Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa
Abstrak :
Salah satu penyebab tingginya tekanan darah pada anak-anak dan remaja adalah kegemukan dan obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi pada siswa di SMP Islam Al Azhar 2 Jakarta Selatan. Disain penelitian ini adalah Cross Secsional. Dari hasil penelitian diketahui sebanyak 36,0 siswa mengalami tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi dan 40,7 siswa mempunyai status gizi gemuk dan obesitas IMT/ U > 1 SD. Hasil Uji Chi Square menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kegemukan dan obesitas p value = 0,000 , aktivitas fisik p value = 0,019 , durasi tidur p value = 0,031 dan asupan energi p value =0,003 dengan tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi. Dari uji regresi logistik multivariabel diperoleh hasil bahwa kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi p value = 0,000, OR = 4,048 dan faktor konfoundingnya adalah durasi tidur dan asupan energi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yamg memiliki berat badan gemuk dan obesitas mempunyai risiko mengalami tekanan darah diatas normal prehipertensi dan hipertensi 4,048 kali lebih besar dibandingkan dengan siswa yang memiliki berat badan normal dan kurus setelah dikontrol variabel durasi tidur dan asupan energi.
One of the causes of high blood pressure in children and adolescents is overweight and obesity. The purpose of this study is to determine whether overweight and obesity is a risk factor of blood pressure above normal prehypertension and hypertension among students in Al Azhar 2 Islamic Junior High School South Jakarta. The design of this study is Cross Secsional. The result showed that 36.0 of students had blood pressure above normal prehypertension and hypertension and 40,7 had overweight and obesity IMT U 1 SD. Chi Square test showed that there were significant difference between overweight and obesity p value 0.000 , physical activity p value 0,019 , sleep duration p value 0,031 and energy intake p value 0,003 with blood pressure above normal prehypertension and hypertension. Multivariable logistic regression test showed that overweight and obesity were risk factors of blood pressure above normal prehypertension and hypertension p value 0,000, OR 4,048 and confounding factors are sleep duration and energy intake So it can be concluded that students who have overweight and obesity have a risk of blood pressure above normal prehypertension and hypertension 4.048 times greater than students who have normal weight and lean after controlled variable sleep duration and energy intake.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Lydia Gresari Br
Abstrak :

ABSTRAK
Nama : Lydia Gresari Br Sembiring
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Judul : Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Remaja 15-19
: Tahun di Indonesia: Analisis Data Indonesian Family Life Survey Five
: (IFLS5)
Pembimbing : Dr. Ir. Diah Mulyawati Utari M.Kes
Hipertensi pada remaja akan mempengaruhi peranan mereka sebagai calon generasi
bangsa berhubungan penurunan fungsi kognitif, peningkatkan resiko morbiditas dan
mortalitas terkait peningkatan kasus stroke dan gangguan jantung di usia muda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi pada remaja 15-19 tahun di Indonesia secara
nasional, di daerah perkotaan, dan perdesaan berdasarkan jenis kelamin, daerah tempat
tinggal, indeks massa tubuh berdasarkan usia (IMT/U), kondisi psikologis, tingkat
keanekaragaman makanan, ketahanan pangan, konsumsi protein, konsumsi sayuran,
buah, gorengan, makanan dan minuman manis, makanan cepat saji, makanan instan dan
aktifitas fisik, serta kebiasaaan merokok menggunakan data IFLS 5 dengan desain
penelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di
perkotaan (7,85%) lebih besar dibandingkan tingkat nasional (6,78%) dan daerah
perdesaan (5,14%). Terdapat hubungan jenis kelamin dan indek massa tubuh
berdasarkan usia, ketahanan pangan dengan hipertensi secara nasional, di daerah
perkotaan dan perdesaan, variabel konsumsi sayuran berhubungan dengan hipertensi
hanya secara nasional, sedangkan aktifitas fisik berhubungan dengan hipertensi hanya di
daerah perdesaan. IMT/U merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan
hipertensi secara nasional (OR: 3,818) dan di daerah perkotaan (OR: 4,238), namun
faktor dominan di perdesaan adalah jenis kelamin (OR:2,974). Penelitian ini
menegaskan faktor resiko hipertensi pada remaja bersifat multifaktoral seperti yaitu
jenis kelamin, status gizi IMT/U, ketahanan pangan dan konsumsi sayuran.
Kata kunci:
Hipertensi, remaja, 15-19 tahun, IFLS 5


ABSTRACT
Name : Lydia Gresari Br Sembiring
Study Program: Nutrition Science
Title : Prevalance and Risk Factor of Hypetension in Adolence among15-19
: years in Indonesia : Analysis Data Indonesian Family Life Survey Five
: (IFLS5)
Counsellor : Dr. Ir. Diah Mulyawati Utari M.Kes
Hypertension in adolescents will affect their role as a generation that results in
decreased cognitive function, increased risk of morbidity and mortality related to
increased cases of stroke and heart disorders at a young age. This study aims to
determine the prevalence and risk factors associated with the incidence of hypertension
in adolescents 15-19 years in Indonesia in urban areas, and rural areas based on sex,
residence, body mass index based for age, psychological level, level food contribution,
food security, protein consumption, consumption of vegetables, fruits, fried foods,
sweet foods and drinks, fast food, instant foods and physical activities, and smoking
habits using IFLS 5 data with cross-sectional research design. The results showed that
the prevalence of hypertension in urban areas (7.85%) was greater than the national
level (6.78%) and rural areas (5.14%). Regarding sex and mass index based on age,
food security with national hypertension, in urban and rural areas, the vegetable
consumption variable is related to hypertension only nationally, while physical activity
related to hypertension is only in rural areas. BMI for age is the dominant factor
associated with hypertension nationally (OR: 3,818) and in urban areas (OR: 4,238), but
the dominant factor in rural areas is gender (OR: 2,974). This study discusses the risk
factors for hypertension in multifactoral adolescents such as sex, nutritional status of
BMI for age, food security and vegetable consumption.
Key words:
Hypertension, adolescent, 15-19 years old, IFLS 5

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Ramadhan
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu masalah yang paling umum terjadi di masyarakat. Prevalensi hipertensi berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 mencapai 34,1% pada masyarakat yang berusia ≥ 18 tahun. Di sisi lain, peningkatan tersebut juga terjadi pada anak-anak yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi atau obesitas. Prevalensi kejadian hipertensi pada anak usia sekolah secara umum berkisar 1–2%. Provinsi Sulawesi Utara menjadi peringkat pertama prevalensi hipertensi dan proporsi obesitas di Indonesia. Pada anak 5–12 tahun angka proporsi obesitas di Provinsi Sulawesi Utara menempati urutan ke-15 se-Indonesia dan tertinggi di antara provinsi lain di Sulawesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IMT terhadap tekanan darah pada anak usia sekolah di provinsi sulawesi utara. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder yang diperoleh dari data South-East Asian Nutrition Survey 2.0 (SEANUTS 2.0). Subjek penelitian berjumlah 52 anak berusia 7–11 tahun yang terdiri dari 22 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. Pada analisis bivariat menunjukkan bahwa IMT memiliki hubungan yang signifikan terhadap tekanan darah sistolik (p=0,020), sedangkan variabel lain tidak memiliki hubungan yang signifikan. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada analisis multivariat, yang paling memengaruhi tekanan darah sistolik secara berturut-turut adalah usia (p=0,003), IMT (p=0,009), aktivitas fisik (p=0,011), dan jenis kelamin (p=0,049). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa selain memiliki hubungan yang signifikan terhadap tekanan darah sistolik, IMT juga memengaruhi tekanan darah sistolik pada anak usia sekolah di provinsi sulawesi utara. ......Hypertension is one of the most common problem in our society. The prevalence of hypertension based on Riskesdas data of 2018 is around 34.1% amongst people aged 18 year old. In another hand, there is an increase of hypertension occurred amongst children with a high Body Mass Index (BMI) or obese. The Prevalence of hypertension in school-age children generally ranges from 1–2%. North Sulawesi is ranked first in the prevalence of hypertension and the proportion of obesity in Indonesia. For children aged 5–12 year old, the proportion of obesity in North Sulawesi ranks 15th nationally and the highest in Sulawesi. This study aims to determine the effect of BMI on blood pressure of North Sulawesi's school-age children. This study utilised a cross-sectional design with secondary data obtained from the South-East Asian Nutrition Survey 2.0 (SEANUTS 2.0). The subject of this research subjects were 52 children aged 7-11 year old, consisting of 22 boys and 30 girls. Bivariate analysis showed that BMI had a significant relationship with systolic blood pressure (p=0.020), while other variables do not have a significant relationship. Based on the results of multiple linear regression in multivariate analysis, the most influencing systolic blood pressure respectively are age (p=0.003), BMI (p=0.009), physical activity (p=0.011), and gender (p=0.049). In conclusion, in addition to having a significant relationship with systolic blood pressure, BMI also affects systolic blood pressure in school-age children in North Sulawesi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Aditia Dewi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas diet, status gizi dan kadar homosistein dengan tekanan darah pada anak usia 3 hingga 4 tahun di Jakarta Timur. Peningkatan tekanan darah yang terjadi sejak masa anak-anak diketahui berhubungan dengan kejadian hipertensi saat dewasa. Faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti obesitas, pola makan tidak sehat juga banyak ditemukan pada anak-anak. Kondisi obesitas meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah melalui berbagai mekanisme terutama disfungsi endotel, inflamasi, dan retensi sodium. Pola makan tidak sehat yang dapat digambarkan melalui kualitas diet juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Salah satu indikator yang dapat digunakan menilai kualitas diet adalah skor Healthy Eating Index (HEI). Homosistein merupakan salah satu biomarker penyakit kardiovaskular yang pada anak-anak masih terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai homosistein. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang merupakan bagian dari penelitian Kohort Jakarta Timur. Sebanyak 196 anak yang memenuhi kriteria menjadi subyek penelitian. Untuk pemeriksaan homosistein dilakukan pada subsampel sebanyak 86 anak. Rerata usia anak adalah 40±2 bulan. Ditemukan 7,1% anak obesitas, 4,1% anak overweight, 23% anak dengan gizi kurang dan 65,8% normal. Rata-rata skor HEI adalah 34,2± 9. Ini merupakan kategori buruk dan rata-rata ini dimiliki oleh 96,4% anak. Kadar homosistein rata-rata adalah 5,5±1 µmol/L. Pada penelitian ini didapatkan hubungan antara kualitas diet (β 0,263 IK 95% 0,030-0,175, p 0,030), status gizi (β 0,465, IK 95% 0,374-0,868, p 0,000) dan kadar homosistein (β 0,187, IK 95% 0,014-1,106, p 0,045) dengan tekanan darah sistolik, dan hubungan antara status gizi (β 0,375, IK 95% 0,314-1,111, p 0,000) dan kadar homosistein (β 0,246, IK 95% 0,179-1,912, p 0,019) dengan tekanan darah diastolik pada anak. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas diet, status gizi dan kadar homosistein dengan tekanan darah anak usia 3-4 tahun di Jakarta Timur ......This study aims to determine the association between diet quality, nutritional status and homocysteine ​​levels with blood pressure in children aged 3 to 4 years in East Jakarta. Elevated blood pressure that occurs since childhood is known to be associated with the incidence of adult hypertension. Risk factors for cardiovascular disease such as obesity, unhealthy eating patterns are also found in children. Obesity increase the blood pressure through various mechanisms, especially endothelial dysfunction, inflammation, and sodium retention. An unhealthy diet that can be described through diet quality can also affect blood pressure. One indicator that can be used to assess diet quality is the Healthy Eating Index (HEI) score. Homocysteine ​​is one of the biomarkers of cardiovascular disease which in children the results still debatable. This is a cross-sectional nested East Jakarta Cohort study. A total of 196 children who met the criteria were the subjects of the study. Homocysteine ​​examination is done in a sub-sample of 86 children. The average age of children is 40 ± 2 months. We found 7.1% of obese children, 4.1% of overweight children, 23% of children underweight and 65,8% normal. The average HEI score is 34.2 ± 9. This means poor diet quality, and this average is owned by 96.4% of children. The average homocysteine ​​level is 5.5 ± 1 µmol/L. In this study we found association between diet quality (β 0,263 IK 95% 0,030-0,175, p 0,030), nutritional status (β 0,465, IK 95% 0,374-0,868, p 0,000) and homocysteine level (β 0,187, IK 95% 0,014-1,106, p 0,045) with systolic blood pressure, and association between nutritional status (β 0,375, IK 95% 0,314-1,111, p 0,000) and homocysteine level (β 0,246, IK 95% 0,179-1,912, p 0,019) with diastolic blood pressure in children. Conclusion: There is association between diet quality, nutritional status and homocysteine ​​levels with blood pressure in children aged 3-4 years in East Jakarta.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library