Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dede Suryadi
"Skripsi ini bermaksud menguraikan seputar kelahiran dan kontroversi NKK/BKK, yaitu kebijakan yang dibuat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef, dengan mengangkat tiga permasalahan utama: (I) Apa yang melatarbelakangi kemunculan kebijakan tersebut, (2) Bagaimana proses lahirnya, dan (3) Sejauh mana kontroversinya. Penelusuran latar belakang kemunculan kebijakan tersebut dikaitkan dengan logika Orde Baru, yaitu bagaimana menciptakan stabilisasi politik. Pada saat-saat tertentu. mahasiswa dipandang sebagai ancaman stabilitas negara yang harus diredam dan dikontrol. Seperti halnya keradikalan mahasiswa tahun 1978 yang mengkoreksi figur Presiden Soeharto, serta menolak pencalonannya menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Fenomena ini melatarbelakangi kelahiran serta penerapan kebijakan NKK/BKK. Pembuatan kebijakan tersebut secara teknis oleh Daoed Joesoef, merupakan fokus lainnya dari skripsi ini. Seperti melalui rapat-rapat pimpinan perguruan tinggi. Disamping itu, pengaruh latar belakang pribadi dan pendidikan Daoed Joesoef ikut mewarnai kebijakan tersebut. Terakhir, skripsi ini juga akan membahas kontroversi NKK/BKK dengan melihat pro_kontra sejak dimulai pemberlakuannya. Kontroversi muncul tidak hanya dari mahasiswa yang menjadi obyek kebijakan tersebut, tetapi juga dari elite-elite politik, seperti dari sebagian anggota DPR melalui pengajuan Hak Interpelasinya. Penggunaan hak ini merupakan tonggak baru bagi DPR karena pertama kali digunakan pada masa Orde Baru."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Rifaldi Akbar
"Identitas merupakan suatu hal yang cair, situasional, dan dapat dinegosiasikan. Indonesia merupakan negara yang dihuni banyak etnik di dalamnya. Sebelum berdirinya negara-bangsa bernama Indonesia, etnik-etnik yang mendiami wilayah nusantara telah eskis. Mereka etnik memiliki ciri, tradisi dan keunikan masing-masing. Menurut data terbaru 2016 jumlahnya dari Sabang sampai Marauke sekitar 700-an etnik dan subetnik. Skripsi ini akan mengkaji kontestasi identitas sekelompok pelajar asal Indonesia yang sedang sekolah di Universitas Mae Fah Luang MFU, Chiang Rai, Thailand pada kurun November 2016 mdash Februari 2017. Keberagaman identitas etnik di dalam kelompok pelajar Indonesia yang menamakan diri sebagai PERMITHA Perhimpunan Mahasiswa Indonesia simpul MFU mdash;memberikan warna dalam mosaic kebudayaan Indonesia. Setiap hari mereka berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki pemahaman terbatas mengenai orang Indonesia, dan budaya Indonesia. Mereka berada di ruang-waktu space yang mengharuskan mereka untuk melakukan peralihan identitas etnik, nasional dan transnasional.

Identity are fluid, situational, and negoitable. Indonesia is a home for many ethnics. Before Indonesia was established as a nation state, those ethnics already exist. They ethnics have their unique tradition and way of life. Based on the newest source 2016 , there are from Sabang mdash Marauke about 700 ethnics and subethnics. This thesis will criticize the concept of Indonesia as identity, moreover its contest to their ethnic identities of Indonesian student group while they have studied at Mae Fah Luang University MFU , Chiang Rai, Thailand during November 2016 mdash Februari 2017. The diversities of ethnic identity group is called PERMITHA Indonesian Student Group Association that gives their variety in Indonesias cultural mosaic. Generally, they interact each other, yet has no idea about Indonesian and ldquo Indonesian culture. They were in the space which force them to switch their ethnic, national and transnational identity."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Douglas, Stephen A.
Bombay: [ s.n. ], [ s.a. ]
371.8 DOU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Jaya
"Skripsi ini menguraikan tentang isu-isu yang diangkat oleh pergerakan mahasiswa sepanjang tahun 1974-1980. Isu-isu itu umumnya bersifat korektif terhadap berbagai permasalahan di masyarakat dan diajukan oleh mahasiswa kepada lembaga tinggi dan tertinggi negara. Isu-isu itu juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah terhadap kelembagaan dan kegiatan kemahasiswaan.
Sebagian besar dari isu-isu itu diangkat ke permukaan oleh lembaga Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa. Kedua lembaga ini merupakan lembaga eksekutif dalam student government (pemerintahan mahasiswa). Konsep student government sendiri lahir pada bulan Desember 1970, ketika berlangsungnya Musyawarah Nasional Mahasiswa Indonesia di Bogor. Konsep ini juga yang dibekukan dan akhirnya dibubarkan oleh Petnerintah setelah naiknya isu penolakan terhadap Soeharto sebagai calon presiden periode 1978-1983.
Selain itu skripsi ini juga menguraikan tentang pihak-pihak di luar mahasiswa yang berhubungan dan simpati dengan pergerakan mahasiswa sepanjang periode skripsi ini. Pihak-pihak itu, antara lain, terdiri dari pers umum (wartawan), kaum cendekiawan dan kalangan senior Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Bentuk keterlibalan pihak-pihak di luar mahasiswa itu, sebagian besar adalah dengan menjadi penceramah atau pembicara dalam diskusi-diskusi yang diadakan oleh mahasiswa dan mengungkapkan simpatinya kepada gerakan mahasiswa lewat pers umum.
Terakhir, skripsi ini menguraikan tindakan Pemerinlah terhadap gerakan mahasiswa. Tindakan itu antara lain dengan membekukan Dewan Mahasiswa, mengeluarkan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan, melarang terbit pers umum dan pers mahasiswa dan melakukan penangkapan terhadap pimpinan mahasiswa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S12272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrohim Abdul Halim
""ABSTRAK
"
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh UNESCO, jumlah pelajar Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun, dan jumlahnya sudah mendekati 40.000 pelajar pada tahun 2013. Liu Wang 2009 menemukan bahwa ukuran generasi muda suatu negara berpengaruh terhadap mobilitas pelajar ke luar negeri. Oleh karena itu, cukup penting bagi kita menganalisis determinan negara tujuan studi pelajar Indonesia. Studi ini meneliti 20 negara tujuan studi dalam rentang waktu 2008-2012. Model yang dibangun dalam studi ini adalah model gravitasi dengan kualitas pendidikan sebagai variable of interest. Metode yang digunakan adalah Random Effect dalam analisis data panel. Ditemukan bahwa kualitas pendidikan signifikan mempengaruhi jumlah pelajar Indonesia di luar negeri.
"
"
"ABSTRACT
"
Based on data issued by UNESCO, number of Indonesian students have an increasing trend across years. The number comes up to 40.000 students in 2013. Liu Wang 2009 found that size of the young generation of a country affects student mobility to study abroad. Therefore, it is important to us to analyze the determinants of Indonesian student destination country. This study investigates 20 destination countries of Indonesian students in 2008 2012. A model used in this study is gravity model which takes quality of education as variable of interest. This study uses Random Effect Method in analyzing panel data. It is found that quality of education significantly affecting the number of Indonesian students overseas."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Astaman
Jakarta: Kompas , 2010
915.957 MAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farrel Fardiansyah
"Poetry is a form of literary art that can be difficult to translate considering its interpretations and the gap between languages. Conducted using a qualitative method, this study examines how students translate an English poem into their native language, the translation method dominantly used, the difficulties encountered, and how they tackle such difficulties. Involving 12 final-year English Literature students at Universitas Indonesia, they were asked to translate a poem from English to Indonesian and answer some questions in an interview. The data were then analyzed using the poem translation methods by André Lefevere (1975), complemented by a post-test interview to further discuss the students’ perspectives on translating a poem. The results revealed that literal translation is the dominant method used by the students. Problems related to diction in the target text were their main difficulty, ultimately resorting to various strategies. Several conclusions from this study include: (1) The translation difficulties encountered leaned more toward language production skills; (2) Poem translators should possess a strong familiarity with both languages and an interest or expertise in poems themselves; (3) An additional translation course was found useful in helping the students translate a poem.

Puisi merupakan jenis karya sastra yang terkadang sulit untuk diterjemahkan karena adanya interpretasi dan perbedaan unsur bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk meneliti bagaimana mahasiswa menerjemahkan puisi dalam bahasa Inggris ke bahasa pertama mereka (bahasa Indonesia), metode penerjemahan yang digunakan secara dominan, kesulitan yang dialami, dan bagaimana mereka mengatasi kesulitas tersebut. Sebanyak 12 mahasiswa tahun akhir jurusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia diminta untuk menerjemahkan sebuah puisi dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan menjawab beberapa pertanyaan dalam sebuah wawancara. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode penerjemahan oleh André Lefevere (1975), yang dilengkapi dengan wawancara pasca penerjemahan untuk menggali lebih dalam akan sudut pandang para mahasiswa terkait menerjemahkan puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan harfiah merupakan metode dominan yang digunakan. Permasalahan terkait diksi dalam teks sasaran merupakan kesulitan utama mereka. Macam-macam strategi digunakan untuk mengatasi masalah ini. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik meliputi: (1) Kesulitan penerjemahan cenderung memiliki keterkaitan dengan kemampuan memproduksi bahasa; (2) Penerjemah puisi sebaiknya memiliki keahlian yang tinggi dalam kedua bahasa dan ketertarikan atau keahlian pada puisi itu sendiri; (3) Kelas penerjemahan tambahan ampuh untuk membantu mahasiswa menerjemahkan puisi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Prima Dewi
"Negara Islam Indonesia adalah gerakan yang dipimpin oleh S.M. Kartosoewirjo pada tahun 1949. Setelah Kartosoewirjo wafat, Imam NII dpegang oleh Adah Djaelani yang pada tahun 1996 mengangkat secara resmi Abu Toto sebagai penggantinya. Sebelum menjadi Imam, Abu Toto adalah Komando Komandemen Wilayah 9 yang meliputi Jakarta dan Banten. NII yang dipimpinnya lebih dikenal dengan nama NII KW-9. Dalam pergerakannya, NII KW-9 menjadikan Islam sebagai landasan hukumnya. Namun, seiring dengan berubahnya waktu NII mengalami perubahan dalam dasar-dasar akidahnya. Hal ini disebabkan karena konsep dasar NII KW-9 dicampur dengan aliran Lembaga Kerasulan dan Isa Bugis. Sejak tahun 2001, NII KW-9 mulai merekrut mahasiswa sebagai tambang emas untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan NII KW-9. Salah satunya, NII KW-9 mulai merekrut mahasiswa Universitas Indonesia, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi. Perekrutan dan aktivitas anggota NII KW-9 mulai meresahkan pihak dekanat di beberapa fakultas. Pada tahun 2005, FE mengadakan seminar Bahaya NII dan mulai dari tahun yang sama, baik dari pihak dekanat maupun mahasiswa lebih mengantisipasi gerakan NII KW-9 di dalam kampus. Gerakan NII KW-9 membuat resah karena mahasiswa yang sudah menjadi anggota NII KW-9 biasanya bermasalah dalam bidang akademis dan pergaulan di fakultasnya. Hal ini disebabkan oleh mereka sibuk bekerja untuk menutupi uang infaq yang hares disetorkan setiap bulan. Jika mereka tetap tidak dapat menutupi uang infaq tersebut, maka diperbolehkan untuk menipu atau mencuri. Peristiwa ini terjadi di salah satu fakultas di Ul dan jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka dapat merusak nama baik Universitas Indonesia. Selain itu, penyimpangan akidah yang menjadi landasan gerakan tersebut juga membuat gerakan ini dianggap sesat. Dengan demikian, NII KW-9 dalam mencapai tujuannya, yaitu mendirikan negara Islam di Indonesia telah melakukan penyimpangan mulai dari konsep akidah hingga penerapannya di lapangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Priamudi
"Ketika terjadi peristiwa berdarah G 30 SIPKI tanggal 30 September 1965, masyarakat menginginkan agar Sukarno segera menyelesaikan masalah tersebut. Penyelesaian yang dinanti tak kunjung tiba ditambah kondisi ekonomi semakin memburuk mengakibatkan masyarakat mengambil jalan pintas, turun ke jalan menuntut agar PM dan ormas-ormasnya dibubarkan. Gema tuntutan itu semakin menguat dengan dukungan mahasiswa yang menjadi pelopor gerakan tersebut. Mahasiswa pada masa itu menjadi tumpuan masyarakat yang haus akan keadilan. Dengan berbagai cara mahasiswa mengupayakan agar Sukarno mengadili PM dan memperbaiki situasi ekonomi yang semakin parah. Untuk mendukung aksi, mereka pada tanggal 25 Oktober 1965 mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAM1). Bahkan mereka mendirikan surat kabar yang berskala nasional yaitu Harian KAMI . Harian KAMI secara resmi diterbitkan oleh mahasiswa pada tanggal 17 Juni 1969 dengan tujuan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan KAMI dan menyebarluaskan keseluruh Indonesia. Program yang menonjol dari mahasiswa pads saat itu adalah TRITURA. Harian ini kemudian dengan cepat menjadi popular. Meskipun hanya sebatas koran mahasiswa, namun berita-berita yang disajikan cukup menarik perhatian umum. Disisi lain pada saat itu cukup tanggap pada keadaan negaranya. Para pengelola Harian KAMI berasal Bari orang-orang muda dan ketika peristiwa 30 September meletus PKI kemudian mendapat tekanan, orang-orang muda ini memanfaatkan momentum tersebut untuk menyalurkan aspirasi politiknya dan terlibat aktif bersama Angkatan Darat untuk meruntuhkan sistem Demokrasi Terpimpin yang dianggap menguntungkan PKI sekaligus menjatuhkan Sukarno. Tumbangnya kekuasaan Orde Lama, dan lahirnya Orde Baru tidak bisa dilepaskan dari peranan mahasiswa termasuk Harian KAMI didalamnya, yang merupakan corong suara mahasiswa. Tokoh-tokoh angkatan 66 seperti : Nona Anwar Makarim, Ismid Hadad, Cosmas Batubara, Emil Salim, Marie Muhamad, Anis Ibrahim dan Eka M Jamaan adalah sosok individu-individu yang memberi corak dan arah politik Harian KAMI. PKI adalah kekuatan politik yang menjadi sasaran kritikan keras harian ini. Koran mahasiswa ini secara frontal mengecam semua sepak terjang partai tersebut dalam kancah politik Indonesia yang selama ini dipayungi oleh sistem Demokrasi Terpimpin. Harian ini menginginkan agar PKI dibubarkan dan diadili karena mereka telah melakukan dosa besar dengan meletusnya peristiwa 30 September I965. Tokoh-tokoh yang dianggap PM seperti Subandrio dan Aidit dan tokoh lainnya seringkali mendapat kecaman keras dari harian ini. Sosok Sukarno dikecam harian ini karena Sukarno tidak segera menindak PKI dan sistem politik Demokrasi Terpimpinnya yang dianggap banyak menguntungkan PKI, dan harian mahasiswa ini menginginkan Sukarno mundur dan mempertanggungjawabkan sepak terjang politiknya yang mereka anggap telah menyimpang. Mereka juga mengkritik kekuatan-kekuatan yang masih bersimpati atau mendukung PKI seperti PNI ASU (PNI Ali Surahman). Pada tanggal 21 Januari 1974 merupakan akhir dari sepak terjang Harian KAMI. Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (MALARI) telah mengakibatkan dibreidelnya beberapa koran nasional termasuk Harlan KAMI didalamnya. Pembreidelan ini membuktikan bagaimana konsistennya harian ini dalam menempatkan posisinya sebagai pembela keadilan dan kebenaran yang selalu menjadi landasan berpikir maupun bertindak para mahasiswa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S12479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>