Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Made Truly Pinanti Sastra
Abstrak :
Latar Belakang: Asam tioglikolat (TGA) yang digunakan sebagai bahan baku corrosion inhibitor dapat menghasilkan H2S (hidrogen sulfida) dan memajan kesehatan pekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat risiko H2S dari TGA dalam produk CI beserta usulan pengendalian risiko di perusahaan. Metodologi: Chemical Health Risk Assessment (CHRA) menurut DOSH versi 2018 pada dua unit kerja terpajan di PT. X, yaitu Unit kerja 1 (area produksi) dan Unit Kerja 2 (area warehouse). Hasil: Sesuai DOSH, tingkat risiko kesehatan gas H2S termasuk hazard rating (HR) = 5. Analisis exposure rating (ER) secara kualitatif menunjukkan ER area produksi (4) lebih tinggi dari ER di area warehouse (3) karena perbedaan frequency-duration rating (FDR) antar unit kerja. Dengan menghubungkan Magnitude rating (MR) saat aktivitas membuka tutup drum CI = 4, tingkat risiko kesehatan berada pada high risk level (RR = 20 Unit Kerja 1; RR = 15 Unit Kerja 2). Kesimpulan: Risiko kesehatan akibat pajanan H2S dari CI termasuk pada high risk level menurut CHRA DOSH dan langkah utama yang perlu dilakukan adalah subsitusi untuk menurunkan level risiko. Kesesuaian langkah pengendalian teknis, administratif, dan APD sangat penting saat TGA digunakan dalam produk corrosion inhibitor. ......Background: Thioglycolic acid (TGA) is used as iron ion reduction in corrosion inhibitor which can produce H2S (hydrogen sulfide) and expose to human health. The purpose of this research is to analyze the risk level of H2S exposure from CI along with the proposed risk control in the company. Methodology: Chemical Health Risk Assessment (CHRA) according to DOSH (2018) in two exposed work units in PT. X (Work Unit 1 as production area and Work Unit 2 as warehouse area). Result: According to DOSH, the hazard rating of H2S is 5. Qualitative exposure rating (ER) analysis shows the ER of the production area (4) is higher than ER in the warehouse area (3) due to the difference in frequency-duration rating (FDR). By considering the Magnitude rating (MR) during drums opening is 4, the level of health risk is at high risk level (RR Work Units 1 = 20; RR Work Units 2 = 15). Conclusion: H2S exposure from CI is at high risk level according to CHRA DOSH and the main required control is substitution to reduce the risk level. Adequacy of technical, administrative, and PPE control measures is critical when TGA is used in corrosion inhibitor.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Riyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Kandungan biogas tidak hanya CH4 tetapi juga mengandung CO2, H2O, dan H2S yang merupakan pengotor. Salah satu pengotor yang paling umum adalah hidrogen sulfida. Meskipun secara komposisi jumlahnya relatif tidak dominan, keberadaan hidrogen sulfida dapat memicu korosi. Oleh karena itu, diperlukan pengurangan kadar hidrogen sulfida dari biogas yang dihasilkan agar nilai kalornya meningkat, tingkat korosi menurun, dan selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik media steel wool serta mengetahui efisiensi media mengurangi kadar H2S dalam biogas hasil pengolahan Anaerobic Digestion. Penelitian dilakukan secara adsorpsi kimiawi menggunakan steel wool pada kolom PVC berukuran diameter 2 rdquo; 6 cm . Analisis gas H2S dilakukan menggunakan metode SNI 19-7117.7-2005. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa media steel wool yang digunakan mengandung unsur aktif berupa Fe dan Zn dengan jumlah total mencapai 97,5 massa dan efisiensi penghilangan H2S hingga 100 rata-rata 95 pada ketinggian kolom 100 cm, serta hingga 100 pula rata-rata 97 pada laju aliran 0,1 L/menit.
ABSTRACT
The biogas content is not only CH4 but also contains CO2, H2O, and H2S which are impurities. One of the most common impurities is hydrogen sulphide. Although the amount is relatively non dominant, the presence of hydrogen sulphide can trigger corrosion. Therefore, it is necessary to reduce the hydrogen sulphide content of the biogas produced so that the calorific value increases, the corrosion rate decreases, and furthermore can be utilized better. The purpose of this research is to identify characteristic of steel wool media and to know efficiency of media to reduce H2S level in biogas result of Anaerobic Digestion processing. The research was carried out by chemical adsorption using steel wool on PVC column of 2 6 cm diameter. H2S gas analysis is done using SNI 19 7117.7 2005 method. The result of the research shows that the steel wool media used contains the active elements of Fe and Zn with total amount reaching 97.5 mass and H2S removal efficiency up to 100 95 average at 100 cm column altitude, and also up to 100 97 average at flowrate 0,1 L minute.
2017
S69300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fascal Muhammad Feisal
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2013, penduduk sekitar TPA Burangkeng melakukan aksi penutupan jalan masuk menuju TPA Burangkeng. Hal tersebut disebabkan banyak keluhan warga akibat pencemaran dari TPA yang masih menggunakan sistem Open Dumping. Menurut dinas lingkungan hidup pada tahun 2017 mengatakan bahwa TPA Burangkeng mengalami over kapasitas atau overload dalam penampungan sampah. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya lahan yang sekarang dijadikan TPA Burangkeng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko dan pengaruh pajanan H2S terhadap kesehatan anak-anak yang bermukim di sekitar TPA Burangkeng pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer dan desain studi deskriptif analitik yang menggunakan desain studi cross sectional dan metode pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan ARKL . Lokasi penelitian adalah pemukiman sekitar TPA sampah Burangkeng, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi. Total responden adalah 89 responden dengan purposive sampling yang kemudian akan dilanjutkan dengan menggunakan Snowball sampling untuk sisa sampel pada titik tersebut. Setiap titik akan mendapatkan besar sampel yang sama Proportional . Sampel manusia memiliki kriteria inklusi berupa orang tua yang memiliki anak berusia sekolah 5-12 tahun yang bermukin di sekitar TPA Burangkeng dalam radius kurang dari 1 km. Pengambilan data akan dilakukan dengan wawancara, pengukuran antropometri dan pengambilan sampel udara di ke 3 titik. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata konsentrasi H2S dalam udara ambien di ketiga titik masih memenuhi baku mutu yang berlaku yaitu < 0,02 ppm. Sedangkan, untuk rata-rata berat badan anak melebihi standar pengukuran US-EPA. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk pajanan realtime,dan pajanan jangka singkat. Sedangkan pada pajanan lifespan nilai RQ > 1 yang berarti anak-anak yang bermukim di sekitar TPA Burangkeng berisiko terkena efek nonkasinogenik H2S dalam jangka waktu 30 tahun. Sedangkan, untuk gejala gangguan akibat asupan H2S yaitu ISPA yang dimiliki anak-anak sebanyak 71 78,9 anak memiliki gejala gangguan ISPA. Bila dilakukan Uji Mann Whitney U Test untuk melihat hubungan antara asupan realtime dengan gejala yang dimiliki anak didapat bahwa tidak ada perbedaan signifikan rata-rata median asupan realtime antara anak yang memiliki gejala gangguan ISPA dengan yang tidak memiliki.
ABSTRACT
Residents around the Burangkengs landfill are closing the entrance. This is due to many residents complaints due to pollution from landfill that still use the Open Dumping system. According to the environmental agency in 2017 said that the Burangkengs landfill experiencing over capacity or overload in the garbage disposal. This is due to the limited land that is now used as Burangkengs landfill. The purpose of this study was to determine the level of risk and the influence of H2S exposure on the health of children living around the Burangkeng TPA by 2018.This study uses primary data and analytic descriptive study design that uses a cross sectional study design and methods of environmental health risk analysis approach. The location of the research is settlement around TPA waste of Burangkeng, Setu Sub district of Bekasi Regency. Total respondents were 89 respondents with purposive sampling which then will be continued by using Snowball sampling for the rest of the sample at that point. Each point will get the same large sample Proportional . Human samples have inclusion criteria in the form of parents who have school aged children 5 12 years old who engraved around the Burangkeng TPA within a radius of less than 1 km. The data collection will be done by interview, anthropometry measurement and air sampling at 3 points. The results showed that the average concentration of H2S in ambient air in all three points still meet the applicable quality standard that is.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Athalia Cleo Jokris
Abstrak :
Aditif pelumas merupakan komponen utama dari pelumas. Aditif memiliki sifat anti-aus dan tahan pada tekanan tinggi. Pembuatan aditif dilakukan dengan proses sulfurisasi minyak biji kapuk randu dengan gas H2S. Proses sulfurisasi dimodifikasi dengan tambahan metode sirkulasi H2S yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan H2S. Radiasi sinar UV dengan panjang gelombang 254 nm juga digunakan untuk mempercepat proses sulfurisasi. Proses sulfurisasi dinyatakan berhasil karena ada ikatan C-S pada hasil spektrum FTIR di puncak 581,25 cm-1. Hal ini diperkuat dengan hasıl kandungan sulfur tertinggi yang didapatkan pada sampel minyak biji kapuk randu tersulfurisasi 20 jam sebesar 32.682 ppm dengan viskositas 72,17 cSt dan densities 0,92 g/cm2. Pengujian performa aditif dilakukan dengan uji four-ball untuk melihat performa ketahanan anti-aus pada aditif. Pengujian performa dilakukan dengan mencampurkan minyak mineral sebagai minyak dasar dan aditif. Hasil uji keausan terbaik terdapat pada formulasi minyak mineral dan 10% aditif tersulfurisasi selama 20 jam yang meningkatkan performa keausan hingga 98% dan memiliki rasio sulfur sebesar 3.268 ppm. Rasio sulfur ini sudah sebanding dengan rasio aditif ZDDP yang umum digunakan sebesar 3.393 ppm. Selanjutnya dilakukan pengujian korosifitas pada formulasi minyak mineral dan aditif tersulfurisasi selama 20 jam dan dihasilkan bahwa formulasi tersebut sangat rendah terhadap korosi dan aman digunakan pada mesin kendaraan ......Lubricant additives are the main components of lubricants. These additives possess anti-wear properties and can withstand high pressure. The production of additives is carried out through the sulfurization process of kapok seed oil using H2S gas. The sulfurization process is modified with an additional H2S circulation method to enhance the efficiency of H2S usage. UV radiation with a wavelength of 254 nm is also used to accelerate the sulfurization process. The sulfurization process is deemed successful due to the presence of C-S bonds in the FTIR spectrum at the peak of 581.25 cm-1. This is further supported by the highest sulphur content found in the kapok seed oil sample sulfurized for 20 hours, which was 32,682 ppm with a viscosity of 72.17 cSt and a density of 0.92 g/cm2. Performance testing of the additive was also conducted using a four-ball test to evaluate the anti-wear performance of the additive. The performance test was carried out by mixing mineral oil as the base oil and the additive. The best wear test results were obtained from the formulation of mineral oil and 10% additive sulfurized for 20 hours, which improved wear performance by up to 98% and had a sulphur ratio of 3,268 ppm. This sulphur ratio is comparable to the commonly used ZDDP additive ratio of 3,393 ppm. Additionally, a corrosiveness test was conducted on the formulation of mineral oil and the additive sulfurized for 20 hours, and it was found that this formulation is very low in corrosion and safe for use in vehicle engines.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofi Sari Azima
Abstrak :
ABSTRAK
Hidrogen sulfida (H2S) merupakan gas penyumbang bau yang sangat menyengat dari proses bakteri timbunan sampah di TPA Cipeucang. Apabila konsentrasi gas H2S tersebut melebihi baku mutu dan terhirup oleh anak-anak maka akan berdampak langsung pada kesehatan anak-anak yang bermukim di Pemukiman TPA Cipeucang. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko kesehatan anak-anak akibat pajanan gas H2S. Untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan inhalasi H2S, dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan pada anak-anak yang bermukim di pemukiman TPA Cipeucang. Konsentrasi H2S dianalisis menggunakan alat pompa hisap dan spektrofotometer air sampler (HVS). Sementara itu, sebanyak 69 responden diobservasi untuk dilakukan estimasi mengenai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan H2S. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata H2S di pemukiman TPA Cipeucang telah melebihi baku mutu yaitu 0,024 ppm (baku mutu: 0,02 ppm). Nilai rata-rata CDI H2S pada anak-anak adalah 0,0025 mg/kg/hari. Nilai RQ pada anak-anak diatas >1 yaitu 1,28. Sementara gejala kesehatan pada beberapa responden menunjukan adanya gejala kelebihan asupan H2S, meskipun belum diketahui apakah gejala tersebut hanya disebabkan oleh H2S atau oleh risk agent lain. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pajanan H2S pada anak-anak berisiko terhadap kesehatan karena RQ>1.
ABSTRACT
Hydrogen sulfide (H2S) is a gas contributor dreadful stench from the landfill waste in the landfill bacteria Cipeucang. If the H2S gas concentrations exceed the quality standards and be inhaled by children will have a direct impact on the health of children who live in the landfill Cipeucang. This study aims to estimate the risk to children's health due to exposure to H2S gas. To estimate the health risks from inhalation exposure to H2S, an analysis of environmental health risks to children living in enclaves Cipeucang landfill. H2S concentrations were analyzed using a suction pump and spectrophotometer air samplers (HVS). Meanwhile, as many as 69 respondents were observed to estimate the level of health risks from exposure to H2S. Laboratory test results showed that the average concentration of H2S in the settlement TPA Cipeucang quality standard that has exceeded 0,024 ppm (quality standard: 0,02 ppm). The average value of H2S CDI in children is 0,0025 mg/kg/day. RQ value in children over> 1 is 1.28. While health symptoms at some respondents showed any symptoms of excess intake of H2S, although it is not yet known whether the symptoms are only caused by H2S or by another agent risk. Based on these results, we can conclude that exposure to H2S at-risk children to health because RQ> 1.
2016
S65337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maulani Kartikasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan akibat pajanan gas hidrogen sulfida terhadap anak-anak di sekitar TPA Galuga, Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk efek pajanan realtime, pajanan lifespan, dan pajanan pola aktivitas singkat aktivitas istirahat atau tidur, aktivitas ringan, aktivitas sedang, aktivitas berat . Hasil perhitungan menunjukkan nilai RQ < 1 berarti pajanan H2S tidak memiliki risiko yang berarti untuk anak-anak yang berada di pemukiman penduduk di sekitar TPA Galuga. Namun, anak-anak memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan efek kesehatan yang dapat ditimbulkan pajanan gas H2S, yaitu gangguan ISPA sebanyak 43 anak 48,3 dan iritasi mata sebanyak 21 anak 23,6 . Hasil analisis uji T pada riwayat gangguan ISPA dan gangguan iritasi mata dengan intake individu menyatakan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata intake realtime kelompok responden yang tidak mengalami gangguan kesehatan dengan kelompok responden yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini dikarenakan pengukuran kejadian hanya dilihat berdasarkan kejadian sesaat bukan dalam suatu periode.Kata kunci : Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, Hidrogen Sulfida, Pemukiman di sekitar TPA Galuga.
ABSTRACT
This study aims to determine the level of health risks due to exposure of hydrogen sulfide gas to children around Galuga landfill, Bogor. This research uses environmental health risk analysis approach. The results showed that the RQ
2017
S69707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library