Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barus, Ega Rezeki Margaretha
"

Artikel ini membahas peran sungai dalam perdagangan ulu ilir di Keresidenan Jambi  1906-1930. Jambi sudah dikenal sebagai penghasil komoditi ekspor seperti lada dan emas sejak abad ke-17 dan berkembang menjadi pengasil komoditi karet, rotan dan kopra sejak akhir abad ke-19. Sungai Batanghari dan anak-anak sungainya berperan penting sebagai jalur distribusi komoditi dari pedalaman (ulu) ke titik perdagangan di pesisir (ilir) Jambi. Studi-studi sebelumnya oleh Elsbeth Locher-Scholten dan Barbara Watson Andaya kurang membahas peranan sungai, padahal komoditi dagang dari pedalaman (ulu) didatangkan ke pelabuhan (ilir) melalui sungai. Adapun kajian mengenai persungaian yang ditulis Gusti Asnan membahas sungai secara keseluruhan di Sumatra. Perdagangan ulu ilir melalui Sungai Batanghari dan anak-anak sungainya berdampak pada perkembangan sosial ekonomi masyarakat dan pemerintah kolonial di wilayah tersebut. Kelompok masyarakat Tionghoa dan middle man memanfaatkan sungai sebagai jalur perdagangan di Keresidenan Jambi. Walaupun tantangan utamanya adalah arus dan aliran sungai di Jambi yang sebagian sulit untuk dilalui kapal besar. Studi ini merupakan hasil penelitian sejarah yang bersumber pada laporan pemerintahan kolonial, jurnal sejaman, koran sejaman, laporan perjalanan sejaman dan karya ilmiah terkait.

 


This article discusses the role of rivers in the ulu ilir trade in the Residency of Jambi from 1906 to 1930. Jambi has been known as a producer of export commodities such as pepper and gold since the 17th century and has grown to become a producer of rubber, rattan and copra commodities since the late 19th century. Batanghari River and its tributaries play an important role as commodity distribution channel from inland (ulu) to the point of trade in coastal (ilir) Jambi. Previous studies by Elsbeth Locher-Scholten and Barbara Watson Andaya less address the role of the river, whereas the commodity trade from the hinterland (ulu) brought to the port (ilir) through the river. Another study of river by Gusti Asnan, discusses the rivers in Sumatra. Ulu ilir trade through the Batanghari River and its branches has an impact on the socio-economic development of communities and the colonial polity in the region. The Chinese and the ‘middle man’, use the river as a trade route in the Residency of Jambi, although the main challenge is the river in Jambi, which is difficult to pass by large ships. This study is the result of historical research, sourced from colonial government reports, notes, newspapers, and travel reports of the period, as well as related scientific papers.

 

"
2018
T52723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinda Witaviani
"Penelitian ini membahas keterkaitan cerita sejarah dalam SZN dengan fakta sejarah dan fakta kehidupan masa kerajaan dalam SZN. Banyak data dan informasi sejarah dalam SZN yang dapat dibuktikan kebenarannya dengan fakta sejarah yang ada di dalam buku sejarah. Fakta kehidupan zaman kerajaan yang berkaitan dengan sejarah dapat dijelaskan melalui analisis tokoh dan latar dalam novel SZN. Berdasarkan analisis keterkaitan cerita sejarah dalam SZN dengan fakta sejarah ditemukan banyak kesamaan antara peristiwa sejarah dalam novel dengan data sejarah dalam buku sejarah. Selain itu, dari hasil perbandingan isi cerita sejarah dalam SZN dan buku sejarah disimpulkan bahwa keindahan unsur fiksi dalam SZN mampu membuat pembaca mudah memahami isi peristiwa sejarah dibandingkan dengan membaca buku sejarah. Dari segi latar, baik latar waktu, latar tempat, dan latar sosial-budaya, novel SZN menyajikan keterangan nama tempat dan kondisi sosial yang beragam, seperti mencerminkan budaya Aceh, Jawa, dan Makassar.

This study discusses the relevance of historical stories in SZN with the facts of history and a portrait of life in the royal era. Lots of historical data and information in SZN that could be verified with the existing historical facts in the history books. Potrait the life of the royal era relating to the history explained through the analysis of characters and background in the novel SZN. Based on analysis of historical stories in SZN historical facts found many similarities between the historical events in the novel with historical data in the history books. In addition, the contents of the comparison results in a SZN historical stories and history books concluded that the beauty of the elements of fiction in SZN able to make the reader more interested SZN and easily understand the content of historical events than reading a history book. In terms of background, a good background, and socio cultural background, the novel presents a description SZN place names and social conditions as diverse as culture reflects Aceh, Java, and Makassar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhanu Rizkinuriza
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang gerakan mahasiswa ITB yang menentang Orde Baru di Bandung dari 1977-1980. Gerakan mahasiswa timbul karena pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah masa itu tidak merata, serta banyaknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di Indonesia. Bagian isi dari skripsi ini terbagi ke dalam tiga bab. Pertama, mengulas tentang pembangunan ekonomi serta politik yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Bagian kedua, menjelaskan tentang peran Dewan Mahasiswa itu sendiri di dalam gerakan mahasiswa ITB. Bagian ketiga, menjelaskan tentang klimaks dari gerakan yang dibangun oleh mahasiswa ITB yakni sebuah pernyataan sikap pada bulan Januari 1978 serta dampak yang ditimbulkan dari gerakan tersebut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap antara lain Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa di ITB muncul karena adanya rasa tidak puas akan kinerja pembangunan pemerintah. Pernyataan sikap dari mahasiswa ITB menjadi dasar legitimasi bagi militer untuk dapat masuk ke kampus dan menangkapi para aktivis. Dampak dari gerakan tersebut adalah dibekukannya Dewan Mahasiswa/Senat Mahasiswa se-Indonesia dan diberlakukannya kebijakan NKK/BKK di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the ITB student movement against the Orde Baru in Bandung from 1977 to 1980. The student movement arising from economic development undertaken by the government that time was not evenly distributed, and the proliferation of corruption, collusion and nepotism in Indonesia. Part of the contents of this thesis is divided into three chapters. First, review the economic and political development conducted by the Orde Baru government. The second part, explains the role of Student Council itself at the ITB student movement. The third part, describes the climax of the movement that is built by students of ITB which is a statement in January 1978 as well as the impact of the movement. The method used in this study is the historical method consists of four stages, among others Heuristics, Verification, Interpretation, and Historiography. The results of this study indicate that the student movement in the ITB appears because of the dissatisfaction with the performance of government development. Statement of ITB students a basis of legitimacy for the military to be able to go to college and arresting activists. The impact of the movement is frozen by the Student Council Student Senate in Indonesia and the enactment of policies NKK BKK in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Arif Utomo
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pengembangan industri kendaraan bermotor roda dua/sepeda motor pada periode Orde Baru 1977 mdash;1997. Penulis melihat usaha Departemen Perindustrian dalam mengembangkan industri sepeda motor nasional dengan memanfaatkan investasi asing yang masuk ke Indonesia. Skripsi ini menganalisis mengenai kebijakan Departemen Perindustrian melalui kebijakan Program Penanggalan/Deletion Program mendorong perusahaan-perusahaan sepeda motor asing untuk melakukan alih teknologinya terhadap perusahaan sepeda motor lokal dan produsen komponen lokal. Penulis mengambil satu contoh kasus antara Honda Motor Corp. dengan PT. Federal Motor. Namun dengan dalih penggunaan komponen lokal sebagai indikator kemandirian, justru alih teknologi yang terjadi tidak sempurna. Orang-orang yang terpapar oleh alih teknologi yang tadinya sebagai motor penggerak untuk menciptakan sepeda motor nasional tidak berjalan baik dengan demikian kemampuan kita terhadap teknologi sepeda motor hanya berkutat di pembuatan komponen sepeda motor semata.
ABSTRACT This research explore the development of Indonesian motorcycle industry during the New Order period 1977 1977 . The researcher found that there are efforts by Indonesian Industrial Departement to develop national motorcyle industry by using foreign investments to Indonesia. This effort is known as Deletion Program policy by Indonesian Industrial Departement which forcing foreign motorcycle industries to handing over technologies to local industries. Using the Deletion Program Policy between Honda Motor Corp and PT. Federal Motor as a study case, researcher founds out that the technology hand over was flawed. As a result, Indonesian motorcycle industries are limited and only capable to build motorcycle components"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Zuhdi
Yogyakarta: Ombak, 2016
959.82 SUS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Basri Amin
Jakarta: Semarak Lautan Warna, 2016
959.8 BAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chandrachud, Abhinav
Vanagaram: Notion Press Media Pvt Ltd, 2021
909 CHA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Assyifa Faradita
"Kota Banda Aceh merupakan kota yang sempat dijadikan kota garnisun pada masa Belanda dan menyimpan bukti sejarah terkait Perang Aceh. Perang Belanda di nusantara terlama yang menghabiskan banyak biaya dalam proses penaklukkan dan pembangunannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan tata Kota Banda Aceh 1873-1942 beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini merupakan kajian arkeologi sejarah dengan teori urban morphology, yang berfokus pada persebaran unsur-unsur fisik pembentuk tata kota Banda Aceh. Tahapan dalam penelitian ini terdiri atas pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data. Pengumpulan data meliputi data primer bangunan-bangunan kolonial dan peta-peta lama, data sekunder berupa sejarah dan gambar-gambar lama. Pengolahan data dilakukan dengan mengklasifikasikan bangunan ke dalam beberapa kategori fungsi. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif komponen kota dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sejak Belanda mendarat di kota Banda Aceh terdapat dua corak kebudayaan pada tata Kota Banda Aceh. Corak tradisional Islam sederhana yang terlihat sejak abad 16 M-tahun 1874 dan corak kota kolonial yang semakin kompleks pada tahun 1874 -1942. Perkembangan ini muncul dari arah selatan kediaman gubernur ke berbagai arah. Perkembangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor politik, ekonomi, lingkungan, dan sosial kebudayaan.

The city of Banda Aceh is a city that was used as a garrison city during the Dutch era and has historical evidence related to the Aceh War. The longest Dutch war in the archipelago which cost a lot of money in the process of conquest and development. This study aims to explain the development of urban planning in Banda Aceh from 1873 to 1942 and the factors that influenced it. This research is a study of historical archeology with the theory of urban morphology, which focuses on the distribution of physical elements forming the urban planning of Banda Aceh. The stages in this study consisted of data collection, data processing, data analysis, and data interpretation. Data collection includes primary data on colonial buildings and old maps, secondary data in the form of history and old pictures. Data processing is done by classifying buildings into several function categories. This study uses a comparative analysis of city components with a spatial approach. The results of the study explain that since the Dutch landed in the city of Banda Aceh, there have been two cultural patterns in the layout of the city of Banda Aceh. The simple traditional Islamic style that was seen since the 16th century AD-1874 and the increasingly complex colonial city style in 1874-1942. These developments emerged from the south of the governor's residence in various directions. This development was influenced by several factors, namely, political, economic, environmental, and socio-cultural factors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Bina Asia-Pasifik, 2012
950 APF
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran kinerja internal pada administrasi pajak DJP dalam beberapa tahun terakhir menghasilkan nilai kinerja yang tinggi. Salah satu dari dua puluh dua indikator yang diuji pada 2015 adalah pencapaian target penerimaan. Pencapaian target penerimaan merupakan tolok ukur hasil dari keseluruhan kinerja DJP. Namun faktanya, tolok ukur hasil ini dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah terpenuhi meskipun DJP mendapat nilai kinerja yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan alat pengukuran kinerja lain yang dapat mengukur kinerja DJP baik dari hasil dan aspek lainnya secara adil. Penelitian ini menggunakan salah satu perangkat pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja fiskal di Europe Unionyakni, EU Fiscal Blueprints. EU Fiscal Blueprints memiliki lima dimensi yang diukur menggunakan metode teknik pengambilan data kuantitatif melalui kuesioner dengan responden dari Konsultan Pajak dan DJP. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dilakukan dengan pembobotan berdasarkan EU Fiscal Blueprints.Dari lima dimensi yang diuji, secara umum memiliki hasil yang baik, meskipun dimensi ldquo;struktur, kerangka dan dasar rdquo; dan ldquo;manusia dan perilaku rdquo; tidak mencapai nilai yang diinginkan. DJP diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerja dua dimensi tersebut melalui program-program strategis.
Internal performance measurement at tax administration DGT in recent years has shown high score. One of twenty two indicators used to measure in 2015 is DGT rsquo s target accomplishment in levying taxes. Target accomplishment in levying taxes is works as a DGT rsquo s overall result performance. Regardless the fact that in recent years this indicator never accomplished, DGT still got high score. Thus, using other performance measurement tools that could measure equally between the target levy accomplishment and other indicators is a must. This research conducted using a performance measurement tool that being used to measures fiscal performance in Europe Union, EU Fiscal Blueprints. EU Fiscal Blueprints has five dimensions that measured using quantitative data collection method by survey, with respondents from tax consultant and DGT. Descriptive analysis with scoring according EU Fiscal Blueprints is used as analytical technique. The result from five measured dimension, overall has good score, regardless ldquo structure, framework and basis rdquo and ldquo human and behavior rdquo dimensions do not meet the desired score. It is hoped that DGT will increase performance of these dimensions using strategic planning.;"
Bandung: ASPENSI,
900 JKSPS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>