Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adis Susita Rahma
"Kondisi kelayakan rumah tinggal sebagai salah bentuk non-schooling input dan home investment ditemukan memiliki dampak terhadap outcome pendidikan anak. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa anak yang tinggal di rumah dengan akses air bersih dan sanitasi yang baik serta tidak terlalu padat, cenderung memiliki pencapaian akademik yang lebih baik. Dengan menggunakan data IFLS 5 (Tahun 2014/2015), penelitian ini mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan kognitif antara anak yang tinggal di rumah layak huni dengan tidak layak huni. Hasil penelitian ini menunjukkan anak yang tinggal di rumah layak huni memiliki skor kognitif yang lebih tinggi sebesar 1,90 poin daripada anak yang tinggal di rumah layak huni. Rumah yang tidak layak huni meningkatkan risiko anak terkena penyakit dan mengalami tekanan psikis yang lebih tinggi, sehingga menggangu perkembangan kognitif anak. Penelitian ini turut menunjukkan adanya pengaruh dari variabel karakteristik orang tua, karakteristik keluarga, serta karakteristik ekonomi dan wilayah terhadap skor kognitif anak.

The suitability of housing conditions, as a form of non-schooling input and home investment, has been found to signficantly impact children’s educational outcomes. Previous research suggests that children residing in houses with access to clean water, adequate sanitation, and less crowded house, tend to achieve higher academic performance. Utilizing data from IFLS 5 (Year 2014/2015), this study examines whether cognitive differences exist between children living in habitable and non-habitable house. This study find that children residing in habitable houses exhibit higher cognitive scores by 1,90 point compared to their counterparts in non-habitable house. Non-habitable house conditions increase the risk of children contracting diseases and experiencing psychological pressure, thereby hindering their cognitive development. Furthermore, this study finds that children characteristics, parents characteristics, economics, and regional factors have impact on children’s cognitive outcome."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Luthfiyyah
"Keterjangkauan hunian menjadi sebuah isu yang telah lama muncul dan masih berlangsung hingga saat ini di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya peningkatan penduduk pada suatu wilayah yang mengakibatkan permintaan akan hunian semakin meningkat di saat tanah semakin terbatas, terutama pada wilayah perkotaan. Hunian sejatinya merupakan ruang yang sangat dibutuhkan manusia untuk dapat tinggal dan bertahan hidup dimana hunian mengambil peran untuk mengokupasi kegiatan manusia sehingga sangat  mempengaruhi vita activa yang terjadi didalamnya. Kesulitan dalam menjangkau suatu hunian dirasakan oleh sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan, terutama masyarakat berpendapatan rendah (MBR) yang mendapatkan dampak paling signifikan. Padahal, MBR juga memiliki kebutuhan yang mungkin lebih banyak daripada masyarakat dari kelas ekonomi lain sehingga memerlukan ruang yang dapat membantu atau mempermudah aktivitasnya di tengah keterbatasan ekonomi yang dimiliki. Penulisan skripsi ini menitikberatkan  analisis terhadap pemahaman hunian terjangkau bagi MBR beserta dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya dalam menjangkau suatu hunian. Keterbatasan biaya yang bertentangan dengan banyaknya kebutuhan ruang yang harus dipenuhi untuk dapat menjalankan vita activa membuat MBR harus memprioritaskan kebutuhan utamanya terlebih dahulu sehingga keterjangkauan hunian menjadi sebuah proses dinamis yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. 

Housing affordability has been an issue for a long time and remains to be an issue in many countries, including Indonesia. This happened as a result of the increasing population in a particular area, which led to a rise in housing demand when land availability remained the same, particularly in urban areas. Dwelling takes on the role of occupying human activities within a space, which has a significant impact on the vita activa that occurs inside. The difficulty of reaching a house is felt by most people who live in urban areas, especially low-income communities, which have the most significant impact. Due to their financial limitations, the low-income communities may actually have more requirements than those of individuals from other income categories, so they require a space that can help or support their activities. This thesis emphasizes the analysis of low-income communities' perceptions of affordable housing and the variables affecting such perceptions. Financial limitations juxtaposed with the numerous necessities of space that must be fulfilled in order to perform vita activa push low-income communities to put their most important needs first, this makes housing affordability an evolving process that changes over time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usha Adelina Batari Riyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis segregasi tempat tinggal berdasarkan pendapatan beserta korelasinya dengan kesenjangan pendapatan di kota/kabupaten di empat metropolitan area Pulau Jawa pada periode 2005-2011. Menggunakan Centile Gap Index untuk mengukur tingkat segregasi tempat tinggal berdasarkan pendapatan, ditemukan bahwa CGI memiliki nilai yang berkisar dari 0,06 hingga 0.45. Hal ini mengindikasikan adanya income mixing di tempat tinggal di Pulau Jawa. Selain itu, dengan menggunakan estimasi Random Effects, ditemukan bahwa kesenjangan pendapatan dan segregasi tempat tinggal berdasarkan pendapatan memiliki korelasi yang kuat dan signifikan, dimana peningkatan Koefisien Gini sebesar satu unit menyebabkan peningkatan CGI sebesar 0.205 poin. Faktor-faktor lain yang juga ditemukan berpengaruh dengan tingkat segregasi perumahan ekonomi termasuk tingkat tenaga kerja, tingkat populasi, proporsi orang dewasa dengan gelar sarjana, dan proporsi dari penduduk usia tua di suatu kabupaten atau kota

ABSTRACT
This study contributes to identifying and analyzing economic residential segregation regencies or cities belonging to Java?s metropolitan areas from 2005 to 2011, and how income inequality and other factors may have affected the patterns of it. Using the Centile Gap Index as a measure of economic residential segregation, it was revealed that the neighborhoods were sorted by income to some extent. However, it was revealed that the CGI ranges from 0.06 to 0.45, which suggests the tendency towards neighborhood income mixing. On the other hand, using a Random Effects estimation, the evidence reveals strong and robust relationship between income inequality and economic residential segregation where an increase in Gini Coefficient by one unit would result in an increase of CGI by 0.205 points. Other factors were also found to be influencing with the level of economic residential segregation, including the level of employment, level of population, fraction of adults with graduate degrees, and fraction of old-age population in the regency or city
"
2016
S64909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library