Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
Elia Trianti
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan industri stamping saat ini semakin meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan yaitu mudahnya pesaing baru untuk masuk ke industri ini. Adanya pemain baru dan ketatnya persaingan yang terjadi memungkinkan bagi perusahaan untuk saling melakukan hi-jack pekerja. PT Hudiya Hayat Hanif merupakan salah satu dari pemain di industri /stamping. Perusahaan telah berdiri lebih dari 21 tahun dan memiliki 16 pekerja yang rata-rata memiliki pengalaman lebih dari lima tahun. Para pekerja dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan melakukannya dengan teliti sehingga defects ratio cukup kecil. Kecakapan pekerja merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh PT Hudiya Hayat Hanif sehingga menjaga dan mempertahankan pekerja merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan.Namun, PT Hudiya Hayat Hanif belum memiliki Peraturan Perusahaan dan Kontrak Kerja sebagai upaya untuk mempertahankan para pekerjanya. Karya tulis ini merupakan hasil dari Business Coaching yang dilakukan di PT Hudiya Hayat Hanif. Business Coaching ini dilakukan untuk membantu perusahaan dalam menyusun Peraturan Perusahaan dan Kontrak Kerja sebagai upaya menciptakan hubungan industrial yang harmonis. Metodologi yang digunakan yaitu observasi, wawancara, identifikasi masalah, analisis SWOT, Five Forces dan Gap Analysis. Hasil dari penulisan ini merupakan Peraturan Perusahaan dan Kontrak Kerja yang dapat digunakan PT Hudiya Hayat Hanif dalam mempertahankan para pekerja.
ABSTRACT
The stamping industry competition is currently increasing. One of the factors that led to the easy entry of new industries. The presence of new players and the intense competition that occurs for companies to hi jack each other. PT Hudiya Hayat Hanif is one of the players in the industry stamping. The company has been established for more than 21 years and has 16 workers who on average have more than five years of experience. Workers can finish work quickly and properly with a careful defect ratio is quite small. Worker skills are one of the strengths of PT Hudiya Hayat Hanif, maintaining workers is one of the strategy that can be carried out by the company. However, PT Hudiya Hayat Hanif does not yet have a Company Regulation and an Employment Contract as an effort to clean up its workers. This paper is the result of Business Coaching conducted at PT Hudiya Hayat Hanif. This Business Training is conducted to help companies in a harmonious field. Professional methodologies, interviews, collar issues, SWOT analysis, Five Forces and Gap Analysis. The results of this provision are the Company and Work Execution Regulations that can be used by PT Hudiya Hayat Hanif in cleaning the workers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50507
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Hayati
Abstrak :
Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan." Rumusan tersebut kemudian ditegaskan lagi antara lain dalam Undang-Undang No. 14 tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1981 tentang Perlindugan Upah dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No . Per-02/Men/1993 tentang Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu. Munculnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu ini dilatarbelakangi semakin banyaknya majikan yang memaksa pekerjanya untuk membuat perjanjian dalam jangka waktu tertentu (lazimnya disebut sistem kontrak), sebagai akibat pengusaha tidak mau disulitkan oleh ketentuan tentang pemutusan hubungan kerja Akibatnya, terkadang meskipun jenis, sifat dan kegiatan pekerjaan secara objektif tidak mengharuskan dibuat kesepakatan kerja waktu tertentu, untuk menghindari berbagai resiko, pengusaha membuat kesepakatan kerja waktu tertentu dengan pekerjanya. Selanjutnya, sebagai penyelenggara negara, pemerintah paling sedikitnya punya dua peran dalam urusan perburuhan. Pertama, sebagai penyedia lapangan kerja. Ini dilakukan dengan macam-macam cara, dari menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga melancarkan perputaran roda perekonomian, menampung angkatan kerja sebagai pekerja di suatu perusahaan sampai proyek padat karya. Kedua, menjadi penengah atau wasit bilamana terjadi perselisihan antara pekerja dan pengusaha. Fungsi wasit ini hanya diperlukan jika mekanisme penyelesaian perselisihan langsung secara bilateral antara kedua pihak yang bertikai ternyata gagal.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S20485
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, 2008
331 PAR
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kamelia
Abstrak :
ABSTRACT
Liga Pekerja Indonesia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah yakni Kementerian Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Kementeriarn Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO untuk memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 Mei. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan keharmonisan yang terbina antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran pemerintah dalam meningkatkan keharmonisan hubungan industrial dengan studi pada Liga Pekerja Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Liga Pekerja Indonesia sebagai bentuk peran yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan keharmonisan hubungan industrial masih belum tercapai dikarenakan Liga Pekerja Indonesia yang seharusnya merupakan upaya penguatan hubungan industrial antara ketiga aktor hanya dapat menguatkan kelompok pekerja sebagai peserta yang menjadi tim sepakbola di Liga Pekerja Indonesia. Koordinasi antara para pihak yang terlibat belum berjalan dengan baik karena kurangnya komunikasi serta birokrasi yang berbelit. Pendanaan yang belum diatur dengan baik dan biaya pendaftaran yang memberatkan peserta juga menjadi salah satu faktor belum tercapainya keharmonisan hubungan industrial melalui Liga Pekerja Indonesia.
ABSTRACT
Liga Pekerja Indonesia is an activity conducted by Kementerian Ketenagakerjaan by collaborating with Kementerian Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI , dan Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO to commemorate the labour day on 1st May, 2018. This activity is done with the aim to enhance worker productivity and the harmony between workers, employers, and Government. This research aims to analyze how the Government 39 s role in improving industrial relations harmony with case studies on Liga Pekerja Indonesia. This study used a qualitative research approach to techniques of qualitative data retrieval technique through an in depth interview and documentation study. The results of this research shows that the implementation of the workers 39 League Indonesia as the role given by the Government to improve industrial relations harmony is still not reached. That is because the Liga Pekerja Indonesia which should be an effort of strengthening industrial relations among the three actors can only strengthen the group of workers as participants who became a football team in Liga Pekerja Indonesia. Coordination between the parties involved also has not run properly due to lack of communication as well as the convoluted bureaucracy. Funding has not been governed well and the registration fee which isburdening the participants also became one of the factors as to why the harmony of industrial relations through Liga Pekerja Indonesia has not been achieved.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kelik Prasetyo
Abstrak :
Dalam suatu pekerjaan yang dilakukan pada dasarnya terdapat dua pihak yang terkait yaitu pihak pengusaha sebagai pemberi kerja dan pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Yang tentunya diantara dua pihak ini mempunyai kepentingan yang berbeda, bila pihak pengusaha mempunyai kepentingan agar pekerja menyelesaikan pekerjaan yang diberikan pengusaha sedangkan pihak pekerja mempunyai kepentingan untuk mendapat imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan maka secara tidak langsung timbul suatu hak dan kewajiban diantara mereka. Dengan adanya hak dan kewajiban yang timbul maka tercipta perjanjian diantara mereka dalam hal ini adalah tercipta perjanjian kerja dimana seseorang atau lebih mengikatkan diri pada orang lain untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Pada saat sekarang implementasi dari perjanjian ini dibuat dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama atau PKB, yang pada intinya mengatur mengenai hak dan kewajiban dari masing-masing pihak Hal ini tentunya mempunyai tujuan karena dalam pelaksanaan perjanjian kerja ini tentunya diharapkan tidak terjadi permasalahan, akan tetapi pada praktekya tidak selalu demikian, Pelanggaran terhadap pelaksanaan perjanjian kerapkali terjadi dan paling sering pelanggaran dilakukan oleh pengusaha yang berkaitan dengan hak-hak pekerja dan mengakibatkan terjadinya perselisihan perburuhan antara pengusaha dengan pekerja Berkaitan dengan ini penyusun mencoba untuk mambahas permasalahan mengenai isi dan pelaksanaan terhadap PKB di Bank "X " yang ternyata dalam pelaksanaannya terdapat beberapa penyimpangan yang merugikan bagi pekerja di Bank "X". Dan penyusun juga membahas peran dari PKB dalam menciptakan kepastian hukum bagi pekerja dalam perselisihan perburuhan di Bank "X".
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18891
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rajagukguk, H.P.
Jakarta:
2000
331 RAJ p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ramdlon Naning
Yogyakarta: Liberty, 1983
344.01 RAM k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
John Suprihanto
Yogyakarta: BPFE , 1986
658.315 1 JOH h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Simanjuntak, Payaman Jan
Jakarta : Himpunan Pembina Sumberdaya Manusia Indonesia (HIPSMI), 1992
331.041 SIM m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Chairani Mecca Auliarachman
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pentingnya pengaturan yang berkaitan
dengan hubungan kerja antara pekerja/buruh dan pengusaha. Penelitian ini
menggunakan bentuk yuridis-normatif dengan data sekunder ditambah wawancara
dengan narasumber dan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu
menguraikan dan menganalisis isi Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pada PT Panasonic Manufacturing Indonesia
dalam rangka melihat kesesuaian isi PKWT dengan PKB. Tujuan dari penelitian
ini agar PKB sebagai peraturan induk dari Perjanjian Kerja dapat menghasilkan
Perjanjian Kerja yang baik. Ketentuan dalam PKB di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
namun isi dari PKWT tidak seluruhnya mengacu pada PKB yang ada.
ABSTRACT
This thesis explains about the importance of appropriate regulation for
employment contract between workers and employer. This research use normative
form with secondary data and interview the informant and use descriptive
analytical methode, that is to unravel and analyze the content and the conformity
of Employment Agreement for Certain Time Periode and Collective Labour
Agreement on PT Panasonic Manufacturing Indonesia. The porpose of this
research is to show that Collective Labour Agreement as the source of
Employment Contract could formulate a proper Employment Contract. The
agreement in Collective Labour Agreement of PT Panasonic Manufacturing
Indonesia is appropriate to the national regulation but the content of Employment
Contract does not entirely refer to the existing Collective Labour Agreement
2016
S62815
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library