari pertama adalah sumber media online sebagai informasi awal untuk acuan membuat naskah; dan informasi dari sumber yang lebih kompleks dan beragam dapat menggunakan bantuan dari divisi riset dan library. Saran yang diajukan secara umum adalah pelatihan dan praktik di tempat kerja mengenai cara memanfaatkan sumber informasi tertentu secara efisien. ......This study aims to discuss television journalists' needs and information searching behavior as the primary material in news production. The research methodology used is a qualitative method with a case study approach. In-depth interviews and observations carried out data collection from April 20 to June 30, 2021. The informants in this study were journalists who served as producers of bulletin and magazine news programs on Metro TV. The needs and behavior of the informants were analyzed using the task complexity-based information-seeking behavior model from Byström and Järvelin. The findings in this study indicate that research activities to build news scripts along with audio-visual support are factors that distinguish television journalists' information-seeking behavior from other journalists. The editor's assignment includes the theme and format of the news will affect the complexity of the task that must be completed. Information-seeking behavior based on task complexity among responsible producers in the bulletin and non-bulletin programs has a significant difference. The conclusion is news program producers based on the complexity category of the task are normal decision tasks, and in known, genuine decision tasks; information needs are identified based on the type of news and the format presented; the first recognized sources and channels of information are online media sources as initial information for reference in making scripts, and information from more complex and diverse sources can use assistance from the research and library divisions. Suggestions put forward, in general, are on-the-job training and practice on how to make efficient use of specific sources of information.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhakti Satrio Wicaksono
Abstrak :
Dengan kemajuan yang ada saat ini, telah membuat penyebaran informasi berkembang begitu pesat. Kemudahan dalam mengakses informasi didukung oleh kehadiran internet dan pendukung lainnya seperti gawai pintar. Kehadiran informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat tidak terkecuali untuk informasi yang berkaitan dengan politik. Dengan banyaknya informasi politik yang tersebar di internet, khalayak mempunyai kebebasan dalam menentukan informasi yang ingin mereka konsumsi berdasarkan kebutuhan mereka. Di sisi lain, informasi politik seakan tidak terdistribusi dengan baik kepada masyarakat kalangan bawah seperti asisten rumah tangga. Bercermin pada pemilu 2019 silam, banyak asisten rumah tangga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk berbeda dengan domisili mereka bekerja, tidak bisa memberikan suaranya karena tidak mengetahui informasi terkait formulir pindah memilih. Dalih yang digunakan mereka adalah karena tidak mendapatkan informasi untuk melakukan pengurusan formulir pindah memilih. Para asisten rumah tangga pada dasarnya memiliki hak yang sama dalam berdemokrasi, hanya saja dalam praktiknya mereka sering kali apolitik sehingga mengabaikan informasi politik yang tersedia. Dalam tesis ini, saya berusaha untuk melihat bagaimana perilaku pencarian informasi politik yang terjadi di kalangan asisten rumah tangga berdasarkan perilaku pencarian informasi dalam model yang ditawarkan Wilson (2006). Penelitian ini menemukan, bahwa masyarakat kalangan bawah pada dasarnya tidak memiliki kebutuhan akan informasi politik yang mana hal ini kebutuhan akan informasi sangat penting dalam membangun perilaku pencarian informasi. Selain itu, meski mereka tetap menerima informasi terkait politik, namun informasi yang mereka terima tidak utuh dan memiliki pola yang berbeda dengan model Wilson (2006). Hal ini disebabkan, inti dari perilaku pencarian informasi yaitu kebutuhan tidak dimiliki oleh masyarakat kalangan bawah. ......With all the advances in this era, the dissemination of information has grown so rapidly. The ease of accessing information is supported by the presence of the internet and other supporters such as smart devices. The presence of information has become a necessaru things by the public, including information that related to politics issue. With so much political information spread on the internet, the public has the freedom to determine the information they want to consume based on their needs. On the other hand, political information does not seem to be well distributed among the lower classes such as household assistants. Reflecting on the 2019 election, many household assistants who have different identity cards from their work’s domicile, cannot join the vote because they do not know the information about how to administer the transfer voting form. The excuse used by them was that they do not have the information to make arrangements for the voting transfer form. Domestic assistants basically have the same rights in democracy, it's just that in practice they are often apolitical, thus ignoring the available political information. In this thesis, I try to see how the political information seeking behavior that occurs among household assistants is based on information seeking behavior in the model offered by Wilson (2006). This study found that the lower class society basically does not have a need for political information, which is “the need” for information is very important in building information seeking behavior. In addition, even though they still receive information related to politics, the information they receive is incomplete and has a different pattern from Wilson's (2006) model. This is because the essence of information-seeking behavior is that the lower class doesn't have a need.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hairul Agust Cahyono
Abstrak :
Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi dosen jurusan syari'ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis jenis dan sumber informasi yang dibutuhkan; perilaku pencarian informasi dosen; hambatan dalam pencarian informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dapat menghasilkan data deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Analisis dilakukan dengan cara mereduksi data, analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat meliputi 1). Informasi awal yang dibutuhkan untuk mengajar oleh dosen jurusan syari’ah adalah silabus yang telah disiapkan oleh pihak jurusan, 2). Jenis informasi yang dibutuhkan adalah buku yang paling banyak digunakan oleh dosen yang kemudian diikuti oleh artikel jurnal, 3) Sumber informasi yang didapat untuk kebutuhan mengajar kebanyakan dari koleksi pribadi dan juga dari teman, 4). Hambatan yang dialami dosen adalah dari faktor eksternal. ......This Research is discussing information seeking behaviour of Syari'ah Department Lecturer of Islamic Studies (STAIN) Pamekasan. The purpose of this research is analized the type and information source which needed; information seeking behavior of lecturer; barriers of information seeking. This research used a qualitative approach that can generate descriptive data. Methods of data collection is done by interview and documentation. Data were collected by interview using the interview guide has been prepared. Analysis was done by reducing the data, analysis and inferences. The results could include 1). The initial information needed by lecturers to teach majors Shari'ah is the syllabus has been prepared by the department, 2). The type of information needed is the book most often used by the lecturer followed by journal articles, 3). Sources of information to the needs of teaching mostly from private collections and also from friends, 4). Barriers experienced lecturers are from eksternal factors.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T 28703
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qesara Chaidir
Abstrak :
Di era informasi ini, setiap orang dapat dengan bebas menyebarkan informasi yang belum teruji kebenarannya. SALAM UI merupakan lembaga dakwah mahasiswa membutuhkan informasi yang teruji dan valid agar kegiatan dakwahnya berjalan lancar. Melihat fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memahami mengenai kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi melalui media daring di lembaga dakwah kampus SALAM UI terkait informasi dan berita mengenai isu-isu internasional. Penelitian ini mennggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan analisis dokumen. Model penelitian yang digunakan adalah model perilaku pencarian informasi Ellis dan dilanjutkan dengan hambatan yang diambil dari intervening variables pada model perilaku pencarian informasi Wilson. Hasil penelitian meunjukkan kebutuhan informasi terkait dengan isu-isu internasional dilihat dari urgensi dan kawasan regional tempat isu tersebut terjadi. Terkait perilaku pencarian informasi semua tahapan dalam perilaku pencarian informasi Ellis dilakukan dan sumber informasi utama adalah portal berita daring yang diakses melalui web maupun aplikasi di smartphone dan dilakukan evaluasi kualitas informasi dalam organisasi melalui quality control. Hambatan yang ditemui antara lain hambatan individu, hambatan dalam organisasi dan hambatan sumber informasi yang cukup signifikan terkait keberpihakan media dan bagaimana membuat pemberitaan yang senetral mungkin. Beberapa hal yang disarankan terkait hambatan yang ditemukan antara lain pemberian job-desk yang efisien antar staf, bekerja sama dengan organisasi-organisasi kemanusiaan internasional, menjalin korespondensi dengan jurnalis lokal, serta menggunakan tools seperti google alerts dan RSS dalam proses pencarian. In this information age, everyone can distribute unproven information freely. ......This has potential problem since it could lead people to be misinformed and disinformed. The phenomenon of misinformation and disinformation occurred in many different conditions, including student activities organization. SALAM UI is an Islamic student organization in Universitas Indonesia. One of the main activities of SALAM UI is to dawah (to increase the awareness and practice of Islam) in Universitas Indonesia. SALAM UI requires proven facts that is based on valid information for its dawah activities to run smoothly. Looking at the phenomenon, this study aims to understand the information needs and information seeking behavior through online media in SALAM UI regarding information and news on international issues. This research uses qualitative approach with case study method. Data collection is done by interview and document analysis. The research model used is the Ellis information seeking behavior model and followed by the identification of barriers in seeking information taken from the intervening variables on the Wilson information seeking behavior model. The results show the need for information regarding international issues viewed from the urgency of the issues and the regional region where the issue occurred. Regarding information seeking behavior in SALAM UI, all stages in Ellis's information seeking behavior are carried out and done quite well, while the main source of information is the online news portal accessed through the web as well as the application on the smartphone and they evaluate the quality of information within the organization through quality control. The obstacles that they encountered during information seeking including individual barriers, organizational barriers and significant information source barriers related to medias partiality and how to make their report regarding certain issues to be as neutral as possible. A few suggestions related to the barriers mentioned before include making an efficient job-desk delivery among staffs, working with international humanitarian organizations, establishing correspondence with local journalists, and using tools such as google alerts and RSS in the search process.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ananda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi pengusaha anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia-Depok, sumber informasi yang digunakan dan apa saja hambatan yang muncul berkaitan dengan proses pencarian informasi yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi pasif dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa informan melakukan inisiasi, membuat strategi pencarian, menetapkan lokasi dan akses, melakukan sintesa serta evaluasi dalam melakukan pencarian informasi. Sumber informasi yang sering digunakan informan meliputi sumber informasi dari internet dan rekan bisnisnya. Sumber informasi lain yang digunakan informan meliputi, majalah bisnis, televisi dan kegiatan seminar atua training. Hambatan pencarian informasi informan meliputi: (a) hambatan psikologis, berupa kecapean, kelelahan dan jenuh, (b) hambatan sosial, berupa kesibukan dan agenda atau jadwal pertemuan (c) masalah teknis, berupa jaringan internet dan harga sumber informasi yang digunakan. ......This study aims to determine how the information seeking behavior member of Indonesian Young Entrepreneurs Association-Depok, resources used and what are the barriers that emerge with regard to the information seeking process. This research used qualitative research method with passive observation and semi-structured interviews collecting data techniques. The results of this research showed that informants initiate, create a search strategy, define the location and access, synthesize and evaluate information in doing the information seeking. Sources of information that used informants frequently include: resources from the internet and business partners. Other sources of information used by informants are business magazines, television and seminars or training. The Inhibitor factors in informants information seeking activities are (a) the psychological factor, such as tired, exhausted and saturated, (b) the social factors, such as business and agenda or scheduled meetings (c) The technical factors, such as the internet network and Prince of information sources used.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Prima Yulda
Abstrak :
Skripsi ini membahas perilaku pencarian informasi mahasiswa di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Bukittinggi. Mahasiswa memanfaatkan layanan dan fasilitas yang disediakan di perpustakaan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka yang tidak selalu ditemukan di perpustakaan perguruan tinggi mereka. Tujuan penelitian adalah mengungkapkan alasan yang mendorong mahasiswa mencari informasi di perpustakaan umum dan mengetahui perilaku pencarian informasi mereka di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dengan menggunakan model perilaku pencarian informasi Ellis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan yang mereka alami selama melakukan pencarian informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta telah membantu mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka. Selain itu, tahap perilaku pencarian informasi yang dilakukan secara umum oleh mahasiswa adalah starting, chaining, browsing, differentiating, extracting, dan ending. Kendala pencarian informasi adalah susunan koleksi di rak yang kurang rapi, tidak tersedianya alat temu kembali informasi, dan keadaan fisik koleksi yang kurang terpelihara. Petugas perpustakaan hendaknya lebih aktif bekerja baik dalam memantau susunan koleksi di rak maupun melayani mahasiswa di perpustakaan. ......The focus of this study is the information seeking behavior of university students in Proklamator Bung Hatta Library, Bukittinggi. The students use the library services and facilities to fulfill their information needs that is not always available in their university libraries. The objective of this study is to discuss why students seek the information in the public library and indentify their information seeking behavior using Ellis’s model of information seeking behavior. This study also aims to identify the barriers when they sought of information. This study uses a qualitative approach with a case study method. Observations and interviews were used to collect the data. The results of this study showed that Proklamator Bung Hatta Library has assisted students in finding their information they needs. The study also reveals the stages of students’ information seeking behavior that are: starting, chaining, browsing, differentiating, extracting, and ending. The barriers of information seeking at the Proklamator Bung Hatta Library are inoderly collection arrangement in shelves; unavailability of information retrieval tools, and poorly collection maintenance. It is suggested that librarians should be more active in maintaining the library collection and in providing library services to students.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S558
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiyana Meidita
Abstrak :
Skripsi ini membahas hasil penelitian tentang penelusuran informasi di internet yang dilakukan oleh jurnalis harian The Jakarta Post yang mencakup strategi penelusuran informasi di internet, masalah dalam penelusuran dan cara penyelesaiannya, serta mencakup kepuasan akan kemampuan penelusuran informasi yang dimiliki jurnalis The Jakarta Post. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa keterlibatan Pusat Informasi The Jakarta Post perlu untuk ditingkatkan dalam mengembangkan kemampuan penelusuran informasi jurnalis The Jakarta Post dan bahwa jurnalis perlu untuk memanfaatkan setiap sarana yang tersedia untuk meningkatkan kemampuan penelusuran informasi melalui internet.
The focus of this study is the journalists of The Jakarta Post Daily who make use of the internet in the work process of newsgathering. The purpose of this study is to understand the process of information seeking on the internet that being carried out by the journalists of The Jakarta Post Daily including their strategies, problems, and their level of satisfaction regarding their information seeking on the internet. This research is qualitative descriptive and the data were collected by the means of deep interview. The researcher suggests that to improve the level of satisfaction upon journalists information seeking on the internet, there should be more involvement from The Jakarta Post Information Centre. The researcher also suggests the journalists of The Jakarta Post Daily to use every means available to improve their level of satisfaction regarding information seeking on the internet.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S521
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handy Gala Fernando
Abstrak :
Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi Generasi Z mengenai perencanaan keuangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh Generasi Z mengenai perencanaan keuangan dan hambatan yang dialami oleh Generasi Z dalam pencarian informasi perencanaan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang disebar hingga tercapai jumlah 142 orang responden Generasi Z dari berbagai karakteristik sebagai sampel penelitian dalam rentang waktu 05 Mei 2023 hingga 15 Mei 2023. Data penelitian ini dianalisis persentase Tingkat Capaian Responden (TCR) menggunakan rumus “Master Scale”. Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki kesadaran dan harapan yang cukup tinggi bahwa perencanaan keuangan sehingga menstimulus mereka untuk mencari kebutuhan informasi. Namun, kesulitan dalam memahami istilah perencanaan keuangan dan informasi yang beredar terlalu banyak sehingga sulit untuk diproses menjadi faktor penghambat. Di sisi lain faktor efikasi diri pada activating mechanism memiliki peran terhadap kemampuan Generasi Z sehingga mereka berhasil mengaplikasikan dan membuat perencanaan keuangan. Sedangkan, intervening variabel mendorong mereka untuk memutuskan mencari informasi perencanaan keuangan. Penggunaan media digital menjadi pilihan utama karena akses yang mudah. Selain itu, Generasi Z mampu menyeleksi dan memproses informasi berdasarkan pengetahuan akan keuangan, pendapat, dan keyakinan yang mereka miliki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Generasi Z mampu mengidentifikasi kebutuhan informasi hingga mengaplikasikan informasi perencanaan keuangan sesuai dengan yang dimodelkan oleh Niedźwiedzka. Intervening variabel dan activating mechanism memiliki peran dalam proses pencarian informasi perencanaan keuangan. ......This research discusses the information seeking behavior of Generation Z on financial planning. The purpose of this study is to determine the information seeking behavior of Generation Z regarding financial planning and the barriers experienced by Generation Z in the search for financial planning information. This research uses quantitative methods with data collection techniques through questionnaires distributed to reach a total of 142 Generation Z respondents from various characteristics as research samples within the time span of May 05, 2023 to May 15, 2023. This research data was analyzed by the percentage of Respondent Achievement Rate (TCR) using "Master Scale". The findings of this study indicate that Generation Z has a fairly high awareness and expectation that financial planning can provide welfare, thus stimulating them to identify information needs. However, difficulties in understanding financial planning terms and too much information circulating that is difficult to process are inhibiting factors. On the other hand, the self-efficacy factor in the activating mechanism has a role in Generation Z's ability so that they can successfully apply and make financial planning. Meanwhile, intervening variables encourage them to decide to look for financial planning information. The use of digital media is the main choice due to easy access. In addition, Generation Z is able to select and process information based on their financial knowledge, opinions and beliefs. The conclusion of this study is that Generation Z is able to identify information needs and apply financial planning information as modeled by Niedźwiedzka. Intervening variables and activating mechanisms have a role in the process of searching for financial planning information.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>