Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rofiqoh Rahmaniyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak guncangan rumah tangga terhadap partisipasi kerja dan partisipasi sekolah anak di Indonesia, dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4 tahun 2007. Isu tentang guncangan rumah tangga dibahas merujuk pada adanya beberapa penelitian yang menyatakan bahwa guncangan adalah penyebab timbulnya kemiskinan baru, maupun berubahnya tingkat kemiskinan ke tingkat yang lebih rendah serta respon pekerja anak yang bervariasi. Tesis ini menggunakan model probit bivariat untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dan sekolah anak, ternasuk didalamnya indikasi guncangan rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa rumah tangga menggunakan pekerja anak dan mengurangi sekolah anak sebagai strategi mengatasi guncangan kehilangan pekerjaan, sebaliknya guncangan penyakit dan kecelakaan anggota rumah tangga memberikan hasil yang signifikan terhadap probabilita sekolah anak namun hasilnya berlawanan dengan yang diharapkan. Penelitian juga menemukan bahwa rumah tangga miskin cenderung untuk menggunakan pekerja anak dan mengurangi sekolah anak sebagai strategi untuk
mengatasi guncangan rumah tangga.

This study investigates the impact of household shock on child labor and child schooling in Indonesia using Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave four, 2007. Shock issue is highligted because previous studies argue that shock if main couse of new poverty or fall the economic level. This study using bivariat probit model to identify the determinants of child schooling and child labor including household shock.
The result suggest that no evidence that household use child labor and reduce child schooling to cope father lost of work shock. In contrast, the result found that illness and accident of household member shock, significanly positif with child schooling, opposite to the expected sign. This study also found that poor household likely to use child labor and schooling reduction as strategy to cope the household schok.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Syaripudin
"Tesis ini ditujukan untuk membahas keberadaan agen sosial lokal (unit rumah tangga) dalam mengatur sekuritas sosial terhadap pekerja domestik anak. Selain itu, tesis ini ingin memperdebatkan asumsi-asumsi penelitian terdahulu yang seringkali memandang pekerja domestik anak sebagai objek yang sangat rentan akan risiko-risiko terburuk dari pekerjaan mereka. Sekuritas sosial rumah tangga menjadi salah satu pendekatan positif melalui praktik-praktik dukungan sukarela dari keluarga pemberi kerja dalam rangka pemenuhan hak-hak pekerja anak untuk sebuah tujuan yang ingin dicapai, yakni kesejahteraan. Penelitian kualitatif dengan studi kasus ini akan menggali informasi mengenai jalannya skema sekuritas sosial yang diproduksi oleh tiga unit rumah tangga masyarakat perkotaan. Temuan studi menunjukkan, pertama, setiap unit rumah tangga pemberi kerja pada dasarnya memiliki pengetahuan lokal mereka masing-masing dalam menjelaskan cita-cita kesejahteraan untuk pekerja domestik anak di dalamnya. Konsep lokal mengenai kesejahteraan itu cenderung diinterpretasikan berdasarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat, seperti solidaritas sosial (social solidarity), kepercayaan (trust), sikap saling mendukung (mutual support) dan komitmen moral (moral commitment). Kedua, pendekatan basic needs fulfillment menjadi sebuah pola strategi dari unit-unit rumah tangga ini dalam mentransmisikan program-program dukungan sekuritas sosial untuk kesejahteraan pekerja anak melalui penggunaan sumber daya lokal. Pendekatan tersebut dinilai sebagai model pemenuhan kesejahteraan yang merujuk pada empat dimensi yakni social-economic security, social cohesion, sosial inclusion, serta social empowerment. Ketiga, model kebutuhan dasar yang dikelola oleh rumah tangga juga secara signifikan memberikan perubahan dalam strategi memberikan jaminan sosial. Seperti yang kita ketahui, secara umum, skema sekuritas sosial sering bertumpu pada prinsip-prinsip umum (prinsip proteksi) di mana dukungan yang diberikan seringkali bersifat temporal, seperti yang umum dilakukan oleh pemerintah. Menariknya, strategi kebutuhan dasar ini bisa menjadi jawaban atas kelemahan pendekatan sebelumnya, serta memiliki kelebihan yang memungkinkan rumah tangga untuk dapat membangun rencana dukungan keberlanjutan (sustainable security program).
This thesis is intended to discuss the existence of local social agent (household units) in regulating social security for child domestic workers. In addition, this thesis examines the following past research assumptions perceived child domestic workers as objects that were very vulnerable to the their security risks of their work. Household social security is one of the positive approaches through the practices of voluntary (resource) supports from the employer`s families, and it can play an essential role in fulfilling the basic rights of child domestic workers in order to achieve its goal, social welfare. This qualitative research presents the case study aiming to explore the information on how the social security schemes was created by these three urban household units. The findings revealed that, first, each of the household units has their own local knowledge to ensure social welfare for their domestic workers in the household. Welfare supports conducted by the families are basically influenced from their understandings of social values in society, such as social solidarity, trust, mutual support and moral commitment. Second, child`s basic needs fulfillment becomes the same pattern of these households in transmitting social security support programs for the child workers with their local resources use. Related to this model, the fulfillment is designed to support child`s socio-economic security, social cohesion, social inclusion, and social empowerment. Third, the basic needs model organized by the households may significantly be such a new current strategy while also providing change in delivering social security. As we may know, in general, social security schemes often rest on the common protection (from risks) principle with its temporary supports held by the government. Interestingly, this basic needs strategy has its value that allows the households to be able to build a sustainability action plan for social security"
2019
T54104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Ronalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resiliensi terhadap kerawanan pangan rumah tangga di Indonesia. Studi ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Pendataan Potensi Desa (Podes) tahun 2018. Variabel resiliensi merupakan variabel laten berbentuk skor yang dibentuk dari pilar akses ke pelayanan dasar, kapasitas adaptif, aset, dan jaring pengaman sosial. Sementara variabel kerawanan pangan didekati dengan Rasch Scale dan Raw Score berdasarkan Food Insecurity Experience Scale (FIES). Estimasi skor resiliensi dilakukan menggunakan analisis faktor dan Structural Equation Model (SEM). Setelah melakukan estimasi skor resiliensi, estimasi menggunakan variabel instrumen dengan metode Two Stage Least Square (2SLS) dilakukan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara resiliensi dan kerawanan pangan. Variabel instrumen yang digunakan adalah jumlah satuan perlindungan masyarakat di desa rumah tangga tinggal sebagai salah satu bentuk pendekatan kualitas institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi maka semakin rendah tingkat kerawanan pangan rumah tangga. Peningkatan skor resiliensi sebesar 1 satuan akan menurunkan tingkat kerawanan pangan sebesar 0,733 satuan. Peran resiliensi dalam mengurangi kerawanan pangan cukup besar yaitu sebesar 22,212 relatif terhadap rata-rata Rasch Scale seluruh observasi.

This study aims to determine the impact of resilience on household food insecurity in Indonesia. This study uses data from the National Socio-Economic Survey (Susenas) and Village Potential Data Collection (Podes) in 2018. The resilience variabel is a latent variabel in the form of a score formed from the pillars of access to basic services, adaptive capacity, assets, and social safety nets. Meanwhile, the food insecurity variabel is approached by the Rasch Scale and Raw Score based on the Food Insecurity Experience Scale (FIES). Estimation of the resilience score was carried out using factor analysis and Structural Equation Model (SEM). After estimating the resilience score, estimation using instrument variabels with the Two Stage Least Square (2SLS) method was carried out to determine the causal relationship between resilience and food insecurity. The number of community protection units (linmas) in residential villages is used as instrumental variabel as a form of institutional quality approach. The results showed that the higher the level of resilience, the lower the level of household food insecurity. An increase in the resilience score by 1 unit will reduce the level of food insecurity by 0.733 units. The role of resilience in reducing food insecurity is quite large, around 22.212 relative to the average Rasch Scale of all observations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Mauly Rahman
"Kurang gizi adalah masalah kesehatan masyarakat pada baduta di Sulawesi Tengah. Kejadian kurang gizi dapat memberikan dampak morbiditas, mortalitas, dan disabilitas. Kurang gizi dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kurangnya asupan makanan, buruknya sanitasi lingkungan, dan rumah tangga tidak tahan pangan. Asupan makanan dapat menurun drastis pada kejadian seperti bencana alam dan konflik sosial dan mampu mempengaruhi status gizi anak. Untuk melihat perbedaan proporsi kejadian underweight berdasarkan ketahanan pangan rumah tangga, dilakukan penelitian cross-sectional pada anak 6-23 bulan di wilayah terdampak bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu. Hasil analisis dengan uji chi-square menunjukkan terdapat perbedaan bermakna status gizi baduta berdasarkan jenis kelamin anak (p value = 0.019; OR=3.750) dan berdasarkan tingkat pendidikan ibu (p value = 0.033; OR=2.804). Usia anak, besar rumah tangga, pekerjaan ibu, pendapatan per kapita rumah tangga, persentase pengeluaran pangan, jenis tempat tinggal, dan praktik pemberian makan pada anak merupakan faktor risiko yang penting pada kejadian underweight dalam penelitian ini, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi program gizi dan kesehatan di Kota Palu. 

Malnutrition is a public health problem in children under two years old in Central Sulawesi. Malnutrition can cause morbidity, mortality and disability. It can occur due to various factors such as lack of food intake, poor environmental sanitation, and household level food insecurity. Food intake can drop dramatically in events such as natural disasters and social conflicts and can affect children's nutritional status. To see the difference in the proportion of underweight events based on household food security, a cross-sectional study was conducted on 6-23 months children in the affected area affected of natural disasters such as earthquakes, tsunamis and liquefaction in Palu. The results of chi-square test showed that there were significant differences in nutritional status based on the sex of the child (p value = 0.019; OR = 3.750) and based on the education level of the mother (p value = 0.033; OR = 2.804). Childrens age, household size, mothers occupation, household per capita income, percentage of food expenditure, type of residence, and children feeding practice are important risk factors for underweight events in this study therefore it can be used to evaluate health and nutrition programs in Palu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Kevin Naufal
"

Peramalan permintaan berguna sebagai permulaan dalam perencanaan yang memiliki tujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan di masa depan. Pada awalnya, metode peramalan dikembangkan berbasis statistik. Namun, seiring berjalannya waktu, metode peramalan saat ini juga ada yang menggunakan metode machine learning karena bertambahnya kompleksitas data dengan variabilitas permintaan yang tinggi. Industri FMCG, khususnya produk pembersih rumah tangga memiliki pola permintaan yang cukup dinamis. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk perusahaan sehingga mampu meramalkan secara akurat pola permintaan pada industri ini. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan peramalan permintaan untuk produk pembersih rumah tangga menggunakan metode deret waktu, yaitu Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), dan metode machine learning, yaitu Support Vector Regression (SVR). Objek penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah data permintaan dari 8 SKU produk pembersih rumah tangga yang dijual oleh PT Wijaya Agung Hutama sejak Januari 2014 hingga Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SVR unggul untuk 6 dari 8 SKU yang diramalkan, dengan rata-rata Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 31,06%. Sementara itu, ARIMA mendapatkan rata-rata MAPE sebesar 33,52%. Metode yang diajukan peneliti juga dapat menurunkan error pada peramalan perusahaan hingga 8,31%.


Demand forecasting is useful as a starting point in planning with the objective of meeting customer demand in the future. Initially, forecasting methods were developed based on statistics. However, over time, current forecasting methods also incorporate machine learning techniques due to the increasing complexity of data and high demand variability. The Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) industry, particularly household cleaning products, has a dynamic demand pattern. This poses a challenge for companies to accurately forecast demand in this industry. This study conducted demand forecasting for household cleaning products using time series methods, namely Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), and machine learning methods, specifically Support Vector Regression (SVR). The research focused on the demand data for 8 SKU (Stock Keeping Unit) of household cleaning products sold by PT Wijaya Agung Hutama from January 2014 to December 2022. The results of the study showed that the SVR method outperformed ARIMA for 6 out of 8 forecasted SKUs, with an average Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 31.06%. Meanwhile, ARIMA obtained an average MAPE of 33.52%. The proposed method by the researchers also reduced the forecasting error for the company by 8,31%. These findings indicate that the suggested forecasting methods can help companies plan production and inventory more accurately. 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library