Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Yuni Astari
"Rumah sakit, sebagai institusi perawatan kesehatan, telah mengalami perkembangan dari pusat penyembuhan berbasis agama menjadi pusat perawatan medis dan penelitian. Dalam desain rumah sakit modern, faktor alam terutama ruang hijau dan cahaya alami telah diakui sebagai salah satu elemen penting dalam menciptakan lingkungan penyembuhan yang mendukung pemulihan fisik dan emosional pasien. Desain interior rumah sakit memainkan peran krusial dalam kesehatan psikologis pasien dan pengalaman perawatan mereka. Faktor-faktor seperti cahaya alami, pemandangan alam, ruang hijau, dan bukaan, memiliki pengaruh besar terhadap atmosfer ruang interior rumah sakit. Dengan menciptakan lingkungan yang baik, rumah sakit mampu meningkatkan proses pemulihan pasien dan memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan emosional pasien.

Hospitals, as health care institutions, have evolved from faith-based healing centers to medical care and research centers. In modern hospital design, natural factors, especially green spaces and natural light have been recognized as one of the important elements in creating a healing environment that supports the physical and emotional recovery of patients. Hospital interior design plays a crucial role in the psychological health of patients and their treatment experience. Factors such as natural light, natural scenery, green spaces, and openings, have a great influence on the atmosphere of hospital interior spaces. By creating a good environment, hospitals are able to improve the recovery process of patients and have a positive impact on the physical and emotional health of patients"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanu Aryani
"Sektor konstruksi dan real estat berkontribusi terhadap konsumsi energi global serta pentingnya Kualitas Lingkungan Dalam Ruangan (KLDR) bagi kesehatan pengguna fasilitas kesehatan. Penelitian ini mengembangkan model penilaian kinerja KLDR karena belum adanya model penilaian berbasis kepuasan pengguna yang komprehesif di rumah sakit kelas D. Penelitian ini menggunakan metode mixed-methods (kombinasi) melalui survei, observasi, dan pengukuran fisik di tiga rumah sakit kelas D di Indonesia. Hasil rata-rata Intensitas Konsumsi Energi (IKE) adalah 244 kWh/m²/tahun, melebihi rata-rata nasional (180,81 kWh/m²/tahun), menunjukkan ketidakefisienan energi. Prioritas perbaikan faktor KLDR berdasarkan persepsi penting dan kinerja (subjektif dan objektif) meliputi suhu, kecepatan angin, cahaya alami, kontrol pencahayaan, kualitas udara, pertukaran udara, tingkat kebisingan, kebersihan, dan ukuran ruang. Hasil survei terhadap kepuasan (178 responden) menunjukkan kualitas termal, udara, visual, dan akustik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja KLDR. Kesimpulannya, model penilaian yang dikembangkan menjadi kebaruan adalah kualitas interior signifikan terhadap kinerja KLDR (47,6%) dan kepuasan keseluruhan pengguna (15,7%).

The buildings and construction sector contributes to global energy consumption, highlighting the importance of indoor environmental quality for the health of healthcare facility users. The absence of a comprehensive assessment model to evaluate Indoor Environmental Quality (IEQ) performance based on user satisfaction in class D hospitals led to the objective of this study: to develop an IEQ performance assessment model. A mixed-methods approach was employed, with data collected through surveys, observations, and physical measurements at three class D hospitals in Indonesia. Results showed that the average Energy Use Intensity (EUI) of class D hospitals was 244 kWh/m²/year, exceeding the national average of 180.81 kWh/m²/year, indicating energy inefficiency. Key IEQ improvement priorities, based on importance and subjective-objective performance, include temperature, air velocity, natural lighting, lighting control, air quality, ventilation, noise levels, cleanliness, and room size. A survey of 178 respondents revealed that thermal, air, visual, and acoustic quality did not significantly influence IEQ performance based on user satisfaction. The developed assessment model highlights that interior quality contributes significantly to IEQ performance (47.6%) and overall user satisfaction (15.7%)."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library