Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Astuti
Abstrak :
Dalam keseharian, pembuatan rencana untuk mengerjakan tugas merupakan hal yang lumrah dilakukan, namun ketika waktu pelaksanaan rencana tersebut sudah tiba, apakah pembuat rencana benar-benar melaksanakannya sesuai rencana atau menundanya? Penelitian field eksperiment dilakukan untuk melihat pengaruh dari keterhubungan psikologis terhadap temporal discounting pada pelaksanaan tugas. Sebelum penelitian dilakukan, partisipan diminta menentukan kapan dirinya bersedia mengikuti penelitian. Sebanyak 66 partisipan dibagi secara random menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok eksperimen. Pada waktu yang telah partisipan tentukan sendiri sebelumnya, partisipan menerima manipulasi keterhubungan psikologis dari Bartel dan Rips (2010) yang telah dimodifikasi sebelum memutuskan apakah akan mengikuti penelitian pertama yang akan dilaksanakan saat itu juga sesuai dengan rencana sebelumnya, atau mengikuti penelitian yang akan dilaksanakan pada minggu selanjutnya. Kelompok kedua merupakan kelompok kontrol, kelompok ini tidak menerima manipulasi apapun sebelum menentukan pilihannya. Hasil analisis chi-square test for independence menunjukkan tidak adanya pengaruh keterhubungan psikologis terhadap temporal discounting pada pelaksanaan tugas χ2 (1, N=66) = 1.29, p<.256. Pada bagian akhir, dibahas mengenai metode penelitian temporal discounting pada pelaksanaan tugas yang pertama kali dilakukan pada penelitian ini serta aspek-aspek pengambilan keputusan dengan konsekuensi yang akan segara dirasakan oleh pengambil keputusan. ......In daily life, planning upcoming activities, including when to do various tasks, is one way people often do to organize their activities, but, when the time of this plan’s execution comes, are people following the original plan or delaying the task execution to some other times in the future? A field experiment was conducted to see whether there is relationship between psychological connectedness and temporal disounting of effort. Before the main research, partisipants were asked about the time they were able to join the research. 66 participants were divided into two group. The first group was the experiment group, at the time that were decided by partisipants themselves, partisipants received psychological connectedness manipulation before making decision whether they would stick to their previous plan and join the research right at that time, or would join a newly-offered research that would be held a week later. The second group was the control group, this group did not receive any manipulation before making decision on the same matter. Statistical analysis chi-square test for independence indicate there is no effect of psychological connectedness on temporal discounting of effort χ2 (1, N=66) = 1.29, p<.05. In the end, the method to asses temporal discounting of effort that was used for the first time in this research was discussed. There are also discussion about aspects of intertemporal choice with immediate consequences, and its relations to this study.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Ajeng Widowati
Abstrak :
Teori Krugman mengungkapkan bahwa adanya skala ekonomi, wilayah maju memiliki karakteristik perindustrian, sehingga tenaga kerja akan melakukan migrasi ke wilayah tersebut. Hal ini menunjukan adanya keterkaitan antar pola migran tenaga kerja terhadap konsentrasi industri. Sehubungan dengan itu penelitian ini bertujuan untuk melihat teori Krugman dapat diterapkan di Pulau Jawa atau tidak. Pulau Jawa memiliki tingkat ekonomi yang maju dibandingkan Pulau-pulau lainnya di Indonesia. Variabel yang digunakan adalah data kependudukan, pertumbuhan ekonomi, dan industri. Kemudian diolah dengan menggunakan metode overlay dan crosstab. Pergeseran karakteristik migran tenaga kerja yang terlihat yaitu migran tenaga kerja perempuan terampil serta lakilaki ahli. Migran tenaga kerja perempuan terampil bergeser dari zona tengah dan selatan Pulau Jawa ke zona tengah Pulau Jawa dalam status ekonomi yang sama yaitu tidak maju. Migran tenaga kerja laki-laki ahli tetap berada di zona selatan dengan status ekonomi tidak maju, tetapi mengalami pergeseran dari wilayah dengan 1 jenis spesialisasi ke wilayah dengan 2 jenis spesialisasi industri. Sedangkan konsentrasi industri manufaktur mengalami pergeseran hanya di zona utara dan tengah. Dengan demikian pergeseran pola migran tenaga kerja tidak memiliki keterkaitan dengan pergeseran konsentrasi industri. ......Krugman's theory reveals that in the existence of economies of scale, developed region has characteristic of industry, so that labor will migrate to the region. This shows an association between the patterns of migrant labor to the industrial concentration. The study aimed to look at whether The Krugman's theory could be applied in Java or not. The island of Java had an advanced economic level compared to other islands in Indonesia. The variables used were population data, economic growth, and industry. Then the data processed using the overlay method and crosstab. There were shift characteristics of skilled migrant woman workers and male experts. Skilled migrant woman workers shifted from central and southern zones of the island of Java to the middle zone of the island of Java in the same unprogressive economic status. Experted migrant man labors remained in the southern zone with the unprogressive economic status, but they shifted from areas with a kind of specialization to the region with two types of industrial specialization. On the other hand, the concentration of manufacturing industry shifted only in the northern and central zones. In the conclusion, the shift pattern of migrant labor had no connection with the shift of industrial concentration.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1956
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jafar Ahmad
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memahanai dan menjelaskan kebijakan ekonomi Malaysia, khususnya kebijakan industri pada pemerintahan Mahatir bin Mohamad dalam periode 1983-1990 dalam bidang otomotif. Tujuan lain dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan Mahatir, sebagai Perdana Menteri Malaysia, dalam menjalankan tujuan industrialisasi. Kebijakan industri yang dijalankan oleh Mahatir pada tahun sebagaimana tersebut di atas, tidaklah berdiri sendiri dan semata-mata hasil rancangan yang hanya dibangun oleh Mahatir sendiri. Kebijakan ekonomi yang dijalankan Mahatir, khususnya dalam bidang industri memiliki hubungan dengan dinanlika sosial yang hadir sebelum Mahatir berkuasa, seperti kerusuhan etnis yang menjadi fakta sosial yang mendorong munculnya kebijakan yang disebut dengan the New Economic Policy. Kebijakan the New Economic Policy telah memberi konstribnusi cukup besar dalam langkah kebijakan-kebijakan Malaysia setelahnya. Kebijakan industri yang dijalankan oleh Mahatir didukung oleh kehadiran modal Jepang malalui kebijakan yang dikeluarkan Mahatir, yaitu Look East Policy. Modal Jepang menjadi sangat penting bagi Malaysia, terutama awal-awal pemerintahan Mahatir karena Jepang pada saat yang sama menjadi kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Asia yang memiliki pengaruh besar. Malaysia juga membutuhkan modal/ dana dalam usaha membangun perekonomian di Malaysia. Modal Jepang digunakan oleh Malaysia sebagai alat untuk mencapai tujuan domestik Malaysia Sendiri. Adapun tujuan domestik Malaysia adalah mengurangi kemiskinan dan menata struktur sosial yang ada di Malaysia. Guna mendukung langkah ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Mahatir mendirikan satu badan khusus yang menangani sektor industri berat, yaitu IJICOM. Untuk mendukung HICGM dalam menjalankan usahanya, Mahatir mengeluarkan kebijakan Look East Policy yang salah satu targetnya adalah mendatangkan modal dari Jepang. Penelitian ini mengeunakan teori "Kebijakan Industri" untuk melihat bagaimana kebijakan industri dijalankan di Malaysia. pada masa pemerintahan Mahatir. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu pemaparan data-data yang ada dalam proses industrialisasi Malaysia serta menganalisa agar hasilnya bisa dipahami. Dalam bab II, penulis menjelaskan tentang dinamika sosial politik yang muncul serta kaitannya dengan kebijakan industri di Malaysia. Pada bab III, penulis menjelaskan tentang modal Jepang, yang meliputi penjelasan secara umum modal Jepang di kawasan Asia Tenggara, kemudian masuknya modal Jepang ke Malaysia serta penjelasan modal Jepang serta kaitannya dengan kebijakan industri Malaysia. Pada bab IV, penulis menjelaskan kebijakan industri dalam bidang otomotif yang dijalankan di Malaysia pada tahun 1983 sampai 1990 dengan kasus khusus perusahaan Otomobil Nasional (Proton). Akhirnya pada bab V, setelah melalui analisa atas data yang telah dikumpulkan dalam bab-bab sebelumya, penulis berkesimpulan bahwa, kebijakan industri yang dijalankan di Malaysia pada masa Pemerintahan Mahatir memperlihatkan campur tangan negara yang tinggi dalam bidang industri bisa memberi hasil yang, paling tidak mendekati taget yang telah ditetapkan dalam the New Economic Policy.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geroski, Paul
Chur, Switzerland: Harwood Academic Publishers , 1990
338.604 8 GER b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Naila Ayasha Trishadiatmoko
Abstrak :
Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat, harus ada peraturan yang mengatur persaingan usaha. Di Indonesia, UU No. 5 tahun 1999mengatur tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, peraturan ini muncul karena banyaknya kasus praktek monopolidan persaingan usaha yang tidak sehat, seperti bisnis di Indonesia yang dikuasai oleh keluarga konglomerat atau pihak-pihak tertentu yangmenyingkirkan usaha kecil. Larangan yang tercantum dalam undang-undang tersebut adalah larangan penguasaan pasar dan larangan diskriminasi usaha. Hal ini berkaitan dengan kasus yang akan dibahas dalam tesis ini yaitu mengenai pengoperasian taksi di Bandara Sultan Hasanuddin oleh PTAngkasa Pura I, dimana terdapat laporan dugaan yang disampaikan oleh Blue Bird Group terhadap PT Angkasa Pura I terkait pelanggaran Pasal 19huruf a dan d UU No. 5 Tahun 1999. KPPU kemudian melakukan penyelidikan terhadap tindakan PT Angkasa Pura I dan menjadikannya sebagaiterlapor, dan telah memulai persidangan hingga pada tahap tanggapan dari terlapor. Namun, terlapor kemudian membuat pakta integritas perubahanperilaku yang menyatakan bahwa terlapor mengakui kesalahannya dan berkomitmen untuk mengubah perilaku yang dituduhkan. Penelitian inimenggunakan metode penelition yuridis normatif dan bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan terlapor melanggar Pasal 19 huruf a dan d UUNo. 5 Tahun 1999 dan dampak hukum dari tindakan tersebut. Tesis ini menyimpulkan bahwa PT Angkasa Pura I, dari pendekatan rule of reason, tidak melanggar pasal yang dituduhkan oleh terlapor dan dampak hukum yang ditimbulkan oleh tindakan mereka membantu operator taksi lain dibandara dan menimbulkan dampak positif. ......In order to create a healthy business environment, there must be regulations governing business competition. In Indonesia, Law No. 5 of 1999governs the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition, this regulations arose due to the numerous instances ofmonopolistic and deceptive business practices, for instance, Indonesian businesses being controlled by conglomerate families or certain parties where they exclude small businesses. Prohibitions stated in the law are prohibition on market dominance and prohibition on business discrimination. Itrelates to the case that will be discussed in this thesis regarding taxi operations in Sultan Hasanuddin Airport by PT Angkasa Pura I, where a report ofallegations are submitted by Blue Bird Group towards PT Angkasa Pura I regarding the violation of Article 19 a and d of Law No. 5 of 1999 on market dominance and discrimination. KPPU then investigated PT Angkasa Pura I’s act, making them the reported party, and has started the trialuntil the stage of response from the reported party. However, the reported party then made a change of behavior integrity pact, stating that theyacknowledge their wrongdoings and committed to changing their alleged behavior. This research uses the juridical-normative method and is todetermine whether the reported party’s action violated Article 19 a and d of Law No. 5 of 1999 and the legal impacts of their action. This thesisconcludes that PT Angkasa Pura I, from the rule of reason approach, did not violate the alleged article from the report and the legal impacts causedby their action helps other taxi operators at the airport and caused a positive impact.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baldwin, William Lee
Homewood, Illinois : Richard D. Irwin, 1987
338.5 BAL m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover