Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruth Pinorsinta Febriani
Abstrak :
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri musik. Salah satunya, pada sektor musik independen. Fenomena musik independen menjadi minat baru di tengah masyarakat karena dianggap berbeda dan menimbulkan eksklusivitas seni. Musisi yang memilih untuk berada di jalur independen, dapat menciptakan karya musik sesuai dengan selera yang mereka sukai bahkan menghasilkan berbagai genre dalam lagunya. Salah satu yang disoroti adalah musikalitas independen pada genre folk pop. Adhitia Sofyan dan Pamungkas merupakan dua musisi independen yang mengadopsi genre tersebut ke dalam musiknya. Keduanya, berhasil menyentuh berbagai kalangan dalam pasar musik industri baik lokal maupun global. Kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan digital saat ini menjadi faktor yang sangat mendukung mereka dalam melakukan strategi komunikasi pemasarannya. Hadirnya berbagai platform digital dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengimplementasi elemen bauran pemasaran sebagai strategi komunikasi pemasaran yang mereka lakukan. Contohnya, pada berbagai layanan streaming musik seperti Spotify, Joox, Youtube Music, Deezer dan sebagainya yang dijadikan saluran untuk mendistribusikan hasil rilisan musik mereka. ......Indonesia has great potential in the music industry. One of them is in the independent music sector. The phenomenon of independent music has become a new interest in society because it is considered different and generate exclusivity in art. Musicians who choose to be independent can create music according to their preferences and even produce some genres in their songs. One of the highlight is independent musicality in the folk pop genre. Adhitia Sofyan and Pamungkas are two independent musicians who have adopted this genre into their music. Both of them have successfully approached various circles in the industrial music market in local and global. The convenience offered by digital developments is currently a factor that really supports them in carrying out their marketing communication strategies. The presence of any digital platforms is used as a potential for implementing marketing mix elements as their marketing communication strategy. For example, some music streaming services such as Spotify, Joox, Youtube Music, Deezer and etc. used as channels to distribute their music releases.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mangundap, Gern Nathaniel
Abstrak :
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dari kelompok musik independen “The Stroots” yang mereka terapkan untuk menjaga eksistensi mereka di masa pandemi. Untuk mengetahui tentang strategi komunikasi mereka, makalah ini akan menganalisisnya menggunakan model strategi komunikasi pemasaran 4C dari Robert Lauterborn dengan tujuan untuk memperjelas aspek-aspek pemasaran produk atau jasa dari penjual. Strategi tersebut juga nantinya akan dikategorikan menggunakan klasifikasi dari daya tarik iklan oleh Nancy D. Albers-Miller dan Marla Royne Stafford yang bertujuan untuk mengetahui kategori konten iklan yang terdapat dalam strategi pesan mereka. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah desk research yang akan melihat data berdasarkan unggahan pada kanal media sosial The Stroots. Menyimpulkan dari hasil temuan makalah ini, The Stroots selaku kelompok musik independen telah beradaptasi di masa pandemi ini dengan memanfaatkan media digital sebagai format komunikasi pemasaran mereka yang baru. Komunikasi visual yang mereka iklankan pun dilakukan secara digital. Namun, penggunaan media digital mereka masih belum konsisten, sehingga menyebabkan audiens mereka kurang sadar akan perilisan mini album baru mereka. ......This paper aims to find out the communication strategy of the independent music group “The Stroots” that they applied to maintain their existence during the pandemic. To find out about their communication strategy, this paper will analyze it using the 4C marketing communication strategy model from Robert Lauterborn with the aim of clarifying the marketing aspects of the seller’s product or service. The strategy will also be categorized using the classification of advertising appeal by Nancy D. Albers-Miller and Marla Royne Stafford which aims to determine the categories of advertising content contained in their message strategy. The method used in this paper is desk research which will see the data based on uploads on The Stroots social media channel. Concluding from the findings of this paper, The Stroots as an independent music group has adapted during this pandemic by utilizing digital media as their new marketing communication format. The visual communications that they advertise are also done digitally. However, their use of digital media is still inconsistent, causing their audience to be less aware of the release of their new mini album.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ramandhika Putra
Abstrak :
Musik independen merupakan jalur pemasaran yang dilakukan sendiri oleh pelaku- pelakunya, tanpa ada bantuan major label. Oleh sebab itu, pemasaran menjadi hal yang penting pada musisi-musisi independen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan paradigma post-positivistik. Penelitian ini berfokus pada kolektif musik Subnoise, sebuah kolektif musik independen di Bekasi, yang menggunakan media multi kanal dan juga komunikasi pemasaran untuk meningkatkan awareness terhadap diri mereka dan juga acara-acara yang mereka laksanakan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan tiga perwakilan dari pihak kolektif Subnoise, dua perwakilan dari anggota kolektif selain Subnoise, dan dua perwakilan penikmat acara Subnoise. Dengan analisis menggunakan teori media, komunikasi pemasaran, konsep pemasaran multi kanal, dan juga skena musik, penelitian ini menemukan bahwa Subnoise menggunakan metode media multi kanal antara media sosial, konvensional, dan juga media tradisional. Dalam memanfaatkan multi kanal yang mereka miliki, Subnoise turut membangun personal branding menjadi sebuah kolektif yang menarik dan unik. Namun, sampai saat ini Subnoise belum mencapai tingkatan brand recognition, disebabkan oleh beberapa tahapan komunikasi pemasaran atau promosi yang tidak dilakukan oleh pihak Subnoise......Independent music is a marketing way that is carried out by the actors themselves, without any help from major labels. Therefore, marketing becomes important for independent musicians. This is a qualitative research, using case study method, and post-positivistic paradigm. This research focuses on Subnoise, an independent music collective based in Bekasi, that uses marketing communications and multi-channel media to raise awareness about them and the events they organize. Researcher uses interviews method, with three representatives from Subnoise, two representatives from collective members other than Subnoise, and two representatives from the audience. By analyzing using media theory, marketing communications theory, multi-channel marketing concept, and also the music scene, this study finds that Subnoise uses a multi-channel method between social media, conventional media, and traditional media. Subnoise build their own personal branding thru the multi-channels media that they have. However, until now, Subnoise has not reached the level of brand recognition, caused by several stages of marketing communications or promotions that are not carried out by Subnoise.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library