Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Rachmawati
Abstrak :
Kontak bahasa yang terjadi antara bahas indonesia dan bahasa Belanda di masa lampau saling mempengaruhi kedua bahasa tersebut. Dalam bahasa Indonesia banyak ditemukan kata-kata yang berasal dari bahasa Belanda seperti kulkas, asbak, gorden, dan masih banyak lagi. Begitu pula sebaliknya, dalam bahasa Belanda juga terdapat kata serapan dari bahasa Indonesia seperti tawarren, senag, piekeren, dan lain-lain. Dalam skripsi ini dibahas mengenai kata serapan bahasa Indonesia dalam bahasa Belanda yang mecakup perubahan-perubahan fonologis yang terjadi pada kata serapan itu serta perubahan makna dari kata-kata serapan tersebut. Perubahan bunyi kata serapan bahasa Indonesia dalam bahasa Belanda pada skripsi ini dikelompokkan melalui jenis-jenis perubahan bunyi yang ada dalam landasan teori. Akan tetapi tidak semua perubahan bunyi terjadi pada kata serapan tersebut. Perubahan bunyi yang terjadi pada kata serapan tersebut adalah perubahan bunyi metatesis, syncope, apocope, epenthesis, loss, serta beberapa perubahan bunyi lainnya. Kemudian dibahas juga perubahan makna yaitu perluasan dan penyempitan makna pada kata-kata serapan tersebut. Analisis perubahan makna dalam skripsi ini dilakukan berdasarkam kelas kata dari kata-kata serapan itu sendiri, yaitu kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata benda, dan kata tugas yang ternyata tidak ada satupun yang diserap ke dalam nahasa Belanda. Untuk dapat menyajikan hasil penelitian dengan baik maka penulis membagi skripsi ini menjadi empat bagian yaitu bab pertama yang merupakan pendahuluan, bab kedua yang berisi teori-teori landasan penelitian ini, lalu bab ketiga yaitu hasil analisis dari penelitian dan terkahir adalah bab keempat yaitu kesimpulan yang diambil dari analisis bab ketiga.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurohmah Citadiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas konstruksi bunyi diftong dalam bahasa Indonesia. Diftong tersebut dibahas satu per satu dalam kaitannya dengan ketentuan bunyi diftong itu sendiri yang dikukuhkan dalam PUEBI. Diftong-diftong tersebut dilihat berdasarkan frekuensi kemunculannya, posisinya di dalam kata, dan kecenderungan dapat berdiri sendiri atau didampingi bunyi lain. Penelitian ini menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, digunakan dua sumber data: sumber data primer dan sumber data sekuner. Sumber data primer adalah KBBI V luring dan sumber data sekunder adalah pengujian kata-kata berdiftong kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dua vokal yang terdapat di dalam satu suku kata tidak melulu benar berperan sebagai diftong. Pada beberapa kata, seperti air, vokal [a] dan [i] diujarkan secara jelas menjadi [air], bukan [ayr] , bunyi [i] diujarkan secara jelas dan tidak berubah menjadi [y]. Itu berarti [a] dan [i] bukan berperan sebagai diftong, melainkan sebagai deret vokal. Hal ini menjadi masalah karena pemenggalan katanya tampak bertentangan dengan definisi dan pola konstruksi diftong. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan, bunyi-bunyi diftong dalam bahasa Indonesia cenderung didampingi bunyi-bunyi konsonan, baik di depan, maupun di belakangnya. Tidak hanya itu, di dalam data juga ditemukan beberapa kata berdiftong unik, yaitu ada beberapa kata yang mengandung dua diftong di dalamnya dan ada kata yang terdiri atas satu suku dan suku tersebut adalah diftong itu sendiri. Temuan lainnya, yaitu ada kombinasi bunyi dua vokal yang berpotensi diujarkan sebagai diftong. Bunyi tersebut adalah kombinasi vokal [e]-[u] menjadi [ew], vokal [o]-[u] menjadi [ow], dan vokal [u]-[i] menjadi [uy].
ABSTRACT
This mini thesis discusses the construction of diphthong sounds in Indonesian. The diphthong is discussed one by one in relation to the provisions of the diphthong sound itself confirmed in PUEBI. The diphthongs are viewed based on the frequency of their appearance, their position in the word, and the tendency to stand alone or be accompanied by another sound. This study uses a mixture of qualitative and quantitative methods. In this study, two data sources were used primary data sources and data sources of the financial sector. The primary data source is the offline V KBBI and the secondary data source is testing the digging words to the respondent. The results showed that the combination of the two vowels contained in one syllable did not merely act as diphthongs. In some words, such as water, vowels a and i are clearly stated to be water , not ayr , the sound of i is stated clearly and does not change to y . That means a and i do not act as diphthongs, but as vowel series. This is a problem because decapitation seems to contradict the definition and pattern of diphthong construction. In addition, the results of the study also showed that the sounds of diphthongs in Indonesian tend to be accompanied by consonant sounds, both in front and behind them. Not only that, in the data also found several unique diphongong words, namely there are several words containing two diphthongs in it and there are words that consist of one tribe and the tribe is the diphthong itself. Other findings, namely there are two vowel sound combinations that have the potential to be translated as diphthongs. The sound is a vowel combination e u becomes ew , vowel o u becomes ow , and vowel u i becomes uy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lapoliwa, Hans
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988
414 HAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novrina
Abstrak :
Skripsi ini membahas gejala kelainan pelafalan bunyi segmental pada ujaran seorang remaja yang berkelainan bicara. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelainan pelafalan bunyi segemntal, mendeskripsikan faktorfaktor fonologis yang memengaruhi, dan mendeskripsikan proses fonologis yang terjadi pada ujaran responden. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gejala kelainan pelafalan bunyi segmental pada ujaran responden terjadi pada bunyi vokal dan konsonan. Faktor-faktor fonologis yang memengaruhi adalah ketegangan lidah untuk bunyi vokal, daerah artikulasi dan getaran pita suara untuk bunyi konsonan serta lingkungan bunyi. Proses fonologis pada ujaran responden adalah proses asimilasi dan proses nonasimilasi.
The focus of this study is segmental pronunciation disorders symptom at pronouncement adolescent that has speech disorder. The purpose of this study is to describe segmental pronunciation disorders at pronouncement adolescent, to describe phonology factors, which can influence, and to describe phonological processes which occur at pronouncement respondent. This research is research with qualitative method. Result of this research refers that segmental pronunciation disorders at pronouncement respondent occur at vowel and consonant. Phonology factors which influence are strain to tongue for voice, trill of voice, and area of pronouncement for consonant. Phonological processes at pronouncement respondent are assimilatory processes and non-assimilatory processes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brandstetter, Renward
Abstrak :
Monograf ini berisi uraian tentang bunyi dalam bahasa Indonesia. Berbagai bunyi dalam bahasa Djawa kuno umumnya sama dengan bunyi dalam bahasa Indonesia purba, yang dapat ditunjukkan dengan jalan membandingkan berdasarkan dokumen-dokumen yang turun menurun.
Djakarta: Pustaka Rakjat, 1957
K 499.221 15 BRA pt
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Lapoliwa, Hans, translator
Abstrak :
The primary goal of this study is to present a phonological description of Indonesian language within a transformational generative framework. The description presented, (1) the problem of the representation of Indonesian language morphemes both on the phonological and phonetic levels, (2) the problem of the range of possible morphemes and segments in Indonesian language, and (3) the problem of phonetic forms of Indonesian language morphemes which, under certain circumstances, become different from their respective phonological.
Canberra : Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, Australian National University, 1981
K 499.221 15 LAP g
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library