Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bachtiar Sunasto
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini berisi hasil penelitian teoritis tentang gas diatomik yang dapat berpermeasi melalui lempeng logam homogen pada kondisi stasioner dengan pengabaian gradien konsentrasi atom-atom gas diatomik dalam material tersebut. Selama permeasi berlangsung diandaikan tidak ada dan tidak terbentuk lapisan penghalang. Proses permeasi diforrnulasikan secara matematis dengan mengakomodasi delapan kemungkinan mekanisme laju aliran atom gas diatomik melalui permukaan logam.

Dengan pembatasan masalah seperti di atas diperoleh hasil formulasi matematis yang menunjukkan bahwa atom gas diatomik tidak akan teradsorpsi sempurna di permukaan atau bertransmisi sempurna melalui permukaan logam. Sebagaimana dalam persamaan fluks difusi dan realita eksperimental, ternyata fluks permeasi yang diperoleh berbanding lurus terhadap konstanta difusi dan berbanding terbalik terhadap ketebalan, suatu hal yang tidak ditunjukkan oleh formulasi yang tidak melibatkan kedelapan mekanisme aliran atom di permukaan. Kontribusi mekanisme aliran ke delapan terhadap fluks permeasi pun ternyata tidak dapat diabaikan.

Visualisasi dari formulasi matematis bagi model yang diajukan menampilkan pola yang bersesuaian jika dibandingkan dengan beberapa hasil eksperimental. Dalam hal ini diwakili oleh permeasi gas hidrogen melalui lempeng besi bcc.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaicha Dwi Hastuti
Abstrak :
Flex matala biofilter dengan luas permukaan 365 m2/m3 (M365) dan 190 m2/m3 (M190) digunakan sebagai carrier bkteri dalam produksi biohidrogen menggunakan reaktor CSTR. Reaktor CSTR yang dilengkapi dengan biofilter (CSTR-PBF) didesain dan dioperasikan untuk memproduksi gas biohidrogen dengan bahan baku limbah pabrik minuman sebagai substrat pada konsentrasi 10 ? 30 g total glukosa/L dan waktu tinggal 8 jam ? 0,5 jam. Carrier atau biofilter dipasang pada bagian tengah fermentor (60 mm dari dasar fermentor) yang berfungsi untuk menghindari washout. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi substrat 15 ? 20 g/L memberikan yield dan Laju produksi gas biohidrogen (LPH) yang tinggi. Biofilter M365 memberikan kinerja produksi hidrogen yang lebih baik dibanding dengan biofilter M190. HRT 0,5 jam memberikan LPH yang paling tinggi, yakni 124,87 L H2/L/hari, namun yieldnya 1,17 mol H2/mol glukosa. Di sisi lain, kondisi yang memberikan yield tertinggi dicapai pada waktu tinggal 4 jam dengan LPH sebesar 13,74 L H2/L/hari dan yield sebesar 1,82 mol H2/mol glukosa. Kondisi operasi yang direkomendasikan adalah waktu tinggal 1 jam dan konsentrasi substrat 20 g glukosa/L dengan LPH 88,69 L H2/L/hari, konversi substrat, 91,85 % dan yield 1,42 mol H2/mol glukosa. Pada waktu tinggal yang rendah, yakni 1 jam dan 0,5 jam terdapat perbedaan distribusi konsentrasi biomassa pada bagian atas, tengah dan bawah reaktor. Produk cair terbesar adalah asam butirat dan asam asetat dengan rasio 1,41 mol asam butirat/mol asam asetat sampai dengan 5,66 mol asam butirat/mol asam asetat. ......A flex-matala packed biofilter with specific surface area M365 m2/m3 (M365) and 190 m2/m3 (M190) were used as a bacteria carrier in a Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) in this study. The continuous stirred tank reactor with packed biofilter (CSTR-PBF) was designed and operated under sugary wastewater substrate at concentration of 10 g total sugar/L ? 30 g total glukosa/L and hydraulic retention time (HRT) 8 h - 0.5 h to assess the biohydrogen producing ability. Biofilter was installed at 60 mm height from the bottom of bioreactor (middle of the bioreactor). The biofilter played a role in avoiding biomass washout. It was found that substrat concentration of 15 ? 20 g glucose/L lead the hydrogen production performa. Biofilter M365 produced the higher hydrogen production rate and yield. The condition producing the higher hydrogen production rate was at HRT 0.5 h with hydrogen production rate (HPR) of 124.87L H2/L/d, and yield of 1.17 mol H2/mol glucose. On the other hand, the condition producing the higher yield obtained when the fermentor operated at HRT 4 h, which hydrogen production rate and yield were 13.74 H2/L/d, and yield of 1.42 mol H2/mol glucose. Operation condition suggested for hydrogen production was HRT 1 h and 20 g total glucose/L which HPR, susbtrate conversion and yield were 88.69 H2/L/d; 91.85 % and 1.42 mol H2/mol glucose. There was difference distribution of biomassa on top, middle and bottom part of the bioreactor observed at HRT 1 h to 0,5 h. Butyric acid and acetic acid were the main liquid product that the ratio was 5.66 mol butyric/mol acetic. A flex packed biofilter used in CSTR system is a better approach to accumulate biomass concentration in bioreactor for enhancing biohydrogen production rate comparison with other kinds of bioreactor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Wibowo
Abstrak :
Produksi hidrogen dengan menggunakan metanol atau gliserol sebagai elektron donor pada fotokatalis TiO2, TiNT, Pt/TiO2 dan Pt/TiNT pada suhu reaksi dari 30 oC sampai dengan 70 oC telah diteliti. Metanol dan gliserol efektif sebagai elektron donor untuk produksi hidrogen secara fotokatalisis. Penggunaan metanol lebih unggul 10% dari gliserol pada semua katalis dalam total produksi hidrogen. Produksi hidrogen terbaik ditunjukkan oleh fotokatalis Pt(1%)/TiNT dengan metanol sebagai elektron donor, yaitu sebesar 2306 µmol/gcat, sementara total hidrogen dengan gliserol sebesar 2120 µmol/gcat. Penggunaan dopan Pt pada fotokatalis menghasilkan produksi hidrogen dua kali lebih besar dibandingkan dengan tanpa dopan. ...... Hidrogen production with methanol or glycerol as sacrificial agent using TiO2, TiO2 Nanotubes, Pt/TiO2 and Pt/TiO2 Nanotubes photocatalysts at reaction temperature 30 oC to 70 oC have been investigated. Methanol and glycerol were effective for hydrogen production and the best result was methanol with Pt(1%)/TiO2 that have 2306 µmol/gcat, meanwhile with glycerol only produce 2120 µmol/gcat. The other photocatalyst also have the same pattern, which metanol give 10% higher result on total hydrogen production. Catalyst with Pt give twice higher hydrogen production rather than with no Pt.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T40844
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Indriani
Abstrak :
Upaya untuk memproduksi hidrogen masih sedikit dari sumber yang terbarukan. TiO2 dalam bentuk nanotube arrays dengan dopan Boron yang disintesis dengan metode anodisasi untuk produksi hidrogen telah diinvestigasi. Perlakuan termal katalis B-TiO2 nanotube arrays (B-TNTAs) dilakukan dengan kalsinasi reduksi dengan gas hidrogen pada suhu 500oC selama 2 jam. Analisis SEM menunjukkan morfologi nanotube arrays tiap konsentrasi boron seragam. Analisis UV-Vis DRS menunjukkan B-TNTAs memiliki absorbansi yang besar pada jangkauan panjang gelombang sinar tampak dengan band gap energy yang relatif rendah yaitu menjadi 2,9 eV. Analisis XRD menunjukkan hasil 100% kristal anatase murni. Melalui proses fotokatalisis, hidrogen mampu dihasilkan hingga 48959 μmol/m2 setelah 4 jam pengujian dengan katalis 7,5 mM B-TNTAs. ...... Attempts to produce hydrogen is still slightly from renewable sources. TiO2 nanotube arrays in the form of boron dopants synthesized by anodizing method for hydrogen production has been investigated. Catalyst-thermal treatment of TiO2 nanotube arrays B (B-TNTAs) performed by calcination reduction with hydrogen gas at a temperature of 500oC for 2 hours. SEM analysis showed the morphology of nanotube arrays by uniform boron concentration. UV-Vis DRS analysis showed B-TNTAs has a large absorbance in the visible wavelength range with a band gap energy is relatively low, to 2.9 eV. XRD analysis produces 100% anatase crystals. Through a photocatalytic process, hydrogen is able to produce up to 48959 μmol/m2 after 4 hours of testing with catalyst 7.5 mM B-TNTAs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Putri Mentari
Abstrak :
Fotoelektrokimia water splitting merupakan salah satu metode penghasil hidrogen yang paling menjanjikan. Salah satu material semikonduktor yang cocok digunakan sebagai fotoanoda untuk aplikasi water splitting adalah ZnO. Namun, ZnO memiliki beberapa kekurangan yang dapat diatasi dengan menggabungkan ZnO dengan logam mulia. Pada penelitian ini, ZnO Nanorods (NRs) disintesis dengan metode hidrotermal dan kemudian dideposisi dengan AuAg Mesoflowers (MFs) yang disintesis dengan metode wet chemistry. Hasil pengujian linear sweep voltamogram (LSV) dibawah cahaya tampak dan AM 1.5 G menunjukkan ZnO/AuAg MFs menghasilkan photocurrent tertinggi pada reaksi OER maupun HER dengan efisiensi tertinggi 0,034% pada tegangan 0,874 V vs RHE. AuAg MFs juga berperan sebagai donor elektron yang diinjeksikan ke pita konduksi ZnO sehingga dapat meningkatkan photocurrent yang dihasilkan.
Photoelectrochemical separation of water is one of the most promising methods of producing hydrogen. One of the most suitable semiconductor materials used as photoanodes for water splitting applications is ZnO. However, ZnO has several drawbacks that can be overcome by combining it with noble metals particles. In this study, ZnO nanorods (NRs) were synthesized by the hydrothermal method and then deposited with AuAg Mesoflowers (MFs) which was synthesized by the wet chemical method. The linear sweep voltammogram (LSV) measurement under visible light and AM 1.5 G show that ZnO / AuAg MFs produces the highest photocurrent in the OER and HER reactions with the highest efficiency of 0.034% at a voltage of 0.874 V vs RHE. AuAg MFs may acts as an electron donor that is injected into the ZnO conduction band so that it can increase the photocurrent.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia R. Syahroni
Abstrak :
Bintang diklasifikasikan berdasarkan luminositas dan temperatur. Ketika inti panas bintang yang memancarkan energi dengan spektrum kontinu dilewatkan pada gas yang lebih dingin di atmosfer, gas tersebut akan menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu. Akibatnya, diperoleh spektrum kontinu yang diselang-seling garis serapan. Kuat garis serapan dari unsur yang diamati berbeda pada setiap kelas spektrum. Pengamatan kali ini tentang spektroskopi resolusi tinggi terhadap berbagai kelas spektrum bintang. Selanjutnya didapat spektrum pengamatan unsur Hidrogen yang dianalisis berdasarkan pengaruh pelebaran Doppler. Dalam tugas akhir ini analisis dilakukan untuk menentukan pengaruh pelebaran Doppler terhadap kelimpahan Hidrogen dari sampel bintang-bintang deret utama (kelas V) yang ada dalam rentang kelas menurut katalog Henry Draper. Untuk bintang kelas O yang memiliki nilai temperatur tertinggi, nilai adalah 1:02311 1008 . Dan untuk bintang kelas K yang memiliki nilai temperatur terendah, nilai adalah 3:61362 10 09. Dari nilai untuk masing-masing sampel bintang, dapat dilihat perubahan evolusi bintang dari masing-masing kelas spektrum.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Gas hidrogen banyak diperoleh dari proses elektrolisis yang memerlukan energi listrik yang besar. Elektrolisis plasma adalah teknologi baru dalam meningkatkan produktifitas hidrogen sekaligus menekan kebutuhan listrik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas proses elektrolisis plasma dengan penambahan aditif (larutan metanol dan etanol) yang dinyatakan sebagai jumlah produk hidrogen per satuan energi listrik yang dikonsumsi dengan memvariasikan temperatur, tegangan listrik dan konsentrasi larutan KOH. Efektivitas proses ini dibandingkan dengan efektivitas elektrolisis Faraday dan elektrolisis plasma tanpa penambahan aditif. Hasil percobaan menunjukkan kenaikan konsentrasi KOH dan tegangan listrik menyebabkan kenaikan jumlah produk hidrogen. Proses elektrolisis plasma pada penelitian ini dapat meningkatkan efektivitas proses hingga 5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan elektrolisis plasma tanpa penambahan aditif.
ABSTRACT
Hydrogen is commonly produced by electrolysis which consumes a great deal of energy. Plasma electrolysis is a new technology that can increases hydrogen productivity while lowering electrical energy needs. This research aimed to test the effectiveness of the plasma electrolysis process with methanol and ethanol addition which is expressed as the number of products of hydrogen per unit of electrical energy consumed by investigated temperature, electrical voltage and the concentration of KOH solution. Then, the effectiveness of this process compared with the effectiveness of electrolysis Faraday. Results showed an increase of KOH concentration and the voltage causes an increase in the hydrogen product. Plasma electrolysis process in this research can improve the effectiveness of processes to 5 fold higher compared plasma electrolysis without methanol and ethanol addition.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1156
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Resuli Irawan Thalib
Abstrak :
ABSTRAK
Proses elektrolisis air dapat menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen namun pada kali ini keberadaan gas hidrogen lebih diperhatikan karena kelebihan sifatnya sebagai bahan bakar. Pada penelitian ini dirancang sebuah alat elektrolisis yang memiliki luas area kontak antara katoda dan anoda sebesar 174 cm2. Uji produktivitas alat dilakukan dengan variasi jenis elektrolit (KOH dan NaOH), waktu proses elektrolisis, dan sumber listrik pada tegangan konstan (10 Volt), sehingga hasilnya dinyatakan sebagai laju mol hidrogen per satuan waktu. Pada variasi dan kondisi yang sama, hidrogen hasil elektrolisis diinjeksikan menuju ruang bakar motor genset. Sehingga diperoleh efisiensi bahan bakar setelah 60 menit sebesar 24,97% dengan rasio mol hidrogen 6,39 terhadap bahan bakar.
ABSTRACT
The process of water electrolysis can produce hydrogen gas and oxygen gas, but at this paper is more concentrate in hydrogen because of its advantages as a fuel. In this study designed an electrolysis device that has a contact area between the cathode and anode of 174 cm2. Test of electrolysis device productivity conducted with electrolyte type variation (KOH and NaOH), the electrolysis process time, and power source DC at constant voltage (10 Volt), so the result expressed as the moles rate of hydrogen per unit time. The same variation and same condition, hydrogen gas injected into the combustion chamber in generator set motor. So that fuel efficiency is obtained after 60 minutes at 24.97% with 6.39 point ratio moles of hydrogen to fuel.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina
Abstrak :
Telah diteliti pengaruh modifikasi fotokatalis TiO2 Degussa P-25 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air. Modifikasi yang dilakukan berupa perubahan morfologi menjadi nanotubes, pemberian dopan Pt, dopan N, dan penumbuhan fasa kristalin masing-masing melalui perlakuan hidrothermal (130oC, 12 jam), photo-assisted deposition, impregnasi dan kalsinasi 500oC selama 1 jam. Analisa SEM-EDS dan XRD menunjukkan bahwa katalis Pt-N-TiO2 nanotubes dengan tingkat kristalinitas dengan fasa anatase menyerupai TiO2 Degussa P-25. Berdasarkan uji kinerja fotokatalis di bawah sinar tampak, konsentrasi gliserol yang paling optimal adalah 50%. Morfologi nanotubes, dopan N, dopan Pt, dan dopan Pt dan N masing-masing memberikan kenaikan total produksi hidrogen sebanyak 2; 3; 11; dan 13,5 kali secara berurutan dibandingkan TiO2 Degussa P25. ......The effects of modified TiO2 Degussa P-25 in hydrogen generation from water and glycerol have been observed. The photocatalyst was formed to nanotubes, doped with Pt, doped with N and crystallized each by hydrothermal treatment (130oC, 12 hours), photo-assisted deposition, impregnation, and calcination (500oC) respectively. Result of SEM-EDS and XRD show that Pt-N-TiO2 nanotubes composite crystallinity with anatase phase similar to TiO2 Degussa P-25 was successfully obtained. The effects of glycerol and water composition have also been observed under visible light resulting 50% of glycerol as the optimum concentration. Nanotubes morfology, N doped, Pt doped, and Pt-N doped catalyst increase the hydrogen production each by 2, 3, 11, and 13.5 times respectively compare to TiO2 Degussa P-25.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S895
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Wahyu Purwanto
Abstrak :
Objectives of this research are mainly to study impacts of acidity strength (by varying amount of precipitant and loading Al-Si) and the effect of nickel particle size (by varying calcinations temperature) on decomposition reaction performances. In this research, high-nickel-loaded catalyst is prepared with two methods. Ni-Cu/Al catalysts were prepared with co-precipitation method. While the Ni-Cu/Al-Si catalyst were prepared by combined co-precipitation and sol-gel method. The direct cracking of methane was performed in 8mm quartz fixed bed reactor at atmospheric pressure and 500-700°C. The main results showed that the Al content of catalyst increases with the increasing amount of precipitant. The activity of catalyst increases with the increasing of catalyst?s acidity to the best possible point, and then increasing of acidity will reduce the activity of catalyst. Ni-Cu/4Al and Ni-Cu/11Al deactivated in a very short time hence produced fewer amount of nanocarbon, while Ni-Cu/15Al was active in a very long period. The most effective catalyst is Ni-Cu/22Al, which produced the biggest amount of nanocarbon (4.15 g C/g catalyst). Ni catalyst diameter has significant effect on reaction performances mainly methane conversion and product yield. A small Ni crystal size gave a high methane conversion, a fast deactivation and a low carbon yield. Large Ni particle diameter yielded a slow decomposition and low methane conversion. The highest methane conversion was produced by catalyst diameter of 4 nm and maximum yield of carbon of 4.08 g C/ g catalyst was achieved by 15.5 nm diameter of Ni catalyst.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>