Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sadli, 1922-2008
Djakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, [date of publication no identified]
338 MOH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rusli Aminy
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1964
S16294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Maris
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Mirza I.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawir
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmaina Lenggogeni
Abstrak :
IPTN sebagai ujung tombak industri strategis di Indonesia ternyata tidak menunjukkan kinerja yang memuaskan. Fasilitas proteksi yang diberikan pemerintah, yang tentu saja menimbulkan distorsi dalam perekonomian, tidak memacu IPTN untuk berkembang secara internasional. Karena itu skripsi ini mencoba menganalisis keberadaan IPTN sebagai salah satu industri strategis di Indonesia, apakah industri ini memang feasible untuk didirikan di Indonesia dan apakah proteksi yang diberikan penierintah memang layak. Untuk itu, penulis menggunakan beberapa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Direktorat Komersial, Direktorat Teknologi dan Bagian Humas IPTN, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang ada. Untuk mengnalisis permasalahan ini, maka penulis menggunakan kerangka teori industri strategis yang disusun oleh Paul Krugman dan Barbara J. Spencer, serta didukung oleh teori persaingan kompetitif dari Michael Poater. Dari basil penelitian yang dilakukan, terdapat tiga point penting. Pertama, dari analisis keuangan yang dilakukan ternyata kemampuan IPTN untuk menciptakan keuangan sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rasio Return On Investment yang hanya sebesar 0,23%. Yang kedua merupakan analisis pengembangan sumber daya manusia. Sebagai industri strategis, ternyata IPTN tidak cukup didukung oleh tenaga-tenaga trampil yang dibutuhkan. Pegawainya, sampai September 1994, masih didominasi oleh lulusan SMA (58%). Untuk memecahkan masalah itu, IPTN banyak melakukan program pelatihan ke luar negri maupun program pendidikan dan latihan di dalam negri. Selain itu, juga diadakan technical assistance dari perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing. Sedangkan analisis yang ketiga, yaitu analisis pengalihan teknologi, IPTN berusaha mengembangkan sektor penelitian dan pengembangannya. Selain itu, juga diadakan program technical assistance Bari perusahaan-perusahaan internasional. Namun pengembangan teknologi di IPTN belum sempurna selama tidak didukung oleh pengembangan sumber daya yang tidak optimal. Karena pengalihan teknologi yang bait: membutuhkan kesiapan sumber daya manusia di negara pengimpor teknologi untuk menerima, menyesuaikan dan kemudian mengimplementasikannya sesuai dengan kondisi di dalam negeri. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa IPTN belum feasible dilaksanakan di Indonesia. Ada beberapa saran penulis sehubungan dengan hal tersebut. Pertama, membuka keran impor bagi industri pesawat di dalam negri. Kedua, melibatkan pihak swasta dalam pengembangan IPTN selanjutnya sehingga perkembangan komersial IPTN lebih terpacu. Yang terakhir adalah membatasi kegiatan IPTN sebagai suatu proyek penelitian dan pengembangan, sehingga apabila IPTN ingin berkembang selangkah lebih maju lagi, paling tidak dukungan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusianya lebih kuat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Andi Fahmi
Abstrak :
Hubungan antara struktur pasar dan kinerja masih menjadi bahan perbincangan antar ekonom hingga kini. Banyak teori-teori baru bermunculan dengan menggunakan pendekatan dan metodologi yang berbeda, namun dengan satu tujuan untuk mengetahui pola dan arah hubungan struktur pasar dan kinerja yang dihasilkan. Di samping itu, pola hubungan struktur dan kinerja sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dimana pasar tersebut berada. Hal itu menyebabkan topik hubungan struktur pasar dan kinerja tetap menarik untuk diteliti. Penelitian mencakup penelusuran pustaka sebagai upaya untuk memahami tentang dasar pemikiran hubungan struktur pasar dan kinerja, kedudukannya dalam analisa ekonomi industri, aliran-aliran ekonomi industri yang memiliki persepsi berbeda tentang pola hubungan struktur dan kinerja, serta bukti-bukti empiris yang diajukan ekonom-ekonom organisasi industri dan aliran-aliran yang ada. Studi empiris yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang pola hubungan struktur pasar dan kinerja di dalam industri pengolahan Indonesia. Kerangka analisa yang digunakan merupakan perpaduan antara kerangka SCP tradisional dan semangat Ekonomi Industri Baru, dengan memasukkan peralatan teori permainan, dalam hal ini teori permainan berulang (supergames). Dengan menggunakan metodologi panel, yaitu metode penyatuan data antar-waktu dan antar-individu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara struktur pasar dan kinerja industri pengolahan Indonesia. Hasil estimasi menunjukkan bahwa semakin terkonsentrasi pasar, maka semakin tinggi kekuatan pasar yang diperoleh. Hasil estimasi juga menunjukkan bahwa semakin terdiferensiasi suatu produk, maka semakin tinggi hambatan masuk yang dapat dikenakan perusahaan yang ada di pasar untuk mencegah masuknya perusahaan baru, sehingga semakin tinggi kekuatan pasar yang diperoleh. Kesimpulan lain yang di dapat berhubungan dengan tacit collusion. Semakin terkonsentrasi pasar semakin mudah untuk melakukan kolusi. Selain itu, semakin homogen produk yang dihasilkan, semakin mudah untuk mencapai dan mempertahankan kolusi. Namun kolusi akan lebih susah dipertahankan bila terjadi fluktuasi permintaan, karena kolusi cenderung untuk pecah pada saat permintaan turun.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>