Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
Baaz, Abdul Aziz bin Abdullah bin
Jakarta: Yayasan Al-Sofwa, 1996
297.099 2 BAA rt (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tawalinuddin Haris
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Azyumardi Azra
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999
297.0959 AZY z
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nakamura, Mitsuo
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983
297.7 NAK ct
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Akhmad Jenggis P.
Yogyakarta: NFP Publishing, 2011
297.09 AKH k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nakamura, Mitsuo
Abstrak :
Part One of this book is based on ethnographic fieldwork conducted by the author during 1970-72 on a local branch of the Muhammadiyah in the town of Kotagede, a suburb of Yogyakarta, Indonesia. This work, first published in 1983, observed that the Muhammadiyah social and educational movement had reformed traditional Javanese Islam into a vital living faith and adapted Muslim life to modernity. The author was one of the first scholars who had noted that there was continuing Islamization in Indonesia and predicted its progress in the future. Part Two is based on the author's three decades of follow-up visits to the Kotagede from the 1970s to 2010. During this period, the Muhammadiyah movement made enormous advancements, enough to to make the town known as a "Muhammadiyah town".
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2012
e20442281
eBooks Universitas Indonesia Library
Hasan Sajili
Abstrak :
Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) berdiri pada tanggal 20 Oktober 1945. Pendirian GPII merupakan jawaban atas tidak adanya organisasi pemuda yang tumbuh pada masa telah Proklamasi 17 Agustus 1945, yang memiliki ideologi Islam sebagai landasan perjuangannya. Sementara di lain pihak tumbuh keinginan dari kalangan Islam (tokoh-tokoh Masyumi jaman Jepang dan para pemuda Islam STI) pada masa itu, untuk membentuk suatu organisasi pemuda Islam yang berjuang berlandaskan Islam. Suatu hal yang wajar apabila dalam Kongres Umat Islam di Yogyakarta disebutkan, GPII satu-satunya organisasi pemuda Islam yang bergerak dalam bidang politik. Kiprahnya sebagai organisasi pemuda yang mencetak kaderkader yang memiliki tanggung jawab terhadap Islam mendapat hambatan yang serius dari kalangan yang anti terhadap Islam. Dalam perkembangan akhimya kemudian keterlibatannya dalam organisasi pemuda, bersinggung dengan kalangan komunis. Tindakan PKI melalui organisasi pemudanya, Pemuda Rakyat, juga berusaha untuk memberantas organisasi pemuda yang dianggap kontra revolusioner melalui hasutan dan pengucilan. GPII sebagai organisasi pemuda Islam yang memiliki cita-cita idealis yang ingin mewujudkan suatu kehidupan yang berdasarkan Islam di Indonesia adalah salah satu contoh organisasi pemuda yang diincar untuk dijatuhkan dari perjuangan mencapai cita-citanya dalam negara Indonesia. GPII sebagai organisasi pemuda Islam yang memiliki cita-cita idealis itu dijadikan sasaran utama sebagai pelajaran bagi organisasi pemuda lainnya agar tidak mengoposisi kebijakan pemerintah. Karena hal itu dianggap akan merugikan kepentingan PKI. Tuduhan kontra-revolusi terhadap GPII adalah karena GPII dianggap sebagai organisasi pemuda yang tidak mendasarkan perjuangannya pada Manipol-Usdek. Ketidaksetujuan GPII disebabkan karena GPII sejak awal menentang ideologi komunis sernentara Soekarno melindungi PKI dengan memberikan kesempatan padanya duduk dalam lembaga-lembaga negara. Pembubaran GPII oleh Soekarno disebabkan karena GPII dituduh terlibat dalam peristiwa percobaan pembunuhan terhadapnya, dalam Peristiwa Cikini dan Peristiwa Idul Adha, dan dianggap tidak pernah dengan resmi menyalahkan anggotaanggotanya yang terlibat. Dengan tuduhan-tuduhan itu GPII dianggap sebagai organisasi yang menghambat penyelesaian revolusi. Dari kenyataan yang ada dan dari bukti-bukti yang-ada pembubaran GPII yang dikaitkan dengan dua peristiwa pencobaan pembunuhan terhadap Soekarno tidak terbukti. Dengan kata lain tuduhan GPII organisasi kontra revolusi adalah untuk menjatuhkan GPII.
2000
S12462
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sumanto Al Qurtuby
Yogyakarta: Inspeal Press, 2005
297.9 SUM a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Riddell, Peter G.
Abstrak :
In Malay Court Religion, Culture and Language: Interpreting the Quran in 17th Century Aceh Peter G. Riddell undertakes a detailed study of the two earliest works of Quranic exegesis from the Malay-Indonesian world. Riddell explores the 17th century context in the Sultanate of Aceh that produced the two works, and the history of both texts. He argues that political, social and religious factors provide important windows into the content and approaches of both Quranic commentaries. He also provides a transliteration of the Jawi Malay text of both commentaries on sura 18 of the Quran ( al-Kahf), as well as an annotated translation into English. This work represents an important contribution to the search for greater understanding of the early Islamic history of the Malay-Indonesian world.
Leiden: Brill, 2017
e20497959
eBooks Universitas Indonesia Library