Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Naskah ini berupa catatan Dr. Th. Pigeaud, sebanyak satu lembar, berisi keterangan suatu gambar kuda serta makna dari tanda-tanda kuda tersebut. Tidak disebutkan di mana Pigeaud melihat atau memperoleh gambar kuda itu. Dalam catatannya Pigeaud menyebutkan buku Aswatali (Surakarta: Rusche, 1916). Pada h.62 buku tersebut memang terdapat gambar kuda yang mirip dengan gambar yang dideskripsikan.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.1-L 10.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Sewell, Anna
New York: Dell Publishing, 1963
823.8 SEW b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Kaping III
Abstrak :
Buku ini berisi uraian mengenai binatang peliharaan kuda (katurangganing kapal). Dimulai dari warna bulunya, kemudian ciri unyeng-unyeng kuda; ciri-ciri baik buruknya mulut kuda, surai (rambut) kuda, ramalan tentang tubuh kuda berdasarkan kepala, muka, dan kaki kuda. Dibahas pula mengenai kotoran (hethong) kuda, ekor kuda, hari kelahiran yang baik untuk kuda, hari baik untuk membeli kuda, cara memandikan kuda, cara mengurut dan bagian terbanyak adalah mengenai jamu yang diperuntukan bagi kuda (kurang lebih sebanyak 40 halaman lebih).
Yogyakarta: Uitgevers Mij. H. Buning, 1921
BKL.0493-PW 105
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Lindner, Arno, editor
Abstrak :
This book contains specialised information on the nutrition and training of the horse. Practical hints can be drawn from studies showing how apes indicate to us plants which have medicinal properties that can then be applied to equine treatment and also have an effect in nutraceuticals. Overviews are given on the potential of total mixed rations for the future of horse feeding and the practical feeding of obese horses and ponies. Nutrition considerations are given to avoid medical conditions. Methods used for performance diagnosis and training guidance of human athletes are applied here to equine management. In addition, training techniques which reduce the risk of back injury in the horse are explored and a review of the riders interaction with the horse is provided. Practical nutritional information acquired through research is applied to all aspects of managing endurance racehorses.
Netherlands: Wageningen Academic, 2011
e20418072
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Markku Saastamoinen, editor
Abstrak :
This book highlights the role of forages and grazing in horse nutrition and also gathers information about related topics, such as the contribution of local breeds for the sustainability and development of rural areas, their impact on landscape and relationships with environmental preservation.
Netherlands: [, Wageningen Academic], 2012
e20418034
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah terdiri dari berbagai teks dan berbagai bentuk, disalin oleh berbagai tangan selama lebih sepuluh tahun. Namun, kebanyakan teks yang dimuat didalamnya ada kaitan erat dengan ilmu katuranggan, ialah ilmu perkudaan, dari hal pemeliharaan, pengobatan, penunggangan sampai dengan uraian ciri-cirinya serta firasat atau makna daripada tanda-tanda tertentu pada kuda peliharaan. Di bawah ini akan dipaparkan satu per satu bagian-bagian dari naskah ini dengan keterangan ringkas tentang isinya: 1) Serat aswatali, bertembang macapat (h.1-8). Menurut kolofon depan (h.1), teks ini ditulis pada tahun Jawa 1608 ('turangga musna retuning bumi'), yaitu 1684 Masehi. Bagian naskah ini disalin oleh Mangunatmaja atas perintah Pangeran Natabrata. Penyalinan selesai pada tanggal 21 Jumadilawal, Wawu 1753, yang bertepatan dengan 31 Desember 1825.; 2) Katuranggan gancaran (9-224), berisi berbagai macam informasi diantaranya yang paling banyak adalah informasi mengenai mantra dan jamu. Mantra meliputi mantra ynag digunakan untuk mengendalikan kuda pada waktu menaikinya, untuk kuda yang nakal, kuda yang ketakutan, kuda yang masih muda, kuda yang mogok, dan lain-lain. Jamu meliputi ramuan yang digunakan agar kuda tetap ramping, sehat, kuat, demikian pula jamu dan bedak yang diperuntukkan bagi kuda pada waktu kepanasan, membuang hajat besar, lemas, kurus, tidak doyan makan, tidak dapat buang air kecil dan besar, mengeluarkan darah, pusing, tidak mau minum, dan lain-lain. Selebihnya juga dijelaskan pakan kuda supaya menjadi galak, menjadi takut dan juga uraian bagaimana memegang kendali kuda, cemeti, bagaimana mengendalikan kuda yang sedang mengamuk, dan sebaginya.; 3) Kitab primbon, berbentuk tembang macapat (225-259). Teks ini sebagian besar tidak menjelaskan pengetahuan tentang kuda. Hal ini hanya terdapat di awal teks yaitu tentang perhitungan hari bagi kuda yang berpindah tempat.Selebihnya berisi penjelasan tentang hitungan membuat rumah menurut panjangnya, hitungan jumlah usuk, tiang pagar, longkangan, kandang, gedhongan, keris, mantra untuk menjinakkan hewan, penjelasan wujud ambengan pada waktu selamatan anak, menurut hari kelahirannya, pepali Ki Ageng Sela, dan candra aksara Jawa serta nepsu aksara Jawa yang ditujukan untuk memberi nama.; 4) Katuranggan kawi miring, yaitu teks yang ditulis dalam tembang gedhe (261-313). Isi teks ini sebagian besar merupakan penjelasan tentang cara atau aturan dalam menunggang kuda. Teks diawali dengan kolofon yang menyebutkan tarikh penulisan, yaitu 24 sapar, wawu 1682 (Rabu Pon, 17 November 1756).; 5) Gancaran (313) berisi mantra dan ramuan obat.; 6) Sambetipun katuranggan kawi miring (314-398) berisi ramuan jamu untuk berbgai keperluan, sebagian besar sama dengan informasi pada h.9-224 yang disajikan dalam bentuk gancaran (lihat teks no.2 di atas).; 7) Gancaran (399) berisi ramuan jamu dan mantra bagi kuda yang tergigit ular, kalajengking, kalaluban.; 8) Taksih sambetipun katuranggan kawi miring (400-439), ialah lanjutan dari tembang gedhe h.314-398 yang menjelaskan tentang ramuan jamu, kemudian juga menguraikan hitungan hari untuk membeli kuda, memilih anak kuda sesuai dengan hari kelahirannya, baik buruknya watak kuda menurut serat-serat lidahnya, cara membuat pecut.; 9) Gancaran (440-441) berisi uraian bermacam-macam mantra dan loloh sangar untuk kuda.; 10) Tembang macapat (441), pupuh pocung terdiri dari 3 bait, berisi keterangan waktu penyalinan Serat dalem katuranggan yaitu pada tahun 1752 (= 1834 M).; 11) Gancaran dan tembang macapat (442-467) berisi berbagai uraian tetapi tidak lagi berkisar tentang katuranggan, melainkan tentang penyakit, mistik Islam, piwulang , dan lain-lain. Naskah disalin oleh berbagai tangan, sebagian di antara tulisannya berbentuk tegak lurus seperti gaya kraton, sedang lainnya kursif dan sederhana, mirip gaya kadipaten. Namun semuanya menunjukkan ciri-ciri yang khas Surakartan, baik bentuk huruf maupun bentuk pepadan, purwapada, dan sebagainya. Dari dua tarikh yang tersebut dalam naskah, maka dapat disimpulkan bahwa naskah disalin di Surakarta sekitar tahun 1825-1834. Bagian depan disalin oleh Mangunatmaja atas perintah Pangeran Natabrata. Bagian lain disalin oleh carik lain tetapi mungkin masih atas perintah Pangeran Natabrata yang diduga pemilik naskah asli. Naskah dibeli Dr. Th. Pigeaud di Surakarta pada tanggal 25 Desember 1930, dan dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1931 (terlampir).
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.20-NR 145
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi teks Serat Panegar, yaitu sebuah teks tentang tatacara orang menunggang kuda menurut aturan yang dipakai di Kraton Surakarta. Dalam teks diuraikan juga nama-nama tali untuk mengendalikan kuda, nama pekakan, nama-nama gaya kuda berlari (tangkeping sirig), cara duduk menunggang kuda, dan sifat-sifat kuda. Naskah ini merupakan salinan ketikan asli dari naskah KBG 605a. Ketikan dibuat oleh staf Dr. Pigeaud pada bulan Februari 1929. Pada h.2 disebutkan bahwa teks ini ditulis di Brebes pada warsa Alip dengan sengkalan: tataning guna samadya candra (1835 AJ = 1906 AD). Untuk keterangan lain yang relevan lihat MSB/P.144.6, Pr.49.5; LOr 2244 (2), 8562; dan KBG 605b.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.70-A 11.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Buku ini berisi berbagai hal tentang kuda. Isinya dibagi atas 3 bagian, yaitu: 1. Pengetahuan tentang sekujur tubuh kuda termasuk bagian mulut, kulit dan bulunya, berikut keterangan tentang ciri-ciri kuda yang baik dan yang tidak baik; 2. Pengetahuan tentang kuda yang ditulis dalam bentuk tembang karya Prabu Mangkurat di Kartasura; 3. Tambahan pengatahuan tentang kuda menurut kedokteran, seperti memilih kuda netina untuk bibit, cara memelihara kuda, mengawinkan kuda. Selain itu juga diuraikan tentang hewan lain, seperti sapi, kambing dan lamanya hewan mengandung anaknya/mengerami telurnya.
[Place of publication not identified]: Albert Rusche, [date of publication not identified]
BKL.0189-PR 20
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Tjakra Dibrata
Abstrak :
Buku ini berisikan mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan binatang kuda, karena kuda dianggap sebagai hewan peliharaan yang sangat banyak manfaatnya. Uraian di dalam buku ini meliputi hal pemilihan hewan kuda peliharaan dilihat dari bentuknya di bagian depan (kepala, leher, dada, punggung, kaki depan, anggota badan yang sebelah tengah, kemudian bagian belakang). Juga mengenai uraian bagaimana caranya mengenai pemasangan kaki kuda, jenis-jenis kuda, berbagai daerah baik di Jawa maupun di luar Jawa bahkan di luar negeri (penjelasan asal kuda), mengenai tanda-tanda cacat yang dimiliki kuda dan bagaimana cara-cara penanggulangannya, dan sifat-sifat dari kuda.
Betawi: Kangjeng Gupremen, 1915
BKL.0433-LL 42
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Muhammad Akbar
Abstrak :
Infertilitas pada pria dialami lebih kurang 30 juta orang serta berkontribusi terhadap 20-30% kasus infertilitas di seluruh dunia. Salah satu penyebab infertilitas pada pria adalah tingginya kadar reactive oxygen species. Kuda laut (Hippocampus comes L.) memiliki senyawa asam amino yang dapat berfungsi sebagai antioksidan sehingga berpotensi untuk meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kuda laut (Hippocampus comes L.) terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa manusia secara in vitro. Penelitian ini menggunakan spermatozoa manusia yang tidak diberi perlakuan sebagai kontrol dan perlakuan konsentrasi ekstrak 750, 1.000, 3.000, dan 5.000 ppm serta diinkubasi pada spermatozoa manusia selama 24 jam. Motilitas serta viabilitas spermatozoa diperiksa sebelum diberikan ekstrak dan pada jam ke-1, 3, dan 24 setelah pemberian ekstrak. Motilitas spermatozoa dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji post-hoc Dunn. Viabilitas spermatozoa dianalisis dengan uji One-Way ANOVA dilanjutkan dengan uji post-hoc Dunnett. Hubungan antara konsentrasi ekstrak dan waktu inkubasi terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa dianalisis menggunakan uji Spearman-rho. Motilitas cenderung meningkat pada jam ke-1 setelah pemberian konsentrasi ekstrak 1.000 ppm (p=0,171;p>0,05) dan jam ke-24 setelah pemberian konsentrasi ekstrak 3.000 ppm (p=0,121;p>0,05). Viabilitas meningkat pada jam ke-24 setelah pemberian konsentrasi ekstrak 1.000 ppm (p=0,013;p<0,05) dan 3.000 ppm (p=0,016;p<0,05). Peningkatan konsentrasi ekstrak berkorelasi negatif dengan motilitas spermatozoa pada jam ke-3 (p=0,000;r=-0,818) dan berkorelasi positif viabilitas spermatozoa pada jam ke-24 (p=0,010;r=0,639). Peningkatan waktu inkubasi berkorelasi negatif terhadap motilitas spermatozoa (p=0,003;r=-0,783) dan viabilitas spermatozoa (p=0,010;r=-0,653). Pemberian ekstrak kuda laut (Hippocampus comes L.) dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas spermatozoa manusia. ......Male infertility is experienced by approximately 30 million people and contributes to 20-30% of infertility cases worldwide. One of the causes of male infertility is the high level of reactive oxygen species. The seahorse (Hippocampus comes L.) contains amino acid compounds that can function as antioxidants, potentially enhancing spermatozoa motility and viability. This study aims to investigate the effect of seahorse extract (Hippocampus comes L.) on the motility and viability of human spermatozoa in vitro. The study used untreated human spermatozoa as the control and treated them with different concentrations of seahorse extract (750, 1,000, 3,000, and 5,000 ppm), incubating them for 24 hours. Motility and viability of spermatozoa were examined before the extract was administered and at the 1st, 3rd, and 24th hour after the extract was given. Motility of spermatozoa was analyzed using the Kruskal-Wallis test and followed by the post-hoc Dunn test. Viability of spermatozoa was analyzed using One-Way ANOVA and followed by the post-hoc Dunnett test. Correlation between extract concentration and incubation time on motility and viability was analyzed using the Spearman-rho test. Motility tended to increase at the 1st hour after the administration of 1.000 ppm extract (p=0.171;p>0.05) and at the 24th hour after the administration of 3,000 ppm extract (p=0.121; p>0.05). Viability increased at the 24th hour after the administration of 1,000 ppm (p=0.013; p<0.05) and 3,000 ppm (p=0.016; p<0.05) extract. An increase in extract concentration was negatively correlated with spermatozoa motility at the 3rd hour (p=0.000;r=-0.818) and positively correlated with spermatozoa viability at the 24th hour (p=0.010;r=0.639) while incubation time both negatively correlated with spermatozoa motility (p=0.003; r=-0.783) and viability (p=0.010; r=-0.653). In conclusion, in vitro administration of seahorse extract (Hippocampus comes L.) can enhance the motility and viability of human spermatozoa.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>