Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ofa Suzanti Betha
Abstrak :
Kitin merupakan salah satu polimer alam yang banyak tersedia dialam sesudah selulosa. Kitin dan turunannya telah banyak digunakan diberbagai bidang diantaranya pertanian, tekstil, khususnya farmasi dan kesehatan. Limbah kulit udang yang merupakan sumber bahan baku pengolahan kitin menghasilkan kualitas kitin yang lebih baik apabila diolah dengan cara biologi dibandingkan cara kimia. Pengolahan kitin secara biologi menggunakan asam laktat untuk demineralisasi dan enzim protease hasil fermentasi bakteri untuk proses deproteinasi. Telah dilakukan penelitian terhadap kemampuan sel amobil Lactobacillus acidophilus FNCC116 dalam proses demineralisasi limbah kulit udang dalam ekstraksi kitin dengan tujuan untuk efisiensi proses fermentasi. Proses amobilisasi bakteri ini dilakukan dengan menggunakan metoda penjerapan sel di dalam matrik natrium alginat 2% yang selanjutnya direaksikan dengan CaCl2 0,2M. Proses demineralisasi limbah kulit udang menggunakan sel amobil Lactobacillus acidophilus FNCC116 30% dan medium yang terdiri dari 6% glukosa, 1,5% yeast, 0,003% MnSO4, 0,003% FeSO4.7H2O, 0,02% MgSO4.7H2O mampu menghasilkan asam laktat sampai 2,24% dan mampu menurunkan kadar abu dalam kulit udang sampai dengan 1,18%. Hasil penelitian ini menunjukkan, sel amobil Lactobacillus acidophilus FNCC116 mampu menurunkan kadar abu dan kadar protein kulit udang dalam tahapan pengolahan kitin secara biologi.
Chitin, a homopolimer, is the most abundant renewable natural resources after cellulose. Chitin and its derivatives hold many applications in agriculture, textile, pharmacy and medic. Chitin that extracted from waste shrimp shells by biological fermentation has better quality than chemical procees. Demineralization of chitin by biological procees use lactic acid as product of fermentation. Deproteinization of chitin use proteolytic activity of enzyme that produce by bacteria in fermentation. Lactobacillus acidophilus FNCC116 has been immobilized by entrapment methods and 2% sodium alginate in 0,2 M CaCl2 as the matric . The ability of immobilized Lactobacillus acidophilus FNCC116 cell in fermentation was tested. The fermentation that was carried out in medium which consist of 6% glukosa, 1,5 % yeast extract, 0,003% MnSO4 0,003% FeSO4.7H2O, 0,02% MgSO4.7H2O and has been producted 2,24% lactic acid. Demineralization of waste shrimp shell with 30% immobilized Lactobacillus acidophilus FNCC116 cell has successfully decreased ash content tol 1,18% and produced lactic acid maximum 2.24%. Immobilization of Lactobacillus acidophilus FNCC116 cell promised an efficient method in bioproceesing of chitin recovery.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Abstrak :
The photocatalytic degradation of methylcyclohexane (MCH) in two phases (aqueous and vapor) was examined using modified titania that was immobilized on pumice and performed in the system of a specific condition. The photodegradation system that used a particular configuration reactor and modified catalyst could facilitate the two-phase photodegradation of MCH simultaneously. The photocatalyst was prepared by the mechanical mixing of urea and TiO2 P25 with mass ratios of 1:3 and 2:3, respectively and then calcined at 350 and 450oC. This modified photocatalyst was then immobilized on pumice and finally used for the photodegradation of MCH. The Infrared spectra studies revealed that modified titania with urea successfully incorporated a non-metal dopant within the TiO2 lattice. The catalyst that spread evenly across the surface of the pumice can be seen from Scanning Electron Microscope (SEM) characterization. The loading of 7.5% mass photocatalyst that immobilized on pumice degraded MCH in two-phases simultaneously during a 120 minute period and can be considered the optimum condition.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Montasya Ingana Natalia
Abstrak :
ABSTRAK


Sodium alginat (Alginat) adalah salah satu matriks yang dapat digunakan untuk imobilisasi sel dengan metode penjebakan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsentrasi alginat dan konsentrasi sel, terhadap sintesis enzim α-amilase Bacillus sp. Th4. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui konsentrasi alginat dan sel yang optimum bagi sintesis enzim α-amilase Bacillus sp. Th4.

Untuk itu telah diuji coba konsentrasi alginat antara 2--6%, dan konsentrasi sel antara 5--25% dengan 5 macam kombinasi menggunakan Central Composite Experimental Design (CCED). Sintesis enzim α-amilase diukur dengan metode Virolle et al. yang dimodifikasi. Aktivitas enzim α-amilase dinyatakan dalam unit/ml, kemudian dikonversikan terhadap aktivitas enzim α-amilase standar.

Hasil pengujian statistik dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan ada pengaruh linier, pengaruh kuadratik, dan pengaruh interaksi antara konsentrasi alginat dan sel terhadap sintesis enzim α-amilase. Berdasarkan perhitungan menggunakan kalkulus sederhana, sintesis enzim α-amilase optimum dapat tercapai jika konsentrasi alginat 2,980 % (b/v) dan konsentrasi sel Bacillus sp. Th4 20,278 % (b/v).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shitta Aspendira Dharmastuti Adisasmito
Abstrak :
ABSTRAK Asam suksinat merupakan salah satu dari 12 bahan kimia building blockteratas oleh Departemen Energi Amerika Serikatmemiliki aplikasi di berbagai industri, seperti pangan, farmasi, petrokimia, kosmetik, dan pertanian. Kambing merupakan salah satu hewan ruminansia dengan populasi yang lebih banyak dibandingkan sapi dan harga yang terjangkau. Salah satu bakteri yang dapat memproduksi asam suksinat adalah Actinobacillus succinogenes, yang termasuk dalam filum Actinobacteria (0,86%)di hewan ruminansia, terutama di rumen sapi. Bakteri Actinobacillus succinogenesmemiliki kemampuan untuk menghasilkan asam suksinat alami dengan nilaiyield, produktivitas, dan efisiensi fermentasi yang cukup tinggi dengan sumber daya terbarukan.Asam ini dapat diproduksi melalui konfigurasi fermentasi dari isolat bakteri terimobilisasi dengan bantuan biomassa TKKS sebagai sumber karbon. Prosedur imobilisasi mampu membantu bakteri untuk tahan terhadap lingkungan yang kurang adaptif serta memastikan tetap berjalannya metabolisme pada bakteri. Proses fermentasi pada penelitian ini menggunakan konfigurasi Semi-Simultaneous Saccharification and Fermentationyang merupakan gabungan dari konfigurasi Separate Hydrolysis and Fermentation danSimultaneous Saccharification and Fermentationuntuk meningkatkan hasil produksi asam suksinat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bio-asam suksinat menggunakan isolat bakteri terimobilisasi dari rumen kambing melalui konfigurasi SSSF serta mendapatkan konsentrasi awal glukosa, konsentrasi sumber nitrogen, dan konsentrasi senyawa pengatur pH untuk optimasi konsentrasi, yield, dan produktivitas bio-asam suksinat. Penelitian ini diawal dengan isolasi dan imobilisasi bakteri dari rumen kambing yang dilakukan dalam 5 tahap, yaitu enrichment, subkultur dan isolasi, fermentasi, analisis hasil fermentasi, serta imobilisasi. Lalu, dilakukan preparasi TKKS yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu pretreatment, pra-hidrolisis, dan analisis kandungan glukosa. Terakhir, dilakukan proses fermentasi untuk isolat bakteri terimobilisasi dan TKKS yang sudah dipreparasi melalui 2 tahap, yaitu konfigurasi SSSF dan analisis hasil fermentasi untuk menentukan konsentrasi awal glukosa, konsentrasi sumber nitrogen, dan konsentrasi senyawa pengatur pH terbaik untuk mendapatkan konsentrasi, yield, dan produktivitas bio-asam suksinat terbaik.
ABSTRACT Succinic acid is one of the 12 top chemicals building block by the United States Department of Energy that has applications in various industries, such as food, pharmaceuticals, petrochemicals, cosmetics, and agriculture. Goats are one of the ruminants with a larger population than cattle and affordable prices. One of the bacteria that can produce succinic acid is Actinobacillus succinogenes, which is included in the Actinobacteriaphylum (0.86%) in ruminants, especially in the cattle rumen. The bacteria Actinobacillus succinogeneshas the ability to produce natural succinic acid with high yield value, productivity, and fermentation efficiency with renewable resources. Succinic acid can be produced through fermentation configuration from immobilized bacteria isolate with the help of OPEFB biomass as a carbon source. The immobilization procedure can help bacteria to be resistant to the environment that is less adaptive and ensures that the metabolism continues in bacteria. The fermentation process in this study uses a Semi-Simultaneous Saccharification and Fermentation configuration which is a combination of the configuration of Separate Hydrolysis and Fermentation and Simultaneous Saccharification and Fermentation to increase the yield of succinic acid. This study aims to obtain bio-succinic acid using immobilized bacterial isolates from the goat's rumen through SSSF configuration and obtain the initial glucose concentration, nitrogen source concentration, and concentration of pH regulating compounds to optimize the concentration, yield, and productivity of succinic bio-acid. This research will begin with the isolation and immobilization of bacteria from the goat rumen to be carried out in 5 stages, namely enrichment, subculture and isolation, fermentation, analysis of fermentation results, and immobilization. Then, the OPEFB preparations will consist of three stages, namely pretreatment, pre-hydrolysis, and analysis of glucose content. Finally, a fermentation process will be carried out for immobilized bacterial isolates and OPEFB preparations that have been prepared through 2 stages, namely SSSF configuration and analysis of fermentation results to determine the initial glucose concentration, nitrogen source concentration, and concentration of the best pH regulating compound to obtain concentration, yield best bio-succinic productivity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library