Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guritno Wahyu Wijanarko
"Salah satu pendorong terjadinya konvergensi pendapatan per kapita adalah ketersediaan dalam kualitas modal manusia yang sama antar wilayah. Untuk melihat pola konvergensi pendidikan dalam kaitannya dengan konvergensi pendapatan per kapita, dilakukan proses dekomposisi dari pendapatan per kapita yang dibagi dalam tiga komponen, yaitu : kuantitas pendidikan, harga pendidikan dan residu. Dengan pembagian komponen tersebut maka dapat dilihat kontribusi dari masing-masing komponen terhadap perubahan distribusi pendapatan per kapita. Pada konvergensi pendidikan yang dianalisis dalam tesis ini menggunakan dua tinjauan yaitu untuk tingkat pendidikan SMP dan SMA. Dari analisis didapatkan hasil kalau di wilayah Indonesia terjadinya konvergensi pendapatan per kapita ternyata tidak diikuti dengan konvergensi kuantitas pendidikan. Pada tingkat regional di Kawasan Barat Indonesia (KBI) terjadinya konvergensi pendapatan per kapita ternyata tidak diikuti dengan konvergensi kuantitas pendidikan sedangkan Kawasan Timur Indonesia (KTI) tidak terjadi pola konvergensi pendapatan per kapita namun terjadi konvergensi harga pendidikan pada tingkat pendidikan SMP serta konvergensi kuantitas pendidikan pada tingkat pendidikan SMA. Jika ditinjau dari sebelum pelaksanaan otonomi daerah (1993 - 1999) dan sesudah pelaksanaan otonomi daerah (2000 - 2004) dapat dilihat bahwa di Indonesia sebelum pelaksanaan otonomi daerah terjadi pola konvergensi pendapatan per kapita dan konvergensi harga pendidikan pada tingkat pendidikan SMA namun setelah pelaksanaan otonomi daerah tidak terjadi konvergensi pendapatan per kapita maupun konvergensi pendidikan. Di Kawasan Barat Indonesia (KBI) sebelum pelaksanaan otonomi daerah terjadi konvergensi pendapatan per kapita yang diikuti dengan konvergensi harga pendidikan pada tingkat pendidikan SMA dan setelah pelaksanaan otonomi daerah terjadi konvergensi pendapatan per kapita yang diikuti konvergensi pada harga pendidikan untuk tingkat pendidikan SMP. Sedangkan Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebelum pelaksanaan otonomi daerah tidak terjadi konvergensi pendapatan per kapita namun terjadi konvergensi kuantitas pendidikan pada tingkat pendidikan SMP dan setelah pelaksanaan otonomi daerah terjadi konvergensi pendapatan per kapita serta konvergensi kuantitas pendidikan pada tingkat pendidikan SMA."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aina Sabedah Fitri
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kecepatan laju pendapatan per kapita di Indonesia periode
waktu 1997 - 2006. Apakah pendapatan per kapita, penanaman modal asing
(PMA), infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) serta desentralisasi
mempengaruhi kecepatan laju pendapatan per kapita dan berapa besar
pengaruhnya terhadap kecepatan laju tersebut. Dan juga dampak dari kebijakan
desentralisasi apakah meningkatkan kecepatan laju pendapatan per kapita yang
notabene akan meningkatkan kernakmuran di wilayah tersebut.
Penelitian ini mencakup 33 propinsi yang digabung menjadi 26 propinsi.
Pengolahan data dengan menggunakan fixed effect model dari program eviews 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor di atas mempengaruhi
kecepatan laju pendapatan per kapita, PMA dan SDM menurunkan kecepatan laju
pendapatan per kapita sedangkan pendapatan per kapita dan infrastruktur
meningkatkan kecepatan laju pendapatan per kapita. Desentralisasi ada yang
meningkat dan ada yang menurunkan laju pendapatan per kapita di wilayah yang
berbeda-beda."
Lengkap +
2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library