Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991
500 ILM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Handoko Chandra
"Satu hal yang ingin diungkapkan dalam skripsi ini yaitu bah_wa masalah pendidikan dapat dijadikan isu politik yang dapat mem_bangkitkan kesatuan pandangan dan tindakan dari mayoritas organi_sasi pergerakan. Masalah ini jelas terungkap dalam kasus Ordonan_si Sekolah Liar tahun 1932. Melalui ordonansi ini, Pemerintah bermaksud mengawasi sekolah partikelir yang tidak disubsidi. Ternyata kebanyakan organisasi pergerakan menolak ordonansi ini. Melalui pembentukan komite-komite perlawanan, mereka menga_dakan rapat-rapat umum dan aksi massa di beherapa tempat. Demiki_an gencarnya reaksi perlawanan tersebut sehingga memaksa Wiranata Koesoema (anggota Volksraad) mengajukan usul inisiatif kepada Pe_merintah, supaya Pemerintah menunda pelaksanaan ordonansi itu selama satu tahun. Pemerintah akhirnya menyetujui usul tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Irawan
"Dalam masalah pendidikan bagi warga negara suatu negara, pemerintah yang bersangkutan harus ikut bertanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan yang lebih berkualitas. Bahkan dalam Tujuan Nasional yang ingin dicapai oleh Negara Indonesia pun berusaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun masalahnya menjadi lain ketika kita lihat bagaiamana kebijakan pemerintah kolonial dalam bidang pendidikan pada tahun 1930-an. Sistem pendidikan yang dibangun oleh pemerintah kolonial, tidak dapat dipungkiri telah membentuk kelompok intelektual baru yang kemudian ikut berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. Namun jika dilihat secara lebih mendalam ternyata pemerintah kolonial telah melakukan kebijakan yang diskriminasi terhadap sekolah-sekolah swasta yang tidak berada dalam pengawasannya. Kekhawatiran pemerintah kolonial terhadap keberadaan sekolah-sekolah swasta milik kaum pergerakan terjadi karena lembaga ini menjadi pendidikan politik yang secara potensial dapat merugikan pihak kolonial dalam bidang politik. Sekolah_-sekolah milik organisasi pergerakan ini memang secara sadar membangun kesadaran berbangsa dan cenderung anti kolonial. Untuk itulah pemerintah Hindia Belanda kemudian dengan alasan bahwa lembaga pendidikan yang berdiri harus berkualitas dengan syarat_-syarat yang ditetapkan pemerintah, yang seringkali sekolah-sekolah swasta ini tidak mempunyai kemampuan memenuhi persyaratan dari pemerintah tersebut. Sebagai puncaknya pemerintah menerbitkan Wilde Scholen Ordonantie (Ordonansi sekolah Liar), dengan ordonansi ini pemerintah dapat membubarkan sekolah-sekolah swasta yang tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan. Bagi kaum pergerakan ordonansi ini bukan hanya semata-mata berdasarkan sistem pendidikan yang baik dan berkualitas, namun lebih bernuansa politis untuk mernberangus sekolah-sekolah milik organisasi pergerakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilih Kurniasih
"ABSTRAK
Skripsi ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan seperti: buku-buku, surat kabar-surat kabar, artikel-artikel, arsip dan wawancara. Adapun fokus penelitian skripsi ini adalah untuk mengungkapkan sampai sejauh mama sikap mandiri diterapkan pada INS Kayutanam. Pengungkapan tema seperti itu menyebabkan penulis harus menelusuri INS Kayutanam sejak didirikan sampai mengalami kevakuman dengan datangnya pasukan Jepang pada tahun 1942.
Roeang Pendidik INS Kayutanam adalah salah satu sekolah swasta pada masa kolonial yang mempunyai corak khusus. Corak khusus tersebut terlihat dari pelajaran yang diberikan pada sekolah tersebut yang terdiri dari teori dan keterampilan. Di samping itu, sekolah ini bisa maju walaupun dengan usaha sendiri.
INS Kayutanam maju selangkah demi selangkah dan berusaha untuk mempertahankan kemandiriannya. Walaupun demikian, INS tidak menolak bantuan dari siapa saja asal tidak bersifat mengikat.
Dari hasil penelitian berhasil diungkapkan bahwa kemajuan INS diperoleh berkat ditanamkannya sikap mandiri oleh pendiri sekolah tersebut sejak awal. Sikap ini antara lain ditanamkan pada proses belajar. Sikap ini pula yang menjadi bekal bagi para tamatan untuk terjun dalam masyarakat.

"
1990
S12364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library