Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meliani Budianta
"Kapitalisme global adalah sebuah fenomena yang pengaruhnya tidak saja terlihat dalam tatanan ekonomi, tetapi juga dalam tatanan politik, sosial dan budaya. Proses masuknya secara bertahap sudah dimulai sejak zaman kolonial. Sejak awal masyarakat sudah memberikan reaksi, baik yang negatif maupun positif, dan membuaf penyesuaianpenyesuaian sosial budaya terhadap kekuatan sistem. Tetapi pembicaraan ilmiah tentang kapitalisme global seringkali melupakan aspek diakronis dan terbatas pada dimensi ilmu ekonomi saja. Dalam konteks ini menarik untuk membaca kembali sebuah novel karya Aman Dt. Madjoindo berjudul Tjerita Boedjang Bingoeng (1936), yang menolak sistem pertukaran dengan uang, dan menyandingkannya dengan karya Madjoindo yang populer, Si Doel Anak Betawi (1940an) serta berbagai versi audiovisualnya, yakni Si Doel Anak Betawi (1972) Si Doel Anak Modern (1976), dan Si Doel Anak Sekolahan (1990an).
Penelitian ini mengkaji kelima teks di atas dari perspektif interdisipliner dan diakronis, yakni melihatnya sebagai suatu perkembangan respons budaya terhadap sistem ekonomi moneter sampai kapitalisme global. Karya sastra di sini dilihat sebagai sebuah bentuk pertukaran, yang melibatkan tawar-menawar. Valuta (currency) yang dipakai dalam negosiasi dengan kapitalisme global adalah identitas budaya. Dengan perkataan lain identitas budaya adalah suatu yang dipertaruhkan dalam percaturan budaya menghadapi kapitalisme global. Kelima teks tersebut mengkonstruksi identitas budaya dengan cara membuat representasi terhadap sebuah komunitas pinggiran. Komunitas pinggiran menjadi semacam lokasi eksperimen, bukan hanya untuk melihat dampak kapitalisme tetapi juga untuk melihat berbagai kemungkinan hidup di dalam tatanan tersebut. Kajian diakronis menunjukkan perkembangan respons budaya, dari rnenolak sampai pada akhirnya menerima (dengan kritik) tatanan kapitalisme global. Proses penerimaan ini diiringi dengan menguatnya esensialisme dan primordialisme. suatu kecenderungan yang tidak menguntungkan ketika sistem ekonomi moneter diguncang oleh krisis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Utjen Djusen Ranabrata
"Novel Rafilus karya Budi Darma menarik untuk diteliti karena penceritaannya menunjukkan keunikan jika dibandingkan dengan novel sastra Indonesia pada umumnya. Adapun yang menjadi masalah bagi penulis atas novel tersebut adalah apa tema novel Rafilus dan bagaimana teknik penceritaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tema novel Rafilus serta menunjukkan teknik penyajian tema tersebut, seperti alur dan pengaluran serta tokoh dan penokohannya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Pendekatan ini meneliti segala sesuatu yang terdapat dalam karya sastra dalam hubungannya dengan keseluruhan cerita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. Tema novel Rafilus adalah tentang takdir yang dimanifestasikan, terutama, pada masalah anak. Penceritaannya menggunakan cara ragaan dengan teknik stream of conciousness. Karena itu, novel ini disebut novel arus kesadaran. Alur novel ini dibangun oleh peristiwa-peristiwa yang menunjukkan sebab akibat dan yang tidak bersebab akibat. Tokoh utama novel Rafilus mengalami konflik batin. Mereka menginginkan anak. Sementara itu, mereka impoten dan mandul. Apa yang dilakukan mereka adalah berusaha dalam rangka mewujudkan keinginannya meskipun mereka tahu bahwa masalah anak adalah kekuasaan Tuhan. Hubungan antar ketiga unsur novel ini--alur, tokoh, dan tema--memperlihatkan keterkaitan yang erat. Kehadiran unsur alur dan tokoh mendukung tema yang disajikan novel ini.

Rafilus, which is written by Budi Darma, is an interested literary work to analyze. Among the Indonesian's novel, it show us an enormous unique and differences especially the technic of story telling. This research wants to Find out theme and the technic of the author in telling his story. Meanwhile, the goal of this research is to understand the theme and the technic that author applied in telling his novel, including the plot and the character. The theoretical frame which is applied in this research is structural approach. Those theory suppose that a literary work (novel) is a structure which is built by a several elements in wholeness. It is important to know the elements of works when analyze a novel.
There are several conclusions of this research. Firstly, the theme of Rafilus is about the human fate which is manifested and related, especially, to the ancestor or child problem. Meanwhile, the author use the stream of consiousness technic in telling his story. So, it is possible for the readers to categorizes this novel into a stream consiousness work. Plot of this novel, then, is arranged by several events which have connected and disconnected each other. The central or main character of the novel got an inner conflict in their life. They want a baby. Unfortunately, they never got any child because the husband unable to give his wife a baby. They had worked harder and harder in order to have a baby, even thought they realize that the human fate decided by God. The three elements of the novel--plot, characters, and theme--have a tightly connection each other. The theme of the novel is supported by the plot and character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Retno Cristiyan Dewi
"Dalam dunia sastra Indonesia, nama Hasnan Singodimayan tidak begitu dikenal. Dalam sejumlah esai yang ditulis Jassin, nama ini tidak pernah disebut, juga dalam buku sejarah sastra yang ditulis Ajip Rosidi dan Jakob Sumardjo. Teeuw pun tidak menyebut nama Singodimayan. Akan tetapi, dalam konteks Banyuwangi, nama Singodimayan tidak bisa dinafikan. Ia telah menghasilkan paling tidak tiga novel dan satu buku takwil. Salah satu novelnya yang terpenting adalah Kerudung Santet Gandrung. Novel ini melukiskan kehidupan penari gandrung yang sering mendapat stigma negatif dari kalangan masyarakat nonbudaya (nonbudayawan). Melalui novel ini, Singodimayan menunjukkan bahwa penari gandrung tidak seburuk yang disangkakan orang. Dalam kaitannya dengan kajian tentang budaya Banyuwangi, novel ini penting sebab di dalamnya tidak sekadar dilukiskan mengenai penari gandrung, tetapi juga persoalan lain yang bertalian dengan identitas masyarakat Banyuwangi. Hingga kini penelitian terhadap seni gandrung sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian terhadap novel tersebut belum banyak, padahal novel ini sarat dengan masalah sosial-budaya di Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan pro-kontra terhadap penari gandrung di Banyuwangi. Dalam novel ini tersirat adanya konflik antara kalangan budayawan dan kalangan nonbudayawan. Dari konflik tersebut mengemukalah persoalan identitas masyarakat Banyuwangi. Dengan pendekatan sosiologis, persoalan tersebut akan dikaji dalam penelitian ini. Untuk menunjang analisis, dilakukan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan Hasnan Singodimayan, tokoh santri, dan tokoh budayawan

In Indonesian's literature, the name of Hasnan Singodimayan is not popular. Neither in Jassin's essays or in the history of literature written by Ajib Rosidi and Jakob Sumardjo, the name of Hasnan Singodimayan is also not mentioned. Teeuw also does not mention the name of Hasnan Singodimayan. Nevertheless, the name of Hasnan Singodimayan cannot be ignored in the context of Banyuwangi. In Fact, Hasnan Singodimayan has already written at least three novels and one Takwil book. One of his important novels is Kerudung Santet Gandrung. This novel tells about the gandrung dancer who was often stigmatized by nonculturalist society. For that reason, through this novel, Singodimayan wanted to show that the gandrung dancer is not as bad as what people thought. In relation with Banyuwangi culture, this novel is important because it does not simply portray the gandrung dancer but it also tells other issues related to the identity of Banyuwangi's people. Until now, the research on gandrung art has been done many times, but the research about the novel is still fewly done even though the novel has important contains the socialculture issue in Banyuwangi. This research aims to unveil the truth of gandrung dancer pros-cons in Banyuwangi. This novel implies the conflict between the culturalist society and the nonculturalist society. This conflict then raises the issue of identity problem faced by the people of Banyuwangi. This issue will be analyzed using sociological approach. An observation and an interview with Hasnan Singodimayan were done to support the analysis"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Ayu Ratna Sari
"ABSTRAK
Novel Kumpule Balung Pisah menceritakan tentang kehidupan sosial di dalam keluarga yang terpisah dan akhirnya bisa berkumpul kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap mengenai amanat yang terkandung di dalam novel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori struktural, yaitu dengan cara membongkar unsur-unsur struktural di dalam novel Kumpule Balung Pisah yang terdiri dari tokoh-penokohan, alur, latar, tema, dan amanat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Kumpule Balung Pisah karya A. Saerozi A.M, cetakan kedua diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1978. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif yang terdiri dari tahap pengumpulan data kemudian tahap analisis yang disertai dengan memberikan bukti fakta melalui data teks.

ABSTRACT
Novel Kumpule Balung Pisah tells about social life in a separate family and finally get together again. The purpose of this research is to reveal the message contained in the novel. This research was conducted by using structural theory that is dismantling the structural elements in the novel Kumpule Balung Pisah that consist of character characterization, plot, background, theme, and message. The data in this research is novel Kumpule Balung Pisah by A. Saerozi A.M, the second print was published by Balai Pustaka in 1978. This research used descriptive analysis method that including data collecting step then analyzing step by giving the fact through data text. "
2017
S68809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Tantri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas berbagai pemikiran Ajip Rosidi di dalam novel Anak Tanah Air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan dan menganalisis berbagai pemikiran Ajip Rosidi di dalam novel ATA. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Pendekatan dilakukan dengan pendekatan sosiologi sastra, yakni hubungan sastra dengan pemikiran. Dari penelitian ini ditemukan berbagai pemikiran Ajip Rosidi terkait permasalahan di masyarakat yang mencakup aspek sosial, budaya, kesenian, dan politik pada tahun 1950 hingga 1965.

ABSTRACT
This thesis discusses various opinions of Ajip Rosidi in his novel titled Anak Tanah Air. The aim of this research is to reveal and analyze the opinions of Ajip Rosidi written in the novel Anak Tanah Air. The method used in this research is descriptive analysis method. This research approaches the relation between literature and the writer rsquo s opinion by taking sociology of literature approach. From this study, it is found that there are various opinions of Ajip Rosidi related to problems emerged in the society between 1950 and 1965 which appear in many aspects of life, including social, culture, art, and politics."
2017
S69912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1994
899.22 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurrachmawati
"ABSTRAK
Cerita bagi pembaca remaja adalah salah satu jenis karya sastra anak. Salah satu novel yang ditujukan bagi remaja di Indonesia adalah serial Aku Cinta Indonesia ACI . Tiga novel ACI yang diteliti adalah Garem Koki, Sepeda Kayu, dan Tepuk Tangan Kesunyian. Penulis meneliti gambaran remaja, permasalahan remaja, dan penyelesaian masalah oleh remaja dari ketiga novel ACI tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif terhadap struktur cerita, yaitu tema, tokoh dan penokohan, dan amanat. Hasil penelitian menunjukkan gambaran remaja dalam novel memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positif remaja dalam novel, yaitu remaja yang pemaaf, pengertian, aktif, berprestasi, peduli, bertanggung jawab, mandiri, sportif, dan kompetitif. Sementara sisi negatif remaja dalam novel, yaitu remaja yang tidak percaya diri, iri hati, dan tidak sportif. Analisis juga menunjukkan bahwa remaja dihadapkan pada masalah dengan teman sebaya, diri sendiri, dan keluarga. Dalam menyelesaikan masalahnya, remaja menyelesaikannya dengan mengungkapkan perasaannya, melibatkan orang dewasa, dan melibatkan teman.

ABSTRACT
The story for teenage readers is one of a genre in children rsquo s literature. One of story for Adolescent in Indonesia is Aku Cinta Indonesia ACI . The title of three novels that used in this research is Garem Koki, Sepeda Kayu, and Tepuk Tangan Kesunyian. In this research, author examines the picture of adolescents, adolescent rsquo s problems, and problem solving by adolescents from the three novels of ACI. The research used qualitative method with descriptive analysis approach to the story structure mdash theme, character and characterization, and message rsquo s of the story. The results showed that adolescents in the novel has a positive and negative side. The positive side is the adolescent who is forgiving, understanding, active, have an achievement, caring, responsible, independent, sportive, and competitive. While the negative side of adolescents in the novel is adolescents who are not confident, jealous, and not sportive. Analysis also shows that adolescents have problems with their peers, themself, and family. To solve their problems, adolescents solve it by expressing their feelings, asking help from adults, and asking help from friends."
2017
S69880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatkhu Zahra Aminati Putri
"ABSTRAK
Novel Genduk karya Sundari Mardjuki bertema suka duka kehidupan petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah. Novel ini memfokuskan pembicaraannya pada tokoh utama, yakni seorang anak berusia 11 tahun bernama Genduk. Anak perempuan ini telah kehilangan ayahnya sejak ia masih bayi. Dalam situasi demikian, pengarang menggambarkan secara dramatis bagaimana Genduk menghadapi kehidupannya di lingkungan petani tembakau yang miskin tahun 1970-an. Penelitian ini menggunakan unsur intrinsik dan ekstrinsik sebagai acuan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini bagaimana pengaruh Peristiwa Kanigoro 1965 terhadap kehidupan masyarakat petani tembakau di Temanggung seperti tergambar melalui tokoh Genduk dan Ibunya. Peristiwa Kanigoro 1965 ternyata memberikan dampak kemelaratan dan kesedihan bagi Genduk dan Ibunya yang kehilangan sosok kepala keluarga. Namun, akibat peristiwa tersebut, Genduk berhasil terlahir sebagai sosok anak perempuan yang kuat, mandiri, dan berani akibat ketidakhadiran sosok ayahnya dalam hidupnya. Dampak yang ditimbulkan akibat kekerasan PKI ternyata juga dirasakan oleh keluarga korban yang ditinggalkan.

ABSTRACT
Genduk is a novel by Sundari Mardjuki with the theme of grief on the life of tobacco farmers in Central Java. The novel focuses on the main character, an 11 year old girl named Genduk. This girl has lost her father since she was a baby. In such situation, the author dramatically illustrates how Genduk faced his life in the poverty stricken tobacco farm of the 1970s. This study uses intrinsic and extrinsic element as a reference. The expected result of this reasearch is how the influence of Kanigoro rsquo s Event on the life of the tobacco farmer community in Temanggung as illustrated through figures Genduk and her mother. The event of Kanigoro 1965 turned out to give the effects of poverty and sadness for Genduk and her mother who lost the head of the family. However, due to these events, Genduk successfully born as a strong girl figure, independent, and courageous due to the absence of her father figure in his life. The impact caused by PKI violence was also felt by the families of abandoned victims."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nur Fadilah
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas novel Katak Hendak Jadi Lembu yang dikarang oleh Nur Sutan Iskandar pada tahun 1935. Ia menggambarkan kondisi sosial masyarakat di Hindia Belanda yang terpuruk saat terjadinya malaise, masa yang penuh kesulitan pada rentang tahun 1929 mdash;1932. Suria, tokoh utama dalam novel, digambarkan sebagai tokoh yang tidak peduli sehingga kehidupan keluarganya hancur. Nur Sutan Iskandar menggambarkan berbagai masalah sosial yang terjadi pada masa tersebut, yaitu masalah kemiskinan, disorganisasi keluarga, dan lingkungan hidup. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sosiologi sastra dan metode analisis pustaka. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk menunjukkan kondisi sosial masyarakat yang terdapat dalam novel. Metode analisis pustaka digunakan untuk mencari sumber-sumber referensi yang berkaitan dengan latar waktu dalam novel. Dalam skripsi ini, kritik Nur Sutan Iskandar bukan hanya ditujukan terhadap fenomena kehidupan, melainkan perilaku pemerintahan kolonial Belanda pada saat zaman malaise.

ABSTRACT
This thesis discusses Katak Hendak Jadi Lembu, a novel composed by Nur Sutan Iskandar in 1935. He describes the social conditions of society in the Indies which collapsed during the malaise, a period of difficulty in the span of 1929 mdash 1932. Suria, the main character in the novel, is portrayed as a careless figure so that his family life is destroyed. Nur Sutan Iskandar describes various social problems that occurred at that time, namely the problem of poverty, family disorganization, and the environment. The research is done by approach of literary sociology and literature analysis method. The sociological approach of literature is used to indicate the social conditions of society contained in the novel. The literature analysis method is used to find reference sources related to the time background in the novel. In this thesis, the criticism of Nur Sutan Iskandar is not only aimed at the phenomenon of life, but the behavior of Dutch colonial government during the time of malaise. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
899.224 8 NIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>