Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Risman Hadiyanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis pola perdagangan dan diversifkasi ekspor serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan volatilitas output sektor industri manufaktur di Indonesia periode 2000-2010 menggunakan estimasi Sistem Generalized Methode of Moment (GMM). Diversifikasi ekspor dalam penelitian ini mencakup diversifikasi produk (horizontal dan vertikal) dan pasar ekspor. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, terjadi pergeseran tujuan ekspor produk manufaktur di mana tujuh dari sepuluh negara tujuan ekspor utama, telah mengadakan perjanjian dagang dengan Indonesia. Kedua, terjadi penurunan tingkat diversifikasi pasar dan produk horizontal ekspor, sedangkan diversifikasi produk vertikal ekspor mengalami peningkatan. Ketiga, peningkatan diversifikasi pasar dan produk horizontal ekspor berkorelasi negatif dengan pertumbuhan sedangkan diversifikasi produk ekspor vertikal berkorelasi positif terhadap pertumbuhan output. Keempat, diversifikasi pasar ekspor dapat menurunkan volatilitas output. Kelima, diversifikasi produk horizontal ekspor berkorelasi positif dengan volatilitas output. Hal ini terjadi seiring meningkatnya peranan penerimaan ekspor bagi industri sehingga menurunnya permintaan ekspor akan mengurangi volume ekspor, mengurangi keuntungan produsen, menurunkan harga dan memperburuk Term of Trade (ToT) sehingga volatilitas output meningkat. Terakhir, diversifikasi produk vertikal ekspor tidak berpengaruh terhadap volatilitas output karena lemahnya struktur industri dan integrasi vertikal dalam sektor industri manufaktur Indonesia.
The objective of this research is to analysis the trade and export diversification pattern and its impact on output growth and volatility of manufacturing industry sector in Indonesia on period of 2000-2010 use System Generalized Method of Moment (GMM) estimation. Export diversification consists of export product (horizontal and vertical) and market diversification. The result shows that: First, there were markets shifting of manufacture product which is dominated by seven countries which had having trade agreement with Indonesia. Second, market and product horizontal export diversification were decreasing but product vertical export diversification was increase. Third, export market and horizontal product diversification negatively correlated with output growth whereas vertical product diversification positively correlated. Fourth, export market diversification has negative impact on output volatility. Fifth, diversification of product horizontal export positively correlated with output volatility. Finally, export vertical product diversification has no impact on output volatility because of weakness of vertical integration and manufacturing industry structure.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1995
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Januardo Arda Desart
Abstrak :
Industri ban luar dan ban dalam Indonesia merupakan salah satu sektor industri yang dipromosikan oleh Kementerian Perindustrian Indonesia. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa industri ban luar dan ban dalam Indonesia memiliki prospek cerah atas profitabilitas yang dapat diraih. Penelitian ini ingin melakukan analisis determinan yang mempengaruhi pembentukan profitabilitas industri ban luar dan ban dalam di Indonesia didasari oleh tingginya tingkat konsentrasi pasar dan adanya indikasi perilaku kolusi yang sedang diproses oleh KPPU yang dilakukan oleh para pengusaha industri ban terkait. Dengan menggunakan PCM sebagai proksi atas profitabilitas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR4 sebagai tingkat konsentrasi pasar berdampak negatif dan tidak signifikan terhadap PCM. Namun, halangan untuk masuk ke industri ban, intensitas penggunaan kapital, efisiensi-x, dan pertumbuhan demand berpengaruh positif dan signifikan terhadap PCM. Hal ini menunjukkan bahwa secara ekonometrika, dugaan adanya kolusi antara pemain di dalam industri ban Indonesia tidak terbukti. ...... Tire's industries in Indonesia is one of many industrial's sectors that has been promoted by the Indonesian's Ministry of Industries. The Ministry of Industries has been stating that the tire's industries have a good prospect on the profitability's aspect. This research's purpose is to analyze the determinants that affect the profitability on the tire's industries in Indonesia based on the indication of high rate of market's concentration and collusion between the players inside the industry that has been processed by KPPU. Using the PCM's framework as the proxy for the profitability, this research's resulting in the negatively correllated and insignificant CR4 on PCM. But, barriers of entry, capital intensity, x-efficiency, and demand growth has the positive correllation and significant on the PCM. This result shows us that, econometrically says, the suspicion about collusion between the players inside the tire's industry in Indonesia can't be proven.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dimana lebih dari 2/3 wilayahnya merupakan perairan dan tersebar lebih dari 17.000 pulau sehingga kapal memegang perananan penting dalam meningkatkan konektivitas antar pulau dan pemanfaatan sumber daya maritim Indonesia. Kenyataanya tranportasi laut di Indonesia masih memprihatinkan, industri perkapalan Indonesia saat ini yang hanya memiliki market share kecil sekali, baik di dunia maupun di pasar domestik itu sendiri. Oleh kerena itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui determinan daya saing industri perkapalan Indonesia, dimana saja kelemahannya dan mencari alternatif kebijakan untuk menaikan daya saing industri perkapalan Indonsia. Penelitian ini merupakan studi eksplorasi yang bersifat kualitatif dan menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dan data sekunder yang disajikan secara deskriptif dengan mengacu kepada Model Berlian Porter dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebenarnya industri perkapalan kita mampu dan berpotensi besar untuk dikembangkan dan berdaya saing. Penelitian ini juga mengungkapkan ancaman/hambatan yang harus di segera diatasi sehingga dapat menaikan kekuatan dan meminimalkan kelemahan industri perkapalan Indonesia., Indonesia is the largest archipelago in the world which more than 2/3 of the area is water and spread over 17,000 islands makes vessels play an important role in improving connectivity between the island and the Indonesian maritime resource utilization. In fact marine transportation in Indonesia is still cause for concern, supported by the Indonesian shipbuilding industry conditions today were just grabbing market share of small, both in the world and in the domestic market itself. The purpose of the study is to examine the determinants of competitiveness of Indonesian shipbuilding industry, anywhere weaknesses and seek alternative policies to increase the competitiveness of the shipbuilding industry in Indonesia. This research is qualitative descriptive purposes and uses both primary data form of in-depth interviews and secondary data. The results showed that in fact the shipping industry we are able to and has great potential for development and competitiveness be seen from the analysis of Porter's Diamond Model and SWOT Analysis. However, many threats/barriers that must be addressed immediately to increase the strength and minimize the weaknesses of the Indonesian shipbuilding industry.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Semakin bergantungnya perusahaan kepada penyedia jasa truk untuk melakukan operasi transportasi, masalah seperti keterlambatan pengiriman dan kenaikan biaya transportasi domestik pun bermunculan dari pemilihan penyedia sewa truk yang tidak efisien. Karena itulah penting untuk mengevaluasi dan dan memberi peringkat pada penyedia jasa sewa truk berdasarkan nilai efisiensi mereka sebagai dasar untuk keputusan pengiriman dan alokasi penyedia sewa truk untuk tiap wilayah. Data Envelopment Analysis (DEA) dengan minimum weight restriction merupakan metode yang tepat untuk memberi peringkat pada penyedia sewa truk karena metode ini cenderung mencari satu set bobot yang sama untuk seluruh DMU untuk membuat mereka dapat diberi peringkat secara keseluruhan, hal ini memiliki arti bahwa seluruh penyedia sewa truk diberi peringkat pada keadaan yang sama. Hasil dari penelitian ini adalah peringkat dari penyedia jasa sewa truk yang direpresentasikan dalam sampel rute. Meskipun di beberapa wilayah peringkat di masing-masing rute berbeda, secara garis besar, rute-rute ini tetap dapat merepresentasikan peringkat dalam tingkat wilayah. Peringkat pada tiap wilayah dapat digunakan untuk melihat kekuatan masing-masing penyedia jasa vendor truk yang kemudian dapat dijadikan basis dalam pemilihan dan perencanaan pemilihan penyedia sewa truk. ;Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition. The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.;Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition. The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.;Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition. The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.;Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition. The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors., Companies become solely dependent on truck vendors to execute its transportation operation, problems like late shipments and increased domestic transportation cost arise from the decision in choosing inefficient vendors. Thus, it’s increasingly important to evaluate and rank every truck vendors based on their efficiency scores as a foundation for shipment decision and vendor’s region allocation. Data Envelopment Analysis (DEA) with minimum weight restriction is an appropriate tool to rank the truck vendors because it tends to seek a common set of weights for all DMUs to make them fully ranked, which means all truck vendors are being ranked in the same condition. The result of this paper is the ranking of all truck vendors which will be presented in the route samples. Although in some regions, the ranking on each route is different, overall, they can represent the ranking in the regions. The ranking in each region can be used to see the strength of each truck vendors, which later will be used in choosing and planning the use of truck vendors.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Insitute for Economic and Social Research, 1954
338.9 GOV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Indarti Primora Barlianta
Abstrak :
Perkembangan pola perdagangan internasional yang mengarah kepada globalisasi perdagangan, menuntut setiap negara untuk rneningkatkan daya saing dari produk-produk yang dihasilkannya agar dapat bersaing di pasar international. Dalam upaya membangun industri elektronika nasional, agar mampu menghasilkan produk ?produk berdaya saing tinggi,diperlu kan faktor?faktor pendukung seperti strategi dan kebijakkan yang diambil pemerintah, pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia, jaringan pemasaran luar negeri, distribusi dan suplai komponen, pencapaian skala ekonomi dengan tingkat harga dan kualitas yang sesuai standar international, akses terhadap teknologi modern, serta fleksibliitas terhadap perubahan kebutuhan dan teknologi. Untuk hal itu kerja sama dengan mitra asing melalui invet tasi langsung masih sangat diharapkan untuk mengatasi kendala - kendala tersebut, disamping penggunaan merek global untuk mendapatkan citra produk yang berkualitas internasional. Pada banyak negara, penggunaan proteksi pemberian insentif untuk R&D, pembelian pemerintah, partisipasi langsung dengan menggunakan perusahaan negara dan kontrol terhadap investasi asing banyak digunakan oleh pemerintah untuk mengembangkan industri elektronika. Walaupun upah buruh yang murah masih menjadi faktor andalan untuk menarik arus investasi asing ke Indonesia, namun kelangkaan akan tenaga kerja terampil, kebijakan tarif dan pajak yang belum harmonis, lemahnya dukungan dari industri komponen elektronika dalam negerl yang membuat produk elektro nika Indonesia sangat tergantung pada kompoen Impor menjadi penghalang arus investasi dalam Industri elektronika. Besarnya investasi, tingginya teknologi yang dlgunakan serta tidak adanya proteksi membuat keengganan melakukan inves tasi dalam industri komponen elektronika. Lemahnya posisi tawar-menawar dari produsen elektronika Indonesia terhadap mitra asiingnya, maslh merupakan faktor kendala dalam meningkatkan kandungan lokal dan produk elektro nika . Walaupun komponen sudah dapat dibuat di Indonesia namun jaminan kualitas komponen masih meragukan pihak pninsipel.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T2458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Arnaz
Abstrak :
PT. X sebagai salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia, memiliki tenaga kerja dan aset yang besar, proses bisnis yang kompleks dan memiliki porsi penting dalam pangsa pasar di industri. PT. X telah memutuskan untuk mengimplementasikan inisiatif Robotic Process Automation (RPA) yang diharapkan dapat membuat proses operasional lebih ramping dan efisien. Tetapi setelah diimplementasikan, apakah benar RPA memiliki efek positif pada PT. X? Makalah ini membahas implementasi RPA di PT. X, efek dan analisis biaya-manfaat dari implementasi RPA di perusahaan. Analisis dilakukan dengan berfokus pada implementasi RPA dalam proses pembayaran vendor di PT. X dengan menggunakan analisis biaya-manfaat berdasarkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan para pemangku kepentingan utama dari implementasi RPA yang berasal dari internal dan eksternal PT. X. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis proses bisnis dan metode akuntansi keuangan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tentang efek positif dari implementasi RPA yang dapat dilihat dari penurunan lead time proses pembayaran vendor hingga 97,8% dan penurunan biaya Karyawan hingga 55%. ......PT. X as one of the largest manufacturing companies in Indonesia, has a large workforce and assets, complex business processes and has an important portion in the market share in the industry. PT. X has decided to implement Robotic Process Automation (RPA) initiative which is expected to make operational processes more lean and efficient. But after it was implemented, was it true that RPA had a positive effect on PT. X? This paper discusses the implementation of RPA at PT. X, the effects and cost-benefit analysis of RPA implementation in the company. The analysis was conducted by focusing on the implementation of the RPA in the vendor payment process at PT. X by using cost-benefit analysis based on qualitative and quantitative approaches. A qualitative approach was carried out using the interview method with key stakeholders from the implementation of the RPA coming from internal and external PT. X. The quantitative approach is carried out using business process analysis and financial accounting methods. This study concludes the positive effects of the implementation of the RPA that can be seen from decrease of lead time vendor payment process up to 97,8% and decrease of Employee cost up to 55%.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanto Seno
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminzar Rifky Z
Abstrak :
ABSTRAK
Refleksi tinggìnya pertumbuhan ekonomi salah satunya terlihat dari meningkatnya aktivitas investasi pada pembangunan sektor rill. Meningkatnya pembangunan pada sektor rill memerlukan industri pendukung agar kelancaran pembangunan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Industri semen sebagai industri komoditi strategis merupakan industri pendukung yang sangat vital dalam menunjang realisasi investasi pada sektor rit terutama pada sektor konstruksi.

Permintaan semen di masyarakat terus meningkat dan tahun ke tahun dengan peningkatan yang sangat signifikan besar tiap tahunnya. Tingginya permintaan ini seringkali menimbulkan permasalahan tidak tercukupinYa pasokan semen di masyarakat. Kondisi ini membuat pemerintah harus melakukan intervensi dikarenakan semen merupakan komoditi yang erat kaitannya dengan inflasi.

Mengingat begitu pentingnya komoditas strategis ini sebagai motor kelancaran pembangunan nasional perlu adanya studi mengenai karakter industri ini terhadap kondisi industri secara keseluruhan. Adapun tujuannya untuk mçngetahui berapa besar resiko pada industri ini terhadap sikius bisnis di Indonesia, pengadaan bahan mentah, peraturan pemerintah serta terhadap posisi dalam perekonomian di Indonesia yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan para pemainnya. Pada akhirnya dapat disimpulkan resiko kredit pada industri semen di Indonesia sesuai dengan judut dan karya akhir ini yaitu Analisa Kredil Pada Industri Padat Modal Khususnya pada Industri Semen.

Adapun sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian ini íalah 3 perusahaan semen yang sudah go public yaitu PT, Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Semen Cíbinong, dan PT. Semen Gresik dengan data-data pada periode tahun 1992-1996. Pemilihan ketiga perusahaan ini sebagai studi kasus dalam mewakili pemain-pefliain lainnya di industri ini atas dasar kapasitas terpasang produksi nasional dimana 87,1 % dikuasai oleh ketiga penisahaan tersebut, yaitu PT. Semen Gresik 38,73%, PT. Indocement Tunggal Prakarsa 37,85% dan PT. Semen Cibinong 10,5%. Dan hash penelitian ketiga perusahaan dapat ditarik benang merah yang menggambarkafl secara global kondisi industri semen di Indonesia.

Pada penelitian ini digunakan 2 pendekatan analisa dalam mencapal tujuan dan penulisan ini yaitu:

1. Analisa industri berdasarkan lima kekuatan bersaing dan Michael E. Porter yaitu peninjauan perusahaan terhadap ancaman pembeli, pemasok, persaingan antar pemain produk substitusi dan pendatang baru.

2. Analisa keuangan dengan meninjau raslo keuangan dan anis kas perusahaan. Rasio keuangan dilihat dan rasio likuiditas, profitabilitas, manajemen aset dan manajemen hutang perusahaafl sedangkan anis kas di analisa terhadap anus kas hasil kegiatan usaba, anis kas yang digunakan investasi dan arus kas hash pembiayaan perusahaan.

Dari hasil analisa 5 kekuatan bersaing (Michael E. Porter) pada ketiga perusahaan tersebut maka industri semen mempunyal empat kekuatan yaitu kekuatan terhadap ancaman pembeli, ancaman produk substitusi, ancaman persaingan antar pemain dan ancaman terhadap pendatang baru serta satu kelemahan yaitu kelemahan terhadap ancaman pemasok. Dimana kekuatan tersebut sangat melindungi para produsen dalam bermain di industri ini. Kondisi ini terlihat dengan adanya hambatan-hambatan masuk yang besar bagi pemain baru, adanya asosiasi (ASI) yang anggotanya para pemain itu sendiri yang mengatur alokasi pasar, kuota produksi dan harga jual, belum adanya produk pengganti yang mempunyai manfaat dan kemampuan yang sama.

Dengan lingkungan usaha yang ada sekarang ¡ni meinbuat para pemain mengenyam keuntungan yang besar. Kondisi ¡ni dapat terlihat dan keuangan perusahaan para pemain tersebut yaitu tingginya tingkat likuiditas dan profit yang dinikmati para pemain walaupun pengelolaan aset-aset perusahaan masih belum efisien dimana investasinya menggunakan dana hutang yang besar.

Dapat disimpulkan bahwa keuntungan-keuntungan yang dinikmati para pemain dalam industri ¡ni dikarenakan struktur pasar pada industri semen yang oligopoli dan mengarah pada monopoli regional serta adanya praktek kartel sehingga para pemain dalam industni ini mempunyai resiko default yang kecil apabila lingkungan usahanya tidak berubah. Tetapi apabila kondisi lingkungan usahanya berubah yaltu dengan terbukanya pasar dan tidak adanya praktek kartel maka persaingan akan meningkat dan akan sulit bagi para pemain untuk mengatur harga jual semennya sehingga akan berdampak kesulitan dalam mengembalikan hutang-hutang yang besar. Kondisi ¡ni akan mengakibatkan resiko default pada industni semen alcan meningkat.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Julyan Rakhman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor KITE terhadap nilai ekspor manufaktur selama periode 2007-2017. Di samping itu penelitian ini juga mengevaluasi kebijakan fasilitas KITE mana yang lebih berpengaruh mendorong peningkatan ekspor manufaktur Indonesia, apakah kebijakan full KITE yaitu dengan memberikan pembebasan dan/atau pengembalian terhadap bea masuk, PPN dan PPnBM atas impor bahan baku atau kebijakan partial KITE yang hanya memberikan pembebasan dan/atau pengembalian bea masuk saja. Penelitian ini menggunakan data panel dengan periode mulai triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan II tahun 2017 untuk 248 perusahaan penerima fasilitas KITE di seluruh Indonesia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pemberian fasilitas KITE sebesar 1 akan meningkatkan ekspor manufaktur di Indonesia sebesar 0,48 . Pemberian fasilitas KITE akan mendorong produktivitas perusahaan karena mampu menekan harga produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing produk domestik di pasar internasional. Hal yang sama juga terlihat dari hasil analisis untuk 10 komoditas ekspor utama KITE, dimana peningkatan pemberian fasilitas KITE akan berdampak kepada peningkatan ekspor komoditas tersebut. Komoditas yang memiliki dampak paling tinggi atas pemberian fasilitas KITE terhadap ekspornya adalah pada HS 94 Perabotan; keperluan tidur, kasur, alas kasur, bantalan kursi dan perabotan yang diisi semacam itu; lampu dan alat kelengkapan penerangan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain; tanda iluminasi, papan nama iluminasi dan sejenisnya; bangunan prapabrikasi dan HS 64 Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya; bagian dari barang tersebut . Hasil analisis untuk evaluasi kebijakan KITE menunjukkan bahwa kebijakan full KITE lebih mendorong peningkatan ekspor manufaktur Indonesia dibanding kebijakan partial KITE. ......This research aims to analyze the effect of Import Facilities for Export Purposes KITE policy on Indonesia manufacturing export during 2007 2017. This research also evaluates which KITE facility policies are more influential to encourage Indonesia manufacturing exports, whether the full KITE policy is to provide exemption and or restitution on import duty, value added tax VAT and luxury goods tax on import of raw material or partial KITE policy which only gave exemption and or restitution of import duty. This study uses panel data from 1st quarter 2007 to 2nd quarter of 2017 conducted on 248 KITE facility receivers throughout Indonesia.The results showed that the increasing of KITE facility by 1 will increase the Indonesia manufacturing exports by 0.48 . The provision of KITE facilities will encourage the productivity of the company because it can suppress the production price so as to improve the competitiveness of domestic products in the international market. The same is also evident from results of the analysis for 10 main export commodities of KITE, where the increase of KITE facility will affect the increase of commodity exports. The commodities which have the highest impact on the provision of KITE facility to their exports are the goods from HS 94 furnishing, bedding, mattresses, mattresses pads, seat cushions and similar furnished furnishing, lamps and lighting fittings, not elsewhere specified or included illumination signs, illumination signboards and the like prefabricated buildings and the goods from HS footwear, footwear and the like parts of the articles . The results of the analysis for KITE policy evaluation show that KITE rsquo s full policy further encourages the increase of Indoneisa manufacturing exports compared to the partial policy of KITE.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>