Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edwin Rohadi
Abstrak :
Salah satu Penyakit Tidak Menular yang terus mengalami peningkatan adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tantangan besar di Indonesia karena hipertensi paling sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Hasil Riskesdas Tahun 2013 menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8%, penderita hipertensi yang terdiagnosis hanya 36,8%, sedangkan yang tidak terdiagnosis sebanyak 63,2 %. Salah satu faktor risiko hipertensi adalah pola makan. Pola makan tinggi lemak, tinggi natrium, kurang serat dan rendah kalium dapat berisiko menyebakan terjadinya hipertensi. Menjaga pola makan dari kebiasaan makan berisiko dapat mencegah terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola makan berisiko dengan kejadian hipertensi grade 1 di posbindu ptm pada 5 Puskesmas di Kota Banjarmasin. Desain penelitian ini adalah cross sectional ,menggunakan data primer dengan jumlah sampel sebanyak 326 orang. Subjek penelitian ini peserta posbindu ptm pada 5 Puskesmas di Kota Banjarmasin berusia ≥ 20 tahun keatas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2018. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara kebiasaan konsumsi lemak, natrium, kalium dan serat dengan kejadiah hipertensi grade 1. Hasil analisis multivariat pola makan berisiko yaitu konsumsi serat dengan kejadian hipertensi grade 1 didapatkan nilai PR sebesar 1,05 (95% CI 0,756–1,484) setelah dikontrol variabel umur. Kesimpulan Masyarakat perlu membiasakan pola konsumsi makanan beragam dan bergizi seimbang serta mengaplikasikan perilaku CERDIK dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular seperti hipertensi melalui wadah posbindu ptm. ......One of the non communicable diseases that continues to increase is hypertension. Hypertension is a big challenge in Indonesia because hypertension is most often found in primary health care. The results of the 2013 Riskesdas showed that the prevalence of hypertension in Indonesia was 25.8%, hypertensive patients diagnosed were only 36.8%, while those who were not diagnosed were 63.2%. One risk factor for hypertension is diet. A diet high in fat, high in sodium, lack of fiber and low in potassium can risk causing hypertension. Maintaining a diet from risky eating habits can prevent hypertension. The purpose of this study was to determine the association of risky food patterns with the incidence of grade 1 hypertension at posbindu ptm in 5 health centers in the city of Banjarmasin. The design of this study was cross sectional, using primary data with a total sample of 326 people. The subjects of this study were posbindu ptm participants in 5 Puskesmas in Banjarmasin City aged ≥ 20 years and above. The study was conducted in May-June 2018. The results showed no association between fat consumption habits, sodium, potassium and fiber with grade 1 hypertension prizes. The multivariate analysis of risk dietary patterns of fiber consumption with the incidence of grade 1 hypertension obtained a PR value of 1,05 (95% CI 0.756–1.484) after adjusted age variable. Conclusion The community needs to familiarize them with a variety of balanced and nutritious food consumption patterns and to apply CERDIK behavior in their daily lives to prevent and control noncommunicable diseases such as hypertension through Posbindu non-communicable disease.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Pratiwi
Abstrak :
Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama karena berkontribusi pada angka kesakitan dan kematian dunia. Prevalensi hipertensi terus meningkat dan lebih banyak ditemukan pada kelompok wanita. Obesitas merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Masa menopause pada wanita diduga ikut berkontribusi terhadap kejadian hipertensi namun pengaruhnya masih menjadi perdebatan. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi derajat 1 baik pada wanita premenopause dan postmenopause di Indonesia. Sebanyak 8.047 responden wanita yang berumur 18-57 tahun diteliti. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sumber data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 Tahun 2014. Hasil analisis multivariat dengan modifikasi cox regression menunjukkan bahwa risiko wanita obesitas untuk menderita hipertensi derajat 1 sebesar 1,80 kali (95% CI 1,57-2,06) dibandingkan wanita yang tidak obesitas. Pada wanita premenopause, obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi derajat 1 sebesar 1,67 kali (95% CI 1,43-1,94). Risiko yang lebih besar tampak pada kelompok wanita postmenopause dengan besar risiko obesitas terhadap kejadian hipertensi derajat 1 sebesar 2,32 kali (95% CI 1,69-3,19). Perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi melalui program GERMAS dan pemaksimalan peran posbindu PTM. Masyarakat khususnya wanita perlu menerapkan pola hidup sehat dengan perilaku CERDIK sejak usia dini.
Hypertension is a major health problem because it contributes to morbidity and mortality in the world. The prevalence of hypertension continues to increase and is more prevalent in the women group. Obesity is a risk factor that affects the incidence of hypertension. The menopause in women is thought to have contributed to the incidence of hypertension but its influence is still a debate. This study aims to examine the relationship of obesity with stage 1 hypertension in both premenopausal and postmenopausal women in Indonesia. A total of 8,047 women respondents aged 18-57 years were studied. The study used a cross sectional design with data sources from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 of 2014. The results of multivariate analysis with cox regression modification showed that the risk of obese women with hypertension in stage 1 was 1.80 times (95% CI 1.57-2.06) compared to women who were not obese. In premenopausal women, obesity can increase the risk of developing stage 1 hypertension by 1.67 times (95% CI 1.43-1.94). Greater risk was seen in the group of postmenopausal women with the risk of obesity in the prevalence of hypertension in stage 1 was 2.32 times (95% CI 1.69-3.19). Hypertension prevention and control needs to be done through the GERMAS program and maximizing the role of posbindu PTM . Women need to adopt a healthy lifestyle with CERDIK from an early age.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Olympia Primayawesti
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Pengendalian terhadap hipertensi perlu dilakukan termasuk di wilayah Indonesia salah satunya dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi ekologi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan Riskesdas dan Susenas 2018. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara status gizi (obesitas dan obesitas sentral) dan gaya hidup (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi makanan asin, konsumsi kalori, konsumsi protein, konsumsi protein hewani) terhadap kejadian hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan asin dengan hipertensi (p-value = 0,002; R = 0,512). Perlunya edukasi dan penggerakan program untuk membatasi konsumsi makanan mengandung garam berlebih pada masyarakat terutama di wilayah dengan konsumsi garam tinggi. ......Hypertension is a non-communicable disease which is the main cause of premature death worldwide. Control of hypertension needs to be done including in Indonesia, one of which is by knowing the factors associated with hypertension. This research is a quantitative study using an ecological study design. The data used is secondary data derived from the 2018 Riskesdas and Susenas reports. The study aims to determine the correlation between nutritional status (obesity and central obesity) and lifestyle (physical activity, smoking habits, alcohol consumption, consumption of salty foods, calorie consumption, consumption of protein, consumption of animal protein) on the incidence of hypertension. The results showed a significant relationship between consumption of salty foods and hypertension (p-value = 0.002; R = 0.512). Education and mobilization of programs are needed to limit the consumption of foods that contain excess salt in the community, especially in areas with high salt consumption.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library