Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mangole, Josua Edison
"Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler paling banyak dan mempengaruhi sekitar 20-50% dari populasi orang dewasa di seluruh dunia. Kematian yang disebabkan oleh hipertensi sekitar 7,5 juta orang per tahunnya, dan merupakan 12,8% dari kematian dari seluruh dunia. Hasil penelitian di Jepang menunjukkan bahwa kebiasaan berendam dalam bak air panas dapat memberi pengaruh pada penurunan obesitas, tekanan darah diastolik, dan kontrol glikemik. Kebiasaan berendam air panas menunjukkan efek jangka pendek dari bagi penyakit kardiovaskuler yaitu penurunan tekanan darah, resistensi pembuluh darah perifer, kekakuan arteri, juga dapat mengaktifkan sistem saraf simpatis, sistem renin angiotensin aldosterone, dan hipotalamus-hipofisis adrenal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi hubungan kebiasaan berendam air panas dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional study dengan pendekatan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan di RSUP prof Dr. R. D. Kandou Kota Manado. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang melakukan kontrol ke klinik hipertensi RSUP Prof DR. R. D. Kandou Manado. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Total Sampling dimana semua pasien hipertensi yang memiliki kebiasaan berendam air panas dan datang ke klinik Hipertensi yang berjumlah 55 Orang. Hasil, pada analisis univariat menunjukkan bahwa responden Sebagian besar memiliki usia <50 tahun (56,4%), dengan jenis kelamin yang paling banyak perempuan (58,2%). Berdasarkan tingkat pendidikan, responden memiliki mayoritas pendidikan tinggi (83,1%) dan sebagian besar bekerja (78,2%), dan dominan memiliki tempat tinggal di pedesaan (70,9%). Responden memiliki kebiasaan berendam air panas paling banyak >2x/minggu (52,7%), dengan tekanan darah normal tinggi paling banyak (40%). Sebagian besar responden dengan tingkat stres ringan (96,4%) dan pola tidur baik (98,2%). Responden sebagian besar memiliki tingkat selfcare baik (61,8%). Pada analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi berendam air panas dengan tekanan darah (p=0,002; a 0,05). Dan ada hubungan yang signifikan antara usia dengan tekanan darah saat ini (p<0,001; a 0,05). Variabel perancu jenis kelamin, tingkat pendidikan, stress, pola tidur serta selfcare tidak berhubungan signifikan dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Pada analisis multivariat menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel yang dapat dijadikan perancu yaitu usia. Usia merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan berendam air panas terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi.

Hypertension is the most prevalent cardiovascular disease and affects about 20–50% of the adult population worldwide. Hypertension causes about 7.5 million deaths a year and accounts for 12.8% of all deaths worldwide. Research results in Japan show that the habit of soaking in hot tubs can have an impact on decreasing obesity, diastolic blood pressure, and glycemic control. The habit of drowning in hot water indicates the short-term effects of cardiovascular diseases such as decreased blood pressure, peripheral vascular resistance, and arterial stiffness. It can also activate the sympathetic nervous system, the renin angiotensin aldosterone system, and the hypothalamus-hypofysis adrenal. The aim of the study is to identify the relationship between the habit of drinking hot water and blood pressure in hypertensive patients in Manado. Methods used in this study is a cross-sectional study with a descriptive analysis approach. The research was conducted at RSUP, Prof. Dr. R. D. Kandou City of Manado. The affordable population in this study was hypertensive patients who performed controls at the RSUP hypertension clinic, Prof. Dr. The sampling technique used in this study was total sampling, where all 55 hypertensive patients who had the habit of drowning in hot water came to the hypertension clinic. Results of the univariate analysis showed that the majority of respondents were <50 years old (56.4%), with the sex being the most female (58.2%). Based on the level of education, respondents had a majority of higher education (83.1%) and were mostly working (78.2%), and the majority had a residence in the countryside (70.9%). Respondents had the most hot water drinking habits >2x/week (52.7%), with normal high blood pressure the most (40%). Most respondents had mild stress levels (96.4%) and good sleep patterns (98.2%). The bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the frequency of hot water drowning and blood pressure (p = 0.002; 0.05). And there is a significant between age and current blood pressure (p<0,001; a 0,05). Variables such as gender, level of education, stress, sleep patterns, and self-care were not significantly related to blood pressure in hypertensive patients. In multivariate analysis using regression binary logistic analysis, the variables that could be used were age. Age is the most influential variable on blood pressure in hypertensive patients. Conclusion of this study is that there is a significant link between the habit of drowning in hot water and blood pressure in hypertensive patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library