Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
The effect of changing permeability at the interface for common residual soils, namely Silty Sand, Fine Sand and Gravelly Sand was investigated by conducting numerical simulations of vertical infiltration tests on two layered soil columns of Silty Sand over Fine Sand, and Silty Sand over Gravelly Sand. The results show that water movement across interface between the two layered soils will only occur when the matric suction, ua - uw, at the interface reached a breakthrough head of 0.4 kPa and 3.5 kPa for Gravelly Sand and Fine Sand, respectively. The pressure heads are defined as the water-entry value, ψw, at which the coarser layer became conductive regardless of infiltration rate or the properties of the overlying finer soil layer. The barrier effect in the underlying coarser soil layer was verified from the numerical analysis. The effect was more apparent when the difference in the permeability and the pore-water pressure change across the finer-coarser soil interface were larger.
620 MJCE 20:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Hidayat
Abstrak :
Urbanisasi merupakan salah satu masalah yang terjadi di Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Implikasinya adalah perubahan tutupan lahan menjadi impervous cover sehingga berdampak pada peningkatan limpasan hujan. Lokasi penelitian berada pada Daerah Tangkapan Air Waduk Pluit dengan luas 1.863,60 Ha dan tergolong sangat impervious (diperkirakan 93,56% pada tahun 2011 dan 93,42% pada tahun 2030). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan infrastruktur stormwater yakni bioretention, permeable pavement, green roof dan rain barrel terhadap perubahan limpasan tahunan, infiltrasi, storage, total volume limpasan dan debit puncak. Infrastruktur stormwater tersebut diterapkan pada kondisi awal tahun 2011 (skenario-1) dan kondisi akhir berdasarkan RDTR pada tahun 2030 (skenario-2). Simulasi menunjukkan bahwa pada skenario-1 dan skenario-2 pengurangan limpasan tahunan masing-masing sebesar 78,06% dan 78,24%, sedangkan volume storage masing-masing sebesar 15.930,13 m3 dan 17.013,39 m3. Peningkatan infiltrasi untuk skenario-1 dari 121,99 mm/tahun menjadi 2.577,67 mm/tahun (bertambah sebesar 2.455,68 mm/tahun) sedangkan untuk skenario-2 dari 98,11 mm/tahun menjadi 2.584,57 mm/tahun (bertambah sebesar 2.486,46 mm/tahun). Pengurangan total volume limpasan untuk skenario-1 sebesar 4,60% untuk kala ulang 2 tahun dan 3,43% untuk kala ulang 10 tahun sedangkan pada skenario-2 sebesar 6,57% untuk kala ulang 2 tahun dan 5,05% untuk kala ulang 10 tahun. Pengurangan debit puncak untuk masing-masing kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun adalah berurutan 10,10%, 8,59%, 7,93%, 7,32%, 7,00% dan 6,82% untuk skenario-1 dan berurutan 12,73%, 10,91%, 10,16%, 9,42%, 8,96% dan 8,73% untuk skenario-2. Secara umum infrastruktur stormwater yang direncanakan efektif hanya untuk hujan ringan, pengaruhnya tidak signifikan terhadap hujan ekstrim. ...... The high rate of urbanization is one of the problems that has occurred in Jakarta as capital of Indonesia. The implication is the change in land use to impervious cover which have an impact on increasing stormwater runoff. Study area is in the Waduk Pluit Catchment Area with an area of 1,863.60 Ha and classified as highly impervious (estimated at 93.56% in 2011 and 93.42% in 2030). The purpose of this study is to determine the effect of the stormwater infrastructure, such as bioretention, permeable pavement, green roof and rain barrel on annual runoff, infiltration, storage, total runoff volume and peak flow. The stormwater infrastructure is applied to the initial conditions in 2011 (skenario-1) and the final conditions based on the RDTR in 2030 (skenario-2). The simulation shows that in skenario-1 and skenario-2 the annual runoff reduced by aproximately 78.06% and 78.24%, respectively, while the storage volume was 15,930.13 m3 and 17,013.39 m3, respectively. The increase in infiltration for skenario-1 from 121.99 mm/year to 2,577.67 mm/year (increased by 2,455.68 mm/year) while for skenario-2 from 98.11 mm/year to 2,584.57mm/year ( increased by 2,486.46 mm /year). The reduction in total runoff volume for skenario-1 was 4.60% for the 2-year return period and 3.43% for the 10-year return period while in skenario-2 it is 6.57% for the 2-year return period and 5.05% for the 10-year return period. Reduction of peak discharge for each 2-, 5-, 10-, 25-, 50-, 100-years return period is 10.10%, 8.59%, 7.93%, 7.32%, 7.00% and 6.82%, respectively for skenario-1 and 12.73%, 10.91%, 10.16%, 9.42%, 8.96% and 8.73%, respectively for skenario-2. In general, stormwater infrastructure is effective only for light rainfall, and the effect is not significant to extreme rainfall.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Rachmat
Abstrak :
Infiltrasi merupakan fenomena aliran air dari atas tanah ke bawah permukaan. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis laju infiltrasi pada empat jenis tutupan lahan, yaitu di Sawah (SW), Pemukiman (PM), Pertanian Lahan Kering (PLK), dan Pertanian Lahan Kering Campur (PLKC), di daerah Rancamulya, Bandung. Dengan menggunakan double ring infiltrometer dan metode Horton, diperoleh hasil klasifikasi laju infiltrasi yang terbagi menjadi empat kelompok, yaitu sedang, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Stasiun PM-1 memiliki nilai laju infiltrasi konstan terbesar dengan nilai 600 mm/jam, sedangkan SW-2 memiliki nilai terkecil yaitu 48 mm/jam. Perbedaan yang signifikan ini dipengaruhi oleh perbedaan nilai kadar air PM-1 yang hanya 21,2%, sedangkan pada SW-2 sebesar 71,4%. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan metode regresi sederhana untuk melihat pengaruh sifat fisika tanah terhadap laju infiltrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa urutan sifat fisika tanah yang paling berpengaruh berdasarkan nilai koefisien korelasi adalah kadar air (0,996), ruang pori total (0,737), dan bobot isi (0,679). Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap peta klasifikasi laju infiltrasi berdasarkan jenis tutupan lahan. Kesimpulan yang diperoleh adalah variasi laju infiltrasi dapat terjadi bahkan pada satu jenis tutupan lahan yang sama, seperti pada jenis tutupan lahan pemukiman. ......Infiltration is the phenomenon of water flow from above the ground to below the surface. This study aimed to analyze the infiltration rate in four types of land use: Rice Field, Residential Area, Dry and Mixed Land of Agriculture, in the Rancamulya area, Bandung. The infiltration rates were collected by using a double ring infiltrometer and the Horton method, and it was classified into four groups: moderate, moderately rapid, rapid, and very rapid. PM-1 has the largest constant infiltration rate with a value of 600 mm/hour, while SW-2 has the smallest value of 48 mm/hour. This significant difference is influenced by the difference in the water content of PM-1 which is only 21.2%, while in SW-2 is 71.4%. The next test was carried out using a simple regression method, and the results show that the order of the most influential soil physical properties towards infiltration rate based on the coefficient of correlation is water content (0.996), total pore space (0.737), and bulk density (0.679). Based on the map, it can be concluded that variations in infiltration rates can occur even in the same type of land use, such as residential land.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachvika Cindy Gayatri
Abstrak :
Infiltrasi sebagai salah satu proses dari siklus hidrologi yang mempunyai manfaat bagi manusia dan lingkungan. Morfologi Sungai Citarum, Kecamatan Bojongsoang dan sekitarnya telah mengalami perubahan dan alih fungsi lahan terutama di bagian danau oxbow. Alih fungsi lahan tersebut dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air sehingga laju infiltrasi menjadi buruk. Tekstur tanah merupakan salah satu aspek dalam menentukan jenis tanah yang berkembang sehingga dapat mempengaruhi kondisi laju infiltrasi di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju infiltrasi, mengetahui tekstur tanah, dan hubungan laju infiltrasi dan tekstur tanah di daerah penelitian. Laju infiltrasi ditentukan dengan pengukuran di lapangan menggunakan double ring infiltrometer dan perhitungan metode Horton, dan distribusi tekstur tanah diperoleh dari analisa ayakan. Laju infiltrasi terbesar memiliki nilai laju infiltrasi konstan 1200 mm/jam, sedangkan terkecil 30 mm/jam sehingga laju infiltrasi yang ditermukan terkategori sangat cepat, cepat, dan sedang. Daerah penelitian mempunyai tekstur tanah dan jenis tanah yang sama berupa pasir bergradasi buruk dan gleisol. Hubungan laju infiltrasi dan tekstur tanah didapatkan melalui uji korelasi regresi, dan hasil kedua aspek divisualisasikan melalui peta peringkat laju infiltrasi terhadap jenis tanah. ......Infiltration as a hydrological cycle process that has benefits for humans and the environment. The morphology of the Citarum River, Bojongsoang District and its surroundings has undergone changes and changes in land use, especially in the oxbow lake section. Land conversion can reduce the ability of the soil to absorb water so that the infiltration rate becomes poor. Soil texture is one aspect in determining the type of soil that develops so that it can affect the condition of the infiltration rate in an area. This study aims to determine the rate of infiltration, determine soil texture, and the relationship between infiltration rate and soil texture in the study area. The infiltration rate was determined by field measurements using a double ring infiltrometer and Horton's method calculations, as well as the distribution of soil texture obtained from sieve analysis. The largest infiltration rate has a constant infiltration rate of 1200 mm/hour, while the smallest is 30 mm/hour so that the infiltration rates found are classified as very fast, fast, and moderate. The research area has the same texture and soil type in the form of poorly graded sand and gleisols. The relationship between infiltration rate and soil texture was obtained through a regression correlation test, and the results of these two aspects were visualized through a ranking map of the infiltration rate of soil types.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Altje
Abstrak :
Laju konversi lahan yang tinggi, intensitas hujan yang tinggi, serta proporsi wilayah lahan di bawah permukaan laut yang tinggi dengan kontur datar di DKI Jakarta telah menyebabkan seringnya terjadi banjir di wilayah tersebut. Salah satu upaya pengendalian banjir di DKI Jakarta adalah dengan menggunakan sistem polder, yaitu sistem penanggulangan banjir menggunakan fasilitas fisik yang lengkap sebagai bagian dari manejemen air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sistem polder yang terletak di wilayah Petukangan Sunter Timur sebagai upaya mengendalian banjir. Model hidrologi dan hidrolik yang akan digunakan dalam analisis ini adalah EPA Storm Water Management Model (SWMM), yang dapat melakukan kedua analisis menggunakan alat yang sama. Dengan menganalisis efektivitas sistem polder, penelitian ini dapat digunakan untuk perumusan perbaikan sistem polder wilayah Petukangan Sunter Timur. ......DKI Jakarta’s high rate of land conversion, high rainfall intensity and high proportion of land area located below sea level with flat contours has led to frequent flooding in the area. One of the measures taken to control flooding in DKI Jakarta is by using a polder system, a flood mitigation system using complete physical facilities as part of water management. This research aims to analyze the effectiveness of the polder system located in the Petukangan East Sunter area as a measure of flood control. The hydrological and hydraulic model to be used in this analysis is the EPA Storm Water Management Model (SWMM), which can do both analyses using the same tool. By analyzing the effectiveness of the polder system, this research can be used for the formulation of improvements in the existing polder system in the Petukangan Sunter Timur area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pembuatan sumur resapan merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kapasitas infiltrasi lahan,yang selanjutnya dapat menambah cadangan air tanah. Selain itu,sumur resapan berfungsi untuk mengurangi volume dan keceptan aliran permukaan sehingga menurunkan puncak banjir. Penelitian sumur resapan ini bertujuan untuk karakterisasi sumur resapan dalam kaitannya sebagai pengendali banjir dan kekeringan di wilayah Jakarta,Bogor,Depok,Tangerang,Bekasi (Jabodetabek). Hasil analisa sumur resapan menunjukan bahwa kecepatan rata-rata penurunan air sumur resapan pada wilayah hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) di jabodetabek berkisar antara 0,94-1,14 cm/menit,dan wilayah tengah berkisar antara 0,63-0,64 cm/menit,dan wilayah hilir berkisar antara 0,24-0,43 cm/menit. Penurunan kecepatan resapan air sumur yang semakin kecil ke arah hilir ini juga sejalan dengan resapan dinding sumur resapan yang semakin kecil ke arah hilir. Pada wilayah hulu resapan dinding sumur resapan per cm2 berkisar antara 0,12-0,13 m3/menit,wilayah tengah berkisar antara 0,08-0,09 m3/menit,dan wilayah hilir berkisar antara 0,04-0,05m3/menit. Kecepatan resapan air pada sumur resapan tersebut berbanding lurus dengan permeabilitas tanah, sedangkan permeabilitas tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah,pori-pori tanah,dan kepadatan tanah (bulk density). Hasil analisa contoh tanah menunjukan bahwa wilayah hulu mempunyai permeabilitas tanah yang semakin besar bila dibandingkan wilayah tengah maupun wilayah hilir. Begitu juga untuk tekstur dan pori tanah ke arah hulu semakin besar dan kepadatan tanah semakin kecil
2010
551 LIMNO 17:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
indonesia faces dilemmatic situation, such as drought during dry rainy season. The main problems in occurrence of flood, land slide and water body's sedimentations are rain...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hanri Bawafi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kekritisan di DAS Toyoaning Kabupaten Kediri sebagai upaya konservasi daerah resapan air menggunakan metode Indeks Konservasi (IK), Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS), dan Spatial Multi Criteria Analysis (SMCA) yang berbasis pada pembobotan. Hasil pemetaan dari masing-masing metode IK, RTkRHL-DAS dan SMCA dibandingkan dengan data lokasi kejadian bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan untuk menilai akurasi dari masing-masing ketiga metode tersebut dalam mengidentifikasi kondisi daerah resapan air di DAS Toyoaning. Hasil pada metode IK menunjukkan bahwa 89% wilayah DAS Toyoaning berada pada kondisi kritis, kemudian pada metode RTkRHL-DAS menunjukkan jumlah luas daerah yang memiliki kondisi kritis dan sangat kritis adalah 78%, dan pada metode SMCA menunjukkan luas kondisi kritis 60%. Alih fungsi hutan lindung menjadi hutan produksi yang terjadi pada tahun 2017 diduga telah meningkatkan kekritisan DAS Toyoaning sehingga menurunkan kondisi konservasi DAS tersebut. Metode yang memiliki akurasi tertinggi dalam menilai kondisi resapan air DAS Toyoaning adalah metode IK.
This study aims to mapping the criticality in the Toyoaning watershed of Kediri Regency as an effort to conserve water recharge areas using the Conservation Index (IK) method, the Forest and Land Rehabilitation Technical Plan (RTkRHL-DAS), and Spatial Multi Criteria Analysis (SMCA) based on weighting. The results of the mapping of each IK, RTkRHL-DAS and SMCA methods were compared with data on flood, landslide and drought disaster location data to assess the accuracy of each of the three methods in identifying the condition of the Toyoaning Watershed. The results of the IK method show that 89% of the Toyoaning watershed area is in critical condition, then in the RTkRHL-DAS method the total area of critical and very critical conditions is 78%, and in the SMCA method the area of critical condition is 60% . The conversion of the function of protected forest to production forest that occurred in 2017 is thought to have increased the criticality of the Toyoaning watershed, thereby reducing the watershed conservation conditions. The method that has the highest accuracy in assessing the water catchment conditions of the Toyoaning Watershed is the IK method.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasriyasti Saptowati
Abstrak :
Rancangan resapan air ini akan dibuat untuk mengurani dampak yang ditimbulkan pembangunan NTC di daerah padat gedung dan untuk menanggulangi berkurangnya sumber air tanah atau menurunnya tinggi air tanah. Dengan dibuatnya rancangan resapan ini, kondisi tanah di daerah tersebut dapat terjaga struktur tanah dan daya permeabilitasnya sehingga mesyarakat di lingkungan tersebut dapat terhindar dari bahaya banjir akibat dar daya serap tanah yang masih cukup besar. Sumur-sumur resapan ini dibuat di beberapa tempat dihitung dari jumlah kapasitas air resapan yang dapat ditampung dan menginduk di satu resapan induk. Rancangan resapan air ini menggunakan rumus Darcy dan Manning.
Tanggerang: Pusat Rekayasa perangkat nuklir Puspiptek- Tanggerang, 2010
PRIMA 7:14 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Forsyth, Frederick, 1938-
London: Corgi Books, 2006
823 FOR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>