Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Ovaries of holothuria leucospilota consist of simple tubules, within which oocytes grew and reached maturity. The oocytes development started at the tubule lining and as the development proceeded, the oocytes increased in size and moved to the tubule lumen....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai peneliti menunjukkan bahwa kandungan teripang tinggi akan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, polisakarida, lemak, asam amino dan menunjukkan aktivitas anti bakteri, anti fungi dan anti oksidan yang sangat baik untuk tubuh. Melihat keterangan di atas, suplemen dengan bahan dasar teripang dapat menghasilkan suplemen yang kaya nutrisi. Jenis suplemen dengan bahan dasar yang sama telah muncul di negara Malaysia dengan spesies Stichopus variegatus dengan bentuk jelly. Pada penelitian ini penulis akan membuat suplemen dengan bahan dasar teripang yang paling sering ditemui di Indonesia yaitu Holoturia scabra dengan bentuk yang sama dan akan melakukan uji identifikasi kandungan serta melakukan uji aktivitas anti bakteri, anti fungi dan anti oksidan Hasil protein yang didapat adalah Jelly terbuat dari 35% hidrolisat, 45% air, 15% gelatin dan 5% gula. Hasil protein sampel jelly 5.1% dan sampel komersil 0.175%, hasil lemak sampel jelly 0.03% dan sampel komersial 0.06% dan hasil karbohidrat sampel jelly 2.6% dan sampel komersial 2.9%. Uji antioksidan dan antimikroba pun menunjukkan bahwa jelly teripang buatan memiliki aktivitas lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa jelly teripang memiliki kandungan nutrisi yang baik dan aktivitas anti oksidan dan anti mikroba yang baik pula., Sea cucumber is known for their low cholesterol and high protein content that has good effect for human health. Based on the research done before, sea cucumber is proved to have the essential nutrition needed for human body such as proteins, polysaccharides, fat acid, amino acid and shows anti bacteria, anti fungi and anti oxidant activity that is useful in maintaining human health. Making supplement from sea cucumber is a very ideal choice. The same type of supplement with Stichopus variagetus as the ingredient has been produced commercialy by Malaysia. In this research, the product produced will be a supplement in the form of jelly made from Holothuria scabra and the product will go through several content identification process such as protein, carbohidrate and fat acid amount. Also there will be anti bacteria, anti fungi and anti oxidant activity of the sample and the commercial product from Malaysia. The ingredients for the jelly are 35% sea cucumber hydrolisate, 45% water, 15% gelatine dan 5% sugar. The protein content in sea cucumber jelly sample (sample 1) is 5.1% and in commercial product sample (sample 2) is 0.0175%. The fatty acid content for sample 1 is 0.03% and for sample 2 is 0.06%. The carbohydrate content for sample 1 is 2.6% and for sample 2 is 2.9%. The results for anti oxidant and anti microbial activity test shows high activity for the sea cucumber jelly made. We can conclude that the jelly made has great nutritions and also high activity in antioxidant and anti microbes.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Stok induk teripang pasir, Holothuria scabra, diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan pembenihannya. Ketersediaan induk teripang menjadi masalah karena kesulitan pengadaannya. Teripang pasir yang terkumpul perlu dipelihara untuk kesiapan adanya stok induk. Pemeliharaan dilakukan dalam bak beton, semioutdoor, bersubtrat pasir karang yang halus, dilengkapi dengan sistem aliran air laut. Air laut diperloleh dari lingkungan sekitar keberadaan hatchery dengan kondisi ambient. Pakan diberikan dalam dua macam bentuk, yaitu pakan artificial (campuran berkatul beras, serta kompos, diperkaya dengan EM4), dan pakan hidup (berupa diatom bentik, Navicula sp.). Pemeliharaan ini telah diterapkan dalam pengelolan 97 induk teripang kurun waktu April 2007 sampai Mei 2008. Induk teripang tersebut hidup dengan wajar, tidak diketemukan kematian dan berhasil dilakukan treatment rangsang pijah (induced spawning) beberapa kali, dan menghasilkan telur fertil yang berkembang menjadi juwana teripang. Pemeliharaan induk teripang dalam captivity secara berlanjut dalam kurun waktu lama, lebih dari setahun, tidak direkomendasikan. gejala timbulnya penyakit mulai tampak setelah itu. Setelah satu tahun pemeliharaan, sebaiknya induk teripang diperbarui.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kyra Bestari Wicaksono
Abstrak :
Penelitian mengenai mikroplastik pada teripang Holothuria leucospilota Brandt, 1835 , air, dan sedimen di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis mikroplastik pada teripang, mengetahui korelasi antara jumlah mikroplastik pada organ respirasi, saluran pencernaan, sedimen yang dikonsumsi teripang, air, dan sedimen. Sampel teripang, air, dan sedimen diambil dari 3 stasiun berbeda, yaitu pada wilayah barat, timur, dan selatan Pulau Rambut. Analisis jumlah mikroplastik dilakukan dengan cara mengisolasi mikroplastik pada setiap sampel. Isolasi pada sampel teripang dilakukan dengan melarutkan organ respirasi dan saluran pencernaan di dalam larutan HNO3, sementara sampel air, sedimen, dan sedimen yang dikonsumsi dilakukan dengan cara pemisahan berdasarkan ukuran dan massa jenis dengan perendaman dalam larutan NaCl jenuh. Berdasarkan hasil yang diperoleh, organ respirasi mengandung jumlah film tertinggi dibandingkan organ lainnya, yaitu 4,7 partikel/g. Fiber dominan pada saluran pencernaan dan sedimen didalamnya, yaitu 2,34 dan 1,4 partikel/g secara berturut-turut. Rata-rata jumlah mikroplastik di air dan sedimen yaitu, 21,5 partikel/L air laut dan 15.420 partikel/kg sedimen kering. Mikroplastik jenis film dominan pada sampel air, sedangkan fragmen dominan pada sedimen. Terdapat korelasi antara jumlah mikroplastik pada organ respirasi dengan air; sedimen dengan sedimen yang dikonsumsi; fiber, film, dan granula pada sedimen yang dikonsumsi dengan saluran pencernaan. ...... The research on microplastic in the Sea Cucumber Holothuria leucospilota Brandt, 1835 , Water, and Sediment at Rambut Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta aims to determine the amount and types of microplastic in sea cucumbers, the correlation of microplastic amount in the sea cucumber rsquo s respiratory organ, intestine, sediment consumed by the sea cucumber, water, and sediment. Microplastic polymeres were also identified. Samples of sea cucumbers, water, and sediments were collected from 3 different stations, which were the west, east, and south region of Rambut Island. The analysis of microplastic amount and types was done by isolating microplastics in each sample. The sea cucumber rsquo s respiratory organ and intestine was dissolved in HNO3, whereas separation by size and density by immersion in saturated NaCl solution was performed on the consumed sediment, water, and sediment samples. The respiratory organ contained the most amount of film, i.e. 4,7 particles g. Fiber were dominant in the intestine and the consumed sediment, i.e. 2,34 and 1,4 particles g respectively. The average amount of microplastic in water and sediment samples were 21,5 particles L sea water and 15.420 particles kg dry sediment. Film was dominant in water, while fragment was dominant in sediment. There was a correlation between the amount of microplastic in the respiratory organ and water sediment and consumed sediment fiber, film, and granule in the consumed sediment and intestine.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Talida
Abstrak :
Latar belakang: Kanker serviks merupakan penyakit keganasan dengan prevalensi tinggi pada wanita baik di Indonesia maupun di dunia. Pengobatan yang tersedia saat ini dapat berupa terapi operatif ataupun non operatif seperti radiasi dan kemoterapi, tetapi masih terdapat efek samping, resiko yang dapat ditimbulkan, serta biaya yang cukup mahal. Holothuria scabra merupakan bahan alam yang banyak ditemukan di Indonesia serta diketahui memiliki beberapa kandungan dengan aktivitas antikanker namun belum banyak diteliti. Metode: Holothuria scabra diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat, etanol, dan n-heksana. Analisis kandungan metabolit sekunder masing-masing ekstrak dilakukan melalui uji fitokimia dan uji kromatografi lapis tipis (KLT), sementara aktivitas sitotoksik ekstrak terhadap sel kanker serviks HeLa diuji menggunakan metode MTT assay dan dibandingkan dengan doxorubicin. Hasil: Holothuria scabra memiliki kandungan fitokimia triterpenoid pada ekstrak etil asetat, etanol, dan n-heksana, serta alkaloid pada ekstrak etanol. Aktivitas sitotoksik Holothuria scabra terhadap sel kanker serviks HeLa yang paling kuat dimiliki oleh ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 26,598 ± 1,091 μg/mL, diikuti oleh ekstrak etanol 62,959 ± 3,656 μg/mL, dan ekstrak n-heksana 75,385 ± 3,226 μg/mL, sementara nilai IC50 doxorubicin sebesar 7,209 ± 0,995 μg/mL. Terdapat perbedaan yang signifikan antar masing-masing ekstrak dan doxorubicin. Kesimpulan: Holothuria scabra mengandung senyawa fitokimia yang memiliki aktivitas antikanker. Ketiga ekstrak menunjukkan aktivitas sitotoksik sedang terhadap sel kanker serviks HeLa. ......Introduction: Cervical cancer is a malignant disease with a high prevalence among women in Indonesia and the world. Treatment currently available consists of operative or non-operative therapy such as radiation and chemotherapy. However, there are still side effects, risks, and the cost is also expensive. Holothuria scabra is a natural ingredient commonly found in Indonesia and is known to have some anticancer activity that has not been widely studied. Method: Holothuria scabra was extracted using ethyl acetate, ethanol, and n-hexane as solvents. Analysis of the secondary metabolite content of each extract was carried out through phytochemical tests and thin-layer chromatography tests. In contrast, the cytotoxic activity of the extracts against HeLa cervical cancer cells was tested using the MTT assay and compared with doxorubicin. Result: Holothuria scabra contains triterpenoid in all extracts, namely ethyl acetate, ethanol, n-hexane extract, and alkaloid in ethanol extract. Among the three Holothuria scabra extracts, ethyl acetate extract had the strongest cytotoxic activity against HeLa cervical cancer cells with an IC50 value of 26.598 ± 1.091 μg/mL, followed by ethanol extract of 62.959 ± 3.656 μg/mL, and n-hexane extract of 75.385 ± 3.226 μg/mL, meanwhile the IC50 value of doxorubicin was 7,209 ± 0,995 μg/mL. There were also significant differences between each extract and doxorubicin. Conclusion: Holothuria scabra contains phytochemical compounds with anticancer activity and the three extracts showed moderate cytotoxic activity against HeLa cervical cancer cells.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar
Abstrak :
ABSTRAK
Kadar air dan kadar garam merupakan beberapa parameter yang digunakan untuk memprediksi tingkat kualitas teripang pasir kering (Holothuria scabra) atau yang dikenal Bêche-de-mer. Namun, pengukuran kadar air dan garam umumnya bersifat destruktif dan dilakukan secara manual melalui uji laboratorium sehingga memakan waktu yang lama. Dalam penelitian ini, sistem pengukuran yang dikembangkan untuk memprediksi kualitas teripang pasir kering adalah sistem pengukuran yang berbasis citra Visible Near-Infrared (V-NIR) yang mampu mengukur kadar air dan garam secara non-destruktif. Algoritma partial least squares regression (PLSR) digunakan untuk membangun model prediksi pada data spektral. Sistem pengukuran untuk kadar air dan garam di evaluasi dengan koefisien korelasi untuk data pelatihan sebesar 0,99 dan 0,99 secara berurutan. Sedangkan untuk root mean square error dari kadar air dan garam adalah 0,92 dan 0,11. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat diusulkan sebagai sistem pengukuran kadar air dan garam secara non-destruktif untuk menguji kualitas pada teripang pasir kering (Holothuria scabra) dan dapat diimplementasikan sebagai sistem penyortiran di dunia industri
ABSTRACT
Water content and salt Content are parameters used to predict the quality level of dried sea cucumber (Holothuria scabra) or known by Beche-de-mer. However, Measurements of moisture content and salt content are generally conductive and carried out manually through laboratory tests so that it takes a long time. In this study, a measurement system developed to predict the quality of dried sea cucumber is a valid system for Visible-Near Infrared (V-NIR) images based on the spectral reflectance characteristics of the moisture content and salt content to predict non-destructively the values ​​of the moisture and salt content. The partial least squares regression (PLSR) algorithm is used to build prediction models on spectral data. Predictive system models are used to obtain moisture and salt values. The predicted results are compared with the results of measurements of data references obtained using the laboratory test. The measurement prediction system for moisture and salt content has a correlation coefficient for test data 0,99 and 0,99 respectively. While for the root mean square error of the water and salt levels are 0,92 and 0,11. The results of this study indicate that this system can be proposed as a non-destructive system of measuring moisture and salt content to test the quality of dried sea cucumbers (Holothuria scabra) and is suitable for implementation in sorting systems in the industrial world
2019
T54260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiarto Heru Sayogo
Abstrak :
Sampah plastik merupakan tipe sampah laut yang dominan ditemukan. Plastik-plastik tersebut terdegradasi secara fisika, kimia, maupun biologi hingga ukuran menjadi <5 mm. Teripang merupakan hewan bertipe deposite feeder yang mendapatkan makanan dengan cara mengaduk-aduk sedimen sehingga terdapat kandungan mikroplastik pada teripang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan mikroplastik pada sedimen dan teripang, serta menganalisis korelasi antara kepadatan mikroplastik pada sedimen dan teripang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2018. metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui teknik purposive sampling dengan studi korelasional. Berdasarkan analisis perhitungan, mikroplastik yang ditemukan pada sedimen dan teripang di Pulau Tidung dan Pulau Bira Besar terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu fiber 2722 partikel/g; 1982 partikel/g, fragment 254 partikel/g; 547 partikel/g, film 100 partikel/g; 50 partikel/g dan pelet 14 partikel/g; 9 partikel/g. Mikroplastik yang ditemukan pada teripang terdiri di Pulau Tidung dan Pulau Bira Besar dari 4 (empat) jenis yaitu fiber 2033 partikel/g; 1247 partikel/g, fragment 137 partikel/g; 183 partikel/g, film 60 partikel/g; 69 partikel/g dan pelet 9 partikel/g; 4 partikel/g. Hasil korelasi menunjukkan terdapat korelasi positif pada mikroplastik di sedimen dan di teripang.
Plastic waste is the dominant type of marine waste found. The plastics are degraded in physics, chemistry and biology to a size of <5 mm. Sea cucumbers are deposite feeder type animals that get food by stirring up sediments so that there is microplastic content in sea cucumbers. This research aims not only to analyze the microplastic density in sediments and sea cucumbers but also to analyze the correlation between microplastic density in sediments and sea cucumbers. This research was conducted from February to April 2018. The research data was the descriptive with purposive random sampling and correlational studies method. Based on calculation analysis, microplastic found in sediments and sea cucumbers on Tidung Island and Bira Besar Island, consists of 4 (four) types. There are fiber with 2722 particles/g; 1982 particles/g, fragment 254 particles/g; 547 particles/g, film 100 particles/g; 50 particles/g and pellets 14 particles/g; 9 particles/g. Microplastic found in sea cucumbers consists of Tidung Island and Bira Island. Consist 4 (four) types, which are fiber, 2033 particles/g; 1247 particles/g, 137 particle fragments/g; 183 particles/g, film 60 particles/g; 69 particles/g and pellets 9 particles/g; 4 particles/g. Correlation results showed a positive correlation with microplastic in sediments and in sea cucumbers.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridna Wulantari
Abstrak :
Latar belakang: Kanker kolorektal urutan ke-4 kasus kanker terbanyak di Indonesia pada tahun 2020. Tatalaksana kanker kolorektal terdapat efek samping sehingga dikembangkan pengobatan alternatif dari bahan alam, doxorubicin sudah digunakan sebagai obat antikanker . Holothuria scabra diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan dan antikanker dimana mampu menangkal radikal bebas yang menjadi penyebab terjadinya disfungsi pertumbuhan sel. Metode: Holothuria scabra diolah dengan prinsip maserasi menggunakan pelarut n- heksana, etanol, dan etil asetat yang memiliki sifat kepolaran berbeda untuk mendapatkan hasil ekstraksi senyawa paling maksimal. Uji DPPH melihat aktivitas antioksidan sedangkan kemampuan aktivitas sitotoksik terhadap sel HT-29 diuji dengan metode MTT Assay dibandingkan dengan doxorubicin. Hasil: Ekstrak etanol, etil asetat dan n-heksana Holothuria scabra sebagai antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut 1,750 ± 1,007 μg/mL, 2,644 ± 1,937 μg/mL, dan 6,128 ± 0,356 μg/mL. Kemampuan Holothuria scabra menginhibisi sel kanker kolorektal HT-29 didapatkan nilai IC50 0,831 ± 0,082 μg/mL (etanol); 2,172 ± 0,170 μg/mL (etil asetat), dan 59,276 ± 4,090 μg/mL (n-heksana), sedangkan doxorubicin 0,464 ± 0,254 μg/mL. Hasil uji statistik dibandingkan dengan doxorubicin didapatkan ekstrak etanol tidak menunjukkan perbedaan rerata nilai IC50 signifikan, sedangkan ekstrak etil asetat dan n- heksana terdapat perbedaan signifikan. Kesimpulan: Holothuria scabra termasuk kelompok antioksidan sangat aktif ditemukan pula kemampuan sitotoksik terhadap sel kanker kolorektal HT-29, nilai rerata IC50 sitotoksik ekstrak Holothuria scabra yang paling baik adalah ekstrak etanol dibandingkan ekstrak etil asetat dan n-heksana. ......Background: Colorectal cancer ranks 4th most cancer cases in Indonesia in 2020. Treatment of colorectal cancer has side effects so that alternative treatments from natural ingredients have been developed. Holothuria scabra is known to contain secondary metabolites that have the potential as antioxidants and anticancer which are able to counteract free radicals that cause cell growth dysfunction. Methods: Holothuria scabra was processed by maceration principle using n-hexane, ethanol, and ethyl acetate as solvents. The DPPH test looked at the antioxidant activity while the cytotoxic activity against HT-29 cells was tested using the MTT Assay method compared to doxorubicin. Results: Extracts of ethanol, ethyl acetate and n-hexane Holothuria scabra as antioxidants with IC50 values of 1.750 ± 1.007 μg/mL, 2.644 ± 1.937 μg/mL, and 6.128 ± 0.356 μg/mL, respectively. The ability of Holothuria scabra to inhibit HT-29 colorectal cancer cells obtained IC50 values of 0.831 ± 0.082 μg/mL (ethanol); 2.172 ± 0.170 μg/mL (ethyl acetate), and 59.276 ± 4.090 μg/mL (n-hexane), while doxorubicin was 0.464 ± 0.254 μg/mL. The results of statistical tests compared with doxorubicin showed that the ethanol extract did not show a significant difference in the mean IC50 value. Conclusion: Holothuria scabra belongs to the group of very active antioxidants. Cytotoxicity against HT-29 colorectal cancer cells was also found, the mean IC50 cytotoxic value of Holothuria scabra extract was the best ethanol extract compared to ethyl acetate and n-hexane extract.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library