Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalia Leliany
"Skripsi ini bertolak dari ketidakpuasan penulis terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa terhadap bahasa Melayu dialek Bangka, karena tidak sedikitipun pernah menguraikan struktur bahasa Melayu dialek Bangka subdialek Jebus. Dari 5 subdialek yang pernah disebutkan oleh tim peneliti tersebut, yakni subdialek Mentok, subdialek Blinyu, subdialek Toboali, subdialek Bangka Tengah, serta subdialek Jebus atau subdialek Melayu Bangka Cina, hanya subdialek Jebus tersebut yang struktur bahasanya tidak pernah sedikitpun diuraikan ataupun dijelaskan, baik dari segi fonologi maupun morfologinya. Padahal di awal tulisan, ketiga penelitian tersebut mengakui dan meyakini adanya dialek Melayu Bangka Cina yang wilayah pemakaiannya di sekitar Jebus. Atas dasar alasan inilah, penulis merasa perlu melengkapi dan menyempurnakan penelitian tentang struktur bahasa dari dialek tersebut, khususnya mengenai morfofonemik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjanattistomo
"Seperti tertera pada djudulnja, uraian ini bertudjuan untuk mendeskripsikan beberapa morfem jang produktif dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab dasar buraian ini adalah Linguistik Deskriptif, maka pembahasannja berpokok pada bahasa Indonesia jang dipergunakan pada masa sekarang. Tentang penjelidikan jang bersifat diachronic berada diluar pembitjaraan ini. Informan. Didalam mengerdjakan pembahasan ini penjusun berhubunganb dengan beberapa orang jang telah biasa mempergunakan bahasa Indonesia dalam hidup sehari-hari selaku informan. Penjusun mengadjukan beberapa kalimat atau kata Indonesia dan mentjatat mana jang dibenarkan oleh mereka itu, bahkan kadang-kadang penjusun membiarkan seorang informan bertjeritera sambil mengutip kalimat atau kata-kata jang perlu untuk didjadikan bahan uraian ini_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S10887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujakir
"Pembahasan mengenai prefiks ber- dan men- telah banyak dilakukan oleh ahli bahasa dewasa ini. Para ahli bahasa tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna kedua prefiks tersebut dalam hubungannya dengan proses penggabungan antara kedua prefiks itu dengan morfem dasar. Proses penggabungan afiks dengan morfem dasar menimbulkan pelbagai peri laku, back pada saat berlangsungnya maupun setelah terjadinya proses itu. Perilaku ini, biasanya ditentukan oleh afiks yang bergabung dengan morfem dasar itu karena pada dasarnya tiap-tiap afiks mempunyai kekhasan sendiri-sendiri.
Kekhasan yang penulis maksudkan disini adalah kemampuan afiks itu melekat dengan morfem dasar dengan memperhitungkan fungsi dan makna afiks tersebut jika bergabung dengan morfem dasar. Sebagai contoh, proses penggabungan prefiks men- + tanam = menanam. Di sini, ada aspek morfofonemis (Ramlan, 1980 : 52) yaitu perubahan fonem /N/ menjadi /n/, kemudian ada aspek sintaksis ( Kridalaksana, 1986 : 50) yaitu hasil dari proses penggabungan tersebut menghasilkan verba aktiv transitif, dan ada aspek semantis (Kridalaksana, 1988 : 39) yaitu ada makna gramatikal 'melakukan' dalam prefiks men-.
Menurut pendapat penulis, jika yang bergabung itu prefiks di atau prefiks lainnya, belum tentu bentuk, fungsi, dan makna kedua prefiks itu sama. Hal inilah yang penulis maksudkan dengan kekhasan afiks masing-masing itu. Namun jika kite mendapatkan bentuk bertanam yang berpasangan dengan bentuk menanam, mungkin kits harus melihat lebih teliti karena kedua bentuk ini dibangun oleh prefiks yang berbeda, tetapi sering kita temukan dalam struktur klausa yang sama.
Sepengetahuan penulis, para ahli bahasa memusatkan analisisnya pada tiap-tiap afiks, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun maknanya. Akan tetapi, yang penulis ketahui, mereka belum mengupas secara terinci interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar yang sama. Kupasan mereka terpusat pada bentuk-bentuk yang tidak menimbulkan interaksi antara prefiks satu dengan prefiks lainnya. Para ahli bahasa yang penulis maksudkan itu, antara lain, Keraf (1984 : 94) yang mengemukakan fungsi, bentuk, dan makna afiks masing-masing, diantaranya prefiks ber- dan men-. Dardjowidjojo (1983 : 6) memperlihatkan Janis morfem dasar yang mampu bergabung dengan prefiks men- dan kemungkinan morfem dasar tersebut berganbung dengan men-kan atau men-i.Karangan-karangan dart penulis lainnya akan penulis tuangkan dalam bab 2 : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori.
Maksud penulis mengetengahkan tulisan para ahli bahasa tersebut adalah untuk memperlihatkan bahwa sejauh ini belum ada tulisan yang jelas mengenai interaksi prefiks ber- dan men-. Namun, diantara para ahli bahasa dewasa ini, ada uraian yang diketengahkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan Harimurti Kridalaksana yang menguraikan interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar bebas. Menurut pendapat penulis, uraian kedua ahli itu berdekatan dengan topik penelitian penulis. Alisjahbana (1978 : 22) mengemukakan bahwa interaksi prefiks ber--dan men- pada morfem dasar yang sama akan menyulitkan kita dalam membedakan kedua bentuk tersebut. Dengan memperhitungkan aspek maknanya, Alisjahbana membedakan ber- sebagai penanda keadaan dan men- sebagai penanda pekerjaan. Kridalaksana (1986 : 54) mengemukakan masalah interaksi prefiks ber- dan men- dengan melihat aspek semantisnya. Untuk membedakan bentuk yang berprefiks ber- atau men-, Kridalaksana menggunakan aspek tulis dan atelis, yaitu dengan melihat tuntas atau tidak tuntasnya pekerjaan yang diperlihatkan oleh verba berprefiks ber- atau men-.
Menurut pendapat penulis, kedua ahli bahasa tersebut sudah membuka jalan bagi penulis untuk melakukan penelitian dan melihat aspek-aspek yang ada dalam proses penggabungan prefiks ber- maupun men- dengan morfem dasar, serta melihat aspek yang ada dalam interaksi prefiks ber- dengan men-. Oleh karena itu, dalam skripsi yang diberi judul Interaksi prefiks ber- dan men- dalam morfem dasar. penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkapkan segala aspek yang diakibatkan oleh proses penggabungan maupun interaksi prefiks ber- dan men-."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Maurits Dakhtar Soaloon
Jakarta: Djambatan, 1983
499.251 SIM r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library