Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
Tara Sosrowardoyo, 1998,
R 709.598 Ind
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Nakisbandiah
Bandung: Bale Seni Barli, 2004
759 NAK k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Entang Wiharso
Yogyakarta: Rumah Seni, 2007
759.992 ENT i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Landsdrukkerij, 1926
499.222 WEW
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Judi Achjadi
Jakarta: [publisher not identified], [date of publication not identified]
R 746.1 JUD n (1)
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Evita Purnamasari
Yogyakarta: Kobis (Komunitas Bisnis) , 2015
912.159 8 EVI b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sujiatmiko, 1941-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015
912.159 8 SUJ s (2)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Junaidi Masriawan
Yogyakarata: Kobis (Komunitas Bisnis) , 2015
912.159 8 JUN m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Parikesist, Gea O.F
Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press, 2017
776 PAR e
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Niluh Herawati
Abstrak :
ABSTRAK
Seni tari Bali merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat yang sudah diwarisi sejak dahulu. Salah satu seni tari yang sangat tua umurnya adalah tan Sanghyang Dedari. Tari Sanghyang Dedari merupakan tari tradisional yang berasal pada masa pra-Hindu dan masih hidup sampai sekarang. Tari Sanghyang Dedari sebagai tarian yang dianggap sakral sudah cukup di kenal sejak dahulu dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tarian ini mulai beradaptasi dengan perkembangan-_perkembangan sehingga mengalami perubahan-perubahan didalamnya.
Daerah Gianyar adalah salah satu daerah yang cukup banyak mendapat perhatian serta kunjungan wisatawan. Gianyar merupakan daerah seni yang kaya akan tari-tarian dan di dukung oleh masyarakat setempat. Sehingga seni tari memiliki kaitan erat dalam kehidupan masyarakat yang telah diikat oleh nilai-nilai sosial dan kepercayaan yang telah ada.
Dalam perkembangannya tari Sanghyang Dedari mengalami perubahan_-perubahan dalam fungsi, busana, rias muka, dan iringan hingga munculnya seka sebagai organisasi tari Sanghyang Dedari. Semula tari Sanghyang Dedari berfungsi sebagai pelaksana upacara (tari wali) untuk mengusir wabah penyakit yang melanda desa. Sejak meningkatnya wisatawan yang datang, fungsi tari tidak hanya sebagai tari upacara tetapi telah bergeser menjadi tari untuk hiburan wisatawan (tari balih-_balihan). Perubahan juga diikuti dalam busana, tata rias, dan iringan tan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Perkembangan tari Sanghyang Dedari sebagai penunjang panwisata telah membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat. Peningkatan pertunjukan tan Sanghyang Dedari untuk wisatawan akan menambah pendapatan ekonomi bagi seniman dan daerah. Tari Sanghyang Dedari sebagai bagian dari kebudayaan Bali yang bersifat dinamis tidak terlepas dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebagai tari upacara tari Sanghyang Dedari mempunyai kaitan dalam upacara-upacara keagamaan seperti, upacara Dewa Yadya dan Bhuta Yadya.. Tari Sanghyang Dedari merupakan seni tari tradisional yang memiliki nilai-nilai luhur yang tinggi, sehingga seni tari ini menjadi salah satu potensi budaya dalam mengembangkan dan meningkatkan kepariwisataan di Gianyar pada khususnya dan Bali umumnya.
1998
S12728
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library