Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Usman
"ABSTRAK
Pengelolaan rumah sakit mernbutuhkan biaya yang cukup besar, terus menerus dan terus meningkat, disisi lain kemampuan sumber dana dari perintah sangat terbatas. Untuk itu pecan serta masyarakat dalam pembiayaan rumah sakit perlu digali dan ditingkatkan. Atas dasar itu pemerintah melakukan terobosan dengan diberlakukannya Keputusan Pemerintah No. 38 tanggal 22 Agusutus 1991 tentang Unit Swadana dan Tata Cara Pengelolaan Keuangan. , Masalah dalam penelitian ini dengan memperhatikan data adalah meningkanya jumlah piutang pasien umum rawat imp dan cenderung meningkat setiap tahunnya.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang manajemen piutang pasien umum rawat imp kelas III berikut permasalahannya. Untuk mendapatkan gambaran tersebut dilakukan analisis terhadap faktor-faktor internal yang berhubungan dengan proses terjadinya piutang pasien umum rawat inap.
Metodologi penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan semi kualitatif, melalui pengkajian terhadap sistem yang sedang berjalan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah piutang pasien umum rawat inap disebabkan oleh masih lemahnya sistem manajemen piutang pasien umum rawat inap kelas III. Tahapan pra perierimaan yang merupakan tahapan yang penting ternyata belum ada Kegiatan informasi yang seharusnya dilakukan pada tahap tersebut, pada tahap berikutnya juga tidak dilakukan. Informasi biaya belum dapat disampaikan kepada pasien / penanggungjawabnya secara berkala, sehingga pasien / penanggungjawabnya tidak dapat memperkirakan jumlah biaya yang hams disiapkan. Masih ada kegiatan-kegiatan / kebijakan-kebijakan yang belum dikukuhkan dalam : Standar Prosedur Operasional " tertulis, sehingga tidak cukup kuat sebagai bahan acuan apabila ada pihak-pihak yang mempertanyakan legalitas kebijakan tersebut. Kurangnya koordinasi, penyediaan tenaga dan slat juga kurang memadai yang mengganggu kelancaran dalam kegiatan. Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kelemahan-kelemahan dari setiap tahapan.
Penerapan upaya ini diharapkan dapat menekan jumlah piutang pasien umum rawat inap kelas III dan meningkatkan penerimaan rumah sakit.

ABSTRACT
Analysis of the System on Account Receivable Procedure for Self-Paid Inpatients in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Year 1997/1998Managing a hospital requires a high cost, in which increases from time to time, mean while the goverment's budget is very limited. Therefore, developing and strengthening community participation is a need.
Based on the above situation, the goverment made its moves through the issuance of Decree pf the Goverment No. 38, dated August 22 1991 on Self Financing and Financial Management Procedures. The issue of this research is focusing on the yearly increase of bad for self-paid inpatients.
The objective of the research is to give the general idea on the management of account receivable for class III self-paid in patients with its problems. Enabling to do so, analysis on the internal factors which associated with the process of account receivable for class III self-paid inpatients was carried out Methodology research chosen is in a form of a descriptive through qualitative approach using analysis on the on going system.
The result showed that the increase of account receivable self-paid patients is due to the weakness of the on going system in managing account receivable for self-paid inpatients. The pre admission stage which became an important stage for transaction to occur, has not been developed yet. Information which should be address during this stage and the following stages were unaccomplished. Periodic information on cost of services as self-paid inpatients was not delivered ti the guarantor, therefore, the guarantors was unable to predict the sum of cost need to be prepared. It is also found that there were some procedures I policies that has not yet written in the Standard Operating Procedure, which can not be used as reference of a legal policy. The lack of coordination, human resources, and hardware interferes the smooth implementation of the system.
Elimination of weakness in every stage, The above solutions hopefully with decrease account receivable for class III self-paid inpatients and increases the revenue.
Reference : 28 ( 1977 - 1997 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Utami Sudiro
"Masalah penelitian. Hasil pembangunan yang meningkatkan pendidikan dan penghasilan, dan adanya peluang sektor swasta didalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan serta adanya kebijakan rumah sakit pemerintah menjadi rumah sakit swadana, meningkatkan persaingan antar rumah sakit dalam usaha untuk tetap mempertahankan keberadaannya. Di sisi lain terdapat keterbatasan sumber daya, sehingga rumah sakit tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan dan segala segmen pasar yang ada. Dengan pertimbangan ekonomi maka dipilih beberapa segmen pasar yang ditarik guna menjaga kelangsungan hidupnya Rumah sakit harus mengutamakan kepada segmen pasar yang paling menguntungkan.Rumah Sakit Setia Mitra adalah rumah sakit swasta dengan kekhususan kasus-kasus bedah, tidak lepas dari pengaruh persaingan antar RS untuk merebut pangsa pasar. Rumah sakit ini mengalami penurunan BOR sejak tahun 1992 yaitu sekitar 50-60 %. Ditambah pada tahun 1993 mengalami musibah kebakaran, sehingga terjadi pula penurunan sumber daya.
RUANG LINGKUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan segmen rawat inap. Lingkup penelitian dibatasi pada faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan segmen rawat inap yang meliputi faktor pendidikan, penghasilan, pelayanan penerimaan, pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan obat, pelayanan makanan, dan ruang rawat.
METODOLOGI. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain `cross sectional'. Populasi penelitian adalah pasien pasca rawat inap dan sampel adalah total populasi. Instrumen pengumpul data yaitu kuesioner.
HASIL. Dari 8 variabel bebas yang diteliti ternyata ada 6 variabel yang terbukti menunjukkan hubungan statistik bermakna dengan segmen rawat inap. Sedangkan 2 variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan statistik bermakna.
KESIMPULAN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan, penghasilan, pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan makanan dan ruang rawat berhubungan dengan segmen rawat inap. Sedangkan 2 faktor lainnya yaitu pelayanan penerimaan dan pelayanan obat tidak berhubungan dengan segmen rawat inap.
SARAN. Perlu adanya kerjasama dengan dokter praktek disekitar rumah sakit dalam memberikan informasi (promosi), Dan untuk meningkatkan `performance' rumah sakit diperlukan upaya perbaikan pelayanan medik dan keperawatan tanpa membedakan segmen dan mengembangkan komite medik dan komite keperawatan untuk memantaunya, untuk pelayanan makanan dan ruang rawat perlu dikembangkan adanya gugus kendali mutu di bidang pelayanan makanan serta kenyamanan dan kebersihan ruang rawat disamping adanya perbaikan fasilitas ruang rawat. Perlu adanya `internal marketing' bagi seluruh karyawan terutama dokter dan perawat. Diperlukan juga adanya penelitian lebih lanjut untuk menentukan target pasar kemudian posisi pasar beserta bauran pemasarannya.

Research problem. The development results increasing education and incomes, and there has time to spare the private sector in carrying out of health service, and by the policy of public hospital becomes self funds, raising hospital competition in an attempt to keep constantly their existences. Other side there are resources limitation, of course those of hospital. Cannot covered all of the segmentation needs. There is must be chosen about profitability segmentation. Setia mitra hospital is a private hospital with speciality surgery case not influenced from hospital competition to catch market share. This hospital had decreased BOR from 1992 about 50-60%, additional in 1993 had fired and also decreasing human resources.
Scope. The research is aimed to find information about factors related to impatient segmentation. It is limited on factors that are believed to have a correlation with inpatient segmentation. They consist of education, income, perception of admission service, medical service, nursing care service, medication service, food service and inpatient room.
Methodology. The research is classified as a cross sectional study. The population is inpatient who had recovered, while its sample is total population instrument of data collection is questionary.
Result. It turned out only 6 out of 8 variables showed a significant correlation. Where as the other 2 which failed to be proved.
Summary. This study included that a significant correlation about variables education, income, medical service, nursing care service, food service and inpatient room. Where as the other about admission service and medication service were failed to be proved. Suggestion. Setia Mitra hospital should consider in promotion to set up a good relation ship between practical doctors whose rounded hospital and to raise hospital performance need increasing medical service and nursing care without difference segment and monitoring them with develop a medical committee and nursing committee for monitoring food service and inpatient room should also develop a quality control in preparing food, convenience and room service. Beside increasing facilities have to internal marketing for employee especially for doctors and nurses. Also have to forward research to make market target decession then the position and there marketing mix.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library