Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butarbutar, Tionggung
Abstrak :
Dalam menghadapi perkembangan dan persaingan bebas khususnya dibidang perumahsakitan, rumah sakit pemerintah menghadapi kendala dibidang program menjaga mutu. Karena itu rumah sakit perlu mengetahui sampai sejauh mana pelayanan yang diberikan dianggap memenulu standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh infomasi tentang bagaimana hubungan pelaksanaan akreditasi rumah sakit dengan kinerja perawat. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus dengan analisis data kuantitatif di 4 rawat inap RSUD Koja Jakarta. Hasil penelitian didapatkan dengan studi kasus terhadap SOP dan SAK yang tersedia di rawat inap, rekam medik pasien, serta menggunakan kuesioner kepada pasien dan wawancara mendalam kepada perawat dan mulai kepala seksi, kepala instalasi rawat inap, kepala ruangan dan pelaksana perawatan rawat inap. Penelitian ini menghasilkan ada perubahan yang bermakna penerapan standar asuhan keperawatan antara sebelum dan sesudah akreditasi. Tetapi tidak disertai perubahan yang bermakna pada persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan. ......To face the growth and free competition particularly in hospital, state hospital is challenged by the quality assurance obstacle such as nursing quality assurance. Hence hospital need to understand, the quality of services its which have been achieve compared with standards. The study aimed finding information about the relationship between hospital accreditation with nursing performance. The research method employed case study with quantitative approach in the 4 wards. The data completeness of each case was cheeked based of fulfillment of Standards Operational Procedure, Nursing Care Standards and Patient Medical Records. Questionnaire were administered to patient as well as in-depth interview with several level nurses. The result of this study showed that there were significant differences in implementation of nursing care standards before and after accreditation. However patient perception towards nursing .care quality did not show significant improvement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Haryo Yudo Prabowo
Abstrak :
Standar Akreditasi Rumah Sakit merupakan penilaian sejauh mana rumah sakit sudah melaksanakan program keselamatan pasien sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011. Rumah Sakit X belum sepenuhnya melaksanakan pelayanan berbasis keselamatan pasien. Penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif dilanjutkan metode kualitatif bertujuan melihat persiapan Rumah Sakit X dalam menghadapai Akreditasi Bidang Keselamatan Pasien tahun 2016. Pada penelitian ini dihasilkan kuesioner keselamatan pasien berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012. Uji Reliabilitas menghasilkan 65 pernyataan kuesioner menjadi 47 pernyataan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan 17 komponen penilaian dari Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012 masih harus ditingkatkan pelaksanaannya di Rumah Sakit X.
Hospital Accreditation Standards is an assessment for hospitals to implement patient safety programs in accordance with the Regulation of the Minister of Health No. 1691 of 2011. Hospital X wasnot yet fully implementing patient safety based on the Hospital Accreditation 2012. Descriptive research with quantitative method continued by qualitative method was implemented to study the preparation of Hospital X which will undergo Accreditation in 2016. The research also developed questionnaire on Patient Safety based on The Hospital Accreditation 2012. Reliability test was done with the result of that 47 out of 65 questionnaires were reliable. The research found 17 points of The Hospital Accreditation 2012 still need improvement in implementation at Hospital X.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Sri Astuti
Abstrak :
Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat harus dapat menjaga mutu dan kualitas. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah melalui akreditasi. Akreditasi wajib dilakukan dan merupakan syarat ijin operasional sesuai aturan pemerintah. Rumah Sakit Prima Medika melakukan persiapan akreditasi KARS 2012 yang terdiri dari 4 sasaran pokok, namun penelitian ini pada dua sasaran yaitu sasaran keselamatan pasien dan Milenium Development Goals. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tahapan, masalah dan monitoring dalam proses persiapan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melibatkan partisipan sebanyak 7 orang yang terlibat dalam kelompok kerja akreditasi. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam dan penelusuran dokumen, dianalisis menggunakan content analysis. Hasil wawancara persiapan akreditasi dimulai komitmen dari seluruh jajaran rumah sakit, kelompok kerja akreditasi ditetapkan direktur, penyusunan dokumen sesuai elemen penilaian akreditasi, sosialisasi pada staf medis maupun non medis, implementasi sangat penting karena penilaian lebih terfokus pada pelaksanaan dilapangan, monitoring dan evaluasi dengan laporan monev, indikator mutu dan turun langsung ke lapangan. Kesimpulan tahapan persiapan yang penting adalah komitmen seluruh jajaran rumah sakit, melakukan pendekatan kepada dokter spesialis secara formal maupun informal, menambah pelatihan internal.
Hospitals in providing public health services should be able to maintain quality of services. One of the government's efforts to improve the quality of home services through accreditation, which is compulsory and required by government regulation. This study focus on two goals of Prima Medika Hospital in preparation of KARS 2012 accreditation: International Patient Safety Goals and Millennium Development Goals. The purpose of this study is to determine the stages, problems and monitoring in the preparation process of accreditation on the patient's safety goals and the Millennium Development Goals. This research uses qualitative method by involving 7 participants working group of accreditation. Data collected by in-depth interview technique and document tracing, then analyzed using content analysis. The results of the interviews show that the preparation phase begins with the commitment of all hospitals, the accreditation working group established by the director, the compilation of documents of the assessment elements according to the accreditation standards, program dissemination to medical and non-medical staff, then the implementation. The next stage are monitoring and evaluation, through monev report, quality indicator and field inspection. In conclusions, the very important stages in preparation process are: commitment from all level of hospital, approaches to the specialist doctors formally or informally, more internal training.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferti Dwi Ekasari
Abstrak :
ABSTRAK
Pelaksanaan akreditasi rumah sakit merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap rumah sakit yang melayani Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) merupakan salah satu standar akreditasi yang sangat penting di rumah sakit dan merupakan program yang baru berjalan di RSUD Cempaka Putih. Peneliti merasa perlu untuk mengetahui bagaimana kesiapan RSUD Cempaka Putih terhadap standar PMKP sesuai SNARS Edisi 1 sehingga tercipta budaya mutu dan keselamatan pasien. Jenis penelitian ini merupakan penelitian desktiptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan dan analisis data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan RSUD Cempaka Putih dalam pelaksanaan implementasi program PMKP baru sekitar 50%, masih diperlukan upaya perbaikan secara bertahap. Rencana aksi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan efiesiensi pelaksanaan program PMKP di RSUD Cempaka Putih antara lain dengan perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi dan wawasan terhadap program PMKP, peningkatan kesadaran dan disiplin staf rumah sakit, resosialisasi komunikasi dan koordinasi program PMKP serta pemenuhan manajemen data yang terintegrasi.
ABSTRACT
The implementation of hospital accreditation is a government effort to improve the quality of service and safety of patients in hospitals and the requirements that must be met by each hospital serving the National Health Insurance Program (JKN). Quality and Patient Safety Improvement (PMKP) is one of the most important accreditation standards in hospitals and is a new program that runs in Cempaka Putih Hospital. The researcher felt that it was necessary to find out how prepared the Cempaka Putih Hospital was towards the PMKP standard in accordance with SNARS Issue 1 so as to create a quality and patient safety culture. This type of research is desktiptif research with quantitative and qualitative approaches. Collection and analysis of quantitative data using a questionnaire then continued with the collection and analysis of qualitative data with indepth interviews. The results showed that the readiness of Cempaka Putih Hospital in the implementation of the PMKP program was only around 50%, it still needed gradual improvement efforts. Action plans that can be taken to improve the efficiency of the PMKP program implementation at Cempaka Putih Hospital include improvements in facilities and infrastructure, increased competency and insight into PMKP programs, increased hospital staf awareness and discipline, communication and coordination of PMKP programs and fulfillment of an integrated data management.
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman Dwi Sutrisnawati
Abstrak :
Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Rumah Sakit wajib untuk melakukan akreditasi secara berkala, minimal tiga tahun sekali. Perkembangan terkini untuk standar akreditasi rumah sakit di Indonesia disempurnakan dengan mengacu pada versi 2012 yang berfokus pada pasien. Rumah Sakit 'X' merupakan rumah sakit kelas C yang sebelumnya telah terakreditasi lima pelayanan dasar pada penilaian akreditasi versi 2007 yang dilaksanakan pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisis kesenjangan antara standar pelayanan yang ada dan diaplikasikan di Rumah Sakit 'X' dengan elemen penilaian yang tercakup dalam tiga Bab Standar Akreditasi Rumah Sakit Nasional versi 2012. Hasil penelitian mendapatkan bahwa standar pelayanan menurut Hak Pasien dan Keluarga serta Pendidikan Pasien dan Kelurga masih belum sesuai, kebijakan dan dokumen yang belum ada secara resmi. Standar pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pun masih belum sesuai, karena belum berkesinambungannya fungsi komite serta belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Pengorganisasian tim Akreditasi telah berjalan cukup optimal, walaupun kuantitas anggota tim yang terbatas. Disarankan agar pemenuhan dokumen dan kebijakan dikoordinasikan secepatnya, dan disosialisasikan segera setelah kebijakan dan dokumen tersebut disetujui, agar dapat diadaptasi dan diaplikasikan. Pendampingan dan evaluasi secara berkala oleh manajemen tetap diperlukan untuk dapat mencapai target kelulusan akreditasi yang diharapkan rumah sakit. ......Hospitals as a health care provider in the individuals plenary are required to provide a good quality services in accordance with established standards. In an effort to improve the service quality, hospital accreditation required to perform on a regular basis, at least every 3 (three) years. Recent developments for hospital accreditation standards in Indonesia improved by referring to the 2012 version that focuses on the patient. 'X' Hospital is a grade C Hospital who have previously accredited to the 2007 version of the accreditation assessment which conducted in 2012. The purpose of this study is to analyze the gap between the existing standards that applied in 'X' Hospital with the elements covered in 3 (three) chapters of Hospital Accreditation Standard (2012 version). The research used qualitative approach, was carried out through in-depth interviews and review of secondary documents. This research found that the standard of service according to Patient and Family Rights as well as in Patient and Family Education, are still not appropriate, due to the policies and documents that did not exist officially. The standard of Prevention and Control of Infection (PCI) is still not appropriate, because there is discontinuity function of the committee and unmet infrastructure that supports the Prevention and Control of Infection program. The organizing team of Accreditation has been running quite optimal, although the team members in a limited quantity. The fulfillment of the document and policy have to be coordinated and disseminated as soon as the policy and the document is approved, so can be well adapted and applied by the staff. Mentoring and periodic evaluation by hospital management are still needed in order to achieve the expected target of hospital accreditation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Edi Wahyudi
Abstrak :
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar. Salah satu standar yang digunakan dalam penilaian pelayanan keperawatan di Indonesia adalah Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 yang menilai pelayanan keperawatan dalam 8 delapan bab standar. Terdapat beberapa model pengukuran mutu yang terbukti efektif dalam manajemen mutu, salah satunya adalah Kriteria Malcolm Baldrige. Penelitian ini bertujuan menilai mutu pelayanan keperawatan RSUD Pasar Minggu menurut Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige sebagai persiapan akreditasi dan peningkatan mutu berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam informan kunci, telaah dokumen, observasi, dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan pelayanan keperawatan menurut Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 khususnya Bab Hak Pasien dan Keluarga, Bab Pendidikan Pasien dan Keluarga, serta Bab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi telah melewati syarat minimal 80 target pencapaian. Posisi skor mutu Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Pasar Minggu menurut Akreditasi RS Versi 2012 ditinjau dari Kriteria Malcolm Baldrige berada pada skor 555,75, dalam jenjang predikat "Good Performance" dengan tingkat mutu "Average". Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Pasar Minggu dapat mengembangkan kesempatan untuk perbaikan pada kriteria kepemimpinan senior, dan pengembangan strategi. ......The nursing services as an integral part of health services in hospitals are required to provide quality services according to standards. One of the standards used in the assessment of nursing services in Indonesia is Hospital Accreditation Version 2012 which assessess nursing service in 8 eight standard chapters There are several quality measurement models proven effective in quality management, one of which is the Malcolm Baldrige Criteria. This research aims to assess the quality of nursing services at RSUD Pasar Minggu according to Hospital Accreditation Version 2012 reviewed from Malcolm Baldrige Criteria as preparation for accreditation and continuous quality improvement. This research is descriptive analytic research with qualitative approach, through indepth interview of key informants, document review, observation, and focus group discussion. The results found that the implementation of nursing service standards according to the Hospital Accreditation Version 2012, especially the Patient and Family Chapter, the Patient and Family Education Chapter, and the Infection Prevention and Control Chapter have passed the minimum requirement of 80 achievement targets. Position Quality Score of Nursing Services Division at RSUD Pasar Minggu according to Hospital Accreditation Version 2012 reviewed from Malcolm Baldrige Criteria is on score 555,75, which is in "Good Performance" predicate, indicating "Average" quality level. The Nursing Services Division at RSUD Pasar Minggu can develop opportunities for improvement on senior leadership and strategy development criterias.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nugroho
Abstrak :
Rumah sakit wajib melakukan akreditasi rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit yang berkesinambungan. Masing-masing rumah sakit baik dari rumah sakit publik ataupun privat berbeda dalam pengelolaan peningkatan mutu rumah sakit yang berkesinambungan. Tujuan dari penelitian ini mendapatkan gambaran dampak akreditasi terhadap mutu rumah sakit dan peningkatan mutu berkesinambungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji statistik dan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian RSIA Kartini dan RS Budi Kemuliaan dengan uji statistik tidak ada perbedaan rata-rata indikator mutu sebelum dan sesudah akreditasi. Hasil wawancara ketiga rumah sakit bahwa akreditasi memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu rumah sakit. Berdasarkan dari analisis grafik nilai rata-rata indikator mutu menunjukan RSIA Kartini mengalami peningkatan sebelum akreditasi dan penurunan setelah akreditasi. Sedangkan RS Budi Kemuliaan mengalami peningkatan sebelum akreditasi dan mengalami stagnasi bahkan penurunan setelah akreditasi. Secara keseluruhan akreditasi rumah sakit memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan mutu rumah sakit. Akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kepemimpinan, biaya dan manusia. ......Hospitals are obliged to hospitals accreditation to improve the quality of continuous hospital services. Each hospital from public or private hospitals differs in the management of continuous quality improvement of hospitals. The purpose of this research is to get an overview of the impact of accreditation on hospital quality and continuous quality improvement. This research is quantitative and qualitative research. Quantitative research using statistical tests and qualitative research with in-depth interviews and focus group discussions. The results of Kartini Mother and Children Hospital, Budi Kemuliaan Hospital with statistical tests showed no difference in average quality indicators before and after accreditation. The results of the interviews of the three hospitals that accreditation has a positive impact on improving the quality of hospitals. Based on the analysis of the average value of quality indicators, Kartini Mother and Children Hospital improved before accreditation and decreased after accreditation. While Budi Kemuliaan Hospital experienced an increase before accreditation and stagnated even decreased after accreditation. Overall hospital accreditation has a positive impact on improving the quality of hospitals. However, this is influenced by several factors such as leadership, cost and human beings.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Lisna
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai Pengorganisasian akreditasi JCI pengelolaan akreditasi JCI di RSUP Nasional Dr Cipto Magunkusumo Jakarta Tahun 2012. Pengorganiasaian akreditasi JCI berdasarkan pada standar pelaksanaan akreditasi JCI yaitu tahap Initial Assessment, Preparation, Tracer, Implementasi, Evaluasi, Milestone, Mock Survey, Survey akreditasi dan Keputusan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah data sekunder. Penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian akreditasi JCI di RSCM sudah berjalan cukup optimal. Walaupun dalam Penatalaksanaannya penyelenggara menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya dukungan dari Depkes dalam hal pendanaan, besarnya kapasitas dan ruang lingkup rumah sakit, budaya organisasi yang belum sepenuhya berubah dan kurangnya dukungan dari SDM lain diluar kepanitiaan. ......This study discuss the organization overview of JCI accreditation in Dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta 2012. This JCI accreditation organization based on the JCI standard of organizing which start with Initial assessment, Preparation process, Tracer Method, Implementation of the program, Evaluation, Mock survey and survey accreditation / full survey, the milestone, the decision of accreditation . This study uses qualitative research methods with in-depth interviews, observations, and review of the secondary data. Research shows that the organization of JCI accreditation already been running optimally, even though in conducting the organization of JCI accreditation, the organizer faced many challenges. Some of these challenge being the obstacles for the success of this program. Research result seen from the result of in-depth interviews, all the tables which indicates factual data, and guidelines for review of secondary data.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anjak Priatama Sukma
Abstrak :
Penelitian ini membahas kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi Kabupaten Sukabumi dengan pendekatan Balanced scorecard, pertanyaan tesis ini adalah bagaimana tingkat kinerja RSUD Sekarwangi dari perspektif pelanggan, keuangan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan penyusunan tesis ini adalah untuk menilai kinerja RSUD Sekarwangi dalam perspektif Balanced Scorecard. Tesis ini disusun berdasarkan kerangka teori tentang Balanced Scorecard yang dipopulerkan oleh Robert S. Kaplan dan David Norton, penelitian ini mencoba menerapkan konsep tersebut kedalam organisasi public. Jenis penelitian tesis ini adalah penelitian deskriptif, teknik pengambilan data melalui wawancara, pembagian kuisioner dan observasi. Ukuran-ukuran yang menjadi operasionalisasi variabel dalam tesis ini adalah ; customer acquisition, customer retention dan customer satisfaction untuk perspektif pelanggan, pertumbuhan pendapatan, tingkat pengeluaran dan cost recovery rate untuk perspektif keuangan, waktu tunggu, standar kinerja pelayanan dan pasien dirujuk untuk perspektif proses bisnis internal, serta peningkatan kapabilitas pegawai dan kepuasan pegawai untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam tesis ini dilakukan survey untuk mengukur kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai, untuk kepuasan pelanggan digunakan purposive sampling dan untuk survey kepuasan pegawai digunakan teknik Stratified Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja RSUD Sekarwangi secara keseluruhan mencapai 48%, dengan rincian kinerja setiap perspektif ; kinerja perspektif pelanggan sebesar 33%, kinerja perspektif keuangan sebesar 52%, kinrja perspektif proses bisnis internal sebesar 72% dan kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 58%. Kinerja tertinggi adalah perspektif proses bisnis internal dan kinerja terendah adalah perspektif keuangan. Ini wajar, karena pada kenyataannya proses bisnis internal (khususnya ukuran waktu tunggu, dan standar pelayanan) cukup baik, hanya masih kurang dalam ukuran menampung pasien (tingkat pasien dirujuk tinggi). Rendahnya kinerja perspektif keuangan dikarenakan ketidakseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dengan tingkat pengeluaran.
This study discusses the performance of Regional General Hospital Sekarwangi of Sukabumi with Balanced scorecard approach, the questions in this thesis is how the level of performance of hospitals Sekarwangi for customer perspective, financial perspective, internal business processes perspective and learning and growth perspective. The goal of this thesis is to appraisal the performance of hospitals in Sekarwangi with Balanced Scorecard perspectives. This thesis is arranged based on the theoretical framework of the Balanced Scorecard by Robert S. Kaplan and David Norton, this research attempts to apply this concept into a public organization. Type of thesis research is descriptive research, techniques of data through interviews, observations, and questionnaire. The measurement of operationalization of the variables in this thesis are; customer acquisition, customer Retention and customer satisfaction for the customer perspective, revenue growth, the level of expenditure and cost recovery rate for the financial perspective, waiting time, standards of performance and service to patients referred to a business process perspective internal, and increasing the capability of employees and employee satisfaction for the learning and growth perspective. In this thesis conducted a survey to measure customer satisfaction and employee satisfaction, customer satisfaction is used to purposively sampling and employee satisfaction survey to be used Stratified Random Sampling technique. Results of research showed that the level of performance RSUD Sekarwangi overall reach 48%, with the details of the performance of each perspective, performance of customer perspective 33%, performance of financial perspective 52%, performance internal business process perspective 72% and the performance of learning and growth perspectives 58 %. The highest performance is internal business process perspective and the lowest is the financial perspective. This is reasonable, because in reality, internal business processes (especially the size of the waiting time, and service performance standards) is quite good, still not only in size to accommodate the patient (patients were referred to high level). The low performance is because the financial perspective imbalance between growth in income to the level of expenditure.
2009
T26138
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Fajar Kartika
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan hal yang baru dalam pelayanan kesehatan. Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 mewajibkan keselamatan pasien sebagai prinsip utama pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit Gigi dan Mulut, meskipun berbeda dari Rumah Sakit lainnya, tetap diwajibkan untuk menerapkan Akreditasi Rumah Sakit versi 2012. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran iklim keselamatan pasien, tindakan manajemen dan kinerja keselamatan pasien menurut dokter gigi di RSGM X Kota Cimahi. Dengan mengambil satu populasi dokter gigi RSGM X sebagai data penelitian, didapatkan hasil yakni persepsi keselamatan pasien di RSGM X yang rendah dikarenakan persepsi iklim keselamatan pasien, tindakan manajemen dan sasaran keselamatan yang rendah. Diharapkan institusi dapat memberikan pelatihan secara berkala.
Patient safety is a new thing in healthcare. Indonesia National Hospital Accreditation 2012 version requires that patient safety as a key principle of healthcare at the Hospital. Dental Hospital, though different from other hospitals, was still required to implement the Indonesia National Hospital Accreditation version 2012. This study was to describe the climate of patient safety, action management and patient safety peception of dentist in RSGM X Cimahi. By taking RSGM X dentist population as research data, showed that patient safety perception in RSGM X is low because of low patient safety climate, management actions and patient safety goals. It is expected that institutions can provide regular training of patient safety.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library