Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aura Ning Istanti
Abstrak :
Metode greenwashing adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh Pelaku Usaha dalam melakukan pemasaran dengan mengklaim kondisi produknya adalah produk yang ramah lingkungan dan mendukung kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Perbuatan Greenwashing sedang sangat populernya karena berhasil terbukti dapat meningkatkan penjualan atas produk. Tetapi ketika pelaku usaha menerapkan metode greenwashing dalam pemasarannya artinya Pelaku Usaha tersebut telah melanggar hak-hak konsumen, khususnya hak mendapatkan infromasi yang benar atas produk. Penelitian ini menggunakan dua rumusan masalah yaitu Bagaimana perkembangan pengaturan kebijakan greenwashing dalam ruang lingkup perlindungan konsumen di beberapa negara dengan keberadaan perkembangan kebijakan greenwashing di Indonesia? dan Bagaimana seharusnya pengaturan greenwashing dalam sistem hukum Indonesia terhadap hak-hak konsumen dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan juga terhadap keberlangsungan investasi perusahaan? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, kasus, dan perbandingan terhadap negara Amerika Serikat beserta negara bagiannya dan negara Inggris. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan pengaturan kebijakan greenwashing dalam ruang lingkup perlindungan konsumen telah berhasil di lakukan di negara seperti Amerika Serikat termasuk negara bagiannya seperti Florida dan California, serta berhasil dilakukan penerapannya di negara Inggris. Amerika Serikat memiliki green guidelines yang berisikann mengenai pedoman bagi perusahaan dalam melakukan pemahaman dan memahami limit atau batasan model iklan apa yang kemudian dapat diciptakan dan dijadikan sebagai branding suatu produk dan/atau jasa dalam melakukan pemasaran produk serta sebagai batasan dan acuan dalam menafsirkan klaim ramah lingkungan sedangkan di Inggris memiliki Environmental Claims On Goods And Service sebagai acuan dan pedoman klaim terhadap suatu produk barang dan/atau jasa yang memiliki materi muataan hijau. Indonesia sampai saat ini belum memiliki ketentuan secara spesifik mengenai pengaturan greenwashing. Salah satu kebijakan yang relevan yang pernah dibuat oleh Pemerintah adalah melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 51/M-IND/PER/6/2015. Standar tersebut dijadikan sebagai patokan dan dasar bagi pelaku usaha di bidang industri untuk menyusun secara konsensus yang berkaitan dengan suatu proses produksi, bahan-bahan baku, energi, proses yang digunakan, pengelolaan limbah, dan lain halnya. Tetapi ketentuan tersebut belum memiliki kekuatan dalam pelaksanaannya karena pengaturan khusus mengenai tindakan yang dilarang atas praktik greenwashing belum diatur. Sehingga, Pemerintah harus tetap membentuk kebijakan khusus yang sentral untuk mengatur greenwashing di Indonesia sebagai bentuk perlindungan konsumen. ......The greenwashing method is an act carried out by Business Actors in carrying out marketing by claiming the condition of their products are environmentally friendly products and support environmental preservation activities. Greenwashing is currently very popular because it has been proven to be able to increase product sales. However, when a business actor applies the greenwashing method in their marketing, it means that the business actor has violated consumer rights, especially the right to obtain correct information about products. This study uses two problem formulations, namely how is the development of greenwashing policy arrangements within the scope of consumer protection in several countries with the existence of greenwashing policy developments in Indonesia? and How should the regulation of greenwashing in the Indonesian legal system affect consumer rights in the Consumer Protection Act and also the sustainability of corporate investment? This study uses normative juridical research methods with statutory, case and comparative approaches to the United States of America and its states and the United Kingdom. The research results show that the development of greenwashing policy arrangements within the scope of consumer protection has been successfully carried out in countries such as the United States including states such as Florida and California, and has been successfully implemented in the United Kingdom.The United States has green guidelines which contain guidelines for companies in understanding and understanding the limits or limitations of what advertising models can then be created and used as branding of a product and/or service in marketing products as well as boundaries and references in interpreting eco-friendly claims. whereas in the UK it has Environmental Claims On Goods And Service as a reference and guideline for claims against a product of goods and/or services that have green content material. Until now, Indonesia does not have specific provisions regarding greenwashing regulations. One of the relevant policies ever made by the Government is through the Regulation of the Minister of Industry Number 51/M-IND/PER/6/2015. These standards are used as a benchmark and basis for business actors in the industrial sector to formulate a consensus relating to a production process, raw materials, energy, processes used, waste management, and other matters. However, these provisions do not yet have the force in their implementation because specific arrangements regarding actions that are prohibited from greenwashing practices have not been regulated. Thus, the government must continue to form special central policies to regulate greenwashing in Indonesia as a form of consumer protection.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gordon, Pamela J.
San Francisco: Berrett-Koehler Publishers, 201
658.4 GOR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Savitri
Abstrak :
Internasionalisasi usaha yang sedang berkembang dan isu lingkungan hidup merupakan dua hal yang sedang menjadi konsen utama dalam dunia bisnis pada saat ini. Skripsi ini menganalisa tentang bagaimana strategi lingkungan hidup yang diterapkan secara proaktif dalam membantu UKM dalam usaha internasionalisasi UKM mereka menembus pasar global melalui kegiatan ekspor. Penelitian mengacu pada jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Inmaculada Martın-Tapia, J. Alberto Aragon-Correa, Antonio Rueda-Manzanares/ Journal of World Bussines 45 (2010) mengenai pengaruh penerapan strategi lingkungan hidup pada usaha kecil dan menengah yang dilakukan pada UKM produk makanan olahan di Granada, Spanyol. Penelitian ini dilakukan kepada 100 responden yang merupakan pemilik atau pengelola/ manajer dari UKM eksportir produk kerajinan yang menjadi peserta pameran Trade Expo Indonesia 2011. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengaruh strategi lingkungan hidup proaktif terhadap intensitas ekspor. Menurut hasil, terbukti pula bahwa ukuran perusahaan memegang peranan sebagai variabel moderasi dalam pengaruh antara strategi lingkungan hidup proaktif terhadap intensitas ekspor.
Growing corporate internationalization and the emergence of environmental concerns are two of the main trends in the business world. This paper analyzes whether strategies for environmental protection can help small and medium enterprises (SMEs) as they internationalize their activities through exports.Personal interviews were conducted with 100 owner or general managers of exporting SMEs from handicraft industry. This research has adopted previous journal of Inmaculada Martın-Tapia, J. Alberto Aragon-Correa, Antonio Rueda-Manzanares/ Journal of World Bussines 45 (2010) about the Environmental strategy and exports in medium, small and micro-enterprises. The results show a relationship between advanced environmental strategies and export intensity for the sampled firms. However, the size of firm plays a role in this relationship, as the relationship between advanced environmental strategies and exports is stronger with an increase in the size of the SMEs. Authors discuss implications of these results for practitioners and future research.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damai Kasih Lintanghati
Abstrak :
Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi utama dan terbesar penggunaannya di Indonesia. Kebutuhannya pun dinilai cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Emisi dari pembakaran gas disebut dapat menimbulkan isu lingkungan. Selain dalam tahap penggunaannya, proses produksi gas juga perlu ditinjau peranan dan dampaknya terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hal tersebut lewat metode Life Cycle Assesment (LCA). Penelitian ini dibatasi oleh sistem gate-to-gate yang meliputi proses dari tahap produksi saja, dan digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari langkah produksi atau proses. Tinjauan proses yang dinilai dampak lingkungannya terdiri atas alur produksi gas dan kondensat serta produk samping air terproduksi.Analisa LCA proses produksi akan dihitung menggunakan peranti lunak SimaPro versi 9.0.049 dan berbasis pada neraca massa yang disimulasikan pada Aspen HYSYS versi 11. Data yang menjadi input LCA dalam penelitian ini merupakan data bahan baku, produk, produk samping, pemakaian energi, serta gas buang atau emisi pembakaran. Dari hasil penilaian dampak lingkungan, didapatkan nilai beban emisi yang dihasilkan dari proses produksi gas jual adalah 409,35 kg CO2/ton produk; 0,062 kg CH4/ton produk; 0,0062 kg NOx/ton produk; dan 0,0007 kg SOx/ton produk dengan total emisi ke udara dari proses produksi gas adalah 1,929 107 UBP/ton produk. Pada alur produksi kondensat dihasilkan beban emisi sebesar 0,206 kg CO2/ton produk; 4,05 10-5 kg CH4/ton produk; 4,37 10-6 kg NOx/ton produk; dan 9,96 10-6 kg kg SOx/ton produk dengan nilai total emisi ke udara dari proses produksi kondensat adalah 6,38 102 UBP/ton produk. Sedangkan pada hasil produk selanjutnya yaitu air dihasilkan beban emisi sebesar 102,981 kg CO2/ton produk; 1,566 CH4/ton produk; 0,157 kg NOx/ton produk; dan 0,018 kg kg SOx/ton produk dengan total emisi ke udara dari proses produksi air adalah 8,3410 107 UBP/ton produk. Kontribusi beban emisi terhadap lingkungan ini dapat diminalisasi dengan beberapa upaya seperti memaksimalkan efisiensi energi dari peralatan yang beroperasi di lapangan, injeksi CO2 sequestration, pemanfaatan gas H2S menjadi bahan kimia H2SO4 dan menggalangkan gerakan green electricity. ......Fossil fuels are one of the main and biggest sources of energy in Indonesia. Their needs are also considered to increase from year to year. Emissions from combustion of gas are said to cause environmental issues. In addition to the use phase, the gas production process also needs to be reviewed for its role and impact on the environment. This study aims to identify this through the Life Cycle Assessment (LCA) method. This method is a method used to estimate the environmental impact resulting from a production process starting from exploration to the final process and disposal to the environment, or commonly known as the cradle to grave approach. This study is limited by the gate-to-gate system which includes processes from the production stage only, and is used to determine the environmental impact of the production steps or processes. A review of the processes assessed for environmental impacts consists of gas and condensate production flows and produced water byproducts. Production process LCA will be calculated using SimaPro software version 9.0.049 and based on mass balance which is simulated in Aspen HYSYS version 11. The data which is input for LCA in this research is data of raw materials, products, by-products, energy consumption, and exhaust gas or combustion emissions. From the results of the environmental impact assessment, the value of the emission load generated from the sales gas production process is 409.35 kg CO2/ton product; 0.062 kg CH4/ton product; 0.0062 kg NOx/ on product; and 0.0007 kg SOx/ton product with total emissions to the air from the gas production process is 1.929×107 UBP/ton product. In the condensate production process, emissions load of 0.206 kg CO2/ton of product is produced; 4.05×10-5 kg ​​ CH4/ton product; 4.37×10-6 kg NOx/ton product; and 9.96×10-6 kg kg SOx/ton product with total emissions to the air from the condensate production process is 6.38×102 UBP/ton product. Whereas in the next product result, water is produced an emission load of 102.981 kg CO2/ton product; 1,566 CH4/ton product; 0.157 kg NOx/ton product; and 0.018 kg kg SOx/ton product with total emissions to the air from the produced water production process is 8.3410×107 UBP/ton product. The contribution of the emission load to the environment can be finalized by several efforts such as maximizing the energy efficiency of equipment operating in the field, CO2 equesterian injection, utilization of H2S gas into H2SO4 chemicals and promoting the movement of green electricity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Eka Putri
Abstrak :
Beberapa tahun ini mulai muncul kelompok konsumen baru yang dinamakan environmental friendly consumers. Kelompok konsumen ini ialah konsumen yang lebih memperhatikan dampak dari konsumsi suatu merek terhadap lingkungan dalam proses pemilihan sebuah merek. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari green brand positioning, green brand awareness, green brand image dan attitudes toward green brand terhadap green brand purchase intention. Penelitian ini menggunakan sampel responden yang memiliki AC selain merek Panasonic dan belum pernah membeli AC merek Panasonic, berdomisili di Jabodetabek. Data yang didapatkan kemudian diolah dengan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM). Hasilnya, seluruh variabel berpengaruh positif terhadap green brand purchase intention kecuali green brand awareness. ...... In recent years, there is a new consumers group named environmental friendly consumers. The group consists of consumers who care about the effect that caused by certain brand in their decision making process. The purpose of this research is to examine the effects of green brand positioning, green brand awareness, green brand image, and attitudes toward green brand on green brand purchase intention. Its sample are who haven?t bought AC Panasonic, has AC and live in Jabodetabek. It use Structural Equation Modelling (SEM) method. The result is all the variables are significantly influence green brand purchase intention, except green brand awareness.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Notarina Sri Pratamasari
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis mengenai Kebijakan Internal Perusahaan Kelapa Sawit tentang Konflik Manusia-Satwa ditinjau dari Konsep Corporate Environmental Responsibility Menipisnya lahan hutan yang disebabkan oleh alihfungsi hutan membuat satwa kehilangan habitat dan sumber makanan. Industri dari sektor perkebunan khususnya kelapa sawit kerap kali menjadi pemicu konflik manusia-satwa. Satwa tersebut yang kini menjadi nomaden karena kehilangan habitatnya, kemudian masuk ke dalam perusahaan kelapa sawit untuk mencari sumber makanan. Interaksi yang terjadi ketika satwa masuk ke perkebunan membuat satwa menjadi agresif dan pekerja pun tidak memahami cara menanganinya, sehingga banyak satwa yang dibunuh oleh pekerja. Berdasarkan peristiwa tersebut perusahaan diwajibkan untuk menerapkan Corporate Environental Responsibility CER sebagai prinsip berkelanjutan dari suatu perusahaan. Skripsi ini mencakup 1 perkembangan konsep dan praktik CER di dunia, terutama konflik manusia-satwa dan adopsinya di Indonesia, 2 penyusunan kebijakan internal perusahaan-perusahaan kelapa sawit mengenai dan/atau terkait dengan konflik manusia-satwa, dan 3 Kesesuaian kebijakan internal perusahaan-perusahaan dengan konsep CER. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif yang pada umumnya penelitian dilakukan melalui bahan kepustakaan. Bahan kepustakaan atau bahan hukum sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier terutama kepustakaan dalam bidang hukum. Kata kunci: Perusahaan, Perkebunan Kelapa Sawit, Konflik Manusia-Satwa.
ABSTRACT
Analysis on Internal Palm Corporate Policy on the Conflict of Human and Wildlife based on the Concept of Corporate Environmental Responsibility The depletion of forest land caused by forest conversion makes wildlife loss of habitat and food sources. Industry from the plantation sector, especially oil palm, is often the trigger for human animal conflict. The animal, now nomadic for its habitat loss, then entered the palm oil company to search for food sources. Interactions that occur when animals enter the plant make animals become aggressive and workers do not understand how to handle it, so many animals are killed by workers. Based on these events the company is required to implement Corporate Environental Responsibility CER as a sustainable principle of a company. The thesis covers 1 the development of CER concepts and practices in the world, especially human animal conflict and its adoption in Indonesia 2 the internal arrangement of oil palm companies regarding and or related to human animal conflict and 3 Conformity with the company 39 s internal policies with the CER concept. The research method used by the authors in this study is the method of normative legal research that generally research is done through literature materials. Secondary literature or secondary law materials used include primary law materials, secondary law materials and tertiary legal materials, especially bibliography in the field of law. Keywords Company, Palm Oil Plantation, Conflict of Human and Wildlife
2017
S69694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Tarizka Noor
Abstrak :
ABSTRACT
Perekonomian Indonesia hingga saat ini masih di dominasi oleh sektor industri. Hal ini menyebabkan sektor industri memiliki lebih banyak tanggung jawab untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca GRK karena Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi nasional hingga 29 di bawah business-as-usual BAU pada tahun 2030. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari strategi terbaik dalam upaya mengurangi emisi dari sektor industri menggunakan pendekatan sistem dinamis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan meningkatkan rasio energi terbarukan sebesar 0.02 per tahun dan proporsi investasi efisiensi energi teknologi dalam industri sebesar 8.5 per tahun akan memiliki dampak yang signifikan untuk mengurangi emisi dari sektor industri. Namun, meskipun emisi pada sektor industri telah berkurang, strategi ini tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap keseluruhan emisi Indonesia jika sektor lain tidak juga mengurangi emisi mereka.
ABSTRACT
Indonesia, which its economy is dominated by industrial sector faces more responsibilities to adjust their Green House Gas GHG emissions as they committed to reduce its national emission up to 29 below business as usual BAU in 2030. The purpose of this study is aimed to find the best strategy to reduce emission from industrial sector using system dynamic approach. The result shown that by increasing the ratio of renewable energy to 0.02 per year and proportion technology energy efficiency investment in industry to to 8.5 each year will have a significant impact to reduce emission from industrial sector. However, although industrial emissions has been reduced the strategy wouldnt have a significant impact torwards whole Indonesias emissions if the other sectors dont also reduce their emissions.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuhre, W. Lee, 1947-
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1995
658.408 KUH i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kuhre, W. Lee, 1947-
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1996
658.408 KUH i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>