Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Rahmawati
Abstrak :
Bayi berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan khusus agar tumbuh dan berkembang optimal, sehingga membutuhkan perencanaan pulang yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh model perencanaan pulang BBLR berbasis teknologi informasi terhadap nilai stres dan kepuasan ibu, menggunakan desain nonequivalent posttest-only with control group, melibatkan 24 ibu yang memiliki BBLR di ruang perinatologi rumah sakit militer, Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan ibu pada kelompok intervensi memiliki stres lebih rendah 0,63 (p=0,031; CI 95% 0,063 s.d. 1,197) dan kepuasan lebih tinggi 0,607 (p=0,001; CI 95% -0,926 s.d. -0,288) dibandingkan kelompok kontrol. Model ini dapat menjadi alternatif intervensi keperawatan untuk menurunkan stres dan meningkatkan kepuasan ibu dengan melibatkan ayah dalam proses edukasi. ...... Low birth weight (LBW) neonates require special care to grow and develop optimally. It needs comprehensive discharge planning model. This research aimed to identified the influenced of comprehensive discharge planning model information-based technology toward maternal stress and satisfaction, used nonequivalent posttest-only with control group design included 24 mothers who had LBW neonates in perinatology unit at military hospital, Jakarta. It found, maternal stress score of intervention group lower 0.63 (p=0.031; 95% CI 0.063 to 1.197) and satisfaction higher 0.607 (p=0.001; 95% CI -0.926 to - 0.288) than control group. This model could be an alternative nursing intervention, for the future studies that recommended to involve father in education process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliana Dewi
Abstrak :

Disertasi Keperawatan, 20 Juni 2019
Aliana Dewi
Pengembangan Instrumen Pengkajian Psikososial Pasien Di Intensive Care Unit
(ICU)
Abstrak
Pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) mengalami masalah kesehatan baik fisik
maupun psikososial. Pengkajian psikososial merupakan aspek yang penting dalam
mengetahui kebutuhan dan masalah pasien sehingga memudahkan dalam memberikan
terapi dan perawatan pada pasien di ICU. Sampai saat ini belum ada instrumen untuk
mengukur psikososial pasien. Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya pengembangan
instrument pengkajian psikososial pasien di Intensive Care Unit. Penelitian ini
menggunakan desain operational research dengan 3 tahapan. Tahap pertama yaitu dari 15
partisipan didapatkan 5 aspek psikososial dengan 25 item pernyataan yaitu ansietas,
depresi, keputusasaan, ketidakberdayaan dan deprivasi. Tahap kedua melakukan
konsultasi dengan 11 pakar didapatkan 25 item pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji
validitas dan reliabilitas berdasarkan uji alpha cronbach didapatkan hasil untuk bahasa
0, 997 dan untuk konten 0,976. Tahap ketiga dilakukan uji coba instrumen oleh 100 orang
perawat dan didapatkan hasil 66% pasien mengalami masalah psikososial. Tersusun
instrumen pengkajian psikososial dengan 25 item pernyataan sehingga disarankan
instrumen pengkajian ini dapat menjadi instrumen dalam mengkaji pasien di ruang ICU.


Disertasi Keperawatan, 20 Juni 2019
Aliana Dewi
Developing Psychosocial Assesment Instrument in Intensive Care Unit (ICU)
Abstract
Intensive Care Unit patients experience physical and psychosocial health problem.
Psychosocial assessment is an important aspect to understand the need and patient
problems thus management and treatment in ICU are delivered easily. Nowdays, there is
lack of psychosocial assessment tools for ICU patients in Indonesia. The aim of this
research is to develop a psychosocial assessment tools for the intensive car unit
patients. This research used operational research design with 3 stages. First stage found 5
(five) psychosocial aspect from 15 respondents including anxiety, depression, hopeless,
powerlessness and deprivation. On the second stages, the aspect were reviewed by 11
experts and found 25 items for psychosocial assessment tools. The validity and realibility
of the instrumenwere checked with alpha cronbach’s 0.997 and
0.976 respectively for languages and content analysis.Furthermore, the instrumenwas used
to assess psychosocial aspect of ICU patient. Total of 100 nurses carry out the
assessment and found that 100% patients were experienced psychosocial problems. The
instrumenconsisted of 25 items statement to be used as a mean to assess psychosocial
aspect of ICU patients.

2019
D2679
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Aryani
Abstrak :
Intervensi keperawatan merupakan bagian dari proses discharge planning. Proses discharge planning yang meliputi edukasi, konseling dan koordinasi tim diharapkan dapat meningkatkan self efficacy pada pasien gagal jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh discharge planning terhadap self-efficacy pada pasien gagal jantung. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan rancangan pre-test and post-test nonequivalent with control group design. Besar sampel 21 responden (11 responden kelompok intervensi dan 10 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan selisih self efficacy antara kelompok kontrol dan intervensi (p=0,02) walaupun tidak terdapat perbedaan self efficacy antara kelompok kontrol dan intervensi secara statistik (p=0,515). Hal ini bisa terjadi karena minimnya jumlah sampel sehingga mengakibatkan power penelitian yang setelah dihitung ulang adalah sebesar 55%. Namun demikian dapat disimpulkan secara klinis bahwa discharge planning mempengaruhi nilai self efficacy selisih antara kelompok kontrol dan intervensi. Rekomendasi hasil penelitian ini perlu adanya penelitian ulang dengan jumlah sampel yang lebih banyak. ...... Nursing intervention is a part of discharge planning process. Discharge planning process that consist of education, conseling and tim coordination can be expected to improve self efficacy in heart failure patients. This study aims to examine the effect of discharge planning on self efficacy in heart failure patients. This study was a quantitative research with quasi experiment, using pre-test and post-test nonequivalent with control group design. The number of samples was 21 respondents (11 respondent in intervention group and 10 respondent in control group). The result showed that there was significant mean difference in self efficacy on both groups after providing discharge planning intervention (p=0,02) although there was no difference in self efficacy on both groups (p=0,515). This could be caused by small sample size that make this research power 55%. However, there was conclusion that discharge planning influence self efficacy mean diferenceon both groups. This study recommends further research to examine the effect of discharge planning on self efficacy with larger samples size.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library