Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wedmaerti
Abstrak :
ABSTRAK
Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan arus urbanisasi di kota Jakarta menyebabkan semakin besarnya kebutuhan lahan untuk perumahan dan permukiman. Sementara itu jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas dengan harga yang semakin tinggi. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka pemerintah menggalakkan pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun. Pembangunan rumah susun sederhana sewa rusunawa khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah MBR merupakan salah satu kebijakan penyediaan perumahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan rusunawa diharapkan dapat meningkatkan kualitas permukiman, pengurangan kawasan kumuh perkotaan dan menyediakan permukiman yang layak bagi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh kondisi lingkungan fisik Rusunawa Jatinegara Barat dan perilaku penghuni terhadap kesehatan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode Cross-sectional. Data primer diperoleh dari penyebaran angket yang dibagikan kepada 225 keluarga yang tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat. Pemilihan responden dilakukan secara proportional random sampling. Variabel-variabel yang di teliti meliputi kondisi lingkungan fisik dan perilaku penghuni variabel bebas dan kesehatan penghuni variabel terikat. Pengolahan data menggunakan program statistik. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat peningkatan kesehatan penghuni Rusunawa Jatinegara Barat.
ABSTRACT
The increasing of population and urbanization flows in the Jakarta city led to an increased demand for housing and residential land. Meanwhile, the amount of available land limited by the higher prices. To overcome these problems, the government encourage the development of vertical housing such as flats. The construction of Rusunawa, particularly for low income communities MBR is one of the housing program implemented by Jakarta Provincial Government. The goal of development is to improve the quality of rental public housing, reduction of urban slums and provide decent housing for resident. The aim of this research is to analyze the influence of the physical environment and people behaviour towards the health of Rusunawa West Jatinegara residents. This study uses a quantitative approach with cross sectional method. Primary data were collected using a questionnaire distributed to 225 families living in Rusunawa Jatinegara Barat. The selection of respondents were proportional random sampling. The variables researched include the physical environment and people behaviour the independent variable and the health of the of residents the dependent variable. Data processing using statistical program. The results showed no improvement in public health degree of the residents in Rusunawa Jatinegara Barat.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Bagus Khalis
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi merumah generasi milenial Jabodetabek sebelum dan saat pandemi COVID-19, kemudian kedua isu tersebut dianalisis perbedaannya untuk mengetahui transformasi perubahan yang terjadi. Untuk mengetahui preferensi generasi milenial di Jabodetabek, sebelumnya perlu dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran dan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di analisis kuantitatif menggunakan metode deskriptif dan regresi sehingga diketahui pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data 423 responden, ke-empat norma, yaitu norma ruang, lokasi, lingkungan dan ekonomi, terdapat variabel yang memiliki pengaruh signifikan dalam preferensi merumah generasi milenial Jabodetabek. Pada norma ruang, banyak orang yang memiliki rasa cemas untuk bertemu dengan orang lain sehingga fungsi teras dan ruang tamu berubah. Pada norma lokasi, lokasi hunian dekat dengan fasilitas olahraga/kebugaran dan fasilitas kesehatan juga menjadi perhatian responden. Selain itu, pada norma lingkungan, lingkungan yang bersih menjadi tuntutan kebutuhan agar kita terhindar dari bahaya virus. Kehadiran balai warga juga menjadi perhatian, karena kerumunan yang terjadi bertolak belakang dengan anjuran untuk menjauhi kerumunan. Gaya hidup boros yang sudah menjadi kebiasan generasi milenial berubah dengan hadirnya pandemi. Faktor kesehatan dapat menjadi konsep untuk memahami mengapa norma merumah dan preferensi merumah generasi milenial mengalami perubahan dimasa pandemi COVID-19. ......The purpose of this study was to determine the housing preferences of the Jabodetabek millennial generation before and during the COVID-19 pandemic, then the differences between the two issues were analyzed to determine the transformation of changes that occurred. To find out the preferences of the millennial generation in Jabodetabek, previously it was necessary to collect data through distributing and filling out questionnaires. The data obtained is then analyzed quantitatively using the descriptive and regression method so that it is known the effect of one variable on other variables. Based on the results of data collection from 423 respondents, the four norms, namely the norms of space, location, environment and economy, there are variables that have a significant influence on the housing preferences of the Jabodetabek millennial generation. In space norms, many people have anxiety about meeting other people so that the function of the terrace and guest room changes. In terms of location, residential locations close to sports facilities and health facilities are also a concern of respondents. In addition, in a normal environment, a clean environment is a necessity so that we avoid the dangers of viruses. The presence of the community hall is also a concern, because the crowding that occurred was contrary to the recommendation to stay away from the crowd. The extravagant lifestyle that has become a habit of the millennial generation has changed with the presence of the pandemic. Health factors can be a concept to understand why the housing norms and housing preferences for the millennial generation have changed during the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Raharja
Abstrak :
ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta menjadi perhatian nasional dalam upaya pemenuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah akibat adanya program penataan kota. Berbagai cara dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui penyediaan fasilitas fisik dan non fisik. Di sisi lain, pembangunan perumahan rakyat harus memerhatikan kerangka pembangunan berkelanjutan pada rumah susun sederhana. Akan tetapi, dimensi sosial dalam pembangunan berkelanjutan belum banyak diteliti, sehingga penting untuk menemukan faktor-faktor yang menyusun konsep keberlanjutan sosial. Hal ini dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang berfungsi dan mampu membangun sumberdaya saat ini hingga masa depan secara mandiri dalam jangka panjang. Penelitian ini meneliti 386 responden pada 14 rumah susun sederhana sewa di DKI Jakarta menggunakan metode analisis faktor. Hasil penelitian menemukan sepuluh faktor penyusun keberlanjutan sosial, yaitu 1 faktor keterjangkauan terhadap sarana publik, 2 faktor kepemilikan dasar di bidang ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan, 3 faktor inklusi dan kenyamanan, 4 faktor kualitas perumahan dan bentuk bangunan, 5 faktor wadah revitalisasi sosial, 6 faktor ikatan keluarga dan masyarakat, 7 faktor keamanan dan rasa aman, 8 faktor keterjangkauan perumahan layak huni, 9 partisipasi dalam penentuan kebijakan dan kegiatan masyarakat, dan 10 faktor sarana berekspresi dan kesehatan lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan rakyat yang mengarusutamakan keberlanjutan sosial.
ABSTRACT Jakarta has become a national interest as its effort for fulfilling public housing for low income community due to the city 39 s renewal program. The efforts were established to meet the needs of the community through the provision of physical and non physical facilities. On the other hand, the development of public housing must build on a sustainable development framework. However, the social dimension of sustainable development is rarely to examine. Therefore, it rsquo s important to discover the factors of social sustainability to create a long term functioning of the community and afford to build up current resources and the future. This study examines 386 respondents from 14 simple flats in Jakarta and using factor analysis methods. The research finds ten factors, i.e. 1 factor accessibility to public facilities, 2 factor sense in economics, social, health, and environmental ownership, 3 factor inclusion and comfort, 4 factor housing and building quality, 5 factor social revitalization means, 6 factor family and community bonds, 7 factor security and feeling safety, 8 factor affordability of livable housing 9 factor participation in decision making and community activities, 10 factor space for freedom of expression and environmental health. Therefore, this study can be utilized for developing socially sustainable public housing.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triatno Judohardjoko
Saarbrucken: VDM Verlag Dr. Müller, 2009
307.141 TRI u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Development of green environment in Jakarta, Indonesia; collection of articles.
Jakarta: Pusat Studi Metropolitan, Universitas Tarumanegara, 2015
307.121 6 KON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library