Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haviani Rizka Nurcahyaningtyas
"Hiperlipidemia merupakan peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida atau kedua-duanya di atas batas normal yang menjadi penyebab utama aterosklerosis. Susu kacang kedelai telah diteliti memiliki efek antihiperlipidemia karena diduga mengandung senyawa isoflavon, protein, dan lesitin. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek susu kacang kedelai terhadap penurunan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan peningkatan kolesterol LDL pada tikus putih jantan. Tikus diberi diit tinggi kolesterol dan lemak dengan komposisi kuning telur 80%, larutan sukrosa 65% sebesar 15%, dan lemak hewan 5%. Tikus putih jantan galur Sprague dawley sebanyak 30 ekor dengan berat sekitar 200 g dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari kontrol normal (CMC 0,5%), kontrol perlakuan (diit tinggi kolesterol dan lemak), kontrol pembanding (simvastatin), dan kelompok uji yang diberi susu kacang kedelai dengan dosis 2,25 g/kg bb, 4,5 g/kg bb, dan 9 g g/kb bb. Setelah 56 hari perlakuan dilakukan pengujian terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang kedelai dengan dosis 9 g/kg bb dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL paling baik dibandingkan dengan dosis 2,25 g/kg bb dan dosis 4,5 g/kg bb karena memberikan hasil yang tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol normal.

Abstract
Hyperlipidemia is elevated levels of cholesterol or triglycerides or both of them above normal limit that is a major cause of atherosclerosis. Soymilk have been studied for antihiperlipidemia effects because expected contain isoflavone, protein, and lecithin. This study aimed to determine effects of soymilk to decreased levels of total cholesterol, triglycerides, HDL cholesterol, LDL cholesterol and an increased in male white rats. Rats given high cholesterol and fat diet by composition of 80% yolk, 65% sucrose solution 15%, and 5% animal fat. Thirty white male rats Sprague dawley strain with body weight 200 gram were divided into 6 groups are normal control (CMC 0,5%), treatment control (high cholesterol and fat diet), comparator control (simvastatin), and test group who were given doses of soy milk with 2,25 g / kg body weight, 4,5 g / kg body weight, and 9 g / kg body weight. After 56 days, examination carried out on total cholesterol, triglycerides, HDL cholesterol, and LDL cholesterol. Result findings showed that soymilk with dose 9 g/kg body weight can reduced levels of total cholesterol, triglycerides, and LDL cholesterol and increased HDL cholesterol levels are best compared with a dose of 2,25 g / kg body weight and a dose of 4,5 g / kg body weight because it gives results that not significantly different compared with normal control."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Faridasari Kusumawaty
"Latar Belakang: Hiperlipidemia memiliki angka prevalensi yang tinggi pada penerbang di Indonesia. Penanganan hiperlipidemia tersebut salah satunya diterapi oleh statin dengan salah satu efek samping gangguan musculoskeletal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan terapi statin dengan gangguan muskuloskeletal pada penerbang dengan hiperlipidemia di Indonesia.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode potong lintang. Pengambilan data di Balai Kesehatan Penerbangan Indonesia pada bulan Mei-Juni 2018 dengan cara pengisian kuesioner terstruktur dan data rekam medis. Kuesioner diberikan kepada penerbang yang melakukan pemeriksaan kesehatan per enam bulan sebanyak 203 penerbang. Penerbang yang masuk kriteria mengalami hiperlipidemia dan menggunakan statin sebanyak 57 orang. Data kemudian diolah dengan program SPSS versi 22 dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square, Fisher, dan Kolmogorov-Smirnov.
Hasil : Dari 203 responden, 85 41,87 penerbang mengalami hiperlipidemia dengan 57 penerbang pengguna statin. Sebanyak 5 orang 8,77 penerbang pengguna statin dengan hiperlipidemia mengalami gangguan musculoskeletal. Faktor ndash; faktor risiko yang berperan seperti jenis kelamin, umur, jam terbang total, indeks massa tubuh, jenis pesawat dan jabatan tidak memiliki perbedaan yang bermakna terhadap gangguan muskuloskeletal. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara gangguan otot yang dialami penerbang pengguna statin dengan hiperlipidemia p > 0,05.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan penggunaan statin pada penerbang yang mengalami hiperlipidemia tidak berhubungan dengan gangguan musculoskeletal. Dengan demikian penggunaan statin bisa disarankan pada penerbang.

Background : Hyperlipidemia has a high prevalence rate among pilots in Indonesia. One of Treatment of hyperlipidemia treated by statins with one of the side effects of musculoskeletal disorders. The purpose of this study to examine the relationship between statin therapy with musculoskeletal disorder among pilots with hyperlipidemia in Indonesia.
Methods : This study using cross-sectional design. Data retrieve in Indonesian Aviation Medical Centre in May-June 2018 by structured questionaires and medical records. questionnaires is given to pilots who do general check up in six months periodically N=203 . Pilots who met with criteria statin user and hyperlipidemia 57 participants. Data processed by SPSS version 22 and analyzed using Chi-Square, Fisher and Kolmogorov-smirnov test.
Result: From 203 respondents, 85 41,87 pilot have hyperlipidemia with 57 pilots use statin. The result shows 5 participant experience muscoskeletal disorder 8,77 . The risk factors such as gender, age, total flight hour, body mass index, type of aircraft and position have no significant meaning with musculoskeletal disorders. There is no association between statin therapy among hyperlipidemia pilots with musculoskeletal disorder p>0,05.
Conclusions : There is no association between statin therapy among hiperlipidemia pilots with musculoskeletal disorder. Therefore statin therapy can be suggested to pilots.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Purwanti
"Hiperlipidemia merupakan faktor resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner yang berbahaya. Oyong termasuk dalam marga luffa telah diteliti memiliki efek antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihiperlipidemia dari ekstrak etanol 70% buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb). Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley berumur 2 bulan dibagi secara acak ke dalam enam kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, induksi, simvastatin (sebagai pembanding), dosis I, II, dan III. Kelompok kontrol normal hanya diberikan larutan CMC 0,5%. Kelompok kontrol induksi, simvastatin, dosis I, II, III diberikan makanan diit tinggi kolesterol dan lemak 2,5 g/200 g bb dengan komposisi kuning telur 80%, lemak hewan 5%, dan larutan sukrosa 15%. Setelah satu jam pemberian ditambahkan berturut-turut CMC 0,5%, simvastatin 1,8 mg/200 g bb, esktrak 20, 40, dan 80 mg/200 g bb. Setelah 8 minggu perlakuan dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital dan penetapan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah oyong memiliki efek antihiperlipidemia pada dosis 20, 40 dan 80 mg/200 g bb ditinjau dari penurunan kadar kolesterol total, LDL, dan peningkatkan kadar HDL, tetapi penurunan kadar trigliserida hanya terjadi pada dosis 80 mg/200 g bb.

Hyperlipidemia is a risk factor of atherosclerosis and coronary heart disease. Ridged gourd included in genus Luffa have been researched antihyperlipidemia effect. This research aimed to observe the effect of antihyperlipidemia from 70% ethanol extract of the ridged gourd (Luffa acutangula (L.) Roxb). Thirty male rats Sprague Dawley strain with 2 month were divided randomly into six groups, is : normal control, induction control, simvastatin control (as a comparison), ridged gourd dose I, II, and III. Normal control group only given 0.5% CMC solution. Induction control, simvastatin control, ridged gourd dose I, II, III given high cholesterol and lipid diet (2,5 g/200 g bw) with the composition 80% egg yolk, 5% fat, and 15% sugar solution. After an hour giving, added successively 0,5% CMC, 1,8 mg/200 g bw simvastatin, extracts 20, 40, and 80 mg/200 g bw. After eight weeks of treatment was blood sampling by the orbital sinus and determination of total cholesterol, triglycerides, HDL, and LDL. The results showed that 70% ethanol extract of ridged gourd have antihyperlipidemia effects at doses of 20, 40 and 80 mg/200 g bw in decreased of total cholesterol, LDL and increasing HDL levels, but the decrease in triglyceride levels only at doses of 80 mg/200 g bw."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Cahyani
"Latar Belakang. Pemberian obat anti epilepsi (OAE) generasi pertama dalam jangka waktu lama sering menimbulkan efek samping seperti perubahan kadar lipid plasma yang akan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular. OAE ini banyak digunakan di poli neurologi RSCM. Diharapkan dengan diketahuinya gambaran kadar lipid plasma pada penggunaan OAE generasi pertama tunggal dan prevalensi dislipidemia, dapat dilakukan penapisan dini dan preventif timbulnya penyakit kardio dan serebrovaskular.
Metode. Desain penelitian berupa studi potong lintang (cross sectional). Subyek penelitian adalah orang dengan epilepsi yang mendapat karbamazepin, fenitoin, fenobarbital dan valproat tunggal minimal 6 bulan. Subyek diperoleh secara konsekutif, kemudian dilakukan wawancara data medis, recall makanan, pemeriksaan fisik dan kadar lipid darah. Pemeriksaan kadar lipid dilakukan setelah puasa minimal 8 jam.
Hasil. Diperoleh 59 subyek, 27 karbamazepin, 16 fenitoin, 10 fenobarbital dan 6 valproat. Prevalensi dislipidemia sebesar 20.3%. Rerata kadar kolesterol total 193.5 ± 31.9; LDL 115.3 ± 23.9; HDL 59.5 ± 18.8 dan trigliserida 117.0 ± 63.6. Rerata kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida fenitoin lebih tinggi dari OAE lain. Rerata HDL terendah ditemukan pada valproat. Didapat perbedaan bermakna secara statistik rerata kolesterol total, LDL dan trigliseria berdasarkan jenis OAE. Didapat hubungan bermakna secara stastistik antara durasi penggunaan OAE dengan tingginya kadar HDL pada karbamazepin dan fenobabital.
Kesimpulan. Rerata kadar lipid dibawah rerata kadar lipid populasi. Dislipidemia lebih banyak ditemukan pada kelompok fenitoin. Durasi penggunaan OAE berhubungan dengan kadar HDL tinggi.

Background. Longterm therapy with first generation of antiepileptic drugs (AED) has been associated with adverse effects, such as serum lipid profile changes which can increase the risk of cardiovaskular and cerebrovascular disease. These AEDs are commonly used in outpatient clinic at Cipto Mangunkusumo hospital. The aim of this study is knowing lipid profile in first generation AEDs consumption.
Method. This was cross sectional study. The subjects of this study were epilepsy patiets receiving carbamazepine, phenytoin, phenobarbital and valproate as monotheraphy for more than 6 months. This study used concecutive sampling. All subjects were interviewed, food recalled and underwent physical examination and measurements serum lipid profile. Blood samples for serum lipid profile were collected at least after 8 hours overnight fasting.
Result. There were 59 patients, 27 with carbamazepine therapy, 16 phenytoin, 10 phenobarbital, 6 valproate. Prevalence of dyslipidemia is 20.3%. Mean of total cholesterol is 193.5 ± 31.9; LDL 115.3 ± 23.9; HDL 59.5 ± 18.8 and triglyseride 117.0 ± 63.6. Patients with phenytoin showed the highest mean of total cholesterol, LDL and triglyseride. Patients with valpoate showed the lowest mean of HDL. There was significant difference in mean of cholesterol total, LDL and triglyseride according to AEDs. The duration of AEDs therapy was significantly associated with higher HDL in patents with carbamazepine and Phenobarbital.
Conclusion. Mean of lipid profile among people with epilepsy was lower than population. Dyslipidemia were more frequent in phenytoin. The duration of AEDs therapy was significantly associated with higher HDL.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Anggita Setiyadi
"Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma bertujuan mengetahui dan memahami tugas, fungsi dan peran seorang apoteker di Apotek Kimia Farma. Kegiatan ini dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 50 Jl. Merdeka No. 24, Bogor. Dalam hal ini, diharapkan apoteker dapat mengetahui dan memahami cara pengelolaan apotek dalam kegiatan administrasi, manajemen keuangan, pengadaan, penyimpanan, dan penjualan perbekalan farmasi serta mempraktekkan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan etika yang berlaku dalam sistem pelayanan kefarmasian di Indonesia. Pelayanan kefarmasian merupakan bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tugas khusus berupa analisis resep pengobatan Hiperlipidemia pasien yang dibeli di Apotek Kimia Farma no. 50 Bogor. Akumulasi terjadinya Hiperlipidemia beberapa dekade terakhir menunjukkan adanya keterkaitan dengan angka kejadian penyakit jantung koroner (PJK) yang merupakan penyebab utama (16%) dari total kematian penduduk Indonesia. Analisa resep meliputi pengkajian keabsahan dan kerasionalan resep berdasarkan skrining resep pengobatan Hiperlipidemia.

Apothecary internship at Kimia Farma Pharmacy aims to know and understand the duties, functions and role of a pharmacist in the Apotek Kimia Farma. This activity is conducted in Apotek Kimia Farma No. 50 Jl. Merdeka No. 24, Bogor. In this case, pharmacists are expected to know and understand how to manage a pharmacy in administration, financial management, procurement, storage, and sale of pharmaceuticals and pharmacy services in pharmacy practice in accordance with the laws and ethics in the pharmaceutical care system in Indonesia. Pharmacy services is a form of service and professional pharmacist directly responsible for improving the quality of life of patients.
The specific task of analysis, prescription medications purchased in Hyperlipidemia patients at Apotek Kimia Farma No. 50 Jl. Merdeka No. 24, Bogor. Accumulation of the Hyperlipidemia few decades suggests there is a correlation with the incidence of coronary heart disease (CHD) is the leading cause (16%) of the total deaths of Indonesia. Analysis includes prescription and rational assessment of the validity of a prescription medication prescribed by screening Hyperlipidemia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurin Adlina Putri Jauhari
"Obat golongan statin memiliki salah satu efek samping, yaitu gangguan otot yang ditandai dengan rasa nyeri pada otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping nyeri otot pada pasien yang menggunakan obat golongan statin di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia yang dianalisis dengan algoritma Naranjo. Desain penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan pengambilan data prospektif dari resep dan wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Sampel adalah pasien yang mendapatkan obat golongan statin periode Maret-Mei 2014 dengan lama penggunaan ≤ 3 bulan. Obat golongan statin yang digunakan oleh 66 pasien yang masuk ke dalam kriteria inklusi adalah simvastatin dan atorvastatin. Setelah pengamatan berlangsung, 14 pasien masuk ke dalam kriteria dropout sehingga hanya 52 pasien yang menjadi subyek penelitian. Sebanyak 14 pasien mengalami nyeri otot setelah penggunaan obat golongan statin. Analisis dengan algoritma Naranjo menunjukkan hanya 10 pasien (19,2%) yang dapat dipastikan mengalami nyeri otot akibat reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, suku, serta lama penggunaan obat dengan efek samping nyeri otot, namun ada hubungan antara dosis obat dengan efek samping yang timbul.

Statins have side effects and one of them is muscle disorder that characterized as muscle pain. This study aimed to evaluate the muscle pain side effects in patients taking statins at the Universitas Kristen Indonesia General Hospital and analyzed with Naranjo algorithm. This research design was analytical descriptive with prospective data collection using prescriptions and patient interview with a validated questionnaire. Samples were patients who received statins in the period of March to May 2014 with the duration of medication ≤ 3 months old. Statins that used by 66 patients who entered the inclusion criteria were simvastatin and atorvastatin. After the observations, 14 patients entered into the dropout criteria so the observations continued with only 52 patients. There were 14 patients with muscle pain and after analyzed with Naranjo algorithm, there were only 10 patients (19,2%) that could be ascertained that their muscle pain was an adversed drug reactions (ADR) caused by the use of statins. There were no significant correlations between gender, age, ethnicity, and duration of the medication with muscle pain side effect, but there was a significant correlation between the dose of a drug with that side effect.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Esra Devi Tarida
"Fraktur merupakan dampak yang paling sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Pengobatan fraktur yang tidak adekuat dapat menyebabkan penyatuan tulang nonfungsional yang disebut malunion. Studi kasus ini menganalisis asuhan keperawatan dan intervensi discharge planning pada pasien fraktur malunion yang disertai hiperlipidemia dan hiperurisemia. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa discharge planning pada pasien fraktur malunion meningkatkan pengetahuan pasien tentang perawatan pasca operasi ankle arthrodesis yaitu non weight bearing dan diet rendah purin, rendah lemak serta tinggi protein. Rekomendasi untuk mengoptimalkan discharge planning yaitu meningkatkan pengetahuan perawat dan pembuatan media discharge planning.

Fractures are the most frequent impacts of traffic accidents. Inadequate treatment of fractures can lead to a non-functional bone union called malunion. This case study analyzed nursing care and discharge planning intervention in a patient with malunion fracture accompanied with hyperlipidemia and hyperuricemia. The results of this case study found that discharge planning can improve patient education about post-operative care ankle arthrodesis is non-weight bearing and low purine, low fat and high calcium diet in the patient with malunion fracture. Optimization discharge planning can be done by increasing nurse’s knowledge and make discharge planning media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rofiqoh
"Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Hiperlipidemia pada usia dewasa menjadi hal yang biasa di temui di RW 06 Cisalak Pasar. Hiperlipidemia menjadi faktor risiko terjadinya masalah yang lebih mengancam jiwa seperti stroke dan jantung koroner jika tidak segera diatasi. Hiperlipidemia di masyarakat perkotaan menjadi perhatian khusus dalam penanganannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada usia dewasa sebagai agregat berisiko mengalami masalah tersebut dengan menggunakan intervensi unggulan yaitu latihan fisik senam jantung sehat. Metode penelitan yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan kadar kolesterol darah yang dilakukan sebanyak 18 kali intervensi selama 6 minggu. Penelitian ini merekomendasikan senam jantung sehat sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol darah pada usia dewasa dengan hiperlipidemia.

Hyperlipidemia is a condition where the cholesterol level in the blood exceeds the normal limit. Hyperlipidemia in adulthood is a common thing in RW 06 Cisalak Pasar. Hyperlipidemia is a risk factor for more life-threatening problems such as stroke and coronary heart disease if not addressed immediately. Hyperlipidemia in urban communities is of particular concern in its handling. This study was conducted with the aim of drawing on the results of nursing care in adulthood as an aggregate at risk of experiencing these problems by using superior interventions namely senam jantung sehat. The research method used is field practice. The results obtained were a decrease in blood cholesterol levels carried out as much as 18 times intervention for 6 weeks. This study recommends that senam jantung sehat as a way to control and reduce blood cholesterol levels in adults with hyperlipidemia

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Diana Puspita Rini
"Hiperlipidemia merupakan peningkatan lipid dalam tubuh yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang meningkat selama 30 tahun. Tanaman obat memiliki porsi besar sebagai agen farmakologis, terutama dalam terapi penyakit. Aktivitas farmakologis dari tanaman obat telah disaring secara menyeluruh menggunakan pendekatan tinggi dalam penemuan obat. Lampeni, juga dikenal sebagai Ardisia humilis Vahl, digunakan untuk berbagai penyakit seperti vertigo, rematik, dan bisul kulit, dan sebagai stimulan, karminatif, dan antidiare. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa memberi ekstrak alkohol tikus albino Swiss pada 200 mg / KgBB dapat menurunkan LDL, trigliserida, kolesterol total, dan VLDL dan meningkatkan HDL. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi farmakologi jaringan daun Lampeni yang berpotensi sebagai antihiperlipidemia menggunakan beberapa database etnobotani dan perangkat lunak. Penelitian ini dilanjutkan dengan in silico. Hasil dari daun Lampeni adalah hampir semua senyawa bioaktif menargetkan gen terkait hiperlipidemia. Senyawa dengan potensi antihiperlipidemia tertinggi adalah Ardisinol II, Bilobol, ArdisiphenolB, Maesaquinone, Beta amiryn, dan Embelin. IL6, HSP90AA1, EGFR, MAPK3, SRC, PPARG, dan STAT3 memiliki nilai terbaik dan menjadi gen senyawa daun Lampeni. Target ini berkaitan dengan proses inflamasi dan proliferasi, yang menjelaskan kemungkinan menjelaskan daun Lampeni dalam melemahkan gejala hiperlipidemia. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi hasil selain dengan metode docking molekuler, seperti dinamika molekuler, in vitro, atau studi in vivo.

Hyperlipidemia is increasing lipids in a body that are risk factors for cardiovascular disease that increased last over 30 years. Natural products have a large portion as pharmacological agents, particularly in disease therapies. The pharmacological activity of natural product remedies has been thoroughly screened using high approaches in drug discovery. Lampeni, also known as Ardisia humilis Vahl, is utilized for various illnesses such as vertigo, rheumatism, and skin ulcers, and as a stimulant, carminative, andantidiarrheall. Previous studies have shown that feeding Swiss albino rats alcohol extract at 200 mg/KgBW could decrease LDL, triglycerides, total cholesterol, and VLDL and increase HDL. This study aimed to predict Lampeni leaf's network pharmacology as a potential for hyperlipidemia using multiple ethnobotanical databases and software. This research was cond. This is in silico. The result of Lampeni leaf is almost all bioactive compounds targeted hyperlipidemia-associated genes. Compounds with the highest potential of Hyperlipidemia are Ardisinol II, Bilobol, ArdisiphenolB, Maesaquinone, Beta amiryn, and Embelin. IL6, HSP90AA1, EGFR, MAPK3, SRC, PPARG, and STAT3 had the best value and became the gene doth the Lampeni leaf compound. These targets are tightly associated with inflammatory and proliferation processes, which explain the possible explaining Lampeni leaf in attenuating hyperlipidemic symptoms. Further study is needed to validate the result other than by molecular docking method, such as molecular dynamics, in vitro, or in vivo studies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Alfera
"Latar Belakang. Pengendalian sumber kebisingan sudah dilakukan perusahaan, dari data pengukuran industrial hygiene sebagian besar berada dibawah nilai ambang batas (< 85 dB), tetapi hasil pemeriksaan kesehatan tahunan didapatkan penderita gangguan pendengaran setiap tahun menunjukkan peningkatan, termasuk peningkatan kasus rujukan karyawan dengan gangguan pendengaran. Dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun 2012 didapatkan hasil 42,76 % karyawan mengalami hiperlipidemia. 26,78% memiliki masalah dengan telinga dan 8,52% memiliki gangguan pendengaran sensorineural. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hiperlipidemia terhadap risiko gangguan pendengaran pada karyawan perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 desibel.
Metode Penelitian. Disain penelitian potong lintang perbandingan ( comparative cross sectional ) Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan medical check up tahun 2013 dan hasil pengukuran industrial hygiene tahun 2013. Kriteria inklusi adalah seluruh karyawan permanen PT X yang masih aktif bekerja saat penelitian, laki-laki, bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 dB , memiliki data audiogram dari medical check up tahun 2013 memiliki data Kholesterol, HDL, LDL dan Trigliserida, kriteria eksklusinya adalah memiliki riwayat tuli paska trauma, riwayat keluar cairan dari telinga, menggunakan obat ototoksik, tidak memiliki data yang lengkap untuk di analisa.
Hasil. Faktor penentu utama yang berpengaruh secara bermakna terhadap kejadian gangguan pendengaran adalah umur (OR = 2,72; CI 95% = 1,92 - 3,87 ; p = 0.000) dan penggunaan alat pelindung diri telinga (OR = 3,15; CI 95% = 2,22 – 4,48 ; p = 0.000). Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pekerjaan ( OR = 0,64 ; CI 95% = 0,45 – 0,84 ; p = 0,002 ), lama bekerja ( OR = 1,12 ; CI 95% = 1,17 – 1,23 ; p = 0,000 ), kadar gula darah puasa (OR = 3,92 ; CI 95% = 2,14 – 7,18 ; p = 0,000).
Kesimpulan. Pengaruh hiperlipidemia terhadap risiko gangguan pendengaran sensorineural pada karyawan laki-laki perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 dB tidak ditemukan pada penelitian ini.

Background. Control of noise sources has been done the company, from industrial hygiene measurement data are mostly located below the threshold value (<85 dB), but the results obtained annual medical check up every year people with hearing loss showed improvement, including increased employee referral cases with hearing loss. From the results of medical check up in 2012 showed 42.76% of employees experienced hyperlipidemia. 26.78% had problems with ears and 8.52% had sensorineural hearing loss. This study aims to determine the effect of hyperlipidemia on the risk of hearing loss in coal mining contractor company employees who work in a work environment with noise levels over 60 decibels.
Method. Design A cross-sectional comparative study (comparative cross sectional) data was collected using secondary data from the results of medical check-up in 2013 and the results of industrial hygiene measurements in 2013. Inclusion criteria were permanent employees of PT X is still actively working time of the study, male, working in a work environment with noise levels over 60 dB, has data audiogram of medical check-up in 2013 has data cholesterol, HDL, LDL and triglycerides, Exclusion criteria were a history of post-traumatic deafness, a history of ear discharge, use of ototoxic drugs, do not have complete data for analysis.
Results. The main determining factors that significantly affect the incidence of hearing loss is age (OR = 2.72; 95% CI = 1.92 to 3.87, p = 0.000) and the use of personal protective equipment ear (OR = 3.15; CI 95% = 2.22 to 4.48, p = 0.000). There is a significant association between the type of work (OR = 0.64; 95% CI = 0.45 to 0.84, p = 0.002), duration of work (OR = 1.12; 95% CI = 1.17 to 1, 23, p = 0.000), fasting blood sugar levels (OR = 3.92; 95% CI = 2.14 to 7.18, p = 0.000).
Conclusion. Effect of hyperlipidemia on the risk of sensorineural hearing loss in male employees of coal mining contractor company working in a work environment with noise levels over 60 dB can not be found in this study.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>