Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Jane
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap impulse buying. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang merupakan konsumen toko kosmetik Sephora Plaza Indonesia. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linier regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa store atmosphere memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap impulse buying yaitu sebesar 51,7% dan sisanya 48,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

This study aimed to describe the effect of store atmosphere (exterior, general interior, store layout, and interior (point-of-purchase) display) on shoppers? impulse purchase behavior in Sephora Cosmetic Store at Plaza Indonesia. This study based on the quantitative research. The sample for this study comprised 100 respondent using non-probability sampling and purposive technique. The research used questionnaire as research instrument and analyzed with linear regression. The analytical results of this study indicate that store atmosphere has significant impacts on impulse buying behavior. Store atmosphere effect impulse buying equal to 51,7% and the residue equal to 48,3% affected by other factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Olivia Kristi
"Tren baru dalam memasarkan produk melalui live social commerce seperti pada Instagram dan Tiktok serta adanya penilaian terhadap masyarakat Indonesia yang cenderung untuk memiliki perilaku pembelian impulsif merupakan sebuah peluang yang dimanfaatkan oleh para pemilik toko online untuk meningkatkan penjualan. Berasal dari faktor-faktor seperti daya tarik, kepercayaan, keahlian, kegunaan produk, kenyamanan pembelian, dan harga produk yang dapat mempengaruhi perilaku, penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut dan motivasi yang mendasari terjadi pembelian impulsif produk fashion secara online melalui live di Instagram dan Tiktok. Model penelitian ini didasarkan pada kerangka SOR (stimulus-organism-response) untuk mengeksplorasi reaksi dan perilaku konsumen yang disebabkan oleh faktor stimulus tertentu. Model pengukuran dibuat berdasarkan 150 respon valid di sosial media Instagram dan Tiktok dari kuesioner online dengan bantuan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan SmartPLS. Hasil dari analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan diantara kedua sosial media ini. Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi pelaku usaha online di social commerce dalam produk fashion pada live di Instagram dan Tiktok dengan memperhatikan kenikmatan (perceived enjoyment) dan kenyamanan (purchase convenience) yang dirasakan konsumen, serta kegunaan (purchase usefulness) produk fashion yang dijual pada live sebagai dorongan untuk melakukan pembelian secara impulsif.

Online shop owners can boost sales by utilizing emerging trends in product marketingthrough live social commerce platforms like Instagram and Tiktok along with researchon Indonesian consumers' tendency for impulsive buying. This study examines the influence of these elements and the underlying motive for impulsive buying of fashionproducts online via live on Instagram and Tiktok. These factors include attractiveness, trustworthiness, expertise, product usefulness, purchase convenience, and product prices. This research model is based on the SOR (stimulus-organism-response) framework and is used to examine consumer reactions and behavior as a result of various stimulus factors. The measurement model was created based on 150 valid responses on Instagram and Tiktok from online questionnaires using PLS-SEM method. The results of the analysis show that there is no significant difference betweenthe two social media. This research could give usefull recommendation for online business in social commerce in developing marketing strategies for selling fashion products on live Instagram and Tiktok by paying attention to perceived enjoyment, purchase convenience and purchase usefulness as a stimulus to make impulse buying."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqiila Bahiira Paramesti
"Tren penggunaan produk kecantikan di Indonesia semakin meningkat, di mana ritel kecantikan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan produk kecantikan yang lengkap dan berkualitas. Dengan menggunakan teori Stimulus-Organism-Response, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian impulsif pada Sociolla, sebuah ritel omnichannel kecantikan ternama di Indonesia. Untuk menguji 9 hipotesis, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, di mana sebuah survei daring dilakukan terhadap 310 responden perempuan Indonesia berusia 18-43 tahun yang pernah menggunakan aplikasi SOCO by Sociolla dan membeli setidaknya satu produk Sociolla dalam tiga bulan terakhir. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulus (channel integration dan convenience) secara positif dan signifikan memengaruhi organism (empowerment, trust, satisfaction, dan perceived value), dan pada akhirnya secara positif dan signifikan memengaruhi response berupa impulse buying. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa convenience merupakan variabel stimulus yang memililiki pengaruh terbesar terhadap empowerment, trust merupakan variabel organism yang memiliki pengaruh terbesar terhadap perceived value, dan hubungan antara satisfaction dan trust memiliki path coefficient tertinggi di dalam model penelitian.

The increasing trend of beauty product usage in Indonesia highlights the crucial role of beauty retail in fulfilling consumers' needs for a wide range of high-quality beauty products. Based on the Stimulus-Organism-Response framework, this study aims to analyze the factors influencing impulse buying behavior at Sociolla, a prominent beauty retailer in Indonesia that has adopted an omnichannel strategy. To test the 9 hypotheses, this study used quantitative methods, where an online survey was conducted among 310 Indonesian female respondents aged 18-43 who had used the SOCO by Sociolla application and purchased at least one Sociolla product in the past three months. The data were processed and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of this research indicate that stimuli (channel integration and convenience) positively and significantly influence organisms (empowerment, trust, satisfaction, and perceived value), which in turn positively and significantly influence impulse buying as the response. Additionally, this research reveals that convenience is the stimulus variable with the greatest influence on empowerment, trust is the organism variable with the greatest influence on perceived value, and the relationship between satisfaction and trust has the highest path coefficient in the research model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Amanda Jati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value terhadap impulse buying, baik secara kognitif maupun afektif, pada ritel omnichannel kecantikan di Indonesia dengan menggunakan teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response). Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 279 responden yang pernah melakukan pembelanjaan di Sociolla atau Sephora, secara online dan offline, sebagai representasi ritel omnichannel kecantikan di Indonesia. Dari total 9 hipotesis yang diuji, penelitian ini menemukan bahwa channel integration berpengaruh positif terhadap consumer empowerment, akan tetapi convenience tidak memiliki pengaruh signifikan. Consumer empowerment berpengaruh terhadap satisfaction, trust, dan perceived value. Selain itu, trust berpengaruh positif terhadap perceived value, tetapi satisfaction tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Perceived value berpengaruh terhadap cognitive impulse buying dan affective impulse buying. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis tentang pengaruh perceived value dalam mendorong cognitive impulse buying dan affective impulse buying pada ritel omnichannel industri kecantikan di Indonesia. Penelitian ini juga memberikan kontribusi manajerial terkait strategi pemasaran ritel omnichannel kecantikan di Indonesia untuk mempertahankan kualitas perceived value dari produk-produk yang dijual oleh ritel omnichannel untuk mendorong cognitive impulse buying dan affective impulse buying pada ritel omnichannel kecantikan di Indonesia. Penelitian ini juga memberikan kontribusi secara etika dan sosial tentang pentingnya menjaga keamanan data dan privasi yang diberikan konsumen terhadap ritel omnichannel kecantikan, kesamaan informasi, kemudahan akses belanja, dan mencegah dampak negatif dari impulse buying.

This research aims to determine the influence of perceived value on impulse buying, both cognitively and affectively, in omnichannel beauty retail in Indonesia using the S-O-R (Stimulus-Organism-Response) theory. The study was conducted by distributing questionnaires to 279 respondents who had shopped at Sociolla or Sephora, both online and offline, representing omnichannel beauty retail in Indonesia. Out of the nine hypotheses tested, the study found that channel integration positively affects consumer empowerment, but convenience does not have a significant impact. Consumer empowerment influences satisfaction, trust, and perceived value. Additionally, trust positively impacts perceived value, but satisfaction does not show a significant effect. Perceived value affects cognitive impulse buying and affective impulse buying. This study provides theoretical contributions regarding the influence of perceived value in driving cognitive impulse buying and affective impulse buying in the omnichannel beauty retail industry in Indonesia. It also offers managerial contributions related to marketing strategies for omnichannel beauty retail in Indonesia to maintain the perceived value quality of products sold by omnichannel retailers to encourage cognitive impulse buying and affective impulse buying in the omnichannel beauty retail sector in Indonesia. The study also contributes ethically and socially by emphasizing the importance of maintaining data security and consumer privacy, ensuring information equality, ease of shopping access, and preventing the negative impacts of impulse buying."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazid Hamdani
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh Store Environment, Impulse Buying tendency dan Shopping Enjoyment Tendency terhadap dorongan impulse buying di Lawson. Penelitian ini menggunakan desain riset studi deskriptif dengan melakukan survey kepada 165 responden pengunjung Lawson yang pernah melakukan pembelian impulsif. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif konklusif-cross sectional (single cross period). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non-probability sampling yakni convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan SPSS 22 for windows untuk melakukan analisis pre test dan menggunakan Structural Equation Model (SEM) untuk main test.
Hasil dari penelitian ini bahwa pertama, shopping enjoyment tendency berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif melalui afeksi positif dan urge. Kedua, Impulse buying tendency berpengaruh positif terhadap pembelian impulsif melalui urge. Ketiga, Store environment perception berpengaruh positif terhadap dorongan pembelian impulsif melalui afeksi positif. Keempat, Store environment tidak menimbulkan dorongan dalam melakukan pembelian impulsif kendati dorongan melakukan pembelian impusif itu mempengaruhi keputusan pembelian impulsif. Kelima, Store environment tidak berpengaruh pada dorongan pembelian impulsif melalui afeksi negatif kendati dorongan melakukan pembelian impusif itu mempengaruhi keputusan pembelian impulsif.

This study discusses the influence of store environment, impulse buying tendency and shopping enjoyment tendency to urge impulse buying at Lawson. This study used a descriptive study research design did a survey of 165 respondents Lawson visitors have ever did impulse buying. The design study is conclusive descriptive cross-sectional (single cross period). The sampling method used is a nonprobability sampling technique which convenience sampling. The data analysis technique used is by using SPSS 22 for windows to do the pre-test analysis and Structural Equation Model (SEM) for the main test.
Results from this study that the first, shopping enjoyment tendency positive effect on impulse buying through positive affection and urge. Secondly, Impulse buying tendency positive effect on impulse buying through urge. Third, Store environment perception positive effect on impulse buying urge through positive affection. Fourth, Store environment is not conducive to the stimulation in making impulse buying despite urge impulse buying that influence impulse buying decisions. Fifth, Store environment has no effect on impulse buying urge through despite the negative affection urge impulse buying that influence impulse buying decisions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Prabowo
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi nilai dan aktivitas browsing terhadap impulse buying behaviour konsumen, dan pengaruh moderasi dari source of online review (konsumen dan influencer). Studi kasus pada penelitian ini adalah produk makanan dan minuman di Instagram. Penelitian ini dilakukan dengan metode convenience sampling dengan total responden sebanyak 165 orang, yang tinggal di Indonesia, memiliki akun Instagram, pernah melakukan browsing di Instagram, dan pernah melihat online review produk makanan dan minuman di Instagram. Data pada penelitian ini diolah menggunakan Smart PLS 3 dengan metode PLS-PM. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi nilai konsumen, baik utilitarian maupun hedonis, memengaruhi impulse buying behaviour secara positif dengan mediasi aktivitas browsing dan urge to buy impulsively pada konsumen. Hasil dari pengujian moderasi membuktikan bahwa tidak ada pengaruh moderasi dari perbedaan sumber online review.

This study aims to analyze the effect of consumer’s perceived value and browsing activity to impulse buying behavior, and the influence of moderation from source of online review (consumers and influencers). The case study in this research is food and beverage products on Instagram. This research was conducted with convenience sampling method with a total of 165 respondents, who live in Indonesia, have an Instagram account, have browsed on Instagram, and have seen online reviews of food and beverage products on Instagram. The data in this study were processed using Smart PLS 3 with the PLS-PM method. The results of the study show that the consumer’s perceived value, both utilitarian and hedonic, positively influences impulse buying behavior on consumers, with browsing and urge to buy impulsively as mediation. The results of the moderation test prove that there is no moderation effect from the difference in online review sources."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam penelitian ini, sebuah skala yang terdiri dari 20 item untuk mengukur kecenderungan belanja impulsif secara umum, disusun serta diuji kesahihannya. Skala ini meliputi faktor kognitif (unsur tanpa perencanaan dan kesengajaan) dan faktor afektif (perasaan sukacita, bergairah, kompulsi, takterkendali, penyesalan) dari perilaku belanja impulsif. Hasil korelasi yang signifikan antara skala kecenderungan belanja impulsif dengan self report dari pembelanjaan impulsif paling akhir dilakukan oleh para subjek (71 orang mahasiswi dan 46 orang mahasiswa), merupakan bukti atas predictive validity dari skala tersebut. Selain itu, ditemukan pula kolerasi antara kecenderungan belanja impulsif dengan perbedaan individual yang dijabarkan dalam dimensi-dimensi kepribadian menurut five factor model. Kecenderungan belanja impulsif berkaitan dengan dimensi agreeableness yang rendah. Secara lebih spesifik, aspek kogniitif dari kecenderungan belanja impulsif ini berhubungan dengan conscientiousness yang rendah; sedangkan aspek afektif dari kecenderungan belanja impulsif berhubungan dengan neuroticism tinggi. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan belanja impulsif memiliki dasar yang kuat dalam kepribadian."
150 JPSI 12:2 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Hayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh browsing dan usage Intensity terhadap urge to purchase dan impuls purchase di Instagram Bisnis dengan moderasi jenis kelamin, usia, dan pendapatan. Sampel penelitian ini adalah pengguna aktif aplikasi instagram yang pernah melakukan pembelian secara impulsif di aplikasi instagram dalam kurun waktu 1 satu bulan terakhir. Data diolah dengan metode analisis Structural Equation Modelling SEM dengan software LISREL 8.8 untuk menguji hipotesis penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa browsing tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap impulse purchase namun memiliki pengaruh signifikan terhadap urge to purchase sedangkan usage intensity memiliki pengaruh signifikan terhadap urge to purchase dan impulse purchase. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh moderasi yaitu jenis kelamin, usia, dan pendapatan yang memberi pengaruh signifikan pada pembelian impulsif hanya jenis kelamin saja.

This study aims to determine the effect of browsing and usage intensity towards urge to purchase and impulse purchase in Instagram Business with the moderation of gender, age, and income. The sample of this research are active user of instagram application ever made impulsive purchase in instagram application within the last 1 one month. The data were processed by Structural Equation Modeling SEM method with LISREL 8.8 software to test the research hypothesis.
The results showed that browsing has no significant effect on impulse purchase but has a significant influence on urge to purchase while usage intensity has a significant influence on urge to purchase and impulse purchase. The results also show that the effect of moderation ie sex, age, and income that gives a significant influence on impulsive purchases only gender type made a significant change.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhari Shanty Kusmaharani
"Pengaruh sosial dikenal sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku belanja online konsumen. Sebagai bagian dari pengaruh sosial, ulasan online yang memberikan informasi penting dan rekan sebaya sebagai agen sosialisasi konsumen telah menunjukkan bahwa mereka mempengaruhi perilaku belanja online konsumen. Namun, sedikit penelitian yang meneliti bagaimana mereka dapat mempengaruhi perilaku pembelian impulsif. Saat ini, belanja online telah meningkat di Indonesia. Dimana, platform online tersebut digunakan untuk membeli produk kecantikan dan kosmetik. Maka, banyak produk kosmetik indie Indonesia baru didirikan online.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana produk kosmetik indie Indonesia dapat menghasilkan pembelian impuls online. Untuk melakukannya, sebuah model penelitian yang menggabungkan teori ulasan online dan pengaruh teman sebaya bersama dengan penelusuran dan komunikasi rekan digunakan. Penelitian ini memiliki 173 peserta pada survei online yang dilakukan di Jabodetabek, Indonesia. Hasil data dianalisis menggunakan persamaan model struktural, khususnya metode partial least square (Smart PLS 3.2.8).
Hasil penelitian menunjukkan bagaimana nilai hedonis ulasan online memiliki pengaruh pada penjelajahan, sementara kekuatan ikat dengan teman sebaya dan identifikasi dengan teman sebaya berpengaruh pada komunikasi teman sebaya; yang kemudian mendorong keinginan untuk membeli secara impulsif yang merangsang perilaku pembelian impulsif.

Social influence is known as one of the factors affecting consumers online shopping behavior. As part of social influence, online reviews providing important informations and peers as consumer socialization agents had shown that they affect on consumers online shopping behavior. However, little research had examined how they may have influence on impulse buying behavior. Currently, online shopping had been increasing in Indonesia. Specifically, the online platform had been used on purchasing beauty and cosmetic products. Therefore, there had been many new Indonesian indie cosmetic products established online.
This study aims to identify how Indonesian indie cosmetic products can generate online impulse buying. To do so, a research model combining theories of online reviews and peers influence along with browsing and peer communication was used. Further, this research had 173 participants on the online survey that was conducted in Greater Area of Jakarta, Indonesia. The data results were analyzed using structural modeling equation, specifically partial least square method (Smart PLS 3.2.8).
Results show how hedonic value of online reviews have influence on browsing while tie strength with peers and identification with peer group have influence on peer communication; that then encourage urge to buy impulsively that stimulates impulse buying behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yumna Maisara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen dan presentasi produk secara online pada pembelian impulsif produk pakaian pada generasi Z di Tiktok Shop. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan​​ metode Partial Least Square (PLS) yang diolah menggunakan software SmartPLS 3.0. Penelitian ini menguji 180 data yang diperoleh dari pengguna Tiktok usia 17 hingga 27 tahun yang pernah melakukan pembelian produk pakaian di Tiktok Shop dalam waktu enam bulan terakhir. Pengolahan data penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan positif nilai hedonis dan nilai simbolis yang dirasakan dari pakaian terhadap kecenderungan belanja pakaian impulsif, kecenderungan impulsif memiliki pengaruh positif terhadap pembelian impulsif pakaian online. Namun, presentasi pakaian secara online ditemukan tidak memperkuat hubungan positif (atau tidak memiliki efek moderasi) antara kecenderungan pembelian dan pembelian impulsif secara aktual pada produk pakaian.

This study aims to determine the effect of consumer characteristics and online product presentation on impulse purchases of apparel products by generation Z at Tiktok Shop. This research is a quantitative study using the Partial Least Square (PLS) method which is analyzed using SmartPLS 3.0 software. This study examined 180 data obtained from Tiktok users aged 17 to 27 who have purchased clothing products at Tiktok Shop within the last six months. The data processing of this research used the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is a positive relationship of perceived hedonic value and symbolic value of apparel on impulsive apparel shopping tendency, impulsive tendency has a positive influence on impulsive purchase of online apparel. However, online apparel presentation was found not to strengthen the positive relationship (or have no moderating effect) between impulsive shopping tendencies and actual impulse purchases of apparel products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>