Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumadi
Abstrak :
Tesis ini menguraikan tentang kegiatan organisasi-organisasi preman di Muara Angke, Jakarta Utara. Fokus dalam tesis ini adalah pola-pola hubungan preman dalam membangun, memantapkan, dan menggunakan kekuatannya, yaitu melalui hubungan kekerabatan, hubungan patron-klien, hubungan kekuatan, dan hubungan kerja sama sehingga preman tetap ada dan dapat beroperasi di tengah-tengah kehidupan serta aktivitas para nelayan, pedagang ikan, pengusaha ikan, dan aparat pemerintah (polisi, tentara, dinas perikanan, kelurahan, kecamatan, dan walikota). Pola-pola hubungan sesama anggota preman dalam satu kelompok adalah hubungan kekerabatan karena mereka memiliki kesamaan dalam hal suku bangsa dan daerah asalnya. Di samping itu, dalam perekrutan dan penempatan para pelaksana di lapangan, pimpinan preman mengutamakan kepada orang-orang yang masih ada hubungan kerabat, kawan dekat, keluarga kawan dekat, orang-orang sekampung atau tetangga kampung dan dikenal baik oleh pimpinan preman tersebut. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencari dukungan atas kepemimpinannya, menjaga kekompakan dan keutuhan kelompok preman serta sebagai upaya untuk mempermudah mekanisme kontrol terhadap kegiatan-kegiatan, uang masuk dan uang keluar sehingga tidak timbul konflik di antara mereka. Hubungan antarkelompok preman dipengaruhi oleh hubungan antar sukubangsa, di mana masing-masing sukubangsa sering menonjolkan identitas kesukubangsaannya yang muncul sebagai kekuatan sosial. Kelompok preman Bugis-Makassar menonjolkan identitas suku bangsa dan daerah asalnya yang dikenal dengan istilah siri'. Kelompok preman Kulon menonjolkan identitas suku bangsanya sebagai pendekar atau jawara, sedangkan kelompok preman Madura memperlihatkan budayanya tersendiri yang dikenal dengan istilah carok. Penonjolan identitas kesukubangsaannya ini terlihat dalam memperebutkan dan mempertahankan sumber-sumber daya yang ada di dalam pelabuhan Muara Angke. Hubungan patron-klien berlangsung dalam kelompok preman, yaitu antara pimpinan (sebagai patron) dengan para pelaksana (sebagai kliennya). Hubungan patron-klien juga berlangsung antara preman yang memberikan perlindungan dan rasa aman kepada kliennya, yaitu, para nelayan, pedagang ikan, dan pengusaha ikan, yang membutuhkan perlindungan dan jaminan rasa aman dari preman. Sementara itu, hubungan patron-klien terjadi juga antara preman dengan aparat pemerintah (polisi, tentara, dinas perikanan, aparat kelurahan, kecamatan, dan aparat dari kantor walikota Jakarta Utara). Preman (klien) membutuhkan perlindungan dari aparat pemerintah (patron) dengan konsekuensinya preman memberikan sejumlah "uang setoran" kepada aparat pemerintah. Di samping itu, terdapat juga oknum-oknum aparat pemerintah yang sengaja bekerja sama, melindungi, memelihara, dan memanfaatkan kelompok preman untuk kepentingan dinas dan kepentingan pribadi dari oknum-oknum aparat pemerintah tersebut. Akibatnya, preman dapat dengan leluasa melakukan aksinya tanpa ada yang berani mencegahnya. Dengan demikian, preman tetap ada dan dapat melakukan kegiatannya di tengah-tengah kehidupan dan aktivitas para nelayan, pedagang ikan, pengusaha ikan, dan aparat pemerintah di Muara Angke.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Maruli C.C.
Abstrak :
Tesis ini membahas organisasi preman di Blok M Jakarta Selatan. Fokus pembahasan dari tesis ini adalah organisasi preman asal Surabaya dalam mempertahankan keberadaannya di Blok M. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, pengamatan terlibat, dan wawancara dengan pedoman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Blok M terdapat beberapa organisasi preman yang terbentuk berdasarkan latar belakang suku bangsa dan daerah asal yang sama, serta perasaan senasib dan sependeritaan. Organisasi-organisasi tersebut adalah organisasi preman Surabaya, organisasi preman Flores, organisasi preman Ambon, organisasi preman Medan, organisasi preman Palembang dan organisasi preman Bugis-Makasar. Pemberian nama terhadap organisasi-organisasi tersebut yang berasal dari nama kota ataupun sukubangsa diperoleh melalui proses interaksi sosial di antara mereka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa maksud dan tujuan pengelompokan mereka adalah mempertahankan keberadaannya di Blok M untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Berdasarkan fokus penelitian, tesis ini menunjukkan kegiatan organisasi preman Surabaya yang lebih rinci dalam mempertahankan keberadaannya di Blok M untuk pemenuhan kebutuhan hidup dengan mendeskripsikan, menganalisa dan menginterpretasikan sejarah terbentuknya organisasi preman Surabaya, kelompok-kelompok dalam organisasi preman Surabaya, struktur organisasi, keanggotaan, pendapatan dan pengeluaran, wilayah kekuasaan serta pola-pola hubungannya. Pada akhirnya, tesis ini menyimpulkan bahwa "preman Surabaya melakukan kegiatan membentuk organisasi yang berkembang dari waktu ke waktu dalam menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di Blok M dan sekitarnya untuk mempertahankan keberadaannya dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan kesimpulan di atas, saya mengajukan rekomendasi beberapa konsep penanganan terhadap masalah preman dan rekomendasi kemungkinan penelitian lain sebagai kelanjutan atau penyempurnaan terhadap tesis ini. Daftar Kepustakaan : 36 buku, diktat, dan jurnal + 7 laporan tahunan serta karangan dalam surat kabar dan Internet.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Rafianto
Abstrak :
Arek Suroboyo adalah salah satu kelompok sosial yang berada di Blok M. Mereka mendominasi wilayah-wilayah di Blok M, sejak tahun 70 an hingga sekarang. Identitas sosial Arek Suroboyo yang mereka miliki merupakan suatu hal yang sangat penting bagi mereka memenuhi kebutuhan mereka dengan cara menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi informal yang diantaranya, dalam penelitian ini berupa juru parkir di perparkiran Pemda DKI dan profesi preman. Selain itu identitas sosial ini diakftifkan ketika mereka harus mempertahankan diri dari pihak yang mengganggu kegiatan ekonomi mereka, ataupun eksistensi mereka di Blok M. Jumlah mereka berkurang pada masa sekarang karena banyak di antara mereka yang beranjak tua, dan beberapa ada yang meninggal dunia karena sakit, tetapi hanya sedikit dari keturunan mereka di Jakarta yang menggantikan perannya di Blok M. Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana kehidupan sosial Arek Suroboyo di Blok M pada masa sekarang. Dalam penelitian ini saya menggunakan metode kualitatif yang didukung dengan metode wawancara mendalam dan pengamatan. ...... The Arek Suroboyo is a social group in Blok M. They have a history of becoming a dominating social group in Blok M since the 70's. The social identity of Arek Suroboyo is really important to them to fulfill their daily needs by working on the informal sectors such as parking lot management supervised by Pemda DKI or working as preman. On the other hand, their social identity is also activated for defending themselves from their rival groups, which interrupt their daily activities on the informal sector. At presents, their numbers have been decreasing by the time being because there has been no regeneration within their rank these recent years. This research also describes about the social life of Arek Suroboyo in Blok M today in ethnographic writing. I applied qualitative method, namely in-depth interview and observation method for gathering the data.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library