Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Malianti
Abstrak :
ABSTRAK
Gay adalah suatu penyimpangan perilaku dimana adanya rasa ketertarikan terhadap sesama laki-laki. Gay sangat rentan dan beresiko tinggi terkena HIV/AIDS dan jumlahnya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pelayanan keperawatan adalah salah satu solusi dalam menurunkan angka HIV/AIDS pada gay. Asuhan keperawatan merupakan bentuk pelayanan yang diberikan perawat yang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan kesehatan. Kurangnya pengetahuan terkait asuhan keperawatan dapat meningkatkan kendala yang dialami dalam menurunkan jumlah gay dengan HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi persepsi gay dengan HIV/AIDS tentang asuhan keperawatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada 14 partisipan. Hasil penelitian menghasilkan enam tema yaitu respon psikologis dan mekanisme koping gay dengan HIV/AIDS dalam penerimaan penyakit, Sosok perawat yang diinginkan gay dengan HIV/AIDS, pengkajian keperawatan yang efektif bagi gay dengan HIV/AIDS, ketidakpopuleran diagnosis keperawatan, keterbatasan perawat untuk melibatkan pasien gay dengan HIV/AIDS dalam perencanaan keperawatan, dan pelayanan keperawatan profesional yang diharapkan oleh gay dengan HIV/AIDS. Sikap menerima, memiliki pengetahuan yang luas tentang gay dan penyakit HIV/AIDS, serta komunikasi yang hangat dan tidak berjarak adalah sosok perawat yang diinginkan gay dengan HIV/AIDS. Mendapatkan layanan asuhan keperawatan yang sama dan konsisten serta peningkatan kemampuan dan keterampilan perawat adalah harapan gay dengan HIV/AIDS terhadap pelayanan keperawatan.
ABSTRACT
Gay is a behavioral disorder in which there is a sense of attraction towards fellow men. Gay is very vulnerable and at high risk of HIV AIDS and the number is always increasing every year. Nursing service is one of the solutions in reducing the number of HIV AIDS in gays. Nursing care is a form of service provided by nurses who can help in overcoming health problems. Lack of knowledge related to nursing care can increase the constraints experienced in reducing the number of gay with HIV AIDS. This study aims to explore the perception of gay with HIV AIDS about nursing care. This research is qualitative research with qualitative descriptive design. Data collection was done by in depth interview technique to 14 participants. The results of the study resulted in six themes psychological responses and gay coping mechanisms with HIV AIDS in accepting disease, nurse figure desired by gay with HIV AIDS, effective nursing assessment for gay with HIV AIDS, unpopular nursing diagnoses, nurse limitations to engage patients gay with HIV AIDS in nursing planning, and professional nursing services expected by gays with HIV AIDS. Accepting, having extensive knowledge about gay and HIV AIDS diseases, as well as warm and distant communications is a gay nurse wanted figure with HIV AIDS. Getting the same consistent nursing care and nurse skills and ability is a gay expectation with HIV AIDS on nursing care.
2018
T50891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yatinawati
Abstrak :
ABSTRAK
HIV Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang data menginfeksi sel padasystem kekebalan tubuh yang dapat menghancurkan atau merusak fungsinya. Infeksidari virus ini berkaitan pada kerusakan progresif dari sistem kekebalan tubuh yang dapatmengarah pada defisiensi imun. Kasus HIV pada LSL mengalami peningkatan daritahun 2007 yaitu 5,35 tahun 2013 menjadi 17,29 . Tujuan dari penelitian ini adalahUntuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian HIV pada LSL diIndonesia Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengananalisis cox regression yang mana untuk melihat seberapa besar dampak yangditimbulkan pada faktor risiko HIV. Sampel minimal dalam penelitian ini adalah 690sampel. Hasil dari penelitian ini adalah status Sifilis, Gonore atau Klamidiaberhubungan dengan kejadian HIV p-value < 0,05. Hal ini dapat diharapkan pada LSLterkait risiko perilaku seks rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terutama yangmemiliki gejala penyakit sifilis, gonorre dan klamidia.
ABSTRACT
HIV Human Immunodeficiency Virus is a virus that data infects cells in the immunesystem that can destroy or menggukan its function. Infection of this virus issued adisturbance of the immune system that can lead to immune deficiency. HIV cases inMSM compared to the year 2007 that is 5 , 35 in 2013 to 17.29 . The purpose of thisstudy was to determine what is related to the incidence of HIV in MSM in IndonesiaYear 2015. This study used a cross sectional design with regression analysis which is tosee the determinant factors. The minimum sample in this study was 690 samples. Theresults of this study were history sifilis, gonorrhea or chlamydia disease associated withp value HIV incidence
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
Abstrak :
Pelatihan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Penelitian ini membahas tentang hubungan antara pelatihan yang pernah di dapat dengan tingkat pengetahuan perawat di beberapa rumah sakit di Jakarta. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari peneliti utama yaitu Waluyo (2011) dengan penelitian yang berjudul Indonesian Nurses’ HIV Knowledge, Religiosity, Individual Stigma Attitudes, and Workplace HIV-Stigma. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, analisis bivariat, dan uji korelasi Chi-Square. Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p=0,934 dimana p>0,05 maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pelatihan yang pernah didapat dengan tingkat pengetahuan perawat tentang HIV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggara pelatihan harus lebih memahami konsep dan metode pelatihan sehingga perawat yang mendapatkan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuannya dan memberikan asuhan keperawatan secara optimal. ...... Training can affect a person's level of knowledge. This study discusses the relationship between training ever obtained with the level of nurse’s knowledge in several hospitals in Jakarta. This study is secondary data analysis of the main researchers Waluyo (2011) with a study titled “Indonesian Nurses' HIV Knowledge, Religiosity, Stigma Individual Attitudes, and Workplace HIV Stigma”. This study used univariate analysis, bivariate analysis, and correlation Chi-Square test. Based on the statistical test pvalue=0.934 where p>0.05 then there is no statistically significant relationship between training ever obtained with the level of nurses' knowledge about HIV. The results of this study indicate that training providers must better understand the concept and method of training so that nurses who receive training can improve their knowledge and provide optimal nursing care
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Prayoga
Abstrak :
Latar belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyebabkan beban kesehatan gobal yang mengakibatkan meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas. Konsekuensi lainnya dari HIV/AIDS yaitu dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien, buruknya kualitas hidup mengakibatkan keterbatasan pada aktivitas fisik dan aktivitas sosial pada pasien. Salah satu penyebab kurangnya kualitas hidup ODHA disebabkan oleh kepatuhan pengobatan yang belum optimal. WHO menyebutkan kepatuhan pada pasien kronis hanya berkisar 50%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kepatuhan minum obat ARV terhadap kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS di RSUD Pasar Rebo tahun 2022. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang yang dilakukan pada 87 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian ini menggunakan data primer menggunakan kuesioner EQ-5D-5L guna mengkaji kualitas hidup pasien. Hasil: Berdasarkan hasil analisis univariat diperoleh sebagian besar responden memiliki kualitas hidup yang baik. pada hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan minum obat (p=0,001), pekerjaan (p=0.029), status pernikahan (p=0.013), lama pengobatan ARV (p=0.029), dan koinfeksi (p=0,001) dengan kualitas hidup ODHA. Sedangkan pada analisis multivariat didapatkan bahwa variabel status pernikahan dan koinfeksi/infeksi oportunistik merupakan faktor confounding pada hubungan kepatuhan minum obat terhadap kualitas hidup ODHA. Saran: Diperlukan perhatian khusus dan tindak lanjut dari berbagai stakeholder dalam mengatasi kepatuhan minum obat yang masih rendah pada ODHA, serta diperlukan perencanaan perawatan kesehatan dan layanan sosial sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada ODHA. ......Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) causes a global health burden that results in increased mortality and morbidity rates. Another consequence of HIV/AIDS is that it can affect the patient's quality of life; a poor quality of life results in limitations on physical activity and social activity in patients. One of the causes of the lack of quality of life for PLWHA is suboptimal medication adherence. WHO mentions that adherence in chronic patients is only around 50%. Purpose: This study was conducted to analyze the impact of antiretroviral drug adherence on the quality of life of PLHIV at RSUD Pasar Rebo. Methods: This study was conducted using a quantitative approach with a cross-sectional design on 87 respondents. The data for this study were derived from primary data collected using the EQ-5D-5L questionnaire to assess patients quality of life. Results: Based on univariate analysis, most of the respondents had a good quality of life. The results of bivariate analysis showed a significant relationship between the results of bivariate analysis showed that there was a significant relationship between medication adherence (p=0.001), employment (p=0.029), marital status (p=0.013), length of treatment (p=0.029), and co-infection (p= 0.001) with the quality of life of PLHIV. In the multivariate analysis, it was found that marital status and co-infection/opportunistic infections were confounding factors in the relationship between medication adherence and quality of life for PLHIV. Suggestion: Special attention and follow-up from various stakeholders are needed to overcome low medication adherence among PLWHA, and planning for health care and social services is needed so that it can improve the quality of life for PLWHA.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nur Fa`izah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kompleksitas agensi diri dimulai dari lapisan terkecil, yaitu pemaknaan diri, pengelolaan tubuh, hingga lapisan terbesar pada otonomi dalam relasi sosial. Metode yang digunakan untuk memperoleh data, yaitu melalui wawancara mendalam kepada lima orang perempuan HIV positif, observasi pasif, serta studi literatur. Beberapa temuan dari penelitian ini adalah 1 pemaknaan diri perempuan HIV positif sangat dinamis, berkaitan dengan knowing dan knowledge terhadap informasi kesehatan seksual dan reproduksi; 2 pengelolaan tubuh perempuan HIV positif dipengaruhi oleh relasi kuasa yang berada di luar dirinya, namun mereka berupaya untuk mengontrol tubuhnya dengan caranya sendiri ataupun dari bantuan orang lain; 3 otonomi pada relasi sosial perempuan HIV positif, baik sebagai pasangan, ibu, anak dan menantu di dalam keluarga, maupun di lingkungan yang lebih luas memperlihatkan bahwa agensi diri bersifat cair dan ditunjukkan pada konteks tertentu. Temuan penelitian ini adalah agensi diri perempuan HIV positif tidak bersifat bebas, melainkan dinamis dan relasional. Pemaknaan diri, pengelolaan tubuh, dan otonomi pada relasi sosial saling bernegosiasi secara terus menerus di dalam relasi kuasa. Implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan penanganan serius terkait informasi dan layanan kesehatan yang efektif guna mendorong kemampuan agensi diri perempuan HIV positif.
ABSTRACT
This study aims to examine the complexity of self agency starting from the smallest layer, namely self meaning, body management, to the largest layer of autonomy in social relations. The method used to collect data of this study, are in depth interviews to five HIV positive women, passive observation, and literature study. The main findings of this study are 1 self meaning of HIV positive women is very dynamic, related to knowing and knowledge of sexual and reproductive health information 2 the management of the body of HIV positive women is influenced by external power relationships, but they seek to control their bodies in their own way or from the help of others 3 autonomy in the social relations of HIV positive women, both as a spouse, mother, son and daughter in the family, as well as in the wider environment shows that self agency is fluid and is shown in a particular context. The findings of this study are HIV positive women 39 s agency is not independent, but dynamic and relational. Self meaning, body management, and autonomy in social relations are continuously negotiating in power relationships. The implications of this study are the need for serious handling of effective information and health services to encourage the self agency capability of HIV positive women.
2018
T51306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library