Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Alfi Syahriyani
Abstrak :
Retorika dikenal dalam berbagai disiplin ilmu, khususnya dalam kajian filsasat, sastra, komunikasi politik, dan linguistik. Sejarah mencatat bahwa retorika telah menjadi kajian penting dalam pendidikan barat. Relasi kuasa menjadi salah satu hal utama yang dibicarakan dalam retorika politik. Barrack Obama merupakan presiden Amerika Serikat ke-44 yang memiliki kemampuan retorika yang diakui oleh dunia. Pada November 2010 silam, tujuh belas bulan setelah mewalat ke Mesir, Obama melakukan kunjungan ke Indonesia sebagai upaya untuk memperbaiki hubungan Amerika dengan Islam. Ia memberikan pidatonya di Universitas Indonesia dengan mengangkat beberapa isu penting, seperti demokrasi, pembangunan, dan agama. Kompas.com (09/11/10) mencatat bahwa pidato Obama di UI adalah pidato besar yang pengaruhnya setara dengan pidato Obama ketika di Kairo, Mesir. Penelitian ini akan menganalisis strategi retorika pidato Obama di UI yang terekam dalam transkripsi Gedung Putih dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough sebagai teori utama, dan teori hegemoni Gramsci sebagai teori pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi retorika yang dibangun oleh Obama berusaha menguatkan hegemoni pihak penutur (AS) terhadap audiens sasarannya, yaitu bangsa Indonesia dan komunitas muslim di dunia. ...... Rhetoric is known in various disciplines, particularly in philosophy, literature, political communication, and linguistics studies. An examination of existing literature shows that rhetoric has become a fundamental area of study in western education. The topic power relation is one of the main things discussed in political rhetoric. Barrack Obama, the 44th President of the United States, has great rhetoric ability recognized throughout the world. In November 2010, seventeen months after visiting Egypt, Obama visited Indonesia as one of his efforts to repair the relations between U.S.A and Islam. He delivered his speech at the University of Indonesia, raising three main issues: democracy, development, and religion. Kompas.com (11/9/10) noted that Obama's speech at UI is a great one, whose influence is equivalent to his speech delivered in Cairo, Egypt. This study will analyze the rhetorical strategy of Obama's speech transcription released by the White House, using Critical Discourse Analysis (CDA) as the main theory, and Gramsci's hegemony as the supporting theory. The results showed that Obama's rhetorical strategy tended to reinforce the hegemony of the author (U.S.A) toward the target audiences, which are the Indonesians and the world Muslim communities.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S211
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Green, Marshall
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1992
327.730 598 GRE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri F. Isnaeni
Jakarta: Ufuk Press, 2011
327 HEN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lapian, Bart
Abstrak :
ABSTRAK
Politik Pembendungan terhadap komunisme adalah politik luar negeri yang diterapkan secara global di dunia oleh Amerika Serikat mulai pada tahun 1947, yaitu pada masa pasca Perang Dunia II. Pertama-tama untuk membendung ekspansi komunisme di Eropa yang dimotori oleh Uni Soviet, kemudian pada tahun 1950-an untuk membendung komunisme di Asia baik yang diprakarsai Uni Soviet maupun Republik Rakyat Cina (RRC). Dikaitkan dengan kawasan Asia Tenggara, nama politik pembendungan ini berbenturan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Memasuki tahun 1960-an, hubungan Amerika Serikat dan Indonesia menjadi renggang setelah Indonesia pada masa itu berhubungan erat dengan Uni Soviet dan juga RRC. Kedua negara raksasa komunis ini, terutasna RRC, adalah pendukung Indonesia pada waktu terjadi konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berlangsung dari tahun 1963-1966. Dalam rangka membendung perluasan pengaruh komunisme di kawasan Asia Tenggara, Amerika Serikat mulai menerapkan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu agar kawasan ini tidak jatuh ke tangan komunis. Berbagai macam kebijakan, tindakan maupun sikap yang ditempuh oleh Amerika Serikat di Asia Tenggara pada umumnya, dan di Indonesia khususnya pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia, tetap dalam konteks pembendungan. Untuk meneliti langkah-langkah maupun sikap yang diambil Amerika terhapad Indonesia pada masa itu, dipakai sumber data dari berbagai buku, arsip, dokumen, artikel, masalah dan surat kabar, serta karya-karya leksikografis, yang sebagian besar bersudut-pandang Amerika dan masih ditambah dengan wawancara yang dilakukan terhadap seorang pelaku sejarah dari pihak Indonesia.

Setelah mempelajari dan menganalisa data-data yang didapat dari sumber-somber tersebut di atas, dapat dilihat bahwa Amerika semula berusaha untuk menjadi penengah dalam masalah konfrontasi itu tetapi merubah sikapnya menjadi mendukung Malaysia. Setelah dianalisa lebih lanjut serta dikaitkan dengan politik global Amerika untuk membendung komunis, dapat disimpulkan bahwa langkah yang ditempuh Amerika Serikat di Indonesia pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia kurang berhasil.
1995
S12236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boogie Wibowo
Yogyakarta : Narasi, 2010
959.803 5 BOO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Soebadio
Tangerang, Banten : Pramita Press , 2005
327.910 73 HAD h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover